8 Strategi Bisnis Online yang Jitu di Tengah Pandemik Covid-19

8_strategi_bisnis_online_yang_jitu_di_tengah_pandemik_covid19

Sejak munculnya kasus pertama Covid-19 di Indonesia, dunia bisnis mulai merasakan pengaruhnya. Sampai pada masa pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga new normal, efek pandemik ini masih membuat lesu banyak bisnis. Tidak hanya di Indonesia, hal ini juga sebenarnya terjadi di seluruh dunia. Data dari World Economic Outlook IMF pada April 2020 lalu bahkan memprediksi perekonomian dunia merosot hingga ke minus tiga persen sepanjang tahun 2020 ini.Melihat kondisi yang tampaknya tidak bisa seratus persen pulih dalam waktu dekat, pelaku bisnis harus memikirkan strategi agar bisnisnya tidak semakin terpuruk. Pemanfaatan media online menjadi salah satu yang paling mungkin dilakukan. Pertanyaannya adalah strategi bisnis online seperti apa yang jitu dilakukan di tengah masa pandemik Covid-19 ini?

Strategi Bisnis Online di Tengah Pandemik 

Di tengah pembatasan sosial, banyak aktivitas luar rumah yang dibatasi. Artinya, bisnis offline pasti akan terdampak. Bahkan banyak diantara pebisnis yang biasanya melakukan transaksi offline pada akhirnya beralih ke bisnis online. Baik yang sudah biasa melakukan bisnis online maupun pendatang baru, harus melakukan strategi khusus agar bisnisnya tetap bertahan di tengah pandemik Covid-19 ini. Berikut adalah strategi yang bisa diaplikasikan.

  1. Memperluas Pasar

Jika melakukan bisnis offline Anda memiliki pasar yang terbatas, maka berbeda dengan bisnis online. Ini justru menjadi kesempatan untuk memperluas wilayah penjualan. Bahkan bagi banyak pelaku bisnis, penjualan online bisa merambah pasar global. Pilihan media penjualan juga beragam, baik melalui website ataupun platform e-commerce. Media sosial juga nyatanya banyak dimanfaatkan oleh pebisnis dari skala rumah sampai perusahaan untuk memperkenalkan produknya.

  1. Memanfaatkan Adsense

Bagi pengguna media sosial, pasti sering melihat iklan atau adsense yang muncul di layar smartphone ketika membuka suatu aplikasi. Hal ini merupakan salah satu metode marketing yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis online. Menariknya, adsense seperti ini bisa diatur kategorinya seperti berdasarkan lokasi hingga jenis kelamin. Melalui adsense yang bisa dikategorikan seperti ini akan membuat pemasaran produk lebih spesifik ke target pasar sehingga memperbesar peluang didapatnya konsumen.

  1. Memanfaatkan Saluran yang Tepat

Berbisnis secara online memang sangat menarik karena bisa dilakukan dengan multichannel. Ya, banyaknya saluran untuk melakukan pemasaran produk menjadi peluang emas. Anda bisa melakukan pemasaran dengan email, media sosial, hingga iklan tampilan secara bersamaan untuk memperbesar peluang penarikan konsumen. Tentu saja hal itu sah, tetapi yang perlu diingat adalah kemampuan dari sumber daya bisnis Anda sendiri. Jangan sampai multichannel yang dimanfaatkan justru menjadikan bisnis berantakan karena sulitnya meng-handle banyak media. 

  1. Meningkatkan Margin 

Dalam masa sulit seperti sekarang, bisnis perlu menjaga margin meskipun hanya perlu menjual sedikit untuk mencapai titik impas dan meningkatkan arus kas. Salah satu cara untuk meningkatkan margin ini adalah dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI), ilmu daya, dan mesin. Teknologi seperti ini bukan hal asing lagi di era sekarang karena sudah ada aplikasi khususnya. Tak heran jika banyak perusahaan yang secara khusus merekrut ahli AI dan sejenisnya dalam upaya peningkatan penjualan.

  1. Meningkatkan Fitur dan Konten

Jika bisnis yang Anda jalankan mempunyai aplikasi sendiri, maka di masa pandemik ini bisa melakukan peningkatan fitur. Peningkatan fitur ini disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di kondisi saat ini. Selain itu, tingkatkan pula konten agar pelanggan tidak bosan dan selalu mengingat produk yang Anda jual. 

  1. Menggunakan Kata Kunci dan SEO

Dalam dunia online, kata kunci dan SEO sangat penting untuk menarik pengguna internet masuk ke informasi bisnis Anda. SEO contohnya, merupakan salah satu strategi pemasaran yang terbilang murah dan mudah. Optimasi website seperti ini menjadi pemantik untuk pengguna internet tertarik pada produk yang Anda jual.

Jenis Bisnis Online yang Cocok di Tengah Pandemik 

Di tengah kondisi pandemik yang tidak menentu ini, kendala yang sering dihadapi adalah jenis bisnis yang dianggap kurang tepat sehingga tidak bisa bertahan. Jika Anda juga tengah mencari ide tentang bisnis yang cocok saat pandemik, berikut beberapa referensi yang bisa dicontoh:

  1. Jasa Desain

Jenis bisnis yang terbilang aman dijalankan saat pandemi dan juga bisa dilakukan secara online adalah jasa desain. Jasa desain sendiri banyak jenisnya seperti grafis, editing foto, hingga arsitektur dan interior. Kebutuhan desain sendiri terbilang masih terjadi meskipun pandemi karena justru semakin banyak orang yang memanfaatkan internet. Sebut saja desain grafis, makin banyak pebisnis yang menggunakan media sosial sebagai tempat pemasaran sehingga mereka membutuhkan desain yang menarik bagi media sosial mereka. Contoh lainnya adalah desain interior yang semakin dibutuhkan karena banyak orang yang bekerja di rumah sehingga membutuhkan suasana baru di rumah mereka.

  1. Jasa Penulisan

Jasa penulisan seperti content creator terbilang tidak begitu terdampak saat pandemik, bahkan bisa semakin dibutuhkan. Penjualan online yang menjamur menjadikan banyak bisnis yang membutuhkan ahli pembuat konten. Bahkan tidak hanya untuk konten-konten berupa tulisan website, konten untuk caption media sosial juga banyak dibutuhkan.

  1. Kuliner

Kuliner terbilang menjadi bisnis yang tidak mati saat pandemi. Bahkan semakin hari semakin banyak yang memanfaatkan media online sebagai pemasarannya. Bisnis kuliner sendiri banyak jenisnya, ada yang bisa didistribusikan hingga luar kota dan ada pula yang hanya terbatas di satu wilayah. 

  1. Reseller dan Dropshipper

Reseller atau dropshipper bisa menjadi peluang bisnis yang cocok di masa pandemik. Menariknya, menjadi reseller atau dropshipper menjadikan Anda tidak perlu memproduksi barang yang hendak dijual tetapi hanya sebagai perantara. Reseller sendiri artinya menjual kembali produk dari supplier ke konsumen dengan sebelumnya melakukan pembelian produk, sedangkan dropshipper  artinya menjual produk dari supplier tanpa harus menyetok barang.Masa pandemik memang bukanlah hal mudah bagi pebisnis. Strategi jitu dan cerdas perlu dilakukan agar usaha yang dijalankan tidak lesu atau bahkan rugi. Tak kalah penting, pengelolaan keuangan juga harus menjadi perhatian. Oleh karenanya, Anda bisa memanfaatkan software khusus akuntansi seperti yang disediakan oleh Ukirama ERP. Melalui software dengan ragam fiturnya ini, Anda bisa melakukan berbagai pencatatan dan pengelolaan laporan keuangan secara terintegrasi sehingga meminimalkan kesalahan.


You Might Also Like