Cara Dan Contoh Membuat Jurnal Pada Wesel Bayar (Note Payable) Dan Wesel Tagih (Note Receivable)

cara_dan_contoh_membuat_jurnal_pada_wesel_bayar__note_payable_dan_wesel_tagih__note_receivable

Masyarakat dimudahkan untuk membeli berbagai jenis barang meskipun memiliki dana yang terbatas. Hampir semua barang mulai dari kendaraan, rumah, peralatan rumah tangga, bahkan berbagai barang yang dibeli dari e-commerce bisa dibeli dengan metode cicilan / kredit.Bila anda ingin mengambil barang dengan metode kredit, khususnya secara fisik, anda pasti akan diminta untuk menandatangani sebuah dokumen pernyataan pengambilan kredit dan kesepakatan cicilanya. Dokumen yang anda tandatangani tersebutlah yang dinamakan wesel.Kedudukan wesel dalam transaksi utang-piutang sangat penting sebagai bukti pembayaran dan kesepakatan kedua belah pihak. Surat wesel berkedudukan sebagai surat perjanjian sejumlah uang dari satu pihak kepada pihak lain pada tanggal tertentu dan keterangan lain seperti suku bunga yang harus dibayar.

Pengertian Wesel Bayar dan Wesel Tagih

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, terlebih dahulu kita mengenal apa itu wesel bayar dan wesel tagih terlebih dahulu. Seperti yang sudah dibahas sekilas diatas, wesel merupakan dokumen perjanjian mengenai pembayaran utang-piutang dalam jangka waktu tertentu yang ditandatangani pihak kreditur dan debitur.Sebenarnya, dokumen antara wesel bayar dan wesel tagih sama saja. Yang membedakan hanyalah sudut pandang pihak yang menandatangani dokumen perjanjian utang-piutang tersebut. Bagi pihak yang memberikan pinjaman / kredit, maka dokumen wesel tersebut disebut sebagai wesel tagih (Note receivable). Fungsi dari wesel ini adalah sebagai bukti bahwa kreditur memberikan piutang terhadap debitur dalam nominal tertentu,dan berhak untuk melakukan penagihan dalam jangka waktu tertentu dengan berbagai ketentuan yang sudah disepakati bersama.Selain itu, adanya wesel tagih bagi kreditur juga menjadi kepastian pencatatan laporan keuangan perusahaan sehingga bisa merasa aman ketika memberikan pinjaman ke pihak lain. Hal tersebut karena biasanya dalam perjanjian akan disertai jaminan berupa aset bila terjadi masalah dikemudian hari. Sedangkan bagi pihak yang melakukan utang / debitur, dokumen wesel tersebut dinamakan sebagai wesel bayar / note payable. Fungsinya adalah sebagai dokumen bukti pembayaran utang kepada kreditur secara berkala.

Contoh dan Cara Membuat Jurnal Wesel Bayar

Sebelum membahas aplikasi pembuatan jurnal wesel bayar, ada baiknya memahami dasar-dasar ketentuan pencatatan jurnal wesel bayar terlebih dahulu. pihak yang berhak menerima uang dari wesel bisa disebut sebagai penerima pembayaran (payee). Sedangkan pihak yang membuat janji pelunasan pembayaran bias disebut sebagai pembuat janji (maker).Tanggal pembayaran wesel (due to date) dihitung dari antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo. Untuk wesel tagih jangka pendek, penentuan jatuh tempo pembayaran bisa dibuat dalam jumlah harian / bulanan.Jika tempo wesel dinyatakan dalam waktu harian, maka perhitungannya mengikuti jumlah hari pada tanggalan sejak hari penandatanganan wesel. Bila dijabarkan menjadi sebagai berikut:

1 – 30 April1 – 31 April1 – 29 Juni
30 hari+ 31 Hari+ 29 hari
1 April – 29 Juni = Total 90 Hari

Sedangkan jika tempo wesel dinyatakan dalam jumlah bulan, maka perhitungannya mengikuti jumlah bulan setelah tanggal penerbitan:

1 – 30 April1 – 31 April1 – 30Juni
1 bulan1 bulan1 bulan
1 April – 30 Juni = Total 3 bulan

Pencatatan jurnal wesel bayar sangat dipengaruhi oleh jangka waktu pembayaran utang. Jika perjanjian pelunasannya kurang dari 1 tahun, maka pencatatanya dimasukan ke neraca saldo dengan nama akun “kewajiban lancar”. Namun bila perjanjian pelunasanya lebih dari 1 tahun, maka pencatatanya menjadi “kewajiban jangka panjang” Berbeda lagi bila ternyata pada saat jatuh tempo, debitur tidak bisa membayar utang yang dimiliki. Maka, pencatatan pada jurnalnya berubah lagi menjadi “perkiraan utang dagang”. Pada kondisi ini, penerima wesel bisa memberikan beban “biaya administrasi”. Setelah mengetahui dasar-dasar pencatatan tersebut, sekarang kita coba untuk membuat jurnal pada wesel bayar berikut:Contoh transaksi:Misalkan perusahaan anda melakukan pinjaman sebesar Rp. 10,000,000pada tanggal 1 April 2020. Jatuh tempo pembayaran hutang adalah 90 hari dengan bunga 10%.Pencatatan Jurnal Wesel Bayar:Pertama, anda harus menulis akun kas di kolom debit sebesar 10 juta, sesuai nominal utang perusahaan. Sedangkan di bagian kredit, anda masukan akun kewajiban lancar. Sehingga menjadi seperti berikut:

April1KasRp 10,000,000
  Kewajiban lancarRp 10,000,000

Jika perusahaan yang berhutang gagal melakukan pembayaran hutang pada tempo waktu yang sudah ditetapkan, maka wesel berubah menjadi wesel gagal bayar. Bunga utang harus dihitung sesuai dengan kesepakatan awal yang sudah dibuat. Karenanya anda harus melakukan pencatatan beban bunga atas hutang perusahaan. Perhitungan bunganya disesuaikan dengan perjanjian yang sudah disepakati, dalam hal ini adalah:= Rp 10,000,000 X 10% X (90/360)= Rp 250,000Sehingga pencatatan bunganya menjadi sebagai berikut:

Juni29Beban BungaRp 250,000
Utang BungaRp 250,000

Sehingga dalam neraca keuangan perusahaan pada tanggal 29 Juni 2020, kewajiban lancar menunjukan utang jangka pendek sebesar 10,000,000 dan utang bunga sebesar Rp 250,000. Sehingga jurnal pencatatan pembayaran nilai hutang dan bunganya adalah sebagai berikut:

Juni29Kewajiban lancarRp 10.000.000
Beban BungaRp 250.000
KasRp 10.250.000

Setelah Anda mengetahui pencatatan jurnal bayar beserta dengan cara menghitung bunganya, Anda sekarang bisa mencoba untuk melakukan pencatatan wesel bayar perusahaan Anda sendiri. Contoh dan Cara Membuat Jurnal Wesel TagihContoh transaksi:Misalkan perusahaan menerima wesel dalam jangka waktu 90 hari, dengan bunga sebesar 10% yang bertanggal 1 April 2020, sebagai penyelesaian piutang PT Maju Mundur, yang telah lewat jatuh tempo sebesar Rp. 10,000,000.Pencatatan jurnal wesel tagih:Pertama, perusahaan perlu melakukan pencatatan penerimaan wesel tersebut, seperti berikut:

April1Wesel Tagih PT Maju MundurRp 10,000,000
  Piutang Usaha PT Maju MundurRp 10,000,000

Misalkan PT Maju Mundur gagal melakukan pembayaran utang, maka perusahaan pemegang wesel harus memindahkan kembali nilai nominal dan bunga ke piutang. Pada saat wesel telah jatuh tempo, maka perusahaan harus melakukan pencatatan penerimaan / pelunasan piutang dari PT Maju Mundur sebesar Rp. 10,000,000 beserta bunganya Rp. 250,000 (Rp 10,000,000 X 10% X 90/360). Sehingga pencatatan jurnal wesel tagihnya menjadi sebagai berikut:

Juni29KasRp 10,250,000
  Wesel tagih PT Maju MundurRp 10,000,000
  Pendapatan bungaRp 250,000

Sebagai catatan, jika piutang tersebut tidak tertagih maka perusahaan harus menghapus piutang sebesar Rp 10.250.000 dan mencatatnya dalam penyisihan piutang tak tertagih.


You Might Also Like