Daftar Isi
Pernahkah kamu membeli barang secara kredit? Dalam proses pembelian tersebut, akan ada surat yang harus ditandatangani. Surat inilah yang dikenal sebagai wesel. Bagi sebuah perusahaan, wesel memiliki peranan penting karena menjadi bukti tertulis akan tanggal pembayaran sejumlah uang dari satu pihak. Wesel ini sendiri ada dua yaitu wesel bayar dan wesel tagih.
Perbedaan Wesel Bayar dan Wesel Tagih
Wesel bayar merupakan bentuk dari surat utang yang dibuat oleh perusahaan untuk membayar sebuah utang usaha yang telah jatuh tempo. Wesel bayar dibuat berdasarkan sudut pandang peminjam atau yang akan melakukan pembayaran. Artinya, wesel bayar ini dibuat oleh perusahaan yang mempunyai utang pada pihak lain sehingga akrab pula disebut sebagai utang wesel. Nantinya dalam jurnal akuntansi, wesel bayar berada di sisi kredit. Tetapi, wesel bisa juga masuk pada sisi debit jika penerbitan wesel dilakukan saat terjadi pelunasan. Sedangkan wesel tagih merupakan pernyataan tertulis akan utang suatu perusahaan yang belum terbayar oleh pihak lain. Berbeda dengan wesel bayar, maka wesel tagih dibuat dari sudut pandang pemberi pinjaman. Artinya, wesel ini dibuat oleh pemberi pinjaman atau yang akan menerima pembayaran. Nantinya dalam jurnal akuntansi, wesel tagih akan masuk pada sisi debit layaknya pendapatan kas. Perlu diketahui pula bahwa wesel tagih bisa mempunyai bunga ataupun tidak.
Bunga pada Wesel Tagih
Mungkin kamu sudah tahu, kalau bunga bank dan biaya administrasinya perlu ditaruh dalam jurnal akuntansi. Wesel pun demikian: dalam wesel tagih ada yang berbunga dan ada pula yang tidak. Ada tidaknya bunga ini berdasarkan keputusan pihak perusahaan yang memberi pinjaman. Besaran bunganya sendiri biasanya dipertimbangkan dengan menyesuaikan besaran suku bunga bank yang terkait transaksi tersebut. Penerapan bunga pada wesel tagih seperti ini bisa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi utang tak berbayar yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Tingkat bunga yang ada pada wesel tagih umumnya berlaku dalam kurun waktu satu tahun. Jika wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun, maka jangka waktunya dibuat dalam bentuk pecahan tahun. Misalkan 6 bulan, maka ditulis sebagai ½ tahun. Dalam kasus lain, wesel juga ada yang dinyatakan dalam hari. Maka biasanya satu tahun dianggap sama dengan 360 hari. Sedangkan dalam bulan berarti 1 tahun setara 12 bulan. Perlu diingat pula bahwa jika pembuat wesel tidak bisa membayar wesel tagih saat jatuh tempo, maka penerimaan pembayaran masih memiliki klaim atas wesel itu. Umumnya, pihak penerima akan memindahkan wesel tagih menjadi klasifikasi piutang dagang.
Cara Menghitung Bunga pada Wesel Tagih
Sebelum menghitung bunga pada wesel tagih, penting pula untuk mengetahui dulu bagaimana cara menentukan tanggal jatuh tempo wesel tagih tersebut. Periode jatuh tempo pada wesel tagih bisa ditentukan dalam bulan dengan tanggal yang sama pada tanggal wesel. Contohnya jika wesel tagih dikeluarkan pada 10 Januari dan periode 6 bulan, maka jatuh temponya adalah pada 10 Juli. Apabila periode wesel ditentukan dalam hari, maka tanggal jatuh temponya dihitung sejak hari wesel dikeluarkan. Contohnya jika wesel dikeluarkan pada 14 September dan umur wesel 120 hari, maka jatuh temponya adalah 12 Januari.Perlu diketahui pula bahwa wesel tagih bisa saja belum jatuh tempo saat akhir periode akuntansi. Selain itu, pendapatan bunga yang belum diterima namun telah menjadi hak perusahaan periode itu maka harus dicatat sebagai pendapatan perusahaan di periode bersangkutan. Terkait wesel tagih ini pula, ada istilah pendiskontoan. Hal ini apabila ada pihak yang menjual wesel tagih sebelum jatuh tempo. Lantas, seperti apa cara menghitung bunga pada wesel tagih? Agar lebih memahaminya, berikut adalah contoh sederhananya.
Contoh 1
Perusahaan X mendapatkan wesel 30 hari dengan bunga 10%. Wesel tagih tersebut bertanggal 23 November 2019 untuk penyelesaian piutang dengan PT.ABC yang sudah lewat jatuh tempo. Nilai wesel itu sendiri adalah sebesar Rp10.000.000.Berdasarkan informasi di atas, maka pencatatan weselnya adalah sebagai berikut :
Bulan | Tanggal | Ket | ||
Nov | 23 | Wesel Tagih – PT. ABC | 10.000.000 | |
Piutang usaha – PT. ABC | 10.000.000 |
Ketika wesel jatuh tempo, maka perusahaan mencatat penerimaan atas pelunasan sebesar Rp11.000.000 yang merupakan wesel pokok ditambah bunga 10%.
Bulan | Tanggal | Ket | ||
Nov | 23 | Kas | 11.000.000 | |
Wesel Tagih – PT. ABC | 10.000.000 | |||
Pendapatan bunga | 1.000.000 |
Contoh 2
Perusahaan X membuat wesel tagih dengan nominal Rp10.000.000. Jangka waktu wesel adalah 2 bulan sejak penerbitan 5 Maret 2019 dan didiskontokan pada 27 Maret dengan diskonto 10%. Bunga yang berlaku adalah sebesar 12% setahun.Berdasarkan informasi di atas, maka dihitung terlebih dahulu periode diskontonya yaitu sebagai berikut :
27 Maret – 31 Maret = 4 hari
April = 30 hari
5 Mei (jatuh tempo) = 5 hari
Maka Periode diskontonya adalah 39 hari.Oleh karena jangka waktu wesel adalah 2 bulan, maka waktu jatuh temponya adalah pada 5 Mei 2019.
Nilai jatuh tempo wesel adalah Rp10.000.000
Diskonto : Rp10.000.000 x 10% x 36/360 = Rp100.000
Maka uang yang diterima adalah Rp9.900.000 yang didapat dari pengurangan Rp10.000.000 dengan Rp100.000. Kemudian, dihitung jumlah uang yang diterima pada 27 Maret 2019 yaitu sebagai berikut :
Nilai nominal wesel Rp10.000.000Bunga 12% x 2/12 x Rp10.000.000 = Rp200.000
Maka nilai jatuh temponya adalah sebesar Rp10.200.000 yang didapat dari penjumlahan Rp10.000.000 dengan Rp200.000. Lalu, nilai diskontonya adalah
Rp10.200.000 x 10% x 36/360 = Rp102.000.
Maka, uang yang diterima adalah Rp10.098.000 yang merupakan pengurangan dari Rp10.200.000 dengan Rp102.000. Setelah mendapatkan perhitungan di atas, maka untuk penulisan jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas | Rp10.098.000 | |
Piutang Wesel (didiskontokan) | Rp10.000.000 | |
Pendapatan Bunga | Rp98.000 |
Itulah beberapa hal terkait bunga pada wesel tagih dan cara menghitungnya. Bagi perusahaan, wesel tagih tidak hanya penting sebagai bukti untuk melunasi piutang pihak lain tetapi juga penting dalam pemasukan perusahaan. Ini artinya, pemahaman dan penghitungan wesel tagih termasuk bunganya harus benar agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Dalam upaya pencatatan dan perhitungan akuntansi seperti ini, maka penggunaan software akan sangat membantu. Seperti apa yang disediakan oleh Ukirama, sistem dan fitur software yang lengkap tidak hanya menjamin aktivitas akuntansi lebih aman dan cepat, tetapi juga akurat.
Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang akuntansi, ERP, atau ingin bisa menjalankan pencatatan dan analisis akuntansi secara serba otomatis, pelajari fitur dari Ukirama di sini.