18 Software Konstruksi Terbaik di Indonesia Tahun 2025

Sindhu Partomo
Ilustrasi Proyek

Daftar Isi


Tabel Perbandingan

Terbaik Untuk Kontraktor di IndonesiaTerbaik Untuk Perusahaan MultinasionalTerbaik dengan 3D DrawingTerbaik Untuk Manajemen WaktuTerbaik untuk Manajemen Anggaran
Ukirama ERPOracle Primavera P6Autodesk/BIM 360ClockifySage 300 Construction and Real Estate

Industri konstruksi Indonesia sedang mengalami transformasi digital yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan kontraktor yang memakai software manajemen bisa menghemat 40% waktu pembukuan, dan 50% biaya gudang. Dari 18 software konstruksi terkemuka yang dianalisis, ada beragam fungsi dan harga, mulai dari Rp150.000 hingga Rp60.000.000 per bulan.

Software lokal seperti Ukirama ERP menunjukkan daya saing yang kuat melawan raksasa internasional seperti Oracle Primavera P6 dan Autodesk BIM 360, terutama menyesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia. Berikut ini uraian 18 software konstruksi terbaik tahun 2025:

Ukirama

Gambar: Ukirama
Gambar: Ukirama

Ukirama ERP dipakai oleh berbagai perusahaan kontraktor di Indonesia, dan dipercaya oleh 100+ perusahaan menengah hingga besar.

Dengan modul khusus untuk manajemen proyek, seluruh anggota tim hingga business owner bisa melihat budget dan profitabilitas. Data pengeluaran dan pemasukan setiap proyek di-update secara real time, dan terintegrasi dengan laporan keuangan.

KelebihanKekurangan
Modul lengkap dari proyek hingga HRTidak termasuk CRM
Berbasis cloud, bebas biaya maintenanceKurang cocok untuk kontraktor skala multinasional
Interface bersahabat
Fungsi accounting sesuai PSAK
Implementasi cepat

Harga: mulai dari Rp1.000.000 per bulan

ClickUp

Gambar: ClickUp
Gambar: ClickUp

ClickUp adalah alat manajemen proyek yang serbaguna dan banyak digunakan di berbagai industri, termasuk konstruksi. ClickUp menawarkan fitur yang luas, seperti penjadwalan, pelacakan waktu, manajemen tugas, serta tampilan berbasis Gantt dan Kanban, yang memudahkan pengelolaan proyek dari berbagai sudut. Dengan antarmuka yang intuitif dan kustomisasi yang dalam, ClickUp cocok untuk proyek skala kecil hingga besar.

Selain itu, ClickUp memiliki versi gratis dengan fitur dasar yang cukup lengkap, dan versi berbayar yang menawarkan fitur lebih canggih. Kekurangannya, karena banyaknya fitur yang tersedia, ClickUp bisa terasa membingungkan untuk pengguna baru yang membutuhkan waktu untuk belajar menggunakannya secara efektif.

KelebihanKekurangan
Banyak pilihan dashboard untuk melihat data

Kurang bagus untuk mengelola feedback

Ada fitur chat

Integrasi kurang

Harga relatif rendah

Performa lambat

Harga: Rp300.000 per user per bulan (Business)

Asana

Gambar: Asana
Gambar: Asana

Asana adalah platform manajemen proyek yang sangat fleksibel dan efisien, banyak digunakan di industri konstruksi untuk memantau dan mengelola proyek dengan cepat dan terorganisir. Dengan antarmuka modern dan desain yang ramah pengguna, Asana memungkinkan pengguna untuk membuat dan melacak tugas, mengelola tim, serta menetapkan tenggat waktu dengan mudah.

Salah satu fitur unggulannya adalah tampilan Timeline, yang sangat membantu dalam mengelola ketergantungan antara tugas-tugas di proyek konstruksi yang kompleks. Selain itu, Asana menawarkan versi gratis yang cukup kuat, meskipun fitur-fitur tertentu seperti pelacakan waktu dan manajemen sumber daya memerlukan paket berbayar. Kelemahan Asana adalah kurang ideal untuk pekerjaan yang membutuhkan grafik intensif atau 3D, yang merupakan kebutuhan penting di industri konstruksi yang sering memerlukan visualisasi proyek.

KelebihanKekurangan
Fleksibel

Tidak untuk pekerjaan grafis

Ada versi gratis

Lebih mahal dari kompetitor

Fitur timeline banyak

Harga: Rp375.000 per user per bulan (Advanced)

Microsoft Project

Gambar: Microsoft Project
Gambar: Microsoft Project

Microsoft Project adalah perangkat lunak manajemen proyek yang sudah lama dikenal dan digunakan secara luas, termasuk di industri konstruksi. Dengan fitur-fitur seperti Gantt charts yang canggih, alat ini sangat membantu dalam penjadwalan proyek, alokasi sumber daya, dan pemantauan anggaran.

Keunggulan lain dari Microsoft Project adalah kemampuannya untuk menangani beberapa proyek secara bersamaan, serta integrasi dengan ekosistem Microsoft yang lebih luas, seperti Office dan SharePoint. Fitur budgeting dan macro memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan mengotomatiskan proses yang kompleks, membuatnya ideal untuk proyek konstruksi berskala besar.

KelebihanKekurangan
Ada integrasi ERPMahal
GANTT Chart canggihInterface kuno
Fitur budgeting dan makroRumit

Harga: Rp860.000 per user per bulan (Project Package 5)

Clockify

Gambar: Clockify
Gambar: Clockify

Clockify adalah alat manajemen waktu yang populer dan mudah digunakan, sangat cocok untuk proyek konstruksi yang tidak . Clockify menawarkan versi gratis selamanya dan paket PRO percobaan tujuh hari tanpa perlu memasukkan informasi kartu kredit.

Fitur otomatisasi penghitungan waktu dan deteksi idle time membantu menghemat waktu dalam mencatat aktivitas proyek. Namun, beberapa kekurangan Clockify meliputi kebutuhan untuk memperbaiki kesalahan input waktu secara manual dan proses ekspor ke perangkat lunak penggajian yang juga dilakukan secara manual.

KelebihanKekurangan
Ada versi gratisKesalahan input harus dikoreksi manual

Timer dan fitur idle detection otomatis

Penghitungan gaji belum otomatis
Tidak ada fitur lainnya

Harga: Rp250.000 per user per bulan (Productivity Suite)

Smartsheet

Gambar: Smartsheet
Gambar: Smartsheet

Smartsheet adalah software manajemen proyek dengan kemampuan kustomisasi yang mendalam, ideal untuk proyek konstruksi skala besar. Smartsheet menawarkan berbagai alat analitik dan pelaporan yang kuat, serta perlindungan data yang ketat. Meski begitu, merek ini cukup sulit dipelajari dan membutuhkan add-ons kalau kamu butuh fitur pelacakan waktu dan manajemen sumber daya.

KelebihanKekurangan
Ada versi gratisSulit dipelajari
Data tidak diupdate secara real-time

Butuh membeli modul tambahan untuk manajemen waktu dan sumber daya

Fungsi analisis bagus dan bisa di-custom
Ada integrasi dengan Jira dan SalesForce

Harga: Rp300.000 per user per bulan (Business)

Autodesk/BIM 360

Gambar: Autodesk/BIM 360
Gambar: Autodesk/BIM 360

Autodesk adalah salah satu perangkat lunak paling populer di industri konstruksi, terutama untuk proyek-proyek yang membutuhkan desain dan pemodelan 3D. Kini, BIM 360 sudah diakuisisi juga oleh Autodesk. Dikenal karena kemampuannya dalam kolaborasi tim dan manajemen dokumen, Autodesk memungkinkan berbagai profesional seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor untuk bekerja sama dalam satu platform yang terintegrasi

Fitur koordinasi penggambaran model 3D sangat kuat, memungkinkan tim untuk mengelola berbagai versi proyek secara efisien dan melacak perubahan dengan mudah. Selain itu, Autodesk terintegrasi dengan berbagai produk Autodesk lainnya seperti AutoCAD dan Revit, menjadikannya pilihan utama untuk manajemen proyek dan desain yang mulus

KelebihanKekurangan
Integrasi dengan AutoCAD, Revit, BIM 360Mahal
Kolaborasi semua tim di satu tempat

Sulit berpindah-pindah software

3D drawing canggih

Harga: mulai dari Rp1.900.000 per user per bulan

Procore

Gambar: Procore
Gambar: Procore

Procore adalah software konstruksi komprehensif yang membantu mengelola proyek, sumber daya, dan keuangan dari tahap perencanaan hingga penyelesaian. Procore menghubungkan semua kontributor proyek dengan solusi yang dirancang khusus untuk pemilik proyek, kontraktor utama, dan kontraktor spesialis.

Kemampuan komunikasi lintas tim membuat kerja sama menjadi lebih mudah, meski harganya cenderung mahal dan fitur pengeditan gambar dalam jumlah besar masih cukup sulit.

KelebihanKekurangan
Modul lengkap perencanaan sampai keuanganMengedit gambar sulit
Ada fitur komunikasi antar tim

Mahal

Support andal

Harga: Rp8.600.000 per bulan (full suite)

Wrike

Gambar: Wrike
Gambar: Wrike

Wrike adalah platform manajemen proyek antar tim, yang membantu koordinasi dan proses approval dengan cepat. Wrike juga memberi informasi terbaru terkait proyek yang berjalan, untuk semua pihak.

KelebihanKekurangan
Bagus untuk mengelola approvalInterface membingungkan
Update data real time

Harga: Rp400.000 per user per bulan (Business)

Oracle Primavera P6

Gambar: Oracle Primavera P6
Gambar: Oracle Primavera P6

Oracle Primavera P6 adalah software manajemen proyek yang dirancang untuk perusahaan besar yang menangani berbagai proyek secara bersamaan. Dengan fitur-fitur seperti manajemen sumber daya dan anggaran, Primavera P6 membantu perusahaan konstruksi skala besar mengelola proyek dari awal hingga akhir.

KelebihanKekurangan
Cocok untuk banyak proyek sekaligusRumit
Perencanaan dan penjadwalan canggihMahal
Manajemen anggaran dan sumber daya canggih

Tidak fleksibel

Dilengkapi 20 modul pelatihan
Tim support cepat tanggap

Harga: Rp60.000.000 (EPPM) tidak termasuk biaya tahunan

TeamGantt

Gambar: TeamGantt
Gambar: TeamGantt

TeamGantt adalah alat manajemen proyek berbasis diagram Gantt yang intuitif dan fleksibel. TeamGantt cukup terjangkau bagi usaha kecil. Namun, paket harga rendahnya memiliki fitur yang terbatas, dan bagi perusahaan besar, paket yang lebih lengkap bisa jadi cukup mahal. Selain itu, tidak ada fitur invoice ataupun fitur akuntansi terintegrasi.

KelebihanKekurangan
Interface intuitifTidak cocok untuk kontraktor besar
FleksibelTidak ada fitur akuntansi dan keuangan
Terjangkau untuk bisnis kontraktor kecilKurang cocok untuk kontraktor skala multinasional

Harga: Rp750.000 per user per bulan (Pro)

Zoho Projects

Gambar: Zoho Projects
Gambar: Zoho Projects

Zoho Projects cocok untuk tim yang membutuhkan alat manajemen proyek yang sederhana dan terjangkau. Zoho menawarkan versi gratis untuk tiga pengguna, selain paket berbayar. Zoho juga punya fitur chat dan assignment, untuk berbagi tugas ke anggota tim.

KelebihanKekurangan
Ada versi gratisTidak ada fasilitas support lewat telepon
Ada fitur chat

Integrasi dengan software lain terbatas

Mudah dipelajari

Harga: Rp150.000 per user per bulan (Enterprise)

RedTeam

Gambar: RedTeam
Gambar: RedTeam

RedTeam adalah platform manajemen proyek yang sederhana, cocok untuk perusahaan konstruksi kecil. Dengan tim support via email dan chat, serta panduan online yang rinci, RedTeam membantu mengelola proyek dengan lebih efisien.

KelebihanKekurangan
Bagus untuk manajemen proyek sederhanaSulit dipelajari
Tim support via chat dan email

Banyak pengguna melaporkan diskoneksi server

Panduan lengkap

Harga: Rp11.300.000 per bulan (RedTeam Flex)

CMiC

Gambar: CMiC
Gambar: CMiC

CMiC menawarkan platform yang mudah dipakai, dengan tata letak yang intuitif. Dengan kemampuan manajemen file yang kuat, fitur penggajian dan manajemen proyek, CMiC cocok untuk proyek konstruksi.

KelebihanKekurangan
Mudah digunakanServer sering down
Bisa di-custom

Sulit upload file besar

Fitur payroll terintegrasi

Harga: mulai dari Rp1.500.000 per user per bulan

Fieldwire

Gambar: Fieldwire
Gambar: Fieldwire

Fieldwire adalah alat manajemen proyek yang dirancang khusus untuk tim konstruksi, dan dilengkapi aplikasi mobile. Ini memudahkan manajemen dokumen dan gambar di lokasi. Meski Fieldwire relatif mudah digunakan, harganya tergolong mahal untuk tim besar, dan paket level rendahnya tidak menawarkan fitur penting seperti manajemen keuangan atau integrasi akuntansi.

KelebihanKekurangan
Mudah digunakanTermasuk mahal untuk tim besar
Bagus untuk multi-proyek

Paket level rendah kurang lengkap

Ada mobile app
Implementasi cepat

Harga: Rp1.250.000 per user per bulan

Sage 300 Construction and Real Estate

Gambar: Sage
Gambar: Sage

Sage 300 dirancang khusus untuk industri konstruksi dan real estate, dengan fitur akuntansi yang kuat dan kemampuan manajemen data yang komprehensif. Sage 300 memungkinkan integrasi dengan sistem lain seperti Procore, namun tampilannya terkesan ketinggalan zaman dan kurang mendukung kapabilitas cloud modern. Pengguna baru mungkin menemukan navigasi di platform ini cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk melihat pengembalian investasi.

KelebihanKekurangan
Fitur akuntansi untuk real estate canggih

Interface dan teknologi ketinggalan zaman

Manajemen data bagus

Kustomisasi kurang

Bisa integrasi dengan Procore
Modul lengkap

Harga: mulai dari Rp100.000.000 per tahun

OrangeScrum

Gambar: OrangeScrum
Gambar: OrangeScrum

OrangeScrum menawarkan antarmuka yang sederhana dan navigasi yang mudah, cocok untuk manajemen proyek konstruksi skala kecil hingga menengah. Software ini mendukung metode Scrum dan Kanban, dengan kustomisasi yang tinggi, serta manajemen waktu dan sumber daya yang efisien. Meskipun begitu, versi gratisnya terbatas soal fungsi, dan fitur di versi mobile-nya lebih sedikit.

KelebihanKekurangan
Mudah dipakaiMobile app tidak lengkap
Bisa di-customPenampilan kuno
Integrasi dengan Dropbox, Google Drive, Slack

Sebagian pengguna mengeluhkan performa yang lambat

Ada mobile app
Bagus untuk kolaborasi tim

Harga: Rp600.000 per bulan (5 user, Professional)

Oracle Aconex

Gambar: Oracle
Gambar: Oracle Aconex

Oracle Aconex adalah software manajemen proyek berbasis cloud yang dirancang khusus untuk industri konstruksi. Merek ini terkenal karena fitur manajemen dokumen yang terpusat, memungkinkan semua pihak dalam proyek untuk menyimpan, berbagi, dan mengelola dokumen-dokumen proyek dengan mudah.

Oracle Aconex mempermudah proses seperti persetujuan, pengajuan anggaran, dan pengecekan, sehingga mempercepat kolaborasi antar tim. Fitur keamanan yang kuat juga menjaga keamanan data proyek.

KelebihanKekurangan
Mudah dipakaiMahal (harga tidak transparan)
Fitur approval, submission, dan review canggih

Desain interface kurang bagus

Fitur integrasi dengan software lain sangat luas
Keamanan data tinggi
Pengaturan workflow fleksibel

Harga: tidak diumumkan

Tren Software Konstruksi 2025

  1. Integrasi Cloud dan Mobile-First
    • Peningkatan adopsi solusi berbasis cloud untuk akses real-time
    • Fokus pada aplikasi mobile untuk manajemen proyek di lapangan
    • Peningkatan kolaborasi tim melalui platform terpadu
  2. Artificial Intelligence dan Automasi
    • Implementasi AI untuk prediksi biaya dan jadwal
    • Otomatisasi proses administratif dan pelaporan
    • Machine learning untuk analisis risiko proyek
  3. Sustainability dan Green Building
    • Fitur perhitungan dampak lingkungan
    • Integrasi dengan standar green building
    • Tools untuk optimasi penggunaan material

Return on Investment

  1. Faktor-faktor Kunci ROI:
    • Biaya implementasi dan training
    • Waktu adaptasi tim
    • Peningkatan efisiensi operasional
    • Pengurangan kesalahan dan rework
  2. Periode Break Even:
    • Software Enterprise: 12-18 bulan
    • Software Mid-range: 6-12 bulan
    • Software Entry-level: 3-6 bulan

FAQ

Q: Apakah software konstruksi cocok untuk kontraktor skala kecil?
A: Ya, tersedia opsi seperti Zoho Projects dan ClickUp dengan harga terjangkau dan fitur yang cukup untuk skala kecil.

Q: Berapa lama waktu implementasi rata-rata?
A: Tergantung kompleksitas software:

  • Entry-level: 1-2 minggu
  • Mid-range: 1-3 bulan
  • Enterprise: 3-6 bulan

Q: Apakah data tersimpan di Indonesia?
A: Software lokal seperti Ukirama menyimpan data di Indonesia. Software internasional umumnya menawarkan opsi server lokal untuk memenuhi regulasi.

Q: Bagaimana dengan keamanan data?
A: Semua software yang diulas memenuhi standar keamanan ISO 27001 dan regulasi perlindungan data Indonesia.

Q: Apakah bisa diintegrasikan dengan software existing?
A: Mayoritas software modern menyediakan API dan tools integrasi, namun tingkat kemudahan integrasi bervariasi.

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp