10 Tugas dan Tanggung Jawab Procurement Manager di Perusahaan

Sindhu Partomo

Daftar Isi


10 Tugas dan Tanggung Jawab Procurement Manager di Perusahaan

Procurement manager memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kelancaran proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan. Dari pemilihan pemasok hingga manajemen kontrak, tugas dan tanggung jawab seorang procurement manager mencakup berbagai aspek strategis yang mendukung efisiensi operasional perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tugas dan tanggung jawab mereka, dan bagaimana mereka memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

1. Pemilihan Pemasok

Salah satu tugas utama procurement manager adalah melakukan pemilihan pemasok yang tepat. Proses ini melibatkan riset pasar, evaluasi kualitas produk, serta kemampuan pemasok dalam memenuhi kebutuhan perusahaan. Procurement manager harus mempertimbangkan faktor seperti harga, kualitas, keandalan, dan reputasi pemasok. Pemilihan pemasok yang tepat akan memastikan bahwa perusahaan mendapatkan barang atau jasa berkualitas tinggi dengan biaya yang efisien.

Rincian tugas:

  • Analisis pasar dan identifikasi pemasok potensial
  • Kriteria pemilihan pemasok (kualitas, harga, reliabilitas, kapasitas, dll.)
  • Proses tender dan evaluasi proposal
  • Due diligence dan penilaian risiko pemasok
  • Strategi sourcing (single, multiple, global sourcing)

2. Negosiasi Harga dan Kontrak

Setelah pemasok dipilih, procurement manager bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi harga dan kontrak. Negosiasi ini tidak hanya mencakup harga produk, tetapi juga mencakup syarat-syarat pengiriman, kualitas, pembayaran, dan ketentuan lainnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan bagi perusahaan sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok. Manager harus memiliki kemampuan negosiasi yang baik untuk mencapai hasil yang optimal.

Rincian tugas:

  • Menerapkan negosiasi efektif dalam konteks procurement
  • Analisis struktur biaya dan penentuan target harga
  • Strategi negosiasi untuk berbagai jenis kontrak (fixed-price, cost-plus, dll.)
  • Perumusan terms and conditions yang menguntungkan
  • Penggunaan auction dan reverse auction dalam negosiasi

3. Manajemen Kontrak

Manajemen kontrak merupakan bagian penting dari tugas procurement manager. Setelah kesepakatan kontrak ditandatangani, ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua ketentuan dalam kontrak dipenuhi oleh kedua belah pihak. Ini termasuk memantau kinerja pemasok, memastikan kepatuhan terhadap syarat-syarat kontrak, dan menyelesaikan masalah jika terjadi penyimpangan. Manajemen kontrak yang efektif membantu mengurangi risiko dan memastikan kelancaran operasional pengadaan.

Rincian tugas:

  • Penyusunan dan standardisasi kontrak procurement
  • Monitoring dan enforcement klausa kontrak
  • Manajemen perubahan dan amandemen kontrak
  • Penanganan dispute dan resolusi konflik
  • Integrasi kontrak dengan sistem ERP perusahaan

4. Manajemen Hubungan Pemasok

Hubungan yang baik dengan pemasok adalah kunci keberhasilan dalam proses pengadaan. Procurement manager bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan pemasok melalui komunikasi yang efektif dan transparan. Manajemen hubungan pemasok yang baik tidak hanya membantu dalam mengamankan pasokan yang konsisten, tetapi juga memungkinkan negosiasi yang lebih fleksibel serta peningkatan kualitas layanan.

5. Pengendalian Biaya Pengadaan

Pengendalian biaya adalah salah satu tanggung jawab utama procurement manager. Mereka harus selalu mencari cara untuk menekan biaya pengadaan tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Ia harus melakukan evaluasi terhadap harga pasar, menganalisis tren biaya, serta mencari peluang penghematan, baik melalui negosiasi ulang kontrak, mencari pemasok alternatif, atau mengoptimalkan proses pengadaan.

Rincian tugas:

  • Analisis Total Cost of Ownership (TCO)
  • Implementasi strategi cost-saving dan cost-avoidance
  • Penggunaan teknik value engineering dan value analysis
  • Manajemen spend dan analisis pengeluaran
  • Optimisasi inventory untuk meminimalkan biaya holding

6. Pengelolaan Risiko Pengadaan

Setiap proses pengadaan memiliki risiko, baik itu risiko terkait kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, atau kepatuhan terhadap peraturan. Procurement manager bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko ini. Mereka harus melakukan analisis risiko dan menyiapkan strategi mitigasi yang efektif, seperti membuat kontrak yang komprehensif, memilih pemasok yang dapat diandalkan, atau melakukan audit berkala terhadap kinerja pemasok.

Rincian tugas:

  • Identifikasi dan penilaian risiko dalam rantai pasok
  • Pengembangan strategi mitigasi risiko
  • Manajemen risiko operasional, finansial, dan reputasi
  • Perencanaan kontingensi dan manajemen krisis
  • Penggunaan asuransi dan instrumen finansial untuk mengelola risiko

7. Evaluasi Kinerja Pemasok

Procurement manager juga harus terus mengevaluasi kinerja pemasok untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang telah disepakati. Evaluasi ini mencakup aspek-aspek seperti kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, dan kemampuan pemasok untuk mematuhi ketentuan kontrak. Dengan melakukan evaluasi kinerja secara berkala, ia dapat mengidentifikasi area perbaikan dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan, atau mempertimbangkan untuk mencari pemasok baru.

Rincian tugas:

  • Pengembangan Key Performance Indicators (KPIs) untuk pemasok
  • Implementasi sistem scorecard pemasok
  • Proses audit dan inspeksi pemasok
  • Analisis data kinerja dan tren
  • Feedback dan program perbaikan untuk pemasok

8. Pengelolaan Inventaris

Pengelolaan inventaris yang efektif merupakan bagian penting dari tugas procurement manager. Mereka harus memastikan bahwa perusahaan memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional tanpa terjadi kelebihan atau kekurangan inventaris. Hal ini melibatkan perencanaan permintaan, memantau tingkat stok, serta bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat waktu. Manajemen inventaris yang efisien membantu menghindari pemborosan dan meningkatkan efisiensi biaya.

Rincian tugas:

  • Optimisasi tingkat inventaris dan working capital
  • Implementasi strategi Just-in-Time (JIT) dan Vendor-Managed Inventory (VMI)
  • Penggunaan forecasting dan demand planning dalam manajemen inventaris
  • Manajemen obsolescence dan excess inventory
  • Integrasi inventory management dengan sistem ERP

9. Penggunaan Teknologi Procurement

Seiring dengan perkembangan teknologi, procurement manager harus mampu memanfaatkan sistem teknologi untuk mendukung proses pengadaan. Penggunaan software procurement dapat membantu dalam mengelola data pemasok, memantau pengadaan, dan meningkatkan efisiensi proses. Teknologi ini juga memungkinkan procurement manager untuk melakukan analisis data yang lebih mendalam, yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam pengadaan.

10. Kepatuhan terhadap Peraturan Pengadaan

Procurement manager harus memastikan bahwa seluruh proses pengadaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik peraturan internal perusahaan maupun peraturan eksternal yang diatur oleh pemerintah atau badan industri. Kepatuhan terhadap regulasi ini sangat penting untuk menghindari masalah hukum atau sanksi yang dapat merugikan perusahaan. Ia harus selalu mengikuti perkembangan regulasi yang relevan dan memastikan bahwa setiap kontrak dan proses pengadaan memenuhi persyaratan hukum.

Rincian tugas:

  • Memahami regulasi lokal dan internasional
  • Implementasi kebijakan etika dan anti-korupsi
  • Manajemen sustainability dan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam procurement
  • Mematuhi standar industri dan sertifikasi (ISO, REACH, dll.)
  • Audit internal dan eksternal untuk memastikan compliance

Kesimpulan

Procurement manager memiliki peran strategis yang sangat penting dalam perusahaan. Dari pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, hingga pengelolaan risiko dan inventaris, tanggung jawab mereka sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan kesuksesan operasional perusahaan. Dengan memahami 10 tugas utama procurement manager ini, perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengadaan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Tugas dan tanggung jawabnya memang beragam, namun dengan keterampilan yang tepat dan penggunaan teknologi, mereka dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi biaya, meningkatkan hubungan dengan pemasok, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Jika kamu adalah seorang manager atau tertarik untuk menjadi salah satunya, memahami tugas-tugas ini adalah langkah awal menuju kesuksesan di bidang pengadaan dan supply chain.

Sumber:

Investopedia - Procurement

Travelperk - Procurement Management

responsive.io - Procurement Manager

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp