Memahami Perbedaan Kas Perusahaan dengan Kas Bank

memahami_perbedaan_kas_perusahaan_dengan_kas_bank.png

Catatan yang berkaitan dengan laporan keuangan antara perusahaan dengan bank bisa dibandingkan. Caranya yaitu mendebet rekening kas pada kredit catatan bank. Hal ini bisa Anda lihat pada laporan bank di bagian kolom kredit dan penerimaan rekening kas. Perbandingan tersebut juga bisa Anda lakukan dengan cara mendebet catatan bank di laporan bank yang ada di bagian kolom pengeluaran.Maka dari itu, penting adanya rekonsiliasi yang dilakukan bank pada laporan keuangan perusahaan. Terdapat dua jenis catatan kas perusahaan yaitu:

  • Akun kas yang ada di buku besar umum perusahaan
  • Laporan bank yang isinya menunjukkan pembayaran dan penerimaan kas yang telah dilakukan melalui bank

Pembukuan perusahaan maupun catatan keuangan bank memberikan petunjuk mengenai saldo kas yang berlainan. Hal ini dikarenakan terjadinya perbedaan waktu pencatatan transaksi. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan rekonsiliasi bank yang akan kami jelaskan di bawah ini.

Apa itu Rekonsiliasi Bank?

Rekonsiliasi bank merupakan daftar dan juga jumlah transaksi yang membuat saldo kas pada laporan bank dengan saldo kas yang ada di pembukuan perusahaan berbeda. Tujuan melakukan rekonsiliasi terhadap laporan bank yaitu agar dapat mengecek pencatatan terhadap rekening kas bank maupun kas perusahaan secara teliti. Selain itu, rekonsiliasi tersebut juga bertujuan untuk mengetahui seperti apa pengeluaran dan penerimaan yang masih belum dicatat perusahaan.

Mengapa Rekonsiliasi Bank Terhadap Laporan Keuangan Perusahaan Perlu Dilakukan?

Setidaknya terdapat dua alasan yang membuat rekonsiliasi bank terhadap laporan keuangan perusahaan harus dilakukan:

  • Jumlah selisih saldo kas yang ada di laporan bank dengan pembukuan perusahaan dapat diketahui
  • Kita juga bisa mengetahui apa saja hal-hal yang menyebabkan perbedaan saldo kas perusahaan dan bank tersebut

Hal-Hal yang Mengakibatkan Perbedaan Kas Perusahaan dengan Kas Bank

Ada beberapa hal yang menjadi sebab terjadinya perbedaan kas perusahaan dengan kas bank yang akan kami jelaskan di bawah ini.

  • Transaksi yang telah dicatat dimasukkan di dalam laporan keuangan perusahaan dan dijadikan sebagai penerimaan uang. Namun ternyata bank belum mencatat transaksi tersebut. Beberapa contohnya antara lain:
    • Perusahaan menyetor dana ke bank di akhir bulan. Namun bank belum menerima setoran tersebut hingga akhir bulan berikutnya. Inilah yang dinamakan sebagai setoran dalam perjalanan atau deposit in transit
    • Perusahaan menyetor dana ke bank dan sudah diterima bank di akhir bulan. Namun setoran tersebut dicatat sebagai setoran di bulan selanjutnya karena bank sudah terlanjur membuat laporan. Ini juga disebut sebagai deposit in transit
    • Perusahaan tidak menyetor uang tunai ke bank atau cash on hold. Hal ini dikarenakan uang tersebut langsung digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan
    • NSC atau Non Sufficient Check, cek yang tidak dapat dicairkan dikarenakan dananya yang tidak cukup
  • Transaksi yang telah dicatat sebagai penerimaan oleh bank, namun perusahaan belum mencatatnya. Beberapa contoh transaksi tersebut antara lain:
    • Bunga simpanan yang telah diperhitungkan serta dilaporkan oleh bank, namun ternyata belum dimasukkan ke dalam buku perusahaan atau jasa giro
    • Penagihan wesel yang dilakukan bank dan dicatat di dalam rekening koran bank dan menjadi penerimaan. Namun perusahaan yang bersangkutan belum memasukkannya ke dalam laporan keuangan
  • Transaksi yang sudah dicatat di dalam laporan keuangan dan dimasukkan sebagai pengeluaran perusahaan. Namun bank belum memasukkannya sebagai pengeluaran. Beberapa contoh transaksinya yaitu:
    • Outstanding cheque atau cek-cek yang berasal dari berbagai transaksi, merupakan cek yang telah dikeluarkan perusahaan untuk keperluan berbagai macam transaksi serta telah dimasukkan sebagai pengeluaran kas. Akan tetapi, penerima cek masih belum menguangkannya ke bank yang membuat bank belum memasukkannya ke dalam catatan pengeluaran
    • Cek yang sudah dibuat serta dicatat pada jurnal pengeluaran uang. Namun cek tersebut masih belum diserahkan pada pihak maupun orang yang dibayar. Hal ini membuat cek masih belum tergolong pengeluaran. Mengapa? Alasannya karena perlu adanya pengecekan terhadap jurnal pengeluaran kas di akhir periode atau cheque on hand
  • Transaksi yang telah dicatat bank dan dimasukkan sebagai pengeluaran. Akan tetapi, perusahaan belum memasukkannya ke dalam laporan keuangan. Adapun contoh dari transaksi yang dimaksud yaitu:
    • Bunga yang sudah diperhitungkan di mana bunga tersebut sudah memberikan pengaruh terhadap saldo kredit kas atau overdraft namun perusahaan masih belum mencatatnya
    • Biaya dari jasa bank yang masih belum dicatat perusahaan. Hal ini mengakibatkan pengaruh terhadap saldo kas perusahaan yang ada di bank

Seperti Apa Prosedur dalam Melakukan Rekonsiliasi Bank?

Di dalam melakukan rekonsiliasi bank, ada beberapa tahap dan juga pos yang harus Anda ketahui. Untuk itu di bawah ini kami akan memberikan informasi tentang tahapan-tahapan tersebut.

  1. Pembuatan Rekonsiliasi Bank

Beberapa tahap yang perlu Anda lakukan di dalam membuat rekonsiliasi bank yaitu:

  • Mulai dengan saldo yang terdapat pada laporan bank maupun rekening kas perusahaan (saldo per buku)
  • Kurangkan atau tambahkan saldo bank berdasarkan hal-hal seperti yang tercantum di dalam pembukuan perusahaan, namun tidak terdapat di dalam laporan bank
  • Tambahkan setoran dalam perjalanan yang masih belum masuk pada saldo bank
  • Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo bank
  • Kurangkan atau tambahkan saldo per buku yang ada di dalam laporan bank, namun tidak terdapat pada pembukuan perusahaan
  • Tambahkan saldo per buku dengan cara penerimaan kas secara langsung dari bank maupun pendapatan bunga yang berasal dari saldo giro bank
  • Silakan mengurangi saldo per buku yang disebabkan beberapa transaksi seperti biaya percetakan cek, biaya administrasi bank, pengurangan yang sebelumnya sudah dilakukan bank (pengurangan yang disebabkan adanya pengambilan cek yang lewat batas waktu atau cek kosong)
  • Hitung saldo per buku dan per bank yang sudah disesuaikan. Pastikan saldonya sama
  • Silakan menyusun jurnal pada setiap yang tercantum per buku di dalam rekonsiliasi bank
  • Lakukan perbaikan terhadap semua kesalahan di dalam laporan pemberitahuan ke bank maupun pembukuan perusahaan jika memang bank telah melakukan kesalahan
  1. Pos-pos Pada Sisi Bank 

Beberapa pos yang berasal dari sisi bank juga perlu Anda ketahui. Untuk penjelasannya yaitu:

  • Deposit in Transit atau Outstanding deposit (setoran dalam perjalanan): akuntan perusahaan sudah mencatat setoran tersebut, namun bank masih belum mencatatnya sehingga perlu menambahkan setoran dalam perjalanan
  • Outstanding Check (cek yang beredar): akuntan perusahaan sudah mengecek semua cek yang ada di laporan keuangan perusahaan. Namun bank masih belum membayarnya yang mengakibatkan cek yang telah beredar harus dikurangi
  • Bank Errors >(kesalahan bank): seluruh kesalahan dari bank perlu dikoreksi sehingga membuat tujuan maupun manfaat rekonsiliasi bank terhadap perusahaan menjadi jelas

You Might Also Like