Definisi dan Contoh Cara Membuat Neraca Saldo (Trial Balance) Sederhana

definisi_dan_contoh_cara_membuat_neraca_saldo__trial_balance__sederhana.png

Neraca saldo atau yang juga dikenal dengan Trial Balance adalah sebuah laporan keuangan yang mengandung informasi lengkap seputar akun perusahaan. Dalam laporan ini pula tertera saldo total setiap akun baik yang berada di debet maupun kredit. Pencatatannya dibuat secara sistematis dan berdasarkan kode akun dari buku besar.Laporan Neraca atau Neraca saldo tentu dibuat setiap periode dan dapat dijadikan referensi dalam mengevaluasi akun di buku besar. Dalam laporan ini terdapat beberapa kolom utama yang akan dijadikan acuan dalam pendataan. Beberapa kolom tersebut seperti kolom neraca, harga pokok produksi, keuntungan atau kerugian, serta kolom penjualan dan pembelian. Pada umumnya, neraca saldo akan diterbitkan di akhir periode karena cenderung berguna sebagai bahan evaluasi. Apalagi, dalam satu periode akan terdapat tiga jenis neraca saldo yang dibuat. Tentu, hal ini akan sangat berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, kestabilan ekonomi, serta sektor mana yang harus ditingkatkan. Laporan neraca juga akan memudahkan pihak eksternal dalam menilai perusahaan karena semua akun terangkum dalam satu laporan. Secara umum, terdapat tiga jenis neraca saldo atau Trial Balance, yaitu Unadjusted Trial Balance, Adjusted Trial Balance, dan Post Closing Trial Balance. Walau ketiga jenis neraca saldo ini tak bisa sepenuhnya menilai keakuratan buku besar, setidaknya sisi debit kredit bisa dinilai keseimbangannya dan menjadi acuan apakah perhitungan akuntansi telah dilakukan dengan benar, termasuk di buku besar.

  1. Neraca Yang Belum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)

Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah neraca yang memuat seluruh saldo akun setelah diposting ke buku besar. Dengan kata lain, neraca saldo jenis ini adalah neraca saldo yang dibuat pertama kali tepat setelah buku besar (general ledger) dibuat.Pada neraca saldo pertama ini, akuntan bisa melihat keseimbangan neraca lalu menilai apakah terdapat kesalahan dalam membuat buku besar baik dari segi saldo, nama akun, klasifikasi, dan lain-lainnya. Bila terdapat kesalahan, para akuntan bisa membuat jurnal koreksi atau langsung menghapus dan merevisi di buku besar.

  1. Neraca Setelah Disesuaikan (Adjusted Trial Balance)

Sesuai namanya, neraca saldo ini akan memuat berbagai saldo yang setelah disesuaikan. Penyesuaian dilakukan agar akun-akun dengan prinsip akrual dapat dilaporkan dengan benar misalnya akun Beban Dibayar Dimuka, Pendapatan Diterima Dimuka, dan saldo-saldo akun bahan habis pakai.Ketika penyesuaian tidak dilakukan maka saldo yang dilaporkan tidak valid dan bisa mempengaruhi kualitas keputusan manajemen. Contoh sederhananya adalah ketika Laba dihitung kebesaran akibat adanya akun pendapatan atau biaya yang tidak disesuaikan. Tentu, neraca saldo ini dibuat setelah semua ayat jurnal penyesuaian diposting.

  1. Neraca Saldo Penutup atau Akhir (Post Closing Trial Balance)

Yang terakhir adalah neraca saldo penutup atau akhir. Neraca saldo ini dibuat setelah jurnal pembalik dibuat dan dimasukkan. Seluruh akun di neraca saldo penutup akan digunakan sebagai saldo awal setiap akun di buku besar periode selanjutnya.Ini merupakan langkah terakhir yang dibuat perusahaan dan seluruh saldo akun bersifat final dan tak dapat disesuaikan kembali. Maka dari itu, neraca saldo penutup tak mentolerir kesalahan sehingga para akuntan harus hati-hati dalam membuat laporan neraca saldo akhir. 

Fungsi Neraca Saldo

Selain digunakan sebagai referensi dalam menunjukkan kinerja perusahaan, ternyata neraca saldo atau Trial Balance juga memiliki fungsi lainnya. Terdapat empat fungsi utama dari neraca saldo seperti fungsi persiapan, pencatatan, koreksi, hingga monitoring. Simak ulasannya berikut ini. 

  1. Fungsi Persiapan, neraca saldo berfungsi sebagai laporan yang dapat membantu perusahaan dalam membuat laporan akhir keuangan. Neraca bisa mempersiapkan segala akun-akun perusahaan secara detail dan sistematis sehingga proses membuat laporan akhir bisa lebih mudah dilakukan.
  1. Fungsi Pencatatan, selain itu, neraca saldo juga berguna sebagai tempat pencatatan yang tentu berkaitan dengan akun-akun rekening. Fungsi ini sesuai dengan fungsi akuntansi secara umum yaitu mencatat segala jenis transaksi dan akun-akun selama satu periode penuh.
  1. Fungsi Koreksi, karena mencatat seluruh akun sekaligus membandingkan saldo debit kredit, maka neraca saldo bisa digunakan sebagai tempat koreksi terhadap siklus akuntansi dan seluruh catatan. Bila debit kredit tak seimbang, maka perusahaan bisa menelaah kembali kesalahan atau kekurangan yang terjadi dengan melihat akun-akun terkait.
  1. Fungsi Monitoring, pada fungsi monitoring, neraca saldo berguna sebagai alat pengawasan setiap akun dalam perusahaan. Melihat apakah ada kesalahan, keanehan, sekaligus kemungkinan fraud saat pencatatan dilakukan.

Unsur Neraca Saldo dan Contoh Cara Membuat 

Dalam neraca saldo terdapat beberapa unsur penting yang pasti dimuat. Walau beberapa perusahaan memiliki format yang berbeda, namun jarang sekali terdapat perbedaan dalam unsur-unsur berikut ini. Di antaranya adalah kolom kode nomor akun, kolom nama akun, kolom debet, dan kolom kredit.Pada kolom kode nomor akun, akan memuat tentang kode setiap akun yang tentu berbeda-beda. Nomor kode akun telah dibuat dan ditentukan secara sistematis. Yang digunakan sebagai acuan adalah angka depan karena menunjukkan suatu kelompok.Contohnya, kode 1 adalah aktiva, kode 2 adalah kewajiban, kode 3 adalah ekuitas, kode 4 adalah pendapatan, kode 5 adalah harga pokok penjualan, kode 6 adalah beban penjualan, kode 7 adalah beban administrasi umum, kode 8 adalah pendapatan lain-lain, dan kode 9 adalah beban lain-lain.Bila kode akun adalah 1001 maka dapat disimpulkan akun tersebut adalah kelompok aktiva. Bila kode akun 9001 maka dapat dipastikan itu adalah akun beban lain-lain. Urutan akun memang berbeda-beda sesuai kebijakan perusahaan. Namun pengelompokkan tersebut sudah pasti dan tidak dapat diubah. Perusahaan hanya bisa menggantinya dengan sistem numerik, desimal, inemorik, atau kombinasi. Selain itu, perusahaan juga bisa mengurutkannya dari aktiva lancar atau aktiva tetap terlebih dahulu.Untuk membuat Neraca Saldo, kamu hanya perlu memastikan keberadaan kolom No Akun, Nama Rekening, Debit dan Kredit. Setiap akun yang berada di Buku Besar dan telah disesuaikan, harus di posting ke neraca dengan nomor akun yang benar. Memastikan nominal saldo juga harus diperhatikan sehingga keduanya bisa seimbang.Berikut ini adalah contoh neraca saldo yang biasa dibuat oleh perusahaan:

No.Rek / No AkunNama RekeningNeraca Saldo
DebitKredit
1101Kas25.200.000
1102Piutang Usaha31.200.000
1103Piutang Dagang11.800.000
1104Peralatan36.200.000
1201Gedung45.000.000
2101Hutang10.000.000
2102Hutang Gaji12.000.000
3101Modal Usaha55.000.000
3102Modal Investor 10.000.000
4101Pendapatan Usaha100.000.000
5101Harga Pokok Penjualan10.000.000
6102Beban Penjualan25.000.000
7103Beban Administrasi Umum8.000.000
8104Pendapatan Lain-lain15.400.000
9101Beban Lain-lain10.000.000
Jumlah202.400.000207.000.000

Semoga artikel ini bermanfaat ya!


You Might Also Like