Apa itu Metode Penyusutan Unit Produksi dan Cara Menghitungnya

apa_itu_metode_penyusutan_unit_produksi_dan_cara_menghitungnya

Penyusutan pada aset akan selalu terjadi di dalam kegiatan operasional suatu badan usaha. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan aset tersebut, sehingga tentu saja nilai kegunaannya akan berkurang. Nilai pengurangan itulah yang kemudian disebut dengan penyusutan.

Definisi Penyusutan

Definisi penyusutan sendiri atau depresiasi menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 17 adalah alokasi dari jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan ini nantinya akan dibebankan ke pendapatan badan usaha, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Sedangkan menurut Horngren et al (1997:505), penyusutan merupakan proses untuk mengalokasikan harga perolehan dari aktiva berwujud menjadi beban pada suatu periode. Seorang ahli lain menyimpulkan, bahwa penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda, yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktivitas bersangkutan.Jika disederhanakan, maka penyusutan merupakan potongan biaya manfaat dari suatu aktiva yang terjadi, mulai dari masa pemakaian, hingga aset tersebut dijual. Logikanya, aktiva dengan nilai tertentu, ketika digunakan, maka nilainya akan berkurang. Namun tidak semua aktiva bisa disusutkan, ini khusus diterapkan pada aktiva berwujud, seperti truck, mobil, peralatan, mesin dan lain sebagainya. Aktiva tidak bergerak seperti tanah, gedung maupun surat berharga tidak dapat disusutkan, justru nilainya akan meningkat seiring bertambahnya waktu.

Penyusutan Aktiva

Nilai penyusutan tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai akhir depresiasi, yaitu:

  1. Nilai perolehan

Merupakan nilai yang timbul dari perolehan aktiva, bukan hanya harga dari pembelian aset. Nilai tersebut merupakan jumlah dari nilai pembelian, biaya pengiriman aktiva (jika ada), biaya impor (jika aset dibeli dari luar Indonesia), dan biaya pemasangan (jika merupakan barang rakitan).

  1. Umur ekonomis aktiva

Umur yang dimaksut adalah perkiraan waktu dari awal kepemilikan aktiva, hingga saat aktiva selesai digunakan. Umur dapat dinyatakan dalam bentuk tahun, bulan, minggu maupun total jumlah produksi. Contoh kendaraan memiliki umur ekonomis 5 tahun, sedangkan mesin dinyatakan rugi jika umur ekonomisnya dinyatakan dalam satuan waktu, maka ditentukan jumlah produk yang menjadi umurnya.

  1. Nilai residu atau nilai sisa

Merupakan nilai yang ingin disisakan oleh badan usaha, saat aktiva tersebut pada akhir masa manfaatnya. Nilai ini dapat ditentukan dari keputusan apakah aktiva akan digunakan sampai nilainya benar-benar habis atau akan dijual kembali. Apabila digunakan sampai habis nilainya, maka besaran nilai sisa adalah nol. Jika ingin ke depannya dijual, maka nilai sisa dapat ditentukan bersama manajer dan bagian akuntansi.

  1. Jenis Metode Penyusutan Unit Produksi

Mengetahui nilai penyusutan sangat penting, karena mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, dan menentukan nilai aktiva hingga habis masa manfaat. Untuk menghitung nilai penyusutan atau depresiasi digunakan beberapa metode, yaitu metode paling umum garis lurus atau yang dikenal dengan straight line method, metode saldo menurun atau declining balance method, metode unit produksi atau unit of production method, dan masih banyak metode lainnya.Saat ini kami akan membahas mengenai metode penyusutan unit produksi. Metode ini menghitung nilai penyusutan dari aktiva berwujud, yang nantinya menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap unit produk yang dihasilkan selama masa produksi dengan menggunakan satuan jam atau mil. Jadi, setiap jumlah produk akan memiliki beban penyusutan tersendiri. Tentunya metode ini akan lebih maksimal, karena biaya penyusutan tidak disamaratakan, melainkan sesuai dengan jumlah jam produksi. Berarti besar kecilnya biaya akan naik turun menurut jumlah jam aktivitas produksi setiap waktunya.Selain itu, metode unit produksi menguntungkan juga menguntungkan bagi pembeli selanjutnya maupun pihak penjual. Sederhananya, jika ada 2 barang yang sama katakan mesin A dan mesin B. Kedua mesin tersebut sama-sama hasil produksi tahun 2017, namun mesin A diketahui bekerja lebih banyak dari mesin B. Kemudian mesin tersebut akan dijual bersamaan. Logikanya tidak mungkin harga jual dan nilai manfaat sisa mesin A dan mesin B akan sama. Itulah keuntungan dari metode penyusutan unit produksi. Bagi penjual, dapat menentukan harga jual yang sesuai, sehingga tidak mengalami kerugian yang signifikan. Sedangkan bagi pembeli, akan mendapatkan mesin dengan harga yang sesuai kualitas. 

Asumsi-asumsi penyusutan ini adalah sebagai berikut:

  1. Nilai aktiva menurun karena memang digunakan untuk menghasilkan produk, bukan hanya berdasarkan waktu. Jika mesin hanya diletakan, maka tidak akan terjadi penyusutan. Maka nilai penyusutan = nilai total jam produksi barang.
  2. Tidak memperhitungkan atau mementingkan tingkat usang fisik dari aktiva, yang diutamakan adalah maintenance-nya.
  3. Biaya perbaikan atau yang bersangkutan dengan aktiva bersifat proporsional.
  4. Tingkat efisiensi operasi juga memiliki sifat proporsional. Contoh biaya operasi adalah minyak atau bahan bakar mesin, dan sejenisnya.
  5. Pendapatan bersifat proporsional terhadap penggunaan aset yang dihitung menggunakan metode unit produksi ini. Semakin besar jam kerja aktiva, maka semakin besar pendapatan yang diterima perusahaan.

Metode ini sangat sederhana, perhitungannya hampir sama dengan metode garis lurus atau straight line method. Berikut rumusnya:Biaya Penyusutan= Biaya Perolehan-Nilai Residu atau Nilai SisaMasa ManfaatContoh kasusnya seperti dibawah ini:Pada tanggal 1 Januari 2019, perusahaan Maju Bersama membeli mesin dengan keseluruhan harga perolehan sebesar Rp. 250,000,000. Hasil kesepakatan, nilai sisa sebesar Rp. 50,000,000. Dengan data diatas diharapkan, mesin tersebut memiliki perkiraan masa manfaat 100,000 jam produksi. Maka biaya penyusutan adalah:250,000,000-50,000,000100,000=Rp. 2,000Maka didapat nilai penyusutan setiap jam nya adalah Rp. 2,000 per jam. Untuk perhitungan per tahun, maka harus diketahui dulu jumlah jam pemakaian mesin per hari. Katakanlah dalam 1 hari mesin beroperasi dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang, dan kembali berproduksi dari jam 1 siang hingga jam 3 sore. Berarti dalam 1 hari mesin beroperasi selama 5 jam.Hari kerja perusahaan Maju Bersama selama 1 tahun adalah 250 hari, dipotong dengan libur bersama serta akhir pekan. Jadi, biaya penyusutan dalam 1 tahun adalahRp. 2,000 x 5 x 250=Rp. 2,500,000Hasil perhitungan dapat dibulatkan ke atas untuk kenyamanan dalam pencatatan. Setelah mengetahui biaya penyusutan per tahun, maka pencatatan dalam jurnal umum seperti dibawah ini

TanggalNama AkunDebetKredit
31/12/19Beban Penyusutan MesinRp. 2,500,000
    Akumulasi Penyusutan MesinRp. 2,500,000

Itulah penjelasan mengenai metode penyusutan unit produksi. Metode ini cukup sederhana dan dinilai lebih detail atau rinci dari metode lainnya.


You Might Also Like