Contoh Cara Menghitung Gross Weight (Berat Kotor) dan Nett Weight (Berat Bersih) Pengiriman Barang Produksi

Sindhu Partomo
Contoh cara menghitung gross weight dan nett weight

Daftar Isi


Pengiriman barang produksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam roda bisnis manufaktur. Dalam kegiatan ini, ketepatan dan kecepatan menjadi hal penting baik dari sisi perusahaan maupun konsumen. Apalagi di zaman modern seperti saat ini, konsumen selalu berekspektasi pengiriman barang bisa lebih singkat dan murah.

Hal ini pula yang mendorong semakin menjamurnya jasa kargo dengan jaminan pengiriman yang cepat dengan harga lebih murah.Berkaitan dengan pengiriman barang produksi, akan berkaitan pula dengan berat barang yang diangkut. Setidaknya ada dua macam berat yang harus dipahami, yakni berat kotor dan berat bersih. Apakah perbedaan antara kedua jenis berat ini? Bagaimana pula cara perhitungannya?

Mengenal Gross Weight (Berat Kotor) dalam Pengiriman Barang Produksi

Ketika Anda membeli barang seperti sekarung beras, biasanya akan tertulis berat bersih yang menunjukkan berat dari beras-nya saja, tanpa tambahan karung atau elemen lain. Itu artinya, ketika membahas berat kotor atau gross weight merupakan berat dari barang dan semua elemen yang ada pada barang tersebut. Lantas, apakah pengertian ini sama untuk pengiriman barang produksi?

Secara konsep, Gross Weight (berat kotor) untuk pengiriman barang sama maknanya dengan konsep Gross Weight untuk pengertian umum. Pada pengiriman barang produksi, berat kotor merupakan berat total yang mencakup semua aspek untuk pengiriman atau transportasinya. Berat yang dimaksud ini mencakup berat produk, berat kotak pengepakan, dan elemen lain yang dibutuhkan dalam pengiriman. Perlu diketahui pula bahwa pada setiap moda transportasi yang dipakai untuk pengiriman, akan memiliki unsur berat kotor yang berbeda.

Pada transportasi udara alias pesawat, berat kotor dihitung sebagai berat aktual produk, berat kemasan, serta berat awak dan penumpang, bahan bakar, dan pesawat itu sendiri. Sedangkan untuk transportasi darat dan kereta, berat kotor dimaknai sebagai berat aktual produk dan kemasan, serta berat dari kendaraan itu sendiri. Berbeda untuk transportasi laut, berat kotor hanya mencakup berat aktual produk dan berat kemasan.

Mengenal Nett Weight (Berat Bersih) dalam Pengiriman Barang Produksi

Seperti namanya, Nett Weight atau Berat Bersih merupakan berat aktual dari barang tanpa embel-embel berat kotak atau kemasan dan lainnya. Maksud dari berat barang sendiri artinya berat produk yang termasuk kemasan yang sudah melekat padanya, bukan kotak pengepakan untuk pengiriman.

Artinya, jika Anda mengirim produk berupa barang elektronik, maka berat bersihnya adalah produk barang itu beserta kardus dari pabrikan. Oleh karena barang elektronik, maka biasanya akan ditambahkan kotak kayu untuk menjaga keamanan produk. Maka kotak kayu ini tidak termasuk dalam hitungan berat bersih.

Perhitungan Gross Weight dan Nett Weight

  1. Berat Bersih (Net Weight): Berat barang itu sendiri tanpa kemasan.
  2. Berat Kemasan (Tare Weight): Berat kemasan atau pembungkus barang.
  3. Berat Kotor (Gross Weight): Total berat dari barang bersama kemasannya.

Rumus

  1. Gross Weight = Net Weight + Tare Weight
  2. Net Weight = Gross Weight - Tare Weight

Contoh Perhitungan

Contoh 1: Pengiriman Produk Elektronik Misalkan kamu mengirim 50 unit laptop.

  • Net Weight per unit: 2 kg
  • Tare Weight per unit: 0.5 kg

Net Weight Total : 50 unit×2 kg/unit=100 kg Tare Weight Total : 50 unit×0.5 kg/unit=25 kg Gross Weight : 100 kg (Net Weight)+25 kg (Tare Weight)=125 kg

Contoh 2: Pengiriman Produk Makanan
Misalkan kamu mengirim 200 kotak biskuit.

  • Net Weight per kotak: 0.3 kg
  • Tare Weight per kotak: 0.1 kg

Net Weight Total: 200 kotak×0.3 kg/kotak=60 kg
Tare Weight Total: 200 kotak×0.1 kg/kotak=20 kg
Gross Weight: 60 kg (Net Weight)+20 kg (Tare Weight)=80 kg

Contoh 3: Pengiriman Barang Industri
Misalkan kamu mengirim 10 drum minyak pelumas.

  • Net Weight per drum: 50 kg
  • Tare Weight per drum: 5 kg

Net Weight Total: 10 drum×50 kg/drum=500 kg Tare Weight Total: 10 drum×5 kg/drum=50 kg Gross Weight: 500 kg (Net Weight)+50 kg (Tare Weight)=550 kg

Penjelasan Setiap Komponen

  1. Net Weight: Berat sebenarnya dari barang yang akan digunakan atau dikonsumsi, tanpa memperhitungkan kemasan. Penting dalam penentuan nilai produk dan biaya transportasi jika tarif berdasarkan berat bersih.
  2. Tare Weight: Berat dari kemasan yang digunakan untuk melindungi atau mengemas barang. Penting dalam logistik untuk menghitung total berat yang perlu diangkut.
  3. Gross Weight: Total berat yang perlu diangkut, termasuk barang dan kemasannya. Penting dalam menentukan kapasitas pengangkutan dan biaya pengiriman yang sering kali dihitung berdasarkan berat kotor.

Kubikasi

Kubikasi atau volume metric weight adalah konsep yang digunakan untuk menghitung biaya pengiriman berdasarkan volume barang, bukan hanya berat. Hal ini penting dalam logistik terutama untuk barang yang ringan namun memakan banyak ruang. Kubikasi dihitung dengan rumus:

  • Volume (m³)=Panjang (m)×Lebar (m)×Tinggi (m)

Dampak Kubikasi terhadap Biaya Pengiriman

Kubikasi memiliki dampak signifikan terhadap biaya pengiriman. Berikut adalah beberapa poin penting:

  1. Efisiensi Penggunaan Ruang:
    Perusahaan logistik harus memastikan bahwa ruang di truk, pesawat, atau kontainer digunakan seefisien mungkin. Barang yang mengambil banyak ruang meski ringan tetap dapat dikenakan biaya tinggi berdasarkan volume.

  2. Biaya Berdasarkan Dimensi:
    Untuk barang dengan dimensi besar tapi berat ringan, biaya pengiriman dihitung berdasarkan volume. Ini mencegah perusahaan pengiriman dari kerugian akibat pengangkutan barang yang mengisi ruang besar tapi tidak memberikan penghasilan yang proporsional jika hanya dihitung berdasarkan berat.

  3. Klasifikasi Barang:
    Barang dengan berat spesifik rendah (low-density goods) dikenakan tarif kubikasi untuk mengkompensasi ruang yang digunakan. Sebaliknya, barang dengan berat tinggi (high-density goods) dihitung berdasarkan berat sebenarnya.

  4. Strategi Pengemasan:
    Pengirim harus memperhatikan pengemasan yang efisien untuk mengurangi volume. Dengan mengurangi ruang kosong dalam kemasan, biaya pengiriman dapat diminimalkan.

Contoh Penghitungan Kubikasi

Misalkan sebuah perusahaan mengirimkan kotak dengan dimensi sebagai berikut:

  • Panjang: 2 meter
  • Lebar: 1 meter
  • Tinggi: 1.5 meter
  • Volume: 2 m×1 m×1.5 m=3 m³

Jika tarif pengiriman adalah Rp 2.000.000 per meter kubik, maka biaya pengiriman berdasarkan kubikasi adalah: 3 m³×Rp2.000.000/m³=Rp6.000.000

Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang stok barang, supply chain, inventory management, atau software ERP yang memudahkan pembukuan stok, kamu bisa pelajari di blog Ukirama.

Sumber: Hanggara, A. (2019). Pengantar Akuntansi. Jakad Media Publishing.

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp