Cara Membuat Laporan Neraca (Balance Sheet) Perusahaan

cara_membuat_laporan_neraca_balance_sheet_perusahaan

Untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, ada beberapa laporan yang bisa dilihat dan salah satunya adalah laporan neraca. Laporan yang satu ini termasuk satu dari empat laporan keuangan yang dicantumkan dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan. Secara umum, laporan neraca menggambarkan posisi atau kondisi keuangan sebuah perusahaan, lembaga, organisasi atau institusi pada satu periode tertentu.

Di mana dalam laporan ini jumlah aktiva harus seimbang dengan jumlah kewajiban ditambah dengan modal. Nah, sebagai informasi tambahan saja biasanya untuk mempermudah analisa dan evaluasi, setiap perusahaan akan membuat neraca perbandingan (neraca komparatif). Neraca perbandingan ini isinya merupakan laporan neraca perbandingan dari bulan berjalan dan bulan sebelumnya.

Fungsi Neraca

Setiap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan tentu memiliki tujuan, termasuk juga laporan neraca ini. Pada dasarnya neraca memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:

  • Fungsi pertama, untuk menaksir kesehatan finansial sebuah perusahaan. Sehat tidaknya, kesehatan finansial perusahaan bisa dilihat salah satunya dari laporan neraca ini.

  • Fungsi kedua, untuk meramalkan kondisi atau keadaan arus kas perusahaan di masa depan. Secara tidak langsung neraca menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam penentuan strategi perusahaan ke depannya.

  • Fungsi ketiga, untuk menganilisis likuiditas dan fleksibilitas perusahaan. Analisis likuiditas di sini berarti neraca akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi segala kewajiban jangka pendek dengan harta lancar yang dimiliki. Sedangkan analisis fleksibilitas berarti laporan neraca ini bisa digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan masa depan perusahaan.

  • Nah, fungsi neraca yang keempat adalah untuk menganalisis solvabilitas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk segera melunasi seluruh utang (jangka panjang dan jangka pendek) yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki. Dengan solvabilitas ini bisa dilihat apakah perusahaan bisa membayar utang dengan lunas sebelum jatuh tempo, tepat saat jatuh tempo atau lewat dari jatuh tempo.

Isi Dari Neraca

Perlu anda ketahui bahwa laporan neraca ini terdiri dari beberapa akun seperti harta (aset/aktiva), utang (kewajiban/liabilitas) dan juga modal (ekuitas). Nah, kita akan membahas sedikit tentang akun-akun ini sebagai berikut:

  1. Harta (Aktiva)

Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan di mana ini merupakan hasil transaksi atau kegiatan yang terjadi di masa lalu. Untuk bisa diakui sebagai aktiva, kekayaan perusahaan tersebut harus bisa diukur menggunakan mata uang. Pos aktiva ini diisi dengan berbagai akun seperti kas, piutang, persediaan, bangunan, tanah, kendaraan, mesin dan jenis-jenis akun kekayaan lain milik perusahaan.

  1. Utang (Liabilitas)

Berbeda dengan aktiva, utang merupakan kewajiban perusahaan terhadap pihak ketiga dalam masalah keuangan yang harus diselesaikan. Utang juga sering disebut sebagai sumber dana yang diperoleh dari kreditur. Beberapa jenis akun yang masuk dalam pos ini adalah utang usaha, utang bunga hingga utang bank (jangka panjang).

  1. Modal (Ekuitas)

Sederhananya, ekuitas adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan . Besarnya ekuitas ini sama dengan selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan.

Bentuk-Bentuk Neraca

Sama halnya dengan laporan laba rugi yang memiliki 2 bentuk yaitu single step dan multi step. Maka laporan neraca ini juga memiliki beberapa bentuk. Anda bisa memilih neraca bentuk mana yang paling sesuai untuk digunakan di perusahaan anda. Simak ulasannya berikut ini ya..

  1. Neraca Bentuk T (Scontro)

Laporan neraca yang satu ini memang dikenal dengan sebutan neraca bentuk T karena secara visual laporan ini terlihat seperti huruf T. Jadi susunan akun dalam neraca ini dibagi menjadi dua kolom yang bersebelahan. Sebelah kiri diisi dengan kelompok aktiva (harta) dan sebelah kanan diisi dengan pasiva (utang dan modal).

  1. Neraca Bentuk Staffel (Report Form)

Sesuai dengan nama lainnya yaitu report form, bentuk neraca yang satu ini memang terlihat seperti laporan. Di mana susunan akunnya diurutkan dari kelompok aktiva (harta) di bagian paling atas lalu diikuti kelompok pasiva (utang dan modal) di bagian bawahnya.

Sebagai pemilik perusahaan atau pihak yang bertanggung jawab atas perkembangan usaha, anda tetap harus memiliki kemampuan yang baik dalam membaca dan menganalisis neraca. Jadi perbedaan bentuk neraca seharusnya tidak boleh menjadi alasan bagi anda untuk gagal dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan anda.

Cara Membuat Neraca Sederhana Bentuk T (Scontro)

Untuk melengkapi pembahasan ini, berikut adalah cara membuat neraca sederhana berbentuk T:

  1. Untuk neraca bentuk T, anda harus memisahkan sisi kanan dan sisi kiri. Di mana sisi kanan akan diisi dengan akun modal dan kewajiban, sedangkan sisi kiri akan diisi dengan akun-akun yang masuk ke kategori aktiva.

  2. Untuk akun aktiva, pisahkan akun yang termasuk dalam aktiva lancar dan aktiva tetap agar lebih mudah dalam mengetahui jumlah masing-masing aktiva. Setelahnya baru jumlahkan kedua jenis aktiva untuk mendapatkan total aktiva.

  3. Kemudian untuk pos kewajiban dan modal, masukkan semua akun yang berhubungan dengan dua hal ini dan jumlah nominal modal serta kewajiban untuk mendapatkan total pasiva.

  4. Perhatikan jumlah total aktiva dan total pasiva, jika keduanya balance berarti kemungkinan besar tidak ada masalah dan neraca keuangan yang anda buat seimbang. Tapi jika total aktiva dan pasiva tidak sama, maka anda harus meneliti ulang bagian mana yang salah. Periksa semua jurnal, buku besar hingga neraca lajur untuk mencari kesalahan.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..


You Might Also Like