Cara Membuat Kode Akuntansi dalam Pembukuan

mengenal_kode_akuntansi_dalam_pembukuan

Dalam ilmu akuntansi, melakukan pembukuan dibutuhkan kode akun. Kode akun ini merupakan penomoran yang digunakan untuk menggolongkan pos atau rekening transaksi. Pembuatan kode akun tidak boleh sembarangan. Setiap kode yang digunakan memiliki makna tersendiri, sehingga hanya dengan melihat kode akunnya saja, Anda bisa mengkategorikan transaksi tersebut masuk dalam jenis transaksi apa.  Secara umum terdapat 6 golongan atau kategori jenis akun yakni aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, harga pokok penjualan dan beban. Penggunaan kode akun ini haruslah konsisten dan dibuat sederhana sehingga mudah anda ingat.

  • Kode Asset

Aset merupakan sumber ekonomi yang diharapkan mampu memberikan manfaat usaha dimasa mendatang bagi perusahaan.  Aset sendiri dalam akuntansi terbagi menjadi dua golongan yakni aset lancar dan aset tetap. Aset lancar (Current Assets) adalah aset yang bisa dengan mudah dicairkan atau dalam jangka waktu singkat bisa dengan mudah diuangkan. Aset tetap (Long Term Investment) adalah harta bergerak dan non-bergerak yang digunakan dalam masa bertahun-tahun serta tidak dimaksudkan untuk dijual.  Beberapa contoh aset lancar yakni kas dan setara kas, piutang dagang, persediaan dan masih banyak lagi lainnya. Penomoran kode untuk aset pada umumnya berurutan seperti di bawah ini:

  1. Harta
  2. Utang
  3. Modal
  4. Pendapatan
  5. Beban

atau1 Harta2 Utang3 Modal4 PendapatanJika Anda perhatikan, penomoran kode boleh memakai titik atau tidak.Sub-kode pada masing-masing kode di atas menandakan penjelasan yang lebih luas dari kode di atasnya. Contoh:

  1. Harta1.1. Harta Lancar       1.1.1. Kas       1.1.2. Bank       1.1.3. Piutang       1.1.4. Perlengkapan1.2. Harta Tetap       1.2.1. Tanah       1.2.2. Mobil       1.2.3. Gedung
  • Kode Utang

Utang merupakan pinjaman baik berupa uang maupun benda yang wajib dikembalikan kepada pihak debitur sesuai  perjanjian yang disepakati. Dalam akuntansi juga mengenal utang dan terbagi atas dua golongan yakni utang lancar dan utang jangka panjang. Penomorannya tidak jauh berbeda dengan aset, hanya saja seperti yang sudah dijelaskan di atas, memakai nomor depan angka 2, yakni sebagai berikut :

  1. Utang2.1. Utang Lancar    2.1.1. Gaji dan Upah

Utang lancar biasanya pinjaman yang pengembaliannya kurang dari satu tahun. Utang jangka panjang merupakan pinjaman yang umurnya lebih dari satu tahun. Penomoran akun utang jangka panjang bisa anda simak sebagai berikut :

  1. Utang2.1. Utang Jangka Panjang    2.1.1. Hipotek
  • Kode Ekuitas

Akun ekuitas merupakan modal perusahaan. Akun ekuitas bisa berupa modal saham ataupun laba  rugi ditahan milik perusahaan. Apabila ekuitas dalam perusahaan anda berupa saham maka akan muncul pula akun dividen. Untuk penomoran akun utang biasa dimulai dengan angka 3.

  • Kode Pendapatan

Untuk pendapatan akan menggunakan nomor 4 sebagai identitas kelompok akunnya. Pendapatan disini berupa pendapatan utama perusahaan. Misalnya saja penjualan persediaan barang dagangan ataupun penjualan jasa yang ditawarkan.

  • Kode Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang terjual dalam suatu periode. Kode akun untuk harga pokok penjualan ini adalah nomor 5. Umumnya yang termasuk dalam golongan harga pokok penjualan ialah pemakaian overhead pabrik dan bahan baku produksi.

  • Kode Beban

Walaupun Anda sudah mengetahui besaran harga pokok penjualan, namun laba yang dihasilkan dari selisih antara HPP dan penjualan atau pendapatan ini bukanlah laba bersih melainkan laba kotor. Terdapat beberapa beban operasional yang ditanggung perusahaan. Kode akun untuk golongan beban biasa menggunakan nomor  5. Beban disini digolongkan atas dua jenis yakni beban penjualan serta beban administrasi dan umum. Beban penjualan biasanya berupa biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penjualan alias pemasaran seperti beban iklan maupun beban sewa. Beban administrasi dan umum berupa biaya yang timbul dari kegiatan administrasi kantor seperti perlengkapan alat tulis kantor.

  • Kode Pendapatan Di Luar Usaha

Dalam laporan keuangan khususnya laba rugi, Anda pasti pernah menemukan pos pendapatan di luar usaha. Seperti namanya pendapatan di luar usaha berupa penghasilan yang timbul bukan dari kegiatan usaha perusahaan. Salah satu contohnya adalah pendapatan bunga bank bagi anda yang memiliki rekening bank.  Kode akun untuk pos ini biasa memakai nomor 6.

  • Kode Beban Di Luar Usaha

Untuk beban di luar usaha juga memiliki nomor akun sendiri yakni nomor 7. Apabila laba kotor sudah dikurangi beban dan ditambahkan pendapatan di luar usaha kemudian dikurangi beban di luar usaha maka akan muncul laba rugi bersih sebelum pajak.Adanya kode akun ini maka perhitungan atau proses jurnal akan lebih rapi dan mudah untuk dibaca, dikontrol, dan dianalisis. Bagaimana mudah ‘kan membuat kode akuntansi jika sudah memahami cara kerjanya?Tidak perlu repot untuk membuat susunan kode akun karena dengan aplikasi Ukirama , Anda bisa membuat kode akun dengan mudah, rapi, dan pastinya cepat. Hubungi kami di kontak yang tersedia di website untuk mendapat demo aplikasi gratis.


You Might Also Like