Ketahui Cara Mudah Menghitung Persedian Akhir dengan Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE Cocok Untuk Pemula!

Ketahui Cara Mudah Menghitung Persedian Akhir dengan Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE Cocok Untuk Pemula!

Dalam menghitung persediaan barang ada beberapa metode yang sering digunakan perusahaan. Pencatatan ini juga tercatat dalam bahasa pembukuan akuntansi yang mana dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan jenis perusahaan dan juga target atau kebutuhan perusahaan. Beberapa metode akuntansi persediaan yang paling populer adalah FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average (Rata-rata). Adapun dua jenis sistem pencatatan persediaan yakni Yang mana biasanya, ketika menghitung persediaan, HPP (Harga Pokok Penjualan) dan laba kotor juga akan dihitung berdasarkan penjualan yang ada. Namun pada pembahasan kali ini kita hanya akan fokus pada metode perhitungan dan contoh metode FIFO, LIFO dan Average. Berikut merupakan contoh Data Persediaan dengan Metode Perhitungan FIFO, LIFO dan AverageKita dapat menggunakan permisalan data penjualan dan pembelian persediaan pada tahun 2022 di PT. ABC: 

Dengan sumber data tersebut, sekarang mari kita lihat cara perhitungan menggunakan ketiga metode tersebut, yakni FIFO, LIFO, dan Average:Metode FIFODari definisinya metode FIFO dapat diartikan bahwa barang yang pertama masuk/persediaan yang lebih lama harus dijual terlebih dahulu. Hal tersebut sama dengan definisinya “First In First Out”, yakni barang yang pertama kali masuk yaitu barang yang pertama kali keluar. Metode FIFO sendiri cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk dengan keterbatasan kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya karena dapat mencegah produk tersebut kadaluarsa. Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:

Metode LIFOBerbeda dengan metode FIFO, metode LIFO memanfaatkan strategi barang yang terakhir kali masuk merupakan barang yang pertama kali keluar atau sesuai dengan definisinya yakni “Last In First Out”. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Perusahaan yang menggunakan metode LIFO ini seringkali adalah perusahaan dengan barang yang tidak memiliki waktu kadaluarsa, seperti perusahaan elektronik, pakaian, yang mana semakin terakhir barang tersebut masuk seringkali keluar paling pertama. Berikut adalah contoh perhitungan metode LIFO dari data di atas:

Metode AverageDalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang ada di gudang untuk dijual tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir. Jadi persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan rata-rata yang masuk. Berikut adalah contoh perhitungan metode Average dari data di atas:

Itulah informasi tentang metode perhitungan akuntansi persediaan yang sering dipakai oleh perusahaan. Dalam akuntansi sederhana, perhitungan tersebut tentu harus dipahami oleh para pelaku bisnis. Pembuatan pembukuan tersebut saat ini masih sering dilakukan secara manual, padahal saat ini teknologi sudah sangat berkembang yang memungkinkan anda untuk menghitung dengan ketiga metode tersebut secara otomatis yakni dengan . Dengan menggunakan Ukirama, anda dapat membuat pembukuan dengan metode FIFO, LIFO, dan Average secara otomatis sehingga akan meningkatkan efektivitas proses bisnis yang tentu akan membantu kinerja bisnis anda. Semoga bermanfaat!


You Might Also Like