Mengenal Arti Retail Secara Lengkap

mengenal_arti_retail_secara_lengkap

Sebagian besar dari kita mungkin sudah mengetahui arti dari retail atau eceran adalah cara yang sangat umum untuk mengatakan pasar produk di dunia akhir-akhir ini. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan self-preservation, dan apa saja contoh bisnis retail di Indonesia? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara detail apa yang dimaksud dengan retail, dengan kegiatan, fungsi, jenis dan perbedaan retail dan wholesale. 

Arti Retail Secara Umum 

Menurut definisi, retailing adalah penjualan barang atau jasa dari suatu bisnis kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri. Secara komersial, yang dimaksud dengan eceran adalah usaha memasarkan barang atau jasa yang dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara eceran langsung kepada konsumen untuk keperluan pribadi atau rumah tangga, bukan untuk dijual kembali. Perdagangan eceran, atau yang biasa disebut pengecer atau pengecer, di mana sejumlah produk dijual dalam jumlah kecil atau unit. Oleh karena itu, jika sebuah pabrik menjual produknya dalam jumlah besar ke perusahaan lain, kondisi ini tidak diperhitungkan dalam bisnis ritel. Dalam prakteknya, setiap pengecer akan membeli barang atau jasa dalam jumlah besar dari produsen untuk dijual kembali ke konsumen akhir dalam jumlah yang lebih sedikit. Implementasi ini dapat dijelaskan lebih lanjut dalam rantai pasokan yang mendistribusikan barang. 

Pengertian Retail Menurut Para Ahli 

Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian retail, dapat kita ambil beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: 

Barry R. Berman dan Joel R. Evans 

Mereka menjelaskan bahwa retail adalah bisnis yang memasarkan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga. 

Philip Kotler 

Kotler menjelaskan bahwa arti sebenarnya dari ritel adalah ritel, yang mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan produk, barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk penggunaan mereka sendiri, tujuan pribadi. David Gilbert. 

Michael Levy dan Barton A. Weitz 

Kedua ahli ini sepakat bahwa retail adalah serangkaian kegiatan komersial yang dilakukan untuk meningkatkan nilai guna suatu produk atau jasa yang dijual kembali kepada konsumen untuk dapat digunakan atau dikonsumsi sendiri atau di rumah mereka. 

Cara Kerja Retail

Biasanya, bisnis retail mengandalkan sistem yang dapat membawa barang ke tangan mereka sehingga dapat dipasarkan kembali ke konsumen akhir. Pelaku usaha Retail akan bekerjasama dengan sejumlah pelaku usaha lain untuk dapat bergerak di bidang penyediaan barang eceran. Rantai pasok atau supply dimulai dari produsen, grosir, pengecer hingga konsumen akhir. Produsen adalah pihak yang memproduksi atau memproduksi barang dengan mengandalkan mesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Sedangkan grosir adalah pihak yang akan membeli barang hasil produksi kemudian menjualnya kembali ke pengecer atau pengecer. Nah, pengecer atau retailer adalah pihak yang akan menjual produknya ke konsumen akhir per unit dengan harga premium. Pada akhirnya, konsumen adalah pihak yang akan membeli barang dari pengecer untuk kebutuhan pribadinya. 

Mengapa Retail Itu Penting? 

Seperti yang kita ketahui bersama, proses ritel adalah mata rantai terakhir dalam rantai pasok yang terjadi antara produsen dan konsumen. Pengecer sangat penting karena memudahkan produsen untuk fokus memproduksi barang tanpa harus berusaha untuk dapat berinteraksi dengan pelanggan dan konsumen akhir yang ingin membeli produk mereka.Pengecer harus memfasilitasi proses pembelian bagi konsumen. Itu sebabnya toko ritel sering memiliki tenaga penjual, atau mengapa situs belanja online memiliki layanan pelanggan instan dan katalog dengan deskripsi dan gambar yang bagus. Ritel adalah bisnis yang menampilkan produk, manfaat dan fiturnya, menyimpan produk, memproses pembayaran, dan melakukan aktivitas lain untuk mendapatkan produk yang tepat dengan harga yang tepat untuk pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat. Biasanya, beberapa perusahaan ritel juga menawarkan layanan tambahan untuk transaksi ritel, seperti saran belanja yang dipersonalisasi atau pembungkus kado, untuk meningkatkan beberapa hal pada pengalaman pelanggan konsumen ritel dan meningkatkan pengalaman pelanggan ritel lainnya. 

Jadi Apa Perbedaan antara Retail dan Grosir? 

Biasanya, grosir menjual produk mereka dalam jumlah besar tanpa harus khawatir tentang banyak aspek ritel yang diinginkan konsumen, seperti barang dagangan, dll. Pedagang grosir tidak akan berurusan dengan sejumlah besar konsumen akhir. Sebaliknya, mereka akan menjual produk mereka dalam jumlah besar ke sejumlah kecil pengecer. Kami akan sangat jarang menemukan grosir menjual produk mereka langsung ke konsumen akhir. Mereka biasanya hanya akan menjualnya ke toko retail untuk kemudian dijual kembali ke konsumen akhir. Pada umumnya, grosir juga akan menjual produk dalam jumlah besar, memungkinkan mereka untuk menjual kembali dengan harga lebih rendah daripada pengecer yang menjual dalam jumlah kecil atau secara individu dengan harga tinggi. Perbedaan utama antara pedagang grosir dan pengecer adalah harga produk mereka. Harga retail atau eceran biasanya akan selalu lebih tinggi daripada harga grosir. Ini karena ada biaya tambahan yang terlibat dalam menjual barang ke konsumen akhir, seperti sewa, iklan, tenaga kerja, dll. termasuk dalam harga barang. Pedagang grosir tidak perlu memikirkannya, jadi mereka cenderung memiliki harga komoditas yang lebih rendah. 

Fungsi Retail

 

Beberapa fungsi dan manfaat retail dalam siklus pemasaran dan distribusi adalah: 

  • Memudahkan para konsumen dalam mengakses berbagai produk yang akan mereka butuhkan 
  • Adanya penjualan eceran akan memudahkan konsumen akhir mendapatkan produk yang mereka butuhkan . Tanpa kehadiran toko ritel, akan sulit bagi pengguna akhir untuk memenuhi kebutuhan mereka karena mereka harus membeli langsung dari produsen. 
  • Menghasilkan keuntungan bagi produsen dan pedagang besar 
  • Selain menguntungkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, ritel juga menawarkan keuntungan finansial yang signifikan bagi produsen dan pedagang besar. 
  • Pengecer biasanya akan membeli stok produk dari grosir, dan grosir akan mengirimkan produk ke produsen. Dana yang diterima kemudian dapat digunakan untuk menggunakan kembali modal produsen dalam produksi barang. 
  • Berperan dalam promosi produk secara langsung 
  • Pengecer yang telah membeli produk dari produsen seringkali mempromosikan produknya kepada konsumen melalui berbagai strategi promosi dan periklanan. Kegiatan ini tentunya akan meningkatkan kecenderungan produsen untuk mengeluarkan produk. 
  • Dapat menawarkan berbagai macam barang dengan harga yang berbeda 
  • Biasanya, pengecer membeli berbagai macam persediaan dari produsen yang berbeda. Harga yang mereka tawarkan juga bervariasi. Hal ini kemudian akan membawa perubahan pada pasar online dengan peningkatan tingkat kepuasan konsumen. 

Jenis jenis Retail 

Jenis retail dapat dibedakan berdasarkan kepemilikan, tempat penjualan, dan produk yang dijual. Jenis ritel dapat dibedakan berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan tempat penjualan. 

Jenis Retail Berdasarkan Produk yang Dijual 

Jika dilihat berdasarkan produk yang dijual, maka bisnis retail dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu retail produk untuk penjualan barang, retailer penyedia jasa dan retailer di luar toko yang menggunakan sarana tertentu untuk memasarkan produknya. produk. beberapa produk. Contoh produk ritel adalah toko mainan dan toko elektronik yang memasarkan lebih sedikit barang dagangan dari pusatnya. Contoh bisnis retail yang memberikan jasa adalah pemeliharaan halaman, jasa sopir, perbaikan kendaraan, dan babysitter. Untuk toko non-ritel, itu adalah mesin penjual otomatis dan banyak toko online lainnya yang terintegrasi ke dalam sistem e-commerce. 

Jenis Retail Berdasarkan Kepemilikan 

Ada tiga jenis ritel berbasis kepemilikan, yaitu ritel mandiri, waralaba, dan pengelompokan korporasi. Ritel Independen akan beroperasi secara mandiri tanpa bergantung pada pihak lain. Contoh usaha ritel mandiri adalah toko kelontong, warung, dan butik. Sedangkan retail franchising atau yang lebih umum dikenal dengan franchising adalah jenis retail yang memasarkan produk yang sama dan terdiri dari divisi-divisi yang meliputi perusahaan pusat atau franchisor dan anak perusahaannya atau franchisee. Di sisi lain, kelompok usaha adalah kelompok usaha ritel yang saling berhubungan dalam satu arah, seperti department store atau supermarket. 

Jenis Retail Berdasarkan Lokasi 

Tergantung pada lokasi penjualan, jenis usaha ritel ini memiliki akses langsung ke jalan umum, seperti mal atau kawasan komersial lainnya. Selain itu, ada mal dan mal yang dibentuk oleh kelompok pengusaha ritel yang menjual produk dan layanannya di gedung atau area yang sama. Berdasarkan apa yang telah kita bahas bersama di atas, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan eceran adalah usaha pemasaran barang atau jasa yang dilakukan secara perorangan atau eceran langsung kepada konsumen untuk keperluan pribadi atau rumah tangga dan oleh karena itu tidak untuk dijual kembali. Dalam proses ini, perdagangan eceran penting untuk menjaga distribusi produk dari produsen, grosir hingga konsumen akhir. Sementara harga suatu produk yang ditetapkan oleh pengecer tentu lebih mahal daripada harga produsen atau grosir, harga produk tersebut sebanding dengan usaha pengecer untuk menjual produknya. Demikian penjelasan lengkap tentang pengertian retail, beserta cara kerjanya dan jenis-jenis perusahaan ritel. Apakah bisnis Anda merupakan bisnis retail? Jika demikian, Anda perlu memiliki produk dan manajemen keuangan, serta akuntansi yang tepat, agar bisnis ritel Anda tetap berjalan lancar.


You Might Also Like