8 Strategi Jitu Menurunkan Food Cost Restoran Anda

8_strategi_jitu_menurunkan_food_cost_restoran_anda

Berapa harga jual makanan di restoran tersebut? Apakah restoran A lebih terjangkau ketimbang restoran B? Yang mana restoran dengan suguhan lebih lezat? Beberapa hal di atas tentu menjadi topik utama yang selalu dibicarakan konsumen sebuah restoran ketika membandingkan dengan tempat lain.Salah satu faktor terpenting yang perlu diperhitungkan pemilik bisnis restoran ketika menentukan harga jual adalah food cost. Berbicara soal food cost sama saja dengan production cost, hanya saja ini untuk lingkup usaha kuliner atau restoran. Food cost adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan menu makanan dan minuman dengan standar yang ditentukan restoran tersebut. Ada banyak variabel yang menyertai. Mulai dari bahan baku, resep, pengolahan, pengemasan, penyajian, fasilitas restoran, dan masih banyak lagi.Di artikel kali ini, kita akan mengulik lebih dalam 8 strategi jitu menurunkan food cost restoran Anda. Tentu saja, dengan tidak menurunkan kualitas produk yang Anda tawarkan.

Kualitas Jadi Harga Mati

Bagi bisnis kuliner seperti restoran, kualitas makanan dan minuman mereka adalah aspek yang paling mendapat sorotan. Jelas, hal inilah yang membuat konsumen memutuskan datang lagi dan lagi ke sebuah restoran. Jika ada penurunan kualitas sedikit saja, bukan tidak mungkin pelanggan enggan kembali.Terlebih di era digital seperti saat ini. Setiap orang bisa berbagi apapun lewat platform sosial media mereka. Termasuk testimoni terhadap restoran Anda. entah itu positif atau negatif, hal ini bisa menyebar dengan cepat dalam hitungan detik.Itulah mengapa kualitas menjadi harga mati yang harus dijaga sebuah restoran.Nah, untuk mendapatkan kualitas terbaik, tentu melibatkan bahan baku hingga proses produksi yang tidak sepele. Mulai dari menggunakan bahan baku terbaik, resep paling otentik, hingga proses pembuatan yang efektif. Ketika semuanya menggunakan yang terbaik, food cost rentan naik signifikan.Ketika food cost cukup tinggi, mau tak mau pemilik bisnis akan memasang harga yang tinggi pula untuk dijual ke konsumen. Tapi, idealkah hal ini untuk pelanggan? Bisa saja mereka justru beralih ke restoran lain apabila harga restoran Anda dirasa terlalu mahal.Untuk menyiasatinya, mari simak 8 strategi jitu menurunkan food cost restoran Anda:

  1. Kalkulasi biaya tiap menu

Jangan hanya menghitung secara garis besar berapa food cost restoran Anda. Lebih detil lagi, tentukan berapa food cost untuk setiap menu. Caranya adalah dengan menghitung biaya yang diperlukan untuk setiap menu.Cara kedua adalah dengan membagi beberapa menu yang dipesan dalam sebulan dengan food cost bulanan Anda. Jangan lupa perhitungkan elemen food cost seperti bahan baku, pengiriman, bunga pembelian, hingga kemungkinan pembeli yang meminta tukar karena merasa kurang puas.

  1. Hapus menu yang tak terlalu laku

Tidak semua menu di sebuah restoran akan sama-sama laku dan jadi favorit pelanggan. Ada menu yang tidak terlalu laku dan sebaiknya dihapuskan untuk menekan food cost restoran Anda. Tak hanya itu, buat porsi menu dengan bijak. Jangan sampai menu yang komposisinya berisi protein mengenyangkan disajikan terlalu banyak. Atau sebaliknya, menu yang ringan disajikan terlalu sedikit.

  1. Strategi loss leader

Strategi berikutnya adalah loss leader, yaitu saat Anda menetapkan harga sebuah menu di bawah harga pasar. Agar tetap meraup margin sesuai ekspektasi, harga di bawah pasar ini dipromosikan untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan.Sebagai contoh, menu nasi goreng dijual dengan harga 30% lebih murah dari harga pasaran. Hasilnya, banyak pelanggan yang penasaran dan ingin mencoba. Di satu sisi, harga minuman dan hidangan pencuci mulut bisa lebih tinggi untuk mengimbangi loss leader ini.

  1. Pantau kondisi bahan baku

Salah satu kerugian yang tak kasat mata tapi bisa mengganggu bisnis Anda adalah kerusakan bahan baku. Untuk itu, buat inventaris yang rapi bahan baku apa saja yang Anda miliki lengkap dengan kapan tanggal dibeli dan masa kadaluarsanya.Dengan cara ini, Anda akan terhindar dari pembelian barang yang sama sementara stok masih banyak. Tak hanya itu, Anda bisa mendahulukan bahan baku yang sudah lama ada di gudang untuk diproses terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kerusakan bahan baku.


You Might Also Like