Apa Itu Software Purchasing dan Mengapa Penting Untuk Bisnis Kamu?

Sindhu Partomo
Apa Itu Software Purchasing dan Mengapa Penting Untuk Bisnis Kamu?

Daftar Isi


Proses pengadaan (purchasing) bukan cuma kegiatan membeli barang atau jasa, melainkan menjadi bagian strategis perusahaan. Departemen ini memengaruhi efisiensi, biaya yang dikeluarkan, dan kualitas operasional. Kini, banyak perusahaan mulai mengandalkan software purchasing untuk mengotomatiskan dan menyederhanakan proses pengadaan. Artikel ini akan membahas apa itu software purchasing, cara kerjanya, manfaatnya, dan mengapa solusi ini semakin dibutuhkan oleh bisnis masa kini.

Apa Itu Software Purchasing?

Software purchasing adalah sistem berbasis teknologi yang dirancang khusus untuk mengelola seluruh proses pengadaan dalam sebuah organisasi. Proses ini mencakup tahap permintaan barang atau jasa, pemilihan vendor, negosiasi, penerbitan purchase order (PO), pemantauan pengiriman, hingga penerimaan dan pembayaran. Dengan menggunakan software purchasing, seluruh informasi dan aktivitas terkait pembelian dapat terpantau secara real-time, terorganisir, dan transparan.

Bagaimana Cara Kerja Software Purchasing?

  1. Permintaan (Requisition):
    Karyawan atau divisi terkait mengajukan kebutuhan pembelian melalui form digital. Detail yang diinput meliputi jenis barang atau jasa, jumlah, spesifikasi, dan urgensi.
  2. Persetujuan (Approval):
    Setelah permintaan diajukan, software purchasing mengalirkan data ke pihak berwenang untuk disetujui. Alur persetujuan (approval workflow) dapat diatur berdasarkan hierarki atau kebijakan perusahaan.
  3. Pemilihan Vendor:
    Sistem menyediakan daftar vendor atau pemasok yang relevan lengkap dengan histori kerja sama, harga, dan performa pengiriman. Hal ini memudahkan tim purchasing dalam melakukan penilaian dan pemilihan vendor secara objektif.
  4. Penerbitan Purchase Order (PO):
    Jika vendor sudah ditetapkan, sistem akan secara otomatis membuat dokumen PO. Dokumen ini kemudian dikirimkan kepada vendor untuk tindak lanjut pengiriman.
  5. Pemantauan Pengiriman dan Penerimaan Barang:
    Setelah PO diterbitkan, software purchasing membantu memantau proses pengiriman. Ketika barang tiba, tim akan melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas sebelum memvalidasi penerimaan di dalam sistem.
  6. Pembayaran dan Pelaporan:
    Sistem dapat terintegrasi dengan modul keuangan atau akuntansi untuk memperlancar proses pembayaran. Laporan pembelian pun dapat dihasilkan secara otomatis, mulai dari rekapitulasi biaya hingga analisis performa vendor.

Manfaat Software Purchasing untuk Bisnis

  1. Efisiensi Proses:
    Mengotomatiskan aktivitas pembelian, sehingga mengurangi pekerjaan manual dan mempercepat waktu pemrosesan.
  2. Penghematan Biaya:
    Analisis data yang akurat membantu perusahaan dalam merencanakan dan menegosiasikan harga lebih baik. Transparansi pengeluaran juga lebih terjamin.
  3. Transparansi dan Akuntabilitas:
    Setiap langkah dalam proses pengadaan terdokumentasi dengan baik, memudahkan audit dan meminimalkan risiko kecurangan.
  4. Manajemen Vendor Terpadu:
    Software purchasing memudahkan pemantauan performa vendor, membandingkan harga, dan mengelola kontrak secara terpusat.
  5. Data-Driven Decision Making:
    Laporan dan analitik membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis terkait kebijakan pengadaan, stok, atau biaya.

Mengapa Bisnis Modern Membutuhkan Software Purchasing?

  1. Kompleksitas Rantai Pasok:
    Kegiatan pengadaan menjadi semakin kompleks seiring bertambahnya jumlah vendor dan kebutuhan spesifik di setiap divisi.
  2. Skala Bisnis yang Meningkat:
    Seiring pertumbuhan perusahaan, volume pembelian bertambah. Software purchasing membantu menjaga keakuratan dan efisiensi proses meski skala bisnis membesar.
  3. Tuntutan Pasar yang Ketat:
    Kecepatan dan efisiensi pengadaan dapat menjadi faktor pembeda dalam persaingan bisnis, terutama di pasar global yang serba cepat.
  4. Kebutuhan Integrasi Data:
    Banyak perusahaan memerlukan data real-time yang terintegrasi antardepartemen (keuangan, akuntansi, gudang, dsb.) untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan.
  5. Kepatuhan Regulasi:
    Berbagai standar dan regulasi (misalnya ISO atau aturan industri) mensyaratkan dokumentasi pembelian yang lengkap. Software purchasing mempermudah perusahaan dalam memenuhi persyaratan ini.

Fitur Utama yang Harus Ada dalam Software Purchasing

  1. Purchase Request & Approval Workflow:
    Memastikan setiap permintaan barang atau jasa harus melalui jalur persetujuan yang jelas.
  2. Supplier Management:
    Menyimpan seluruh informasi vendor (harga, kontak, performa, kontrak) dalam satu platform.
  3. Purchase Order Management:
    Membuat, mengirim, dan memonitor status PO secara real-time.
  4. Real-Time Tracking:
    Memantau pengiriman barang dan status stok untuk menghindari keterlambatan atau penumpukan persediaan.
  5. Reporting & Analytics:
    Laporan keuangan, pengeluaran, dan performa vendor tersaji secara komprehensif untuk mendukung pengambilan keputusan.
  6. Integrasi dengan Sistem Lain:
    Kemampuan terhubung dengan sistem ERP, akuntansi, manajemen gudang, dan lainnya agar data tetap sinkron.
  7. Keamanan Data:
    Menerapkan enkripsi, pembatasan akses, dan backup data yang andal.

Contoh Software Purchasing yang Populer

  1. Ukirama: Ukirama adalah software Enterprise Resource Planning (ERP) yang menggabungkan fungsi purchasing, akuntansi, manajemen proyek dan manufaktur, sampai human resources di satu aplikasi.
  2. SAP Ariba:
    Solusi end-to-end yang terintegrasi dengan ekosistem SAP, cocok untuk perusahaan skala menengah hingga besar.
  3. Oracle Procurement Cloud:
    Menawarkan solusi lengkap dari sourcing hingga pembayaran, mudah diintegrasikan dengan platform Oracle lainnya.
  4. Coupa:
    Fokus pada business spend management (BSM) dengan antarmuka yang intuitif, memudahkan pengelolaan pengeluaran secara menyeluruh.
  5. Procurify:
    Berbasis cloud dengan fitur yang mudah digunakan, ideal untuk perusahaan yang memiliki tim terpencar.
  6. Zoho Purchase:
    Solusi ringkas yang terintegrasi dalam ekosistem Zoho, cocok untuk usaha kecil dan menengah yang ingin mulai mengelola purchasing secara digital.

Kesimpulan

Software purchasing bukan sekadar alat pendukung, melainkan elemen strategis yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan penghematan biaya dalam proses pengadaan. Melalui fitur-fitur unggulan seperti alur kerja persetujuan otomatis, manajemen vendor terpadu, dan integrasi dengan sistem bisnis lainnya, software purchasing membantu perusahaan dari segala skala untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

Dengan implementasi yang tepat, bisnis kamu dapat meningkatkan daya saing, memastikan keandalan rantai pasok, dan mengoptimalkan pengeluaran secara keseluruhan.

FAQ

  1. Apa perbedaan antara software purchasing dan software manajemen inventori?
    Software purchasing fokus pada proses pengadaan, mulai dari permintaan hingga penerbitan purchase order dan pembayaran. Sementara itu, software manajemen inventori lebih menitikberatkan pada pengelolaan stok (barang masuk/keluar), pemantauan jumlah persediaan, dan pengaturan pergudangan.

  2. Apakah software purchasing hanya cocok untuk perusahaan besar?
    Tidak. Usaha kecil dan menengah (UKM) juga bisa mendapatkan manfaat dari software purchasing untuk mengelola pengadaan dengan lebih efisien, terutama jika volume pembelian sudah cukup banyak dan kompleks.

  3. Bisakah software purchasing diintegrasikan dengan sistem lain?
    Ya. Sebagian besar software purchasing modern menyediakan fitur integrasi dengan sistem ERP, akuntansi, atau manajemen gudang agar data dan proses bisnis tetap tersinkron.

  4. Apa saja faktor penting dalam memilih software purchasing?
    Beberapa faktor krusial adalah kemudahan penggunaan (user interface), kemampuan integrasi, fitur pelaporan, keamanan data, serta dukungan dan layanan purna-jual (customer support).

  5. Bagaimana jika perusahaan saya memiliki proses persetujuan yang panjang?
    Software purchasing umumnya memiliki fitur workflow approval yang dapat disesuaikan dengan alur persetujuan internal perusahaan. Proses ini bisa diatur berjenjang, dari manajer departemen hingga direktur keuangan.

  6. Apakah software purchasing bisa membantu negosiasi harga dengan vendor?
    Secara tidak langsung, iya. Dengan data historis pembelian, perusahaan dapat melihat pola harga, volume pesanan, dan kinerja vendor untuk mendapatkan dasar negosiasi yang lebih kuat.

  7. Apakah penggunaan software purchasing aman dari risiko penipuan?
    Penggunaan software purchasing yang tepat dapat menurunkan risiko penipuan karena setiap transaksi terekam secara digital dan mudah diaudit. Namun, perusahaan juga perlu tetap menerapkan kebijakan internal dan kontrol yang baik.

  8. Bagaimana cara memulai implementasi software purchasing?
    Mulailah dengan mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi yang diperlukan, kemudian cari vendor software yang sesuai. Pastikan ada tim khusus yang bertanggung jawab untuk implementasi, pelatihan, dan evaluasi keberhasilan penggunaan sistem.

  9. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan software purchasing?
    Waktu implementasi bervariasi, bergantung pada kompleksitas proses bisnis, jumlah modul yang diintegrasikan, dan kesiapan tim internal. Rata-rata, prosesnya bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

  10. Apakah software purchasing memerlukan biaya langganan bulanan atau tahunan?
    Tergantung pada model bisnis penyedia software. Ada yang menerapkan biaya berlangganan (subscription) bulanan atau tahunan, ada pula yang menawarkan lisensi permanen. Pastikan untuk membandingkan opsi tersebut dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan.

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomolinked_in_sindhu-partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp