Kebutuhan Sekunder: Pengertian, Sifat, Faktor yang Mempengaruhi, dan Contoh

Kebutuhan_Sekunder

Sebagaimana diketahui, secara alami manusia tidak akan lepas daripada kebutuhan sehari-hari dan selalu ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya demi memenuhi kebutuhan tersebut. Dan mengutip dari katadata, kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk mendapatkan kesejahteraan. Atau dengan kata lain, kebutuhan merupakan keinginan manusia untuk mendapatkan benda atau jasa yang dapat memberikan kebutuhan rohani dan jasmani. Namun dalam perkembangannya, kebutuhan pun terbagi dalam beberapa macam karena semua orang memiliki standar kebutuhan yang tidak sama. Misalnya saja, semua manusia perlu makan namun tentunya tak semua mereka membutuhkan mobil, bukan? Ada banyak yang butuh internet, namun tak semua perlu komputer atau laptop. Karena itulah, menggolongkan kebutuhan bagi setiap orang itu perlu sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan intensitas masing-masing. Nah, untuk mengetahui lebih jelas apa dan bagaimana sebenarnya kebutuhan sekunder itu. Mulai dari pengertian, faktor-faktor apa yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan sekunder setiap orang hingga contoh-contohnya. Penasaran? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Kebutuhan Sekunder

Ada beberapa jenis kebutuhan berdasarkan pada intensitas penggunaannya yakni kebutuhan primer, sekunder, juga tersier. Oleh karena pembahasan artikel ini adalah mengenai kebutuhan sekunder, maka tentunya kita akan menjelaskan lebih detail tentang apa itu kebutuhan sekunder.Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menciptakan dan menambah kebahagiaan hidup bagi seseorang. The Definition dalam websitenya mendefinisikan kebutuhan sekunder sebagai sebuah keinginan yang dapat menjadi penting saat kebutuhan primer sudah terpenuhi. Selain itu, dilansir dari The Law Dictionary, pengertian kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang mempunyai tingkatan tepat di bawah kebutuhan pokok. Jadi, bisa dikatakan pada umumnya kebutuhan sekunder dipenuhi setelah kebutuhan primer. Bila tidak terpenuhi, sebagian orang menganggapnya tidak masalah sama sekali. Namun bagi sebagian yang lain, kebutuhan sekunder juga menjadi suatu kewajiban yang sangat penting dan harus dipenuhi dalam kehidupan mereka. Beberapa contoh umum dari kebutuhan sekunder adalah akses kesehatan, pendidikan, juga hiburan. Misalnya saja, telepon, kulkas, kendaraan pribadi, rak, mesin cuci, dan lain-lain. Intinya, kebutuhan sekunder merupakan pelengkap kebutuhan primer. Jadi bisa dikatakan bahwa bila kebutuhan sekunder sudah terpenuhi, maka hal itu akan mampu mengantarkan seseorang itu lebih bahagia. 

Sifat-sifat Kebutuhan Sekunder

Sebelum mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mengapa kebutuhan sekunder itu berbeda beserta contohnya, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu beberapa karakteristik, sifat, atau ciri-ciri kebutuhan sekunder tersebut. Poin-poin pentingnya adalah sebagai berikut.

  • Tidak terlalu mendesak sehingga bisa ditunda untuk dimiliki
  • Mampu menambah kebahagiaan seseorang bila terpenuhi
  • Tergantung dari jumlah penghasilan yang dimiliki jadi apabila cukup, bisa dengan mudah terpenuhi
  • Bisa berubah sesuai dengan kondisi oleh karena keadaan ekonomi dan kemajuan teknologi
  • Dapat memberikan kemudahan dalam menjalani hidup, misalnya saja motor atau mobil untuk memudahkan manusia menjalani aktivitas dan handphone untuk memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mengapa Kebutuhan Sekunder Setiap Orang Berbeda

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap manusia itu punya tingkat keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Maka, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut bisa terjadi? Berikut beberapa diantaranya.Kemajuan ZamanPerputaran waktu dan kemajuan zaman membuat pentingnya suatu kebutuhan bagi setiap orang susah untuk diprediksi. Namun yang jelas perbedaan kebutuhan zaman dahulu dan sekarang sangat terlihat. Bila di zaman dulu, orang-orang bisa hidup tanpa smartphone namun dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, hal itu jelas tidak bisa dilakukan. Hampir semua orang perlu smartphone di zaman sekarang untuk membantu kelangsungan hidup mereka. Selain itu, dengan zaman yang makin berkembang itulah maka muncul juga beberapa hal yang sekiranya tidak ada atau masih kurang keberadaannya di zaman dahulu. Misalnya saja, menu-menu makanan dan minuman mewah yang lebih variatif, tempat tinggal dan kendaraan mewah seperti mobil tanpa pengemudi, dan lain-lain.Keadaan Lingkungan SekitarFaktor penting lain yang juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan tiap orang adalah lingkungan. Bahkan bisa dikatakan bahwa tiap individu yang tinggal pada lingkungan yang berbeda juga akan mempunyai tingkat kebutuhan yang berbeda pula. Faktor lingkungan ini ikut memberikan kontribusi bagi bertambahnya deskripsi dan gambaran seseorang mengenai kebutuhan sekundernya. Alasannya adalah lingkungan tertentu berpotensi mendorong seseorang untuk mengikuti apa yang sudah dicapai oleh orang lain di lingkungan tersebut. Jadi, hal ini membuktikan bahwa lingkungan tempat tinggal seseorang itu hidup akan membuat setiap orang mempunyai kebutuhan sekunder yang beragam dan bervariasi.Contohnya saja, bagi seseorang yang tinggal di daerah yang bersuhu panas akan cenderung berusaha mempunyai kebutuhan sekunder seperti AC dan kipas angin. Jadi, bisa dikatakan memang kebutuhan sekunder itu tidak wajib dipenuhi namun bila diabaikan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari seseorang.Adat Istiadat/ Tradisi yang Dianut Turun TemurunAdat istiadat atau tradisi yang berbeda untuk setiap suku bangsa juga mendasari terjadinya perbedaan kebutuhan bagi setiap orang. Hal itu dikarenakan adat istiadat merupakan suatu kebiasaan yang cukup berperan dalam memberikan gambaran penting bagi kebutuhan seseorang. Oleh karena setiap tradisi di tengah masyarakat itu beragam maka kebutuhan sekunder-nya pun menjadi bervariasi. Salah satu contoh kebutuhan sekunder yang harus dipenuhi oleh karena faktor adat istiadat adalah ketika menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran. Bagi banyak orang, kebiasaan mudik atau pulang kampung menjelang lebaran merupakan kebutuhan sekunder yang dirasa “aneh” atau seperti “ada yang hilang” bila tidak dilakukan. Namun bagi sebagian yang lain yang tidak punya kebiasaan yang sama, mereka mungkin akan menganggapnya biasa saja dan lebih cenderung memaksimalkan komunikasi dengan keluarga di kampung lewat ponsel. Ketentuan dalam Agama yang DianutPerbedaan agama juga bisa menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi kebutuhan tiap orang. Faktor ini sudah menjadi fakta yang umum terjadi karena bisa mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan sekunder sesuai dengan tuntunan dan ketentuan dari agama yang diyakini.Contoh paling gamblang adalah bisa dilihat dari kebutuhan sekunder dua agama, yaitu Islam dan Nasrani. Di Dalam Islam, seorang muslim dan muslimah butuh mukenah, sarung, sajadah, atau kitab untuk beribadah. Sedangkan, umat Kristen perlu membeli berbagai perlengkapan ketika Natal tiba misalnya pohon Natal, lampu warna-warni hingga kado.Contoh lain adalah tentang ketentuan yang diperbolehkan atau tidak bagi setiap umat. Jikalau umat Islam diharamkan untuk memakan daging babi, maka bagi umat Nasrani hal itu diperbolehkan.  

Contoh Kebutuhan Sekunder

Ada banyak contoh kebutuhan sekunder yang digunakan oleh setiap orang dalam kebutuhan sehari-hari. Apa sajakah itu? Beberapa diantaranya dijelaskan di bawah ini.Pergi BerekreasiPengen healing dan hidup yang bahagia? Sekali-kali Anda butuh rekreasi, kalau begitu. Dengan be-rekreasi atau mengunjungi beberapa tempat pariwisata yang Anda inginkan, semua penat, rasa jenuh, lelah berlebih bahkan stress karena tekanan kerja bisa hilang ketika Anda berekreasi.Furniture-furniture RumahRumah memang termasuk salah satu contoh kebutuhan primer yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Namun, perlengkapan yang ada di dalamnya yang menunjang fungsinya sebagai sebuah hunian adalah termasuk ke dalam kebutuhan sekunder. Beberapa contohnya adalah tempat tidur, lemari, rak piring, kursi dan meja, dan masih banyak lagi. Alat KomunikasiSering chatting dan telepon dengan sahabat dan rekan kerja serta keluarga Anda? Tentunya aktivitas-aktivitas tersebut harus ditunjang dengan sarana komunikasi seperti telepon, smartphone termasuk pulsanya. Ketiganya termasuk salah satu contoh kebutuhan sekunder namun misalnya apabila tidak terpenuhi, well, tetap saja akan membuat Anda kesulitan. Kendaraan PribadiMeski banyak orang menganggap memiliki kendaraan pribadi seperti motor dan mobil itu adalah kebutuhan tersier dan tidak terlalu penting. Namun ada banyak juga yang sebenarnya menganggap bahwa memiliki kendaraan pribadi sebenarnya tergolong ke dalam kebutuhan sekunder. Hal ini tentunya berkaitan dengan produktivitas dan keefektifan kerja setiap harinya.Misalnya saja, seseorang perlu sepeda motor (bila tidak bisa membeli mobil) untuk pergi ke tempat kerja-nya setiap hari. Selain lebih efektif, hal ini juga bisa menghemat biaya perjalanan yang dikeluarkan ketimbang harus menggunakan kendaraan umum. OlahragaTak sedikit orang yang menganggap olahraga juga termasuk dalam kebutuhan sekunder yang mampu melengkapi aktivitas harian mereka. Alasannya adalah manfaat yang dihasilkannya yang sangat luar biasa untuk hidup lebih sehat dan bugar dalam menjalani aktivitas. Meski memang bagi sebagian orang itu tidak sempat berolahraga oleh karena kesibukan dan waktu yang tidak tersedia. Namun, demi tubuh dan pikiran yang rileks dan produktif setiap harinya, gak ada salahnya menjadikan aktivitas olahraga sebagai kebutuhan sekunder Anda meski itu hanya jogging pagi sepuluh menit tiap hari di sekeliling rumah. Anyway, mengetahui kebutuhan pribadi setiap orang lalu mengelompokkannya ke dalam beberapa jenis pembagian itu penting dilakukan. Tujuannya adalah supaya Anda mengetahui kebutuhan mana yang perlu diprioritaskan dalam hidup terlebih dahulu. Misalnya saja, memiliki tempat tinggal tentu saja perlu diprioritaskan terlebih dahulu dibandingkan membeli sebuah mobil mewah. Namun penting juga diperhatikan bahwa karena kebutuhan sekunder ini bersifat subjektif, maka Anda haruslah bijak dalam menentukan kebutuhan yang benar-benar mereka butuhkan. Jadi tidak terjebak pada suatu keinginan yang sesungguhnya tidak Anda butuhkan. Mempertimbangkan dengan penuh kebijakan mengenai apa yang Anda butuhkan dan apa yang sebenarnya Anda inginkan ini bisa membantu Anda mencegah terjadinya gangguan finansial. 


You Might Also Like