banner iklan

Bagaimana Cara Meletakkan Pendapatan Bunga Bank dan Biaya Administrasi Bank dalam Jurnal Akuntansi

bagaimana_cara_meletakkan_pendapatan_bunga_bank_dan_biaya_administrasi_bank_dalam_jurnal_akuntansi

Suatu perusahaan biasanya mempercayakan sebagian besar keuangannya pada pihak bank, baik untuk sekedar menyimpan maupun digunakan untuk transaksi. Tidak mungkin perusahaan menyimpan uang mereka di dalam perusahaan, karena memiliki resiko yang tinggi. Namun, perusahaan sendiri harus memperhatikan bahwa menyimpan uang  maupun menggunakan bank sebagai media transaksi jual beli akan dikenakan biaya administrasi. Timbal baliknya adalah perusahaan akan mendapatkan pendapatan bunga sesuai dengan jumlah saldo di rekening dari bank.Biaya administrasi dan pendapatan bunga tentu akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, karena “mengganggu” saldo keuangan. Oleh karena itu, kedua hal tersebut wajib untuk di masukan kedalam jurnal akuntansi. Jika tidak, maka laporan keuangan tidak akan kredibel. Lalu bagaimana cara meletakan pendapatan dari bunga bank dan biaya administrasi ke dalam jurnal akuntansi? Berikut penjelasannya!

Pendapatan Bunga Bank

Pendapatan bunga bank adalah pendapatan yang didapat oleh individu atau perusahaan, dikarenakan memiliki sejumlah dana yang tersimpan di bank. Biasanya besaran pendapatan dinyatakan dalam bentuk persen, sehingga pendapatan bunga bank bisa berubah tergantung saldo yang dimiliki.Karakteristik dalam pendapatan bunga yang mempengaruhi pengendalian dalam arus kas perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat fluktuatif dan untuk jangka pendek
  2. Memiliki biaya dana yang relatif murah
  3. Hanya dapat digunakan untuk penempatan jangka pendek
  4. Administrasi yang cukup rumit

Perlu diperhatikan bahwa, jika Anda masuk dalam Pengusaha Kena Pajak (PKP), maka pendapatan bunga bank akan dikenakan pajak. Tentunya pajak tersebut juga harus dimasukkan ke dalam jurnal. Berikut contoh kasus, jurnal dan pencatatan lainnya untuk pendapatan bunga bank.Diketahui pada akhir periode pendapatan bunga dari perusahan X adalah Rp. 10,000,000 dan perusahaan adalah bagian dari PKP. 

Jurnal Umum

TanggalKeteranganDebetKredit
31/12/2018Kas di bankRp. 10,000,000
      Pendapatan bunga bankRp. 10,000,000
TanggalKeteranganDebetKredit
31/12/2018Pajak pendapatan bunga bankRp. 1,000,000
      Kas di bankRp. 1,000,000

Perlu diingat bahwa pendapatan bunga bank dan pajaknya hanya mempengaruhi kas di bank. Kas pada perusahaan harus dibagi menjadi 2 pada laporan keuangan, yaitu kas dan kas di bank. Jangan menggabungkan kas perusahaan dengan kas di bank.Jurnal umum diatas dapat pula disederhanakan menjadi seperti berikut:

TanggalKeteranganDebetKredit
31/12/2018Pajak pendapatan bunga bankRp. 1,000,000
Kas di bankRp. 9,000,000
      Pendapatan bunga bankRp. 10,000,000

Anda dapat memilih mana yang paling mudah untuk pencatatan perusahaan.Setelah menulis kasus tersebut pada jurnal umum, maka bentuk laporan laba ruginya adalah sebagai berikut:Perusahaan XLaporan Laba RugiPeriode 31 Desember 2018

NoKeterangan
IPendapatan
1.     PenjualanRp. 50,000,000
2.     Pendapatan lain-lain
2a          Pendapatan bunga bankRp. 10,000,000
2b          Pajak pendapatan bunga bank( Rp. 1,000,000)Rp. 9,000,000
Total PendapatanTp. 59,000,000

Laporan laba rugi diatas hanya sebatas menunjukan hingga ke pendapatan bunga bank dan pajaknya. Masih ada beberapa akun yang harus ditambahkan, misalnya HPP (Harga  Pokok Penjualan), biaya operasional, dan lain sebagainya yang mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan.

Biaya Administrasi Bank

Setelah mengetahui pendapatan bunga bank beserta pajaknya, yang harus diingat kemudian adalah adanya biaya administrasi bank. Biaya ini bisa berupa biaya untuk mengirim sejumlah uang ke rekening bank sendiri maupun rekening bank lain. Terdapat juga biaya administrasi bulanan. Jumlah biaya tersebut biasanya akan diinformasikan di rekening koran perusahaan. Walaupun tergolong kecil, namun jumlah tersebut tidak boleh disepelekan, karena akan mempengaruhi pencatatan jurnal kas di bank.Biaya administrasi akan dimasukan kedalam beban. Jika biaya timbul hanya karena adanya transaksi antar bank atau transfer maka tidak akan dikenakan koreksi fiskal. Ini karena perusahaan hanya memanfaatkan pihak bank sebagai tempat untuk bertransaksi kegiatan operasionalnya. Koreksi fiskal diperlukan apabila biaya tersebut timbul berhubungan dengan pendapatan bunga atau jasa yang telah dikenakan pajak final. Ini disebabkan karena perusahaan berarti memiliki akun atau rekening di bank tersebut. Contoh kasusnya adalah seperti berikut:Pada rekening koran perusahaan X terjumlah beban administrasi sebesar Rp. 500,000.

Jurnal Umum

TanggalKeteranganDebetKredit
31/12/2018Beban administrasi bankRp. 500,000
    Kas di bankRp. 500,000

Beban administrasi bank boleh dibuatkan akun sendiri, atau kalau mau lebih sederhana bisa di masukan ke dalam beban operasional sekaligus. Beban operasional yakni segala beban yang timbul akibat dari kegiatan operasional perusahaan. Jadi kembali lagi pada akuntan perusahaan, ingin dipisahkan atau di jadikan 1 dengan beban lainnya.Maka pada laporan laba rugi beban operasional atau beban administrasi bank ini akan mengurangi pendapatan. Contohnya adalah sebagai berikut:Perusahaan XLaporan Laba RugiPeriode 31 Desember 2018

NoKeterangan
IPendapatan
1.     PenjualanRp. 50,000,000
2.     Pendapatan lain-lain
2a          Pendapatan bunga bankRp. 10,000,000
2b          Pajak pendapatan bunga bank( Rp. 1,000,000 )Rp. 9,000,000
Total PendapatanRp. 59,000,000
3Biaya Operasional( Rp. 1,000,000 )
Laba sebelum pajakRp. 58,000,000

Rekonsiliasi Bank

Bukan hanya jurnal saja yang perlu diperhatikan, jika perusahaan mempunyai dana di bank dan melakukan transaksi di bank maka perlu laporan yang bernama rekonsiliasi bank. Prosedur ini harus dilakukan sebagai bentuk pengendalian kas di bank dengan cara membandingkan catatan akuntansi kas menurut versi akuntan perusahaan dengan pencatatan kas versi pihak bank.Jurnal-jurnal diatas perlu dimasukkan kembali ke dalam laporan rekonsiliasi bank bersamaan dengan akun lainnya. Beberapa akun yang sekiranya dibutuhkan adalah

  1. Beban administrasi bank
  2. Pendapatan bunga bank
  3. Pajak bunga bank
  4. Kesalahan pencatatan
  5. Penerimaan simpanan giro
  6. Biaya gagalnya pencairan cek (biasanya akibat dana tidak ada atau tidak mencukupi)
  7. Biaya koreksi kesalahan pembayaran beban tertentu
  8. Biaya koreksi kesalahan pencatatan cek

Jika saldo akhir kas versi bank sama dengan pencatatan kas pada laporan keuangan perusahaan maka laporan dinyatakan benar dan kredibel. Pada awalnya pencatatan kas akan berbeda karena beberapa alasan berikut:

  1. Adanya uang kas yang masih dalam proses pemindahan dari perusahaan ke bank. Sehingga dari perusahaan mencatat sudah ada kas masuk di bank, namun bank belum mencatat karena merasa belum menerima.
  2. Adanya cek beredar dimana perusahaan sudah menganggap cek telah dicairkan, sedangkan bank belum mencairkan.
  3. Pendapatan dari bank dan biaya bank, otomatis akan memotong saldo rekening, namun pihak akuntan perusahaan belum menyesuaikan karena harus melihat hasil cetak rekening koran.

Itulah cara dalam menyusun jurnal serta laporan laba rugi pendapatan bunga bank dan beban administrasi bank, sekaligus dengan laporan rekonsiliasi bank pada perusahaan. Jika anda memiliki rekening pada bank dan menggunakan nya secara aktif untuk kepentingan perusahaan, maka pencatatan diatas perlu dan wajib dilakukan setiap akhir periode.


You Might Also Like