Mengenal Istilah Aset Lancar dalam Akuntansi Beserta Contoh Cara Menghitungnya

mengenal_istilah_aset_lancar_dalam_akuntansi_beserta_contoh_cara_menghitungnya

Aset lancar bisa kita maknai sebagai kekayaan perusahaan yang sangat likuid dan bisa digunakan untuk pembayaran keperluan operasional perusahaan secara cepat. Aset lancar memiliki nilai likuiditas yang sangat tinggi karena memang difungsikan sebagai alat pembayaran untuk menggerakkan roda bisnis. Standar periode aset lancar adalah satu tahun, jika proses pencairan asetnya lebih lama dari satu tahun, maka digolongkan aset tidak lancar. Aset lancar ini memiliki beberapa jenis yang biasanya dimiliki perusahaan, yaitu : kas, setara kas, wesel tagih, inventory, piutang usaha juga surat-surat berharga. Bagaimana detailnya? Mari kita bahas satu per satu.

Jenis Aset Lancar

  1. Kas

Kas menjadi aset lancar yang paling tinggi likuiditasnya. Oleh karena itu, kas ditulis paling atas untuk jenis aset lancar ini. Kenapa kas menjadi yang paling likuid? Simpel saja, itu karena kas sangat mudah dan cepat untuk digunakan membayar apapun yang dibutuhkan perusahaan. Kas menjadi aset paling likuid karena bentuknya sudah berupa uang. Meskipun bukan hanya uang cash, bisa juga uang tersebut ada di rekening bank, berupa cek ataupun wesel. Semua bentuk uang tersebut bisa dicairkan dalam waktu cepat. Semisal, kas ada di rekening bank. Saat ini ada fasilitas m-banking ataupun ATM di mana perusahaan bisa dengan cepat mencairkan kas menjadi uang tunai atau langsung melakukan pembayaran dengan melakukan transfer. Semua proses tersebut bisa dilakukan dalam hitungan hari dan jam. 

  1. Setara Kas

Jenis aset lancar berikutnya yang juga memiliki likuiditas yang tinggi meski belum setinggi kas, adalah setara kas. Setara kas ini sebetulnya adalah uang kas, namun uang kasnya diinvestasikan oleh perusahaan ke instrumen keuangan lain yang bisa menambah nilai kas. Instrumen yang dipilih biasanya yang berjangka waktu pendek sehingga bisa dilikuidkan maksimal satu tahun. Perusahaan menginginkan kasnya menghasilkan nilai tambah berupa bunga pengembalian melalui investasi, namun juga tetap mempertahankan kemudahan mencairkan uang bilamana sewaktu-waktu membutuhkan uang dengan segera dan tidak bisa dicover kas di tangan. 

  1. Surat Berharga/ Investasi Jangka Pendek 

Selain kas dan setara kas, perusahaan juga menyimpan aset lancar mereka dalam bentuk surat berharga. Surat berharga ini diperdagangkan secara umum agar bisa menghasilkan uang dalam waktu yang singkat. Perusahaan tetap mengincar nilai tambah dari kekayaan yang telah diinvestasikan dalam waktu singkat itu. Investasi yang bisa menjadi opsi biasanya investasi dengan sifat likuiditas tinggi, minim resiko meskipun bunga yang diberikan rendah. Karena kebutuhan utama perusahaan memilih jenis investasi jangka pendek ini adalah agar tetap bisa dilikuidasikan dalam tempo cepat dan menjaga nilai uang tidak turun. Perusahaan yang memilih metode ini untuk menyimpan aset lancarnya biasanya dialokasikan untuk dana-dana cadangan ataupun dana darurat dimana bisa digunakan pada kondisi terdesak sementara kas di tangan tidak mampu mencukupinya. Jenis investasi yang dipilih harus yang bisa dicairkan tidak lebih dari satu tahun. Karena jika proses likuidasi aset melebihi batas satu tahun, aset tersebut tidak bisa dikategorikan aset lancar. 

  1. Piutang Usaha 

Piutang usaha adalah kebalikan utang usaha. jika utang usaha adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada pihak lain, maka piutang berarti kewajiban pihak lain membayarkan utangnya pada perusahaan. Jadi posisinya perusahaan sebagai krediturnya. Piutang usaha ini bisa menjadi aset lancar ketika debitur membayarkan utangnya sebelum waktu jatuh tempo. Waktu jatuh tempo yang ditetapkan perusahaan haruslah kurang dari satu periode akuntansi atau satu tahun. Piutang usaha ini harus dikategorikan mana piutang usaha yang pasti bisa didapatkan, dan mana piutang usaha yang belum tentu bisa atau disebut piutang ragu-ragu. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua konsumen yang telah membeli bisa melunasi semua utangnya tepat waktu. Akan ada kasus-kasus dimana piutang itu tidak terbayarkan pada tahun ini tapi tahun depan atau tidak sama sekali. Piutang yang tidak pasti ini harus dibedakan dari piutang yang potensi pembayarannya besar. Kenapa harus dipisahkan? Agar perhitungan aset lancar piutang ini lebih konkret. Tidak besar dalam coretan kertas namun realisasinya nihil. 

  1. Persediaan (Inventory)

Persediaan barang yang dimiliki oleh perusahaan juga digolongkan sebagai aset lancar. Persediaan barang ini terkadang terlupakan sebagai aset yang bisa dicairkan dengan cepat dan menjadi aset lancar perusahaan. Padahal jika barang-barang tersebut berhasil dijual, juga bisa menjadi pemasukan kas untuk perusahaan dalam satu periode akuntansi itu. Sekalipun belum menjadi uang cash, persediaan barang tetap dikatakan sebagai aset lancar perusahaan. Namun, sama seperti piutang usaha dimana kita harus memisahkan mana piutang yang pasti dan yang masih ragu-ragu, persediaan barang pun juga demikian. Ada barang-barang yang bisa laku dengan cepat dan ada yang tidak. Stok barang ini harus dihitung berdasarkan proyeksi kecepatan likuidasinya. Karena semakin lama barang itu menjadi stok dan belum terjual, akan menjadi beban untuk perusahaan dan menguras aset lancar. 

  1. Wesel Tagih 

Wesel tagih hampir seperti piutang, namun lebih formal dan resmi dan lebih mengikat. Karena wesel dibuat berdasarkan perjanjian resmi dua pihak yang berhutang dan memberi piutangnya. Sehingga jika perusahaan memiliki simpanan wesel yang sudah jatuh tempo untuk ditagih, ini akan menjadi pemasukan kas perusahaan dan menjadi aset lancar. 

Contoh Cara Menghitung Aset Lancar

Sesungguhnya kita telah banyak mempelajari cara menghitung aset lancar ini dari pembahasan banyak artikel lainnya. Namun artikel-artikel tersebut tidak spesifik fokus pada aset lancar, tapi menjadikan aset lancar sebagai variabel penting perhitungan. Saat ini kita akan fokus untuk menghitung aset lancar. Menghitung aset lancar sebenarnya sangat mudah. Kita tinggal menjumlahkan semua variabel yang tergolong aset lancar tersebut.Contoh soal :Perusahaan Injae company memiliki kas di tangan 70 juta, setara kas 100 juta, surat berharga yang masih diperdagangkan 100 juta, piutang usaha 100 juta, persediaan barang 500 juta dan wesel tagih 60 juta. Total aset lancar yang dimiliki Injae company = 70+100+100+100+500+60 = 930 Jadi aset lancar yang dimiliki sebesar 930 juta dengan perbedaan tingkat likuiditas pada masing-masing jenis aset.


You Might Also Like