Apa Itu Anuitas dalam Keuangan beserta Contohnya

apa_itu_anuitas_dalam_keuangan_beserta_contohnya

Istilah Anuitas mungkin tidak populer bagi masyarakat awam. Namun bagi akuntan atau mereka yang bekerja di bidang keuangan seperti bank, istilah ini pasti sudah akrab. Istilah anuitas juga pasti sudah dikenal bagi mereka yang pernah mengajukan permohonan kredit di bank.Anuitas sendiri berkaitan dengan metode perhitungan bunga. Itulah sebabnya mereka yang pernah mengajukan kredit di bank pasti pernah diperkenalkan dengan istilah ini. Sebenarnya, ada dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu efektif dan flat. Sedangkan anuitas sendiri merupakan modifikasi dari metode efektif yang akhirnya paling populer untuk dipraktekkan.Namun, apa sebenarnya anuitas tersebut dalam dunia keuangan? Bagaimana pula contoh perhitungannya? Menjawab hal tersebut, berikut penjelasan lebih rincinya.

Pengertian Anuitas dalam Keuangan

Dalam ilmu ekonomi, anuitas merupakan teori keuangan berupa rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan berkala dalam suatu periode tertentu. Anuitas erat kaitannya dengan perhitungan bunga. Hal ini diberlakukan untuk mempermudah peminjam atau kreditur membayar jumlah angsuran tiap periodenya.Berbeda dengan perhitungan bunga efektif dimana angsuran pokok diperoleh melalui pembagian jumlah pinjaman dan masa tenor kredit, maka anuitas memungkinkan angsuran pokok dihitung melalui pengurangan total angsuran dengan hasil perhitungan bunga anuitasnya. Secara sederhana, bunga anuitas akan membuat jumlah angsuran sama di setiap bulannya. Hanya komposisi bunga dan pokok angsurannya saja yang terus berubah secara periodik.Namun sejatinya anuitas tidak hanya soal bunga kredit saja. Anuitas juga bisa digunakan dalam hal asuransi. Pada konteks ini, anuitas dianggap sebagai manfaat pensiun yang dibayar berkala setiap bulan. Hanya saja memang dalam konteks keuangan, maka anuitas erat kaitannya dengan perhitungan bunga atas pinjaman.

Jenis-Jenis Anuitas

Berdasarkan waktu pembayaran cicilan atas kredit atau pinjamannya, anuitas dibedakan dalam beberapa jenis. Setidaknya ada 4 jenis yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.

  1. Anuitas Biasa

Seperti namanya, anuitas biasa (ordinary annuity) artinya pembayaran atau penerimaan dilakukan secara berkala pada jangka waktu yang sudah ditentukan di akhir periode

  1. Anuitas Jatuh Tempo

Anuitas jatuh tempo (due annuity) merupakan jenis anuitas dengan pembayaran atau penerimaan berkala pada jangka waktu tertentu di awal periode. Contoh dari anuitas ini adalah premi asuransi dan pembayaran sewa.

  1. Anuitas Tangguhan

Jenis anuitas tangguhan (deferred annuity) artinya pembayaran atau penerimaan berkala pada jangka waktu tertentu atau dilakukan setelah beberapa periode berjalan. Oleh karena itulah sifatnya disebut ditangguhkan atau ditunda. Contoh dari anuitas ini adalah bunga deposito dan bunga pinjaman.

  1. Anuitas Langsung

Anuitas langsung (immediate annuity) merupakan jenis dari anuitas dengan pembayaran atau penerimaan berkala pada jangka waktu tertentu yang dilakukan secara langsung tanpa penundaan.Jenis anuitas ini sebenarnya mirip dengan anuitas biasa karena pembayaran atau penerimaannya pasti terjadi. Contoh dari anuitas langsung adalah pembayaran kredit barang.

Penilaian Bunga Anuitas

Dalam menentukan nilai anuitas, maka harus ada perhitungan nilai saat ini dari pembayaran anuitas di masa mendatang. Hal ini karena penilaian anuitas memiliki syarat  adanya faktor nilai waktu uang, tingkat bunga, dan nilai masa depan. Nilai saat ini sendiri merupakan nilai aliran pembayaran yang didiskontokan oleh suku bunga.Perlu diketahui pula bahwa meskipun jumlah ciciran atau angsurannya sama, namun perhitungan bunga anuitas berbeda dengan perhitungan untuk bunga tetap dan efektif. Seperti yang sudah diungkap di awal, anuitas menjadi modifikasi perhitungan suku bunga efektif yang tujuanya mempermudah peminjam melakukan angsuran dengan nominal yang sama setiap periodenya.Lantas apa saja yang berbeda? Hal yang menjadi perbedaan penilaian antara anuitas dengan bunga efektif adalah komposisinya. Komposisi bunga dan angsuran pokok dengan bunga anuitas akan mengalami perubahan secara periodik sampai masa kredit selesai. Perhitungan ini dianggap lebih adik karena bunga yang dihitung dari sisa pokok kredit atau pinjaman yang belum dibayar.Meskipun menguntungkan, beberapa juga dianggap menjadi kekurangan dari anuitas. Bagi peminjam, bunga anuitas merugikan karena setelah pembayaran beberapa periode angsuran berjalan dan ketika ingin melunasi pinjaman, beban pinjaman pokok yang masih harus dibayar tergolong besar. Hal tersebut dikarenakan pembayaran angsuran di awal periode, sebagian besar merupakan beban bunga yang artinya pinjaman pokok berkurang hanya sedikit.

Rumus dan Contoh Perhitungan Anuitas

Ada beberapa contoh kondisi dalam perhitungan anuitas. Rumus anuitasnya sendiri adalah:AN = An + BnDengan An : Anuitas, An : Angsuran, dan Bn : BungaBerikut beberapa contoh kasus untuk perhitungan anuitas.Contoh 1Bapak A melakukan pinjaman dengan pelunasan sistem anuitas bulanan. Jika besar anuitasnya Rp500.000, maka besaran angsuran ke-5 dengan bunga ke-5 sebesar Rp300.000 adalah:AN = An + Bn500.0000 = An + 300.000An = 500.000 – 300.000 = 200.000Jadi, jumlah nilai angsurannya adalah sebesar Rp200.000.Contoh 2Perusahaan X akan segera melunasi utangnya. Besaran anuitasnya adalah Rp500.000. Jika bunga pertamanya adalah Rp200.000 dan besarnya bunga ke 5 adalah sebesar Rp350.000. Maka, berapa besar angsuran yang pertama?Jika, anuitas = A = Rp500.000Maka,A = An + Bn    = A1 + B1 500.000 = A1 + 200.000A1 = 500.000 – 200.000 = 300.000Kemudian,A = An + Bn    = A5 + B5500.000 = 350.000 + B5B5 = 500.000 – 350.000 = 150.000Jadi, besaran angsuran pertama adalah Rp300.000 dan besaran bunga ke-5 adalah sebesar Rp150.000.Contoh 3Perusahaan X memiliki utang sebesar Rp10.000.000. Utang akan lunas dengan anuitas bulanan sebesar Rp400.000 per bulan dengan suku bunga 2% per bulan. Maka tentukan :

  1. besaran angsuran dan bunga pertama,  
  2. angsuran ke-5 dan bunga ke-5.

Jawab :Diketahui M = Rp10.000.000; A = 400.000; i = 2% = 0,02

  1. Menentukan Bunga Pertama (B1)

B1 = M x i = Rp10.000.000 x 0,02 = Rp200.000Angsuran Pertama (A1)A1 = A – B1 = Rp400.000 – Rp200.000 = Rp200.000

  1. Menentukan Angsuran Kesembilan (A9)

A9 = A1 (1+i)n-1A9 = Rp200.000 x (1,02) 8 = Rp200.000 x 1.171659381 = Rp234.331,8762 = Rp234.332Bunga kesembilan (B9)B9 = A – A9 = 400.000 - 234.332 = Rp165.668Itulah berbagai penjelasan tentang Anuitas dalam kaitannya dengan dunia keuangan. Pemahaman akan hal ini penting terutama bagi akuntan karena menyangkut perhitungan angsuran dan bunga yang umum dijumpai dalam transaksi keuangan.


You Might Also Like