Wajib Tahu Bagaimana Cara Manajemen Proyek Konstruksi

wajib_tahu_bagaimana_cara_manajemen_proyek_konstruksi

Sebuah proyek konstruksi, yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan bersifat sementara, juga tentunya memiliki batasan tertentu dalam anggaran dana, sangat berbeda pengelolaannya dengan manajemen sebuah bisnis yang bersifat permanen atau repetitif. Manajemen proyek konstruksi selalu tak lepas dari proses atau tahapan dari perencanaan, pengaturan, dan pengendalian oleh pihak pemilik proyek atau owner / investor dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Apabila fungsi manajemen terpenuhi dengan baik, maka setidaknya mampu meminimalisir risiko dalam mengeksekusi sebuah proyek konstruksi. Risiko yang mungkin timbul apabila proyek konstruksi tidak dikelola dengan baik, benar-benar akan mempengaruhi hasil akhir yang terealisasikan. Tak hanya soal kualitas sebuah konstruksi, tapi juga kuantitas, anggaran dana, dan ketepatan waktu. Sebuah proyek konstruksi tidak mungkin mangkrak berbulan-bulan atau bertahun-tahun kalau memiliki sistem manajemen proyek yang baik dengan sumber daya yang berkualitas.Tujuan Manajemen Proyek KonstruksiDalam hal manajemen, tentu terdapat tujuan atau goal yang menjadi misi sebuah proyek konstruksi. Oleh karena itu, penting mengetahui bagaimana cara mengelola proyek konstruksi yang baik. Di antaranya;

  1. Mengelola Risiko

Risiko bisa berupa apa saja, tak hanya risiko keselamatan kerja, tapi juga sesederhana keterlambatan pasokan bahan baku yang mulanya hanya dipicu oleh ketidak-tepatan vendor yang memasok bahan material. Sehingga hal selanjutnya yang terjadi yaitu muncul risiko yang sangat mengganggu keberlangsungan suatu proyek yang tengah berjalan.

  1. Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya

Kualitas sebuah hasil proyek konstruksi juga dipengaruhi oleh kualitas sumber daya yang dimiliki. Manajemen proyek yang baik tentu tidak mengesampingkan pengelolaan kualitas, yang mana setiap individu mampu digerakkan atau ditanamkan skill dalam membangun proyek tersebut.

  1. Menciptakan Perencanaan yang Matang

Manajemen proyek diharapkan dapat mengarahkan perencanaan yang efektif dan efisien yang mencakup seluruh proses proyek dari awal dimulai hingga selesai dengan mengoptimalkan kualitas dan kapabilitas.

  1. Memanfaatkan Peluang yang Ada

Beberapa perusahaan atau pemilik proyek pasti ingin membuat perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karenanya, dengan manajemen proyek konstruksi yang tepat, tentu tujuan untuk memanfaatkan peluang besar dapat diupayakan tanpa mengurangi nilai utama yang ingin dicapai perusahaan.

  1. Mengatur Nilai Integrasi

Elemen penting yang menjadi kunci dari sebuah proyek agar tetap terjaga keberlangsungannya, perlu integrasi yang tepat antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Dengan ketiga elemen tersebut proyek akan tetap berjalan konsisten dan tetap berada di jalur yang tepat.Ciri-ciri Manajemen Proyek Konstruksi yang BaikSedangkan ciri-ciri manajemen proyek konstruksi yang dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

  1. Pembangunan berlangsung tepat waktu atau lebih cepat dari yang dijadwalkan, atau maksimal tidak mengalami keterlambatan.
  2. Kualitas konstruksi bagus, baik dari segi desain maupun materialnya.
  3. Pengendalian biaya secara efektif dan efisien.
  4. Suasana kerja yang menyenangkan dan manusiawi. Sesama rekan kerja saling menghargai, atasan dan bawahan saling menghormati, dan tidak ada tekanan.
  5. Terpenuhinya hak karyawan yang bertugas, terutama hal keselamatan.

Tahapan Manajemen Proyek KonstruksiSementara itu, sesuai dengan tujuan dan ciri-ciri proyek konstruksi yang dikelola dengan baik, beberapa tahapan ini penting untuk tidak diabaikan. Untuk mencapai hasil akhir yang optimal, perlu adanya pengelolaan atau manajemen proyek konstruksi di antaranya sebagai berikut;

  1. Perencanaan (Planning)

Semisal membangun sebuah rumah, perencanaan tak ubahnya seperti pondasi yang merupakan hal fundamental yang harus dipikirkan matang-matang. Seorang pemilik proyek perlu dan wajib tahu bagaimana merumuskan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai proyek itu sendiri. Untuk kegiatan merencanakan ini tak harus ditanggung sendiri, kalau perlu, sebuah perusahaan atau seorang pemilik proyek menyewa seorang konsultan. Dalam tahap ini, bentuk perencanaan dapat meliputi perencanaan definisi, perencanaan inisiasi, perencanaan proyek atau perencanaan metode kerja, dan perencanaan anggaran biaya.

  1. Perencanaan Definisi

Tujuan akan dilaksanakan sebuah proyek dan faktor-faktor lain harus dipertimbangkan, mulai dari persoalan desain hingga reaksi warga setempat, agar pelaksanaan proyek konstruksi tersebut berhasil dikerjakan sesuai kualitas yang diinginkan.

  1. Perencanaan Inisiasi

Faktor penting yang harus diperhatikan adalah ketersedian sumber daya. Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi sangat disarankan untuk bersama-sama mewujudkan satu tujuan sebuah proyek. Karena hasil berkualitas dipengaruhi oleh sumber daya yang berkualitas.

  1. Perencanaan Proyek atau Perencanaan Metode Kerja

Pada tahap perencanaan proyek ini, pemilik proyek harus menguraikan proyeknya sehingga pada akhirnya akan tergambar secara terperinci dan mudah dipahami betapa pentingnya segitiga manajemen, yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup atau metode kerja suatu proyek.

  1. Perencanaan Anggaran Biaya

Sebagaimana yang telah tercantum dalam uraian sebelumnya, biaya merupakan salah satu pilar penting dalam segitiga manajemen. Perencanaan ini tentu harus dilakukan dengan sedetil-detilnya dan secermat-cermatnya mengingat biaya bisa membengkak kapan saja.Misalnya dalam estimasi harga material yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai nilai tukar rupiah. Kalau tidak direncanakan dengan baik, tentu ini akan menyebabkan pembengkakan dana yang seharusnya tidak perlu. Untuk mencegah hal ini terjadi, maka perlu adanya perencanaan anggaran cadangan.

  1. Pengaturan (Organizing)

Tahap ini dimaksudkan untuk mengatur dan mengklasifikasikan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dikerjakan sesuai dengan yang dijadwalkan. Memastikan kegiatan proyek sesuai jadwal pun tentu butuh komitmen tinggi dan kedisiplinan. Hal itu juga tentu sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya.

  1. Pelaksanaan dan Pengendalian (Controlling)

Saat proyek tengah berlangsung, perlu adanya kontrol dan pengawasan yang baik, agar proyek dapat berjalan sesuai timeline yang telah dibuat. Sikap tegas dan pandai mengambil keputusan manakala terjadi kendala, sangat memegang peranan penting dalam kinerja sebuah proyek agar tidak mengalami keterlambatan.Setelah tahap pengerjaan proyek selesai, baik tepat waktu, lebih cepat, atau justru terlambat, perlu ditilik kembali hasil kerja tersebut. Evaluasi kerja, apakah hasilnya sesuai yang diharapkan, terutama dari sisi kualitas, dan apakah hasilnya perlu diperbaiki. Tentu setelah hasil akhir itu akan terlihat seberapa berhasil manajemen proyek konstruksi yang telah dibuat sedemikian rupa itu sesuai dengan ciri-ciri proyek konstruksi yang dikelola dengan baik dan matang.


You Might Also Like