Kesenjangan Sosial Ekonomi: Definisi, Faktor-faktor Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi, dan Contoh

Kesenjangan_Sosial_Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi yang benar-benar tidak seimbang sudah menjadi fenomena sosial yang rutin terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial ekonomi ini disebut juga sebagai ketimpangan sosial ekonomi karena adanya ketidakseimbangan di tengah masyarakat yang terlihat begitu mencolok. Bila diartikan secara terpisah maka ketimpangan sosial dalam kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan sebagai suatu bentuk ketidakadilan yang terjadi oleh karena perbedaan yang jelas diantara pelbagai status dan kedudukan dalam kehidupan masyarakat. Perbedaan tidak seimbang ini dapat terjadi baik secara personal maupun kelompok. Sementara itu, ketimpangan ekonomi berarti keadaan tidak seimbang yang terjadi di masyarakat yang membuat penghasilan masyarakat kelas atas dengan kelas bawah semakin mencolok dan jelas perbedaannya.Jadi, dapat diartikan bahwa kesenjangan sosial ekonomi ini terjadi karena adanya perbedaan status sosial dan kemampuan finansial diantara masyarakat yang hidup di suatu wilayah atau lingkungan tertentu. Selain hal-hal diatas, kesenjangan juga bisa terjadi oleh karena adanya ketidaksamaan atau ketidaksetaraan antara kesempatan, barang dan jasa serta hukum yang didapatkan antar setiap orang di dalam masyarakat. Kondisi ketidakmerataan dan ketidakadilan sosial seperti inilah yang akan memacu timbulnya kecemburuan suatu kelompok oleh karena melihat kelompok lain dapat hidup nyaman, aman, dan berkecukupan. 

Definisi Kesenjangan Sosial Ekonomi

Ada beberapa definisi tentang kesenjangan sosial ekonomi yang patut untuk Anda ketahui. Dalam bukunya yang berjudul “Perubahan Sosial Budaya (2020)” sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Sriyana mendefinisikan kesenjangan sosial ekonomi sebagai suatu perbedaan kondisi sosial dan ekonomi di dalam suatu masyarakat, dimana ada kelompok yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi sementara di sisi lain tingkat kesejahteraan kelompok yang satunya masih tergolong rendah. Keadaan yang tidak seimbang ini terjadi oleh karena kurangnya kesempatan suatu kelompok masyarakat dalam memperoleh penghasilan, mendapatkan kesempatan untuk bekerja serta peluang untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Selain Sriyana, Rustan dalam bukunya yang berjudul “Pusaran Pembangunan Ekonomi (2019)” mengatakan bahwa penyebab timbulnya kesenjangan sosial ekonomi adalah tidak meratanya kemampuan suatu kelompok masyarakat dalam bidang sosial juga ekonomi. Artinya, ada kelompok yang mampu memenuhi kebutuhan pokoknya dan ada juga yang tidak. Hal inilah yang membuat semakin terlihatnya ketidakseimbangan sosial ekonomi dalam masyarakat.

Penyebab Terjadinya Kesenjangan Sosial Ekonomi

Mengutip dari BPKM Kemdikbud serta literatur lain seperti Gramedia Literasi, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi. Apa sajakah itu? Simak yuk, penjelasannya berikut ini!Kondisi Demografi Indonesia yang Tidak SeimbangMasalah demografi berarti berkaitan dengan soal kependudukan dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini menyangkut beberapa hal diantaranya jumlah penduduk, persebaran penduduk, serta komposisi penduduk. Apabila melihat dari jumlah penduduk, maka jumlah penduduk di kota bisa dikatakan lebih padat daripada di desa sehingga permasalahan yang timbul di kota pun lebih kompleks dibandingkan yang muncul di desa. Untuk persebaran penduduk, jelas masih tidak merata di seluruh Indonesia. Contohnya saja, di pulau Jawa yang tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi oleh karena banyak warga dari pulau lain yang datang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Terakhir, berkaitan dengan komposisi penduduk. Hal ini bisa ditinjau dari jumlah penduduk yang produktif dan tidak produktif yang ada di suatu wilayah. Perbedaan komposisi yang produktif dan tidak produktif inilah yang juga bisa menyebabkan kesenjangan sosial ekonomi.Ketimpangan Kondisi Pendidikan di Kota dan DesaPendidikan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan bernegara yang juga menjadi kebutuhan bagi semua orang. Bahkan bisa dikatakan bahwa sukses tidaknya pembangunan suatu negara itu terletak pada kualitas sumber daya manusia hasil pendidikan yang mereka cetak. Dengan perbedaan kondisi pendidikan yang dinikmati oleh masyarakat di kota maupun desa, mulai dari mutu, kualitas, hingga fasilitasnya, maka hasil sumber daya manusia yang dihasilkannya pun berbeda pula. Hal ini jelas terjadi oleh karena adanya ketimpangan antara kondisi pendidikan di kota dan desa. Hasilnya, kesenjangan sosial ekonomi antara masyarakat kota dengan desa pun semakin nampak jelas.Perbedaan Kondisi Ekonomi Antar WilayahSeringkali faktor ekonomi dianggap sebagai biang keladi utama timbulnya kesenjangan sosial di tengah masyarakat, misalnya saja tidak meratanya pembangunan di wilayah yang satu dengan yang lain. Akibatnya, ada wilayah yang tertinggal dan ada juga wilayah yang maju. Wilayah yang maju disebabkan karena faktor sumber daya alam, manusia serta faktor produksinya melimpah sehingga pendapatan yang didapat masyarakatnya pun lebih tinggi. Hal ini jauh berbeda dengan daerah yang tertinggal karena sumber daya dan faktor produksi yang dimilikinya pun kurang unggul. Alhasil, ketimpangan sosial ekonomi pun makin jelas terasa dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan.Fasilitas Kesehatan yang Tidak Merata Di Seluruh DaerahFaktor penyebab lain terjadinya kesenjangan sosial ekonomi adalah fasilitas kesehatan yang dimiliki tiap daerah di Indonesia masih tidak merata. Kondisi ini menyebabkan kualitas kesehatan masyarakat pada masing-masing daerah pun menjadi tidak sama. Pemenuhan fasilitas kesehatan yang tidak merata seperti ini pastinya akan mempengaruhi sumber daya manusia di daerah tersebut. Dan pada akhirnya pasti akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Jumlah Sumber Daya Alam (SDA) yang Tidak SamaSalah satu faktor penting penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat adalah ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang ada di setiap daerah. Ada daerah yang memiliki SDA melimpah, namun ada juga yang tidak memiliki SDA sama sekali. Kuatnya SDA inilah yang akan mempengaruhi tingkat ekonomi suatu daerah. Apalagi bila daerah tersebut mampu mengelola SDA yang mereka miliki dengan tepat. Kurangnya Lapangan KerjaSalah satu dampak terbesar yang mempengaruhi perekonomian masyarakat adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di daerah tersebut. Sempitnya jumlah lapangan kerja ini membuat angka pengangguran pun menjadi meningkat. Beberapa penyebab terjadinya pengangguran adalah minimnya jumlah lapangan pekerjaan, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, percaya diri yang masih kurang untuk menciptakan lapangan kerja, serta jumlah angkatan kerja yang terlalu tinggi.Faktor Kemiskinan Kemiskinan juga menjadi penyebab utama mengapa kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi. Ada banyak anggapan mengatakan bahwa kemiskinan itu terjadi karena seseorang tidak kreatif, malas, dan tak punya etos kerja yang tinggi. Atau bisa dikatakan, kemiskinan bisa terjadi karena faktor dari dalam diri sendiri. Kondisi Geografis DaerahKondisi geografis suatu daerah juga dapat mempengaruhi lancarnya proses pembangunan di suatu daerah. Biasanya infrastruktur lebih sulit dibangun di daerah dataran tinggi dibanding bila di dataran rendah. Karena itulah, tak heran bila infrastruktur di daerah dataran rendah lebih mudah dibangun sehingga masyarakatnya pun lebih cepat berkembang dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi. Kebijakan PemerintahKeputusan dan kebijakan yang diambil pemerintah juga bisa menciptakan kesenjangan di tengah masyarakat. Misalnya dalam kasus program transmigrasi. Acapkali masyarakat pendatang lebih cepat berkembang dibandingkan masyarakat asli yang sudah lama berada di daerah tersebut. Hal tersebut terjadi karena besarnya peluang dan kesempatan yang disediakan kepada warga transmigran dibanding dengan warga asli. Alhasil, kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat pun semakin tercipta lebar. Perbedaan Status SosialTidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan status sosial di tengah masyarakat juga bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan atau kesenjangan sosial ekonomi. Perbedaan status sosial ini terjadi karena adanya stratifikasi atau pelapisan sosial dalam masyarakat baik itu didasarkan pada perbedaan jumlah kekayaan, usia, kualitas pribadi hingga kekuasaan. Contohnya saja, ada yang kualitas pendidikannya berbeda satu sama lain, ada yang menjadi buruh maupun majikan, serta ada yang bertindak sebagai penguasa, pejabat maupun rakyat jelata. Bahkan pada fakta dan realitas sosialnya, tanpa sadar masyarakat kita terbagi antara kelas atas, menengah dan bawah.

Dampak Terjadinya Kesenjangan Sosial Ekonomi

Ada beberapa dampak yang terjadi disebabkan oleh karena terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di tengah masyarakat. Apa sajakah dampak-dampak yang dimaksud? Berikut penjelasannya!Munculnya Kelompok Kaya dan MiskinSalah satu dampak paling signifikan terjadinya kesenjangan sosial ekonomi adalah terpisahnya masyarakat menjadi kelompok-kelompok tertentu yakni kelompok kaya dan miskin. Hal itu bisa terjadi karena ketimpangan gaya hidup antara dua kelompok tersebut. Gaya hidup kelompok kaya serba mewah dan berkecukupan. Sedangkan gaya hidup kelompok miskin serba kekurangan dan apa adanya.Maraknya Pengangguran, Kriminalitas, dan KemiskinanDampak lain terjadinya kesenjangan sosial ekonomi adalah terjadinya pengangguran dan kemiskinan serta maraknya tindak kriminal di tengah masyarakat. Kriminalitas ini cenderung timbul oleh karena perasaan terdesak atau terpaksa seseorang agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, pengangguran bisa terjadi oleh karena minimnya kesempatan kerja seseorang di tengah masyarakat sedangkan kemiskinan bisa merajalela disebabkan banyaknya masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.Target Pasar Jadi Tidak JelasTak hanya menciptakan pengangguran dan kemiskinan, kesenjangan sosial ekonomi yang terlalu kentara juga dapat mempengaruhi target pasar suatu bisnis. Dengan kata lain, situasi ini akan membuat target pasar menjadi tidak jelas. Apabila perusahaan menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah maka akan mengalami kerugian karena daya beli konsumen yang relatif rendah dan tidak menentu. Namun bila ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke atas juga belum tentu untung besar karena mereka cenderung lebih suka produk-produk impor dari luarTimbulnya Kecemburuan Sosial Dampak penting lain yang bisa terjadi karena adanya kesenjangan sosial ekonomi adalah timbulnya kecemburuan sosial. Kecemburuan ini terjadi oleh karena ada suatu kelompok yang memiliki gaya hidup mewah serta mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sementara kelompok lain mengalami hal yang sebaliknya. Langkanya Tenaga Kerja yang KompetenHadirnya kesenjangan sosial ekonomi dapat mempengaruhi tingkat kualitas pendidikan setiap warga. Oleh karena masih banyak penduduk Indonesia yang tingkat pendidikannya di bawah rata-rata maka perusahaan pun semakin sulit mendapatkan tenaga kerja yang kompeten. Meski sarjana juga banyak di Indonesia namun faktanya mereka masih belum berpengalaman dan belum memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. 

Cara Mengatasi Kesenjangan Sosial Ekonomi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi yaitu sebagai berikut. Pola Pikir Masyarakat Harus DiubahSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi adalah karena faktor geografis dimana kondisi pedesaan yang tidak menguntungkan untuk dilakukan pembangunan. Belum lagi dengan pola pikir masyarakat yang masih menolak dan merasa asing dengan segala perubahan yang terjadi. Karena itulah, perubahan pola pikir masyarakat perlu dilakukan. Memang, melestarikan adat istiadat atau tradisi itu perlu namun masyarakat khususnya masyarakat desa juga wajib membuka diri mereka kepada dunia luar. Mereka harus memiliki visi yang jelas serta inisiatif untuk merubah nasib sendiri. Tanpa adanya semangat untuk mengubah pola pikir ini, tentunya masyarakat akan sulit untuk berkembang. Alhasil, mereka pun sulit untuk bersaing dengan masyarakat kota demi mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih layak.Kebijakan yang Tepat dari PemerintahKebijakan yang tepat dari pemerintah bisa menjadi solusi jitu untuk mengatasi permasalahan ketimpangan sosial ekonomi ini. Kebijakan yang dimaksud seperti fokus memperbaiki infrastruktur desa terutama untuk desa-desa yang geografisnya tidak menguntungkan. Pemerintah juga wajib memprioritaskan akses pendidikan, kesehatan serta informasi di desa-desa. Selain itu, pemerintah juga semestinya aktif melakukan segregasi dan penyuluhan kepada semua masyarakat desa terkait pentingnya membuka diri terhadap perubahan zaman,Tingkatkan Kualitas Sumber Daya ManusiaKualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan bila ingin mengatasi kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi. Dengan kualitas yang meningkat maka masyarakat akan mampu bersaing dan memiliki keahlian dalam bekerja. Dengan itulah, mereka akan mendapatkan penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ratakan PembangunanSalah satu upaya penting lain yang mesti dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi adalah dengan melakukan pemerataan pembangunan. Jangan hanya berfokus pada satu daerah saja namun hendaklah pemerintah memeratakan pembangunan untuk semua daerah.Berikan Akses yang SamaDengan memberikan akses yang sama untuk semua masyarakat, tak akan ada lagi kelompok-kelompok tertentu yang terbentuk dan saling bersinggungan di tengah masyarakat. Akses yang dimaksud disini adalah seperti akses ke fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi hingga teknologi.Optimalkan Pemanfaatan dan Pengolahan SDATak hanya kualitas SDM yang harus ditingkatkan, mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah juga perlu dilakukan secara optimal. Berikan masyarakat hak yang sama untuk mengolah dan memanfaatkannya. Yakin, kesenjangan sosial ekonomi pun dapat teratasi dengan benar.

Contoh Kesenjangan Sosial Ekonomi

Ada beberapa contoh ketimpangan atau kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat. Contohnya adalah sebagai berikut.

  1. Orang-orang yang memiliki pendidikan formal yang tinggi lebih mudah mendapatkan akses pekerjaan dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berpendidikan formal
  2. Fasilitas umum yang masih kurang bagi kaum cacat atau difabel baik itu pada akses transportasi, jalan, dan sebagainya
  3. Biasanya orang-orang yang berpenampilan mewah dan berpakaian mahal mendapatkan perlakuan istimewa dibanding orang-orang yang berpenampilan seadanya
  4. Banyak contoh proses peradilan yang lebih memihak orang-orang dari kelas atas dibandingkan kelas bawah
  5. Pelaksanaan ujian nasional yang didasarkan pada standarisasi pendidikan yang merata untuk semua kalangan tidak mempertimbangkan kualitas pendidikan di semua wilayah di Indonesia yang masih belum merata

You Might Also Like