Berikut Jenis-Jenis Biaya Proyek pada Perusahaan Konstruksi

jenis_biaya_dalam_perusahaan_konstruksi.png

Perusahaan konstruksi adalah suatu badan usaha yang berhubungan dengan pembangunan sarana maupun prasarana, seperti gedung, rumah, sarana umum (jembatan, jalan, waduk, dan lain sebagainya), dan instalasi, baik itu di dalamnya termasuk perencanaan, pelaksanaan kerja, maupun pengawasan pekerjaan konstruksi tersebut hingga bangunan atau fasilitas yang dibangun selesai berdiri dan siap digunakan untuk umum.Pada umumnya, perusahaan konstruksi ada 2 jenis, yaitu perusahaan konstruksi yang bekerja untuk Negara dan perusahaan konstruksi swasta. Sebenarnya tidak ada ketentuan baku bahwa perusahaan konstruksi hanya boleh bekerja pada 1 bidang, Negara atau swasta. Perusahaan konstruksi bebas memilih proyek manapun. Biasanya untuk mendapatkan proyek, bisa dengan cara menawarkan diri langsung, diminta developer untuk mengerjakan atau ikut lelang. Jika proyek yang dituju adalah atas pembiayaan negara, perusahaan-perusahaan konstruksi diminta untuk mengikuti lelang. Data yang lengkap saat pembuktian dan penawaran terbaik yang akan mendapatkan proyek tersebut.Untuk memulai pekerjaan, perusahaan konstruksi akan mengikuti lelang atau mendapatkan langsung perjanjian kerjasama dari developer. Setelah itu, perusahaan konstruksi harus menentukan personil, menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, serta menyiapkan alat-alat yang semuanya itu tertuang dalam perjanjian kontrak atau LDP (Lembar Dokumen Pemilihan). Jika semuanya sudah terpenuhi dan pihak developer atau pemerintah setuju, proses selanjutnya adalah pembuktian, yaitu menunjukan bukti bahwa semua yang diminta dalam kontrak maupun LDP benar-benar ada dan bukan rekayasa. Jika semua sudah terbukti, akan ada proses tanda tangan kontrak. Setelah surat perintah kerja keluar, barulah pekerjaan konstruksi bisa dimulai. Pada perusahaan konstruksi yang bekerjasama dengan Negara, perencanaan kerja telah disediakan, sedangkan pada perusahaan konstruksi yang bekerjasama dengan swasta perencanaan kerja merupakan hasil diskusi kedua belah pihak.Pada perusahaan konstruksi terdapat banyak biaya-biaya yang dikeluarkan. Sebab pembayaran hasil kerja dan uang untuk membeli bahan yang digunakan membangun sesuatu, tidak bisa langsung keluar saat mulai pengerjaan. Bisa jadi baru keluar saat sekian persen pekerjaan selesai, atau bahkan saat aktivitas konstruksi telah selesai. Banyak nya biaya yang dikeluarkan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Biaya langsung

Biaya ini berhubungan langsung dengan jalannya konstruksi atau pembangunan.

  1. Biaya material 

Biaya ini dikeluarkan sebagai bahan utama dalam pembangunan konstruksi. Tanpa material tentu aktivitas konstruksi tidak akan berjalan. Misalkan dalam kasus pembangunan jembatan. Biaya materialnya adalah pembelian semen, besi, aspal, dan bahan-bahan lainnya. Biasanya ada perusahaan konstruksi yang menanggung biaya ini sementara, ada juga dari pihak pemerintah atau developer yang langsung menanggungnya. Dalam biaya material Anda perlu memperhatikan persediaan setiap awal dan akhir periode, metode pembayaran kepada supplier, jatuh tempo pembayaran, dan pemilihan supplier untuk mendapatkan kualitas material yang sesuai.

  1. Biaya gaji

Biaya gaji umum terjadi di setiap perusahaan, salah satunya dalam perusahaan konstruksi. Dalam pekerjaan konstruksi dibutuhkan buruh dan karyawan yang cukup banyak untuk bisa membangun 1 pekerjaan. Untuk menghitung biaya gaji perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Beberapa buruh ada yang dibayar harian, mingguan, bulanan atau sistem borongan. Perhatikan jumlah buruh yang dibayar dengan sistem berbeda tersebut. Karena jumlah yang cukup banyak dikhawatirkan terjadi kekurangan atau kelebihan biaya gaji dan penggelapan uang perusahaan melalui biaya gaji.
  2. Jika buruh atau pekerja bukan berasal dari lokasi di sekitaran proyek, maka ada tambahan biaya sebagai uang transport. Ini harus dimasukan juga ke dalam biaya transportasi atau biaya gaji.
  3. Bila Anda memutuskan untuk memberikan uang makan atau memberikan supply makanan kepada buruh, jangan lupa masukan juga dalam biaya gaji. 
  4. Dalam memberikan gaji dan mempekerjakan buruh, perhatikan undang-undang ketenagakerjaan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
  1. Biaya peralatan

Pekerjaan konstruksi tidak terlepas dari peralatan, seperti excavator, breaker, truk, aspal sprayer, dan peralatan lainnya. Ada beberapa perusahaan yang memutuskan untuk membeli alat baru ketika pekerjaan dimulai, ada pula yang memutuskan untuk menyewa peralatan tersebut dari perusahaan konstruksi lain. Baik membeli atau menyewa tentu memiliki biaya perawatan masing-masing.Untuk perusahaan konstruksi yang menggunakan peralatan sendiri (hasil membeli) perlu memperhatikan biaya depresiasi, biaya pemeliharaan, biaya kawal dan biaya mobilisasi. Jika peralatan masih dalam tahap cicilan, berarti ada biaya bunga juga di dalamnya. Untuk biaya mobilisasi bisa dibicarakan terlebih dahulu siapa yang menanggung. Biaya kawal adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan kepada pihak yang berwenang karena telah membantu perjalanan mobilisasi peralatan. Beberapa perusahaan menggunakan biaya kawal, karena kondisi setiap lokasi yang berbeda atau untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan disebabkan oleh warga setempat.Bila perusahaan memutuskan untuk sewa peralatan, maka biaya yang perlu diperhatikan adalah biaya mobilisasi, biaya sewa, biaya operator (jika operator termasuk dalam peralatan yang disewa), biaya operasional lainnya. Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, biaya mobilisasi merupakan kesepakatan 2 belah pihak. Namun, sebagian besar yang menanggung adalah pihak yang menyewa. Biaya mobilisasi salah satunya adalah biaya yang dibutuhkan dari saat alat tersebut dikirim sampai dengan alat dikembalikan. Misalnya, biaya bahan bakar saat pengiriman. Ada beberapa tempat persewaan alat yang memberikan nilai sewa sekaligus dengan bahan bakar, ada pula yang tidak. Jika tidak, maka Anda harus menanggung lagi biaya bahan bakar ini. Bisa dimasukkan dalam biaya operasional lainnya.

  1. Biaya tidak langsung

Merupakan biaya pendukung yang dikeluarkan untuk membantu aktivitas konstruksi atau pembangunan. Biaya ini bisa dikatakan juga sebagai biaya overhead. 

  1. Biaya lapangan

Biaya lapangan meliputi sejumlah uang yang Anda berikan sebagai tips kepada para buruh, biaya untuk membangun fasilitas proyek sementara (rumah, toilet, kantor, penerangan, meja, kursi dan lainnya), biaya izin bangunan, pajak, biaya rapat, biaya perlengkapan (alat tulis), biaya FOH (kontrol lokasi proyek saat sudah selesai, untuk melihat apakah sudah sesuai kontrak atau masih harus diperbaiki lagi), biaya untuk dokumentasi lokasi, dan lainnya yang sekiranya jika tidak adapun sebenarnya tidak mengganggu jalannya proyek, namun bisa mengurangi keefektifan pekerjaan.

  1. Biaya kantor

Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi. Misalkan sewa kantor, biaya ijin usaha, biaya prakualifikasi, biaya materai, dan lain-lain. Meskipun tidak berhubungan langsung, namun biaya ini tetap harus dikeluarkan sebagai bagian dari biaya pendukung jalannya konstruksi dan untuk menjaga nama baik perusahaan di mata developer.Itulah beberapa jenis biaya dalam perusahaan konstruksi. Biaya yang disebutkan diatas tidak harus sama dengan biaya dalam laporan keuangan Anda, karena masih harus menyesuaikan lagi dengan kejadian di lapangan maupun di kantor.


You Might Also Like