RAB (Rencana Anggaran Biaya): Panduan Lengkap, Contoh, dan Tips Membuatnya

Sindhu Partomo
RAB (Rencana Anggaran Biaya): Panduan Lengkap, Contoh, dan Tips Membuatnya

Daftar Isi


Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah elemen penting dalam perencanaan proyek dan kegiatan. RAB membantu dalam mengatur keuangan, memprediksi pengeluaran, dan memastikan bahwa setiap aspek dari proyek atau kegiatan dapat dijalankan dengan efisien. Artikel ini akan menjelaskan secara mendetail tentang RAB, termasuk definisi, komponen utama, manfaat, langkah-langkah pembuatan, contoh RAB, serta tips dan trik untuk membuat RAB yang efektif dan efisien.

Definisi Rencana Anggaran Biaya (RAB)

RAB adalah dokumen yang merinci semua biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu proyek atau kegiatan. RAB mencakup biaya bahan, tenaga kerja, peralatan, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek atau kegiatan tersebut. Dengan memiliki RAB yang jelas, kamu dapat menghindari pembengkakan biaya dan memastikan bahwa proyek atau kegiatan berjalan sesuai rencana.

Pentingnya RAB dalam Perencanaan Proyek dan Kegiatan

RAB sangat penting dalam perencanaan proyek dan kegiatan karena berbagai alasan, antara lain:

  • Pengendalian Biaya: RAB membantu mengidentifikasi dan mengendalikan biaya sejak awal.

  • Perencanaan yang Tepat: Dengan RAB, kamu dapat merencanakan setiap tahap proyek dengan lebih baik.

  • Transparansi: RAB memberikan gambaran yang jelas tentang biaya kepada semua pihak yang terlibat.

  • Akuntabilitas: RAB memudahkan pelacakan pengeluaran dan memastikan dana digunakan sesuai dengan yang dianggarkan.

Komponen Utama RAB

Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke proyek atau kegiatan, seperti biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya peralatan.

Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat diatribusikan langsung ke proyek atau kegiatan tertentu, seperti biaya administrasi, biaya overhead, dan biaya operasional lainnya.

Keuntungan dan Pajak

Keuntungan dan pajak adalah komponen tambahan yang harus diperhitungkan dalam RAB. Keuntungan adalah margin keuntungan yang diharapkan dari proyek, sedangkan pajak adalah kewajiban pajak yang harus dibayarkan.

Jenis-jenis RAB

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis RAB yang sering digunakan:

RAB Sederhana

RAB sederhana biasanya digunakan untuk kegiatan kecil atau proyek dengan skala yang tidak terlalu besar. Jenis RAB ini mencakup item-item dasar yang diperlukan untuk menjalankan suatu kegiatan. Misalnya, untuk sebuah acara kecil, RAB sederhana dapat mencakup biaya sewa tempat, konsumsi, dan biaya transportasi. Contoh RAB sederhana adalah sebagai berikut:

Contoh RAB Sederhana:

NoItemJumlahHarga SatuanTotal
1Sewa Tempat1 HariRp 500.000Rp 500.000
2Konsumsi (20 orang)20 PaxRp 50.000Rp 1.000.000
3Biaya Transportasi1 UnitRp 200.000Rp 200.000
TotalRp 1.700.000

RAB Kompleks

RAB kompleks digunakan untuk proyek yang memiliki banyak variabel dan membutuhkan perencanaan yang lebih rinci. Proyek-proyek ini biasanya memiliki beberapa fase dan melibatkan banyak pihak. RAB kompleks mencakup berbagai elemen seperti biaya bahan bangunan, upah pekerja, sewa peralatan, serta biaya tambahan lainnya yang terkait dengan proyek tersebut. Berikut contoh RAB kompleks:

Contoh RAB Kompleks:

NoItemVolumeHarga SatuanTotal
1Bahan Bangunan100 m²Rp 150.000Rp 15.000.000
2Upah Pekerja10 OrangRp 100.000/hariRp 10.000.000
3Sewa Peralatan5 HariRp 500.000/hariRp 2.500.000
4Biaya Administrasi1 PaketRp 1.000.000Rp 1.000.000
5Kontingensi--Rp 3.000.000
TotalRp 31.500.000

RAB Proyek

RAB proyek adalah jenis RAB yang khusus digunakan untuk merencanakan anggaran suatu proyek tertentu. Ini bisa berupa proyek konstruksi, proyek pengembangan perangkat lunak, atau proyek lainnya. RAB proyek mencakup semua aspek yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut, mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya administrasi dan manajemen proyek.

Contoh RAB Proyek Konstruksi:

NoItemVolumeHarga SatuanTotal
1Bahan Bangunan200 m²Rp 150.000Rp 30.000.000
2Upah Pekerja20 OrangRp 100.000/hariRp 20.000.000
3Sewa Peralatan10 HariRp 500.000/hariRp 5.000.000
4Biaya Administrasi1 PaketRp 2.000.000Rp 2.000.000
5Kontingensi--Rp 5.000.000
TotalRp 62.000.000

RAB Kegiatan

RAB kegiatan biasanya digunakan untuk merencanakan anggaran sebuah acara atau kegiatan tertentu, seperti acara 17 Agustus, kegiatan organisasi, atau acara perusahaan. RAB ini mencakup biaya-biaya yang terkait dengan pelaksanaan acara tersebut, termasuk dekorasi, konsumsi, hadiah, dan biaya lainnya.

Contoh RAB Kegiatan Acara 17 Agustus:

NoItemJumlahHarga SatuanTotal
1Biaya Dekorasi1 PaketRp 2.000.000Rp 2.000.000
2Hadiah Lomba1 PaketRp 1.500.000Rp 1.500.000
3Konsumsi50 PaxRp 50.000Rp 2.500.000
4Biaya Hiburan1 PaketRp 1.000.000Rp 1.000.000
TotalRp 7.000.000

RAB Operasional

RAB operasional adalah jenis RAB yang digunakan untuk merencanakan anggaran operasional sebuah perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. Ini mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional sehari-hari, termasuk biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya air, biaya bahan bakar, biaya maintenance, dan lain-lain.

Contoh RAB Operasional Perusahaan:

NoItemJumlahHarga SatuanTotal
1Gaji Karyawan10 OrangRp 5.000.000/orangRp 50.000.000
2Biaya Listrik1 BulanRp 10.000.000Rp 10.000.000
3Biaya Air1 BulanRp 2.000.000Rp 2.000.000
4Biaya Bahan Bakar1 BulanRp 5.000.000Rp 5.000.000
5Biaya Maintenance1 BulanRp 3.000.000Rp 3.000.000
TotalRp 70.000.000

Dalam menyusun RAB, penting untuk memastikan semua biaya telah dihitung dengan teliti dan sesuai dengan kebutuhan proyek atau kegiatan. Dengan RAB yang baik, kita dapat mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Prinsip-prinsip Dasar dalam Penyusunan RAB

Dalam menyusun RAB, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Kejelasan: Setiap item biaya harus dijelaskan dengan jelas dan rinci.

  • Akurasi: Pastikan setiap angka dan perhitungan dalam RAB adalah akurat.

  • Relevansi: Semua komponen biaya harus relevan dengan proyek atau kegiatan yang direncanakan.

  • Transparansi: RAB harus dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

Persiapan Sebelum Membuat RAB

Mengumpulkan Informasi Proyek/Kegiatan
Langkah pertama dalam membuat RAB adalah mengumpulkan semua informasi terkait proyek atau kegiatan yang akan dilakukan.

Mengidentifikasi Sumber Daya yang Diperlukan
Identifikasi semua sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek atau kegiatan, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan.

Menetapkan Timeline dan Milestone
Tetapkan timeline dan milestone untuk setiap tahap proyek atau kegiatan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai jadwal.

Langkah-langkah Membuat RAB

  1. Mengidentifikasi Kebutuhan dan Ruang Lingkup Proyek/Kegiatan
    Tentukan kebutuhan dan ruang lingkup proyek atau kegiatan dengan jelas untuk memudahkan penyusunan RAB.

  2. Mendata Item-item Pengeluaran
    Buat daftar semua item pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek atau kegiatan.

  3. Menghitung Biaya per Item
    Hitung biaya untuk setiap item pengeluaran berdasarkan harga satuan dan jumlah yang dibutuhkan.

  4. Menyusun Tabel RAB
    Susun tabel RAB dengan memasukkan semua item pengeluaran, jumlah, harga satuan, dan total biaya.

  5. Menghitung Total Anggaran
    Jumlahkan semua biaya dalam tabel RAB untuk mendapatkan total anggaran yang dibutuhkan.

  6. Menambahkan Contingency dan Management Reserve
    Tambahkan contingency dan management reserve untuk mengantisipasi biaya tak terduga dan perubahan yang mungkin terjadi selama proyek atau kegiatan berlangsung.

Cara Membuat RAB dengan Excel

Membuat Template RAB di Microsoft Excel

Membuka Microsoft Excel

Langkah pertama dalam membuat RAB adalah membuka Microsoft Excel dan membuat lembar kerja baru. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka aplikasi Microsoft Excel.

  2. Pilih “File” dan klik “New” untuk membuat lembar kerja baru.

Menyusun Kolom dan Baris Dasar

Setelah lembar kerja terbuka, langkah selanjutnya adalah menyusun kolom dan baris dasar yang akan digunakan untuk mencatat rincian biaya. Kolom-kolom yang diperlukan meliputi:

  • Deskripsi Pekerjaan: Kolom ini berisi uraian singkat tentang setiap pekerjaan.

  • Jumlah: Kolom ini mencatat jumlah material atau tenaga kerja yang dibutuhkan.

  • Satuan: Kolom ini menunjukkan satuan pengukuran (misalnya, meter, kilogram, orang).

  • Harga Satuan: Kolom ini mencantumkan biaya per satuan material atau upah tenaga kerja.

  • Total Biaya: Kolom ini berisi total biaya untuk setiap item pekerjaan.

Untuk baris, kamu bisa mengelompokkan pekerjaan utama seperti:

  • Persiapan: Misalnya, pembersihan lahan dan persiapan lokasi.

  • Konstruksi Utama: Misalnya, pemasangan pondasi dan struktur utama.

  • Finishing: Misalnya, pengecatan dan pemasangan aksesori.

Mengisi Data RAB

RAB dalam Excel
(Gambar: RAB dalam Excel)

Memasukkan Deskripsi Pekerjaan

Cara menuliskan deskripsi pekerjaan dengan jelas dan terstruktur sangat penting agar setiap item dapat dipahami dengan mudah. Contoh deskripsi yang baik adalah “Pemasangan batu bata untuk dinding lantai 1”.

Menentukan Kuantitas dan Satuan

Setelah menulis deskripsi pekerjaan, langkah berikutnya adalah menentukan jumlah kebutuhan material dan tenaga kerja. Pastikan jumlah yang dicatat sesuai dengan kebutuhan proyek dan dalam satuan yang tepat.

Mengisi Harga Satuan

Untuk mengisi harga satuan, kamu bisa mencari informasi dari supplier material atau menentukan upah tenaga kerja berdasarkan tarif yang berlaku. Contoh harga satuan adalah Rp 100.000 per meter kubik untuk beton.

Menghitung Total Biaya

Setelah semua data dimasukkan, kamu bisa menggunakan rumus Excel untuk menghitung total biaya per item. Rumus yang digunakan adalah:

=Jumlah * Harga Satuan

Menggunakan Rumus dan Fungsi Excel

Penggunaan Rumus SUM

Untuk menjumlahkan total biaya keseluruhan, kamu bisa menggunakan fungsi SUM. Contoh penggunaan fungsi SUM adalah:

=SUM(E2:E10)

Fungsi ini akan menjumlahkan semua nilai di kolom E dari baris 2 hingga baris 10.

Penggunaan Fungsi IF

Fungsi IF bisa digunakan untuk pengecekan otomatis, misalnya untuk memeriksa apakah biaya melebihi anggaran. Contoh rumusnya adalah:

=IF(E2>Anggaran, “Over Budget”, “Within Budget”)

Penggunaan Format Kondisional

Format kondisional berguna untuk memudahkan identifikasi biaya yang melebihi anggaran. Kamu bisa mengatur warna sel secara otomatis berdasarkan nilai yang ada.

Contoh-contoh RAB

RAB Sederhana untuk Kegiatan Kecil

Contoh RAB sederhana untuk kegiatan kecil bisa mencakup item-item seperti biaya sewa tempat, konsumsi, dan biaya transportasi.

RAB untuk Proyek Konstruksi

RAB untuk proyek konstruksi akan mencakup biaya bahan bangunan, upah pekerja, sewa peralatan, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek konstruksi.

RAB untuk Kegiatan Organisasi

RAB untuk kegiatan organisasi bisa mencakup biaya acara, honor pembicara, biaya promosi, dan lain-lain.

RAB untuk Perusahaan (Penganggaran)

RAB untuk perusahaan mencakup penganggaran biaya operasional, biaya pemasaran, biaya produksi, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasional perusahaan.

RAB untuk Keperluan Khusus

RAB untuk Acara 17 Agustus

RAB untuk acara 17 Agustus bisa mencakup biaya dekorasi, hadiah lomba, konsumsi, dan biaya acara lainnya.

RAB untuk Proyek TI

RAB untuk proyek TI (Teknologi Informasi) mencakup biaya pengembangan perangkat lunak, hardware, tenaga ahli, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek TI.

RAB untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

RAB untuk UKM mencakup biaya produksi, pemasaran, distribusi, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usaha kecil dan menengah.

Aspek Hukum dan Etika dalam RAB

Rencana Anggaran Biaya (RAB) bukan hanya dokumen teknis dan finansial, tetapi juga memiliki aspek hukum yang penting, terutama dalam konteks kontrak, proyek konstruksi, dan kegiatan organisasi. Berikut penjelasan mengenai aspek-aspek hukum RAB dan perannya dalam berbagai kasus di Indonesia.

  1. Dasar Hukum RAB
    Di Indonesia, penyusunan RAB terutama diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, serta peraturan di bidang konstruksi. Beberapa dasar hukum yang relevan antara lain:

    • Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi: Mengatur mengenai pelaksanaan pekerjaan konstruksi termasuk penyusunan RAB sebagai bagian dari dokumen kontrak.

    • Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: Menekankan pentingnya RAB dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah.

    • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Berbagai peraturan teknis terkait konstruksi, yang seringkali mencakup standar dan prosedur penyusunan RAB dalam proyek konstruksi tertentu.

  2. Peran RAB dalam Kontrak Konstruksi
    RAB merupakan komponen krusial dalam kontrak konstruksi. Beberapa peran pentingnya adalah:

    • Menentukan Nilai Kontrak: RAB digunakan untuk menentukan nilai total kontrak antara pihak pemilik proyek (owner) dan kontraktor. Nilai ini mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan spesifikasi dan waktu yang telah disepakati.

    • Mengatur Pembayaran: Pembayaran kepada kontraktor seringkali dilakukan berdasarkan tahapan atau milestone proyek yang tercantum dalam RAB. Pembayaran dapat dilakukan secara termin berdasarkan kemajuan pekerjaan yang telah diselesaikan.

    • Alat Bukti Hukum: Dalam hal terjadi sengketa antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek, RAB dapat menjadi alat bukti hukum yang menunjukkan komitmen dan kesepakatan awal terkait biaya dan lingkup pekerjaan.

  3. Aspek Hukum dalam Pengadaan Barang dan Jasa
    Dalam konteks pengadaan barang dan jasa pemerintah, RAB memiliki peran hukum yang signifikan:

    • Transparansi dan Akuntabilitas: Penyusunan RAB harus dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). RAB yang disusun dengan baik membantu memastikan bahwa dana publik digunakan sesuai peruntukannya.

    • Kepatuhan terhadap Peraturan: Setiap tahapan pengadaan, termasuk penyusunan RAB, harus mematuhi peraturan yang berlaku. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi hukum, baik administratif maupun pidana.

    • Audit dan Pengawasan: RAB digunakan sebagai dasar untuk audit dan pengawasan oleh pihak berwenang, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan inspektorat, untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan.

  4. Peran RAB dalam Sengketa dan Litigasi
    RAB juga seringkali menjadi dokumen penting dalam kasus sengketa dan litigasi, baik dalam proyek konstruksi maupun pengadaan barang/jasa:

    • Pembuktian Biaya yang Diklaim: Dalam sengketa mengenai klaim biaya tambahan atau pekerjaan tambahan, RAB menjadi dasar untuk membuktikan biaya yang telah dianggarkan dan disepakati.

    • Evaluasi Kinerja: RAB digunakan untuk mengevaluasi apakah pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Penyimpangan dari RAB bisa menjadi dasar klaim ganti rugi atau penalti.

    • Penyelesaian Sengketa: Dalam penyelesaian sengketa melalui mediasi, arbitrase, atau pengadilan, RAB seringkali digunakan sebagai acuan untuk menentukan besaran kompensasi atau penyelesaian yang adil bagi para pihak yang bersengketa.

Alternatif Pembuatan RAB

Perangkat Lunak Khusus untuk Pembuatan RAB

Ada berbagai perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membuat RAB, seperti Ukirama, Microsoft Project, Primavera, dan lainnya. Perangkat lunak ini memudahkan dalam penyusunan dan pengelolaan RAB.

Metode Manual vs Digital dalam Pembuatan RAB

Kamu bisa membuat RAB secara manual atau menggunakan metode digital. Metode manual biasanya memerlukan lebih banyak waktu dan upaya, sedangkan metode digital lebih efisien dan akurat.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

  1. Apa itu RAB?
    RAB, atau Rencana Anggaran Biaya, adalah dokumen yang merinci semua biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu proyek atau kegiatan. RAB mencakup berbagai jenis biaya seperti bahan baku, tenaga kerja, peralatan, dan biaya operasional lainnya.

  2. Mengapa RAB Penting dalam Perencanaan Proyek?
    RAB sangat penting karena membantu mengendalikan biaya, memprediksi pengeluaran, dan memastikan bahwa proyek atau kegiatan berjalan sesuai rencana. Dengan RAB, kamu dapat menghindari pembengkakan biaya dan memastikan semua aspek proyek dapat dibiayai dengan baik.

  3. Apa Saja Komponen Utama dalam RAB?
    Komponen utama dalam RAB meliputi:

    • Biaya Langsung: Biaya yang dapat diatribusikan langsung ke proyek, seperti biaya bahan baku dan upah tenaga kerja.

    • Biaya Tidak Langsung: Biaya yang tidak dapat diatribusikan langsung ke proyek tertentu, seperti biaya administrasi dan overhead.

    • Keuntungan dan Pajak: Margin keuntungan yang diharapkan dan kewajiban pajak yang harus dibayarkan.

  4. Bagaimana Cara Menghitung Biaya per Item dalam RAB?
    Menghitung biaya per item melibatkan penentuan harga satuan dari setiap bahan atau layanan yang diperlukan dan mengalikannya dengan jumlah yang dibutuhkan. Ini membantu memastikan bahwa setiap komponen biaya diperhitungkan dengan tepat.

  5. Apa yang Dimaksud dengan Contingency dan Management Reserve dalam RAB?

    • Contingency: Biaya tambahan yang disiapkan untuk mengantisipasi biaya tak terduga yang mungkin muncul selama proyek berlangsung.

    • Management Reserve: Dana cadangan yang disiapkan untuk perubahan manajemen atau penyesuaian proyek yang tidak terduga.

  6. Bagaimana Membuat RAB dengan Menggunakan Excel?
    Untuk membuat RAB dengan Excel, kamu bisa memanfaatkan format tabel untuk menyusun item biaya, jumlah, harga satuan, dan total biaya. Excel juga menyediakan rumus yang memudahkan perhitungan otomatis dan pemutakhiran data.

  7. Apa Bedanya RAB Sederhana dan RAB Kompleks?

    • RAB Sederhana: Digunakan untuk kegiatan kecil dengan jumlah biaya yang terbatas dan komponen yang tidak terlalu banyak.

    • RAB Kompleks: Digunakan untuk proyek besar yang melibatkan banyak komponen biaya dan membutuhkan perincian yang lebih mendalam.

  8. Bagaimana Memastikan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan RAB?
    Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, pastikan RAB disusun dengan jujur dan rinci. Setiap item biaya harus dijelaskan dengan jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Pelacakan pengeluaran harus dilakukan secara teratur dan dilaporkan secara transparan.

  9. Apa Saja Alternatif dalam Pembuatan RAB Selain Excel?
    Selain Excel, kamu bisa menggunakan perangkat lunak khusus seperti Microsoft Project atau Primavera yang dirancang untuk membantu dalam penyusunan dan pengelolaan RAB dengan fitur yang lebih lengkap dan canggih.

  10. Bagaimana Cara Menghindari Kesalahan Umum dalam Penyusunan RAB?
    Untuk menghindari kesalahan umum dalam penyusunan RAB, perhatikan beberapa hal berikut:

    • Periksa Kembali Data dan Perhitungan: Pastikan semua angka dan perhitungan dalam RAB adalah akurat.

    • Libatkan Tim: Libatkan tim proyek dalam proses penyusunan RAB untuk memastikan semua komponen biaya tercakup.

    • Review Berkala: Lakukan review berkala terhadap RAB untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi selama proyek berlangsung.

Download Template RAB Excel 2024 .xls

Kesimpulan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah alat yang sangat penting dalam perencanaan dan pengelolaan proyek atau kegiatan. Dengan RAB yang baik, kamu dapat mengendalikan biaya, merencanakan proyek dengan tepat, dan memastikan bahwa semua aspek dari proyek atau kegiatan berjalan sesuai rencana. Dengan mengikuti panduan dan tips yang telah dijelaskan di artikel ini, kamu akan mampu membuat RAB yang efektif dan efisien untuk berbagai kebutuhan.

Sumber:
Pegadaian - RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Pegadaian - Contoh Laporan Rencana Anggaran Biaya
OCBC - Cara Membuat RAB
OCBC - Contoh RAB Kegiatan
USM.ac.id - Jenis – jenis RAB
BPK.go.id - Contoh Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kompleks
Binus - Contoh RAB Kegiatan Organisasi
Perbandingan antara RAB dan RAP
Contoh Rincian Anggaran Biaya Proposal Kegiatan 17 Agustus**

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp