Mengenal Balance Sheet Forecast (Ramalan Neraca) Beserta Contohnya

mengenal_balance_sheet_forecast__ramalan_neraca_beserta_contohnya

Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang posisinya sangat penting. Neraca mencatat informasi akan aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait di operasional perusahaan, serta modal pada suatu waktu. Dalam kegiatan bisnis, neraca keuangan wajib dibuat karena merupakan bentuk laporan kekayaan dan kewajiban usaha. Keberadaan neraca keuangan juga bermanfaat guna menganalisa perubahan kondisi keuangan dari satu waktu ke waktu, baik saat ini dari waktu lalu, ataupun waktu mendatang.Ya, neraca keuangan dapat dianalisis untuk mengetahui kondisi keuangan di waktu mendatang. Hal inilah yang dalam akuntansi dikenal sebagai Balance Sheet Forecast alias ramalan neraca. Apa itu ramalan neraca? Bagaimana pula contohnya? 

Apa itu Balance Sheet Forecast?

Balance Sheet Forecast jika diartikan secara harfiah yaitu ramalan akan suatu neraca. Ramalan neraca sendiri bisa dianggap sebagai bagian penting dari model keuangan baik laporan laba rugi, laporan arus kas, dan neraca itu sendiri. Ramalan neraca menjadi penting bagi bisnis juga lantaran dipakai untuk memperkirakan apa yang diharapkan pada bisnis di masa depan. Bagi investor, ramalan neraca dipakai sebagai bahan analisa akan proyeksi laba bersih dan mengukur rasio profitabilitas, baik untuk laba ekuitas atau laba modal yang diinvestasikan.

Tujuan Balance Sheet Forecast

Dibuatnya ramalan neraca tak lain untuk menganalisa posisi keuangan perusahaan atau bisnis di masa mendatang berdasarkan posisi keuangannya di saat ini dan saat lalu. Melalui ramalan yang didapat, maka jajaran manajerial bisa menggunakannya sebagai referensi dalam membuat keputusan bisnis.  Dalam akuntansi, ramalan neraca juga dianggap sebagai alat untuk merencanakan masa depan bisnis. Hal ini layaknya panduan agar strategi bisnis bisa tepat sasaran.

Dasar Balance Sheet Forecast

Membuat suatu ramalan neraca tentu bukan hal yang sembarangan. Meskipun namanya ramalan, tetapi harus bisa terukur atau bisa dikatakan mampu dibuktikan secara matematis. Oleh karena itu, ramalan neraca dibuat dengan dasar yang jelas dan kuat. Dasar yang dimaksud adalah berdasarkan historis data keuangan. Data-data tersebut dianalisis dan dibuat garis hubung sehingga bisa menghasilkan suatu prediksi di masa atau tahun mendatang. Bagaimana agar bisa mendapatkan ramalan neraca yang akurat? Layaknya sebuah penelitian berbasis data historis, maka semakin banyak data historis yang dipakai maka semakin baik ramalan yang akan dihasilkan. Selain itu, penggunaan model yang tepat menjadi hal krusial. Model yang tepat akan memberi informasi tingkat rata-rata sehingga memungkinkan penyesuaian angka historis yang dipakai oleh analis.

Metode dan Contoh Penerapan Balance Sheet Forecast

Dalam melakukan peramalan neraca, setidaknya ada tiga tipe dasar metode yang bisa dipakai. Tiga metode tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Metode Kualitatif

Pada metode kualitatif, pertimbangan kejadian di masa lalu serta pendapat ahli menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan. Biasanya metode ini dipakai ketika data historis tidak begitu banyak atau langka. Contohnya adalah saat tahun pertama bisnis beroperasi. Saat tersebut, bisnis tentu tidak memiliki data historis sehingga analisa berdasar teori dan pendapat ahli menjadi penting.

  1. Metode Deret Waktu

Maksud dari metode deret atau rangkaian waktu adalah bahwa peramalan berfokus pada data historis dengan melihat pola masa lalu. Metode ini bisa digunakan contohnya ketika ada data dari beberapa tahun historis. Dengan adanya data historis yang banyak, maka tentu lebih mudah melakukan perhitungan dan menggali tren yang ada.

  1. Metode Perkiraan Kausal

Metode perkiraan kausal maksudnya adalah mempertimbangkan data historis serta juga menganalisa hubungan antara faktor yang diperkirakan dengan faktor lain. Metode satu ini terbilang paling mendalam untuk bisa meramal neraca.

Langkah-Langkah Meramal Neraca

Jika balance sheet forecast begitu penting, lantas bagaimana seorang akuntan atau pihak terkait melakukan peramalan neraca ini? Untuk meramal neraca, tentunya dibutuhkan laporan keuangan dari beberapa tahun sebelumnya. Data historis yang dimaksud setidaknya berupa informasi modal, aset, utang, dan ekuitas. Setelah mendapatkan informasi dan data-data, maka berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti.

  1. Membuat Perkiraan Modal Kerja

Meramal neraca  bisa dilakukan dengan terlebih dahulu memperkirakan modal kerja bersih dari bisnis yang dijalankan. Modal kerja bersih sendiri merupakan total aset dan kewajiban perusahaan saat ini. Tinjauan data historis akan aset dan kewajiban menjadi aktivitas analisa yang harus dilakukan untuk bisa membuat perkiraan modal kerja. Data historis keuangan yang dipakai sedikitnya yaitu dua tahun kebelakang. Melalui analisa data ini, maka bisa dilihat perubahan angka modal dari waktu ke waktu untuk memproyeksikan angka modal kerja bersih yang realistis.

  1. Memproyeksikan Aset Tetap Proyek

Langkah kedua untuk membuat ramalan neraca adalah memproyeksikan aset tetap. Aset tetap merupakan aset berwujud dari suatu bisnis yang bersifat jangka panjang. Hal yang perlu diperhitungkan terkait dengan proyeksi aset tetap ini adalah menghitung depresiasi. Rumus perhitungan proyeksi aset tetap sendiri adalah dengan menjumlahkan aset tetap tahun lalu dengan belanja modal lalu dikurangi depresiasi.Proyeksi aset tetap = Aset tetap tahun lalu + Belanja Modal - Depresiasi

  1. Perkiraan Utang Keuangan

Selanjutnya adalah menghitung dan memproyeksikan utang finansial. Proyeksi utang finansial dibuat untuk memprediksi atau memperkirakan utang itu sendiri. Rumus yang digunakan untuk proyeksi utang keuangan ini adalah dengan menambahkan utang finansial awal tahun dengan perubahan utang finansialnya.Proyeksi Utang Keuangan = Utang finansial awal tahun + Perubahan utang finansial

  1. Memperkirakan Posisi Ekuitas

Meramal neraca bisa dilakukan dengan terlebih dahulu memperkirakan posisi ekuitas perusahaan. Melalui perkiraan ekuitas, Anda dapat memprediksi laba ditahan dan dana yang dikontribusikan ke bisnis. Perhitungan dalam memperkirakan ekuitas bisnis ini bisa dibuat dalam rumus sebagai berikut.Proyeksi Ekuitas = Ekuitas tahun lalu + Pendapatan bersih – Divide + Perubahan Ekuitas

  1. Memperkirakan Posisi Kas

Langkah terakhir yang dilakukan untuk meramal neraca yaitu memproyeksikan posisi kas perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat laporan arus kas dan menganalisa posisi kas dari waktu ke waktu. Perhitungan proyeksi posisi kas bisa dilakukan dengan menjumlahkan posisi kas tahun lalu dengan perubahan kas yang terjadi.Proyeksi Posisi Kas = Posisi kas tahun lalu + Perubahan kas

Contoh Ramalan Neraca

Berdasarkan langkah yang sudah dijabarkan di atas, berikut adalah contoh dari bentuk ramalan neraca keuangan.Diketahui Perusahaan X mengalami peningkatan aset lantaran penjualan yang meningkat sebesar 500 juta rupiah. Rasio cash to sales berdasarkan perhitungan adalah sebesar 10 juta / 3 miliar = 0,0033 = 0,33%. Pihak manajemen meyakini rasio ini akan konstan sehingga neraca kas yang diramalkan adalah sebagaimana tabel di bawah.Selain informasi di atas, diketahui pula rasio piutang ke penjualan ialah 50/500 = 0,1 = 10%. Peramalan untuk A/R adalah 0,1 ( 3,3 miliar) = 330 juta. Rasio inventory to sales-nya ialah 600 juta/ 3 miliar = 0,2 = 20%. Peramalan persediaan adalah 0,2(3,3 miliar) = 660 juta.Berdasarkan informasi dan perhitungan di atas, maka berikut adalah tabel peramalan neracanya :

Aktual (2019)* Perhitungan RamalanRamalan Neraca 2020*
Aset
  1. Cash
100,33% x 2019 Sales11
  1. Investasi Jangka Pendek
0.00.0
  1. Piutang dagang
5010% x 2019 Sales330
  1. Persediaan
60020% x 2019 Sales660
  1. Total Aset Lancar
1.0001.100
  1. Aset Tetap
1.00033,33% x 2019 Sales1.100
  1. Total Aset
2.0002.100

Ket * : Angka dalam Juta RupiahItulah informasi seputar Balance Sheet Forecast alias ramalan neraca. Pemahaman akan hal ini penting agar perusahaan atau bisnis bisa terkelola dengan baik berdasarkan ramalan neraca yang akurat.


You Might Also Like