Akhir-akhir ini istilah sociopreneur pembelajaran semakin ramai diperbincangkan di kalangan milenial. Istilah ini, juga dikenal sebagai wirausahawan sosial, sering juga dapat dipahami sebagai agen perubahan, atau seseorang yang memiliki visi dan misi yang kuat, atau seseorang yang mencari perubahan dengan cara yang lebih sistematis.
Saat ini, di Indonesia, ada banyak contoh nyata wirausahawan sosial, seperti Alfatih Timur, pendiri Kitabisa, Gamal Albinsaid, pendiri Klinik Asuransi, dan Dea Valencia, pendiri Batik Kultur.
Nah bagi yang ingin mengetahui pengertian sociopreneur, kali ini kami akan memberikan penjelasan lengkapnya hanya untuk anda.
Pengertian Sociopreneur
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sociopreneur pembelajaran merupakan gabungan dari dua kata, yaitu masyarakat dan kewirausahaan. Sesuai dengan namanya, komunitas ini memadukan konsep bisnis dengan isu-isu sosial yang ada di masyarakat.
Menurut Investopedia, sociopreneur adalah orang-orang yang mencoba menggunakan metode bisnis yang berbeda untuk memecahkan masalah bersama. Mereka yang terjun ke lapangan harus berani mengambil risiko dan menggandakan upaya agar berdampak positif dengan berbagai inisiatif yang dipimpinnya.
Secara umum, jika sebuah perusahaan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin, perusahaan yang bersosialisasi berbeda. Socialopreneur adalah bisnis yang menekankan unsur-unsur masalah sosial daripada mengejar keuntungan. Namun bukan berarti socialopreneur mengabaikan profit.
Kegiatan yang mereka lakukan masih berpotensi menghasilkan manfaat, tetapi manfaatnya lebih banyak digunakan untuk melakukan tindakan positif daripada nilai manfaatnya saja. Mengutip dari Hubspot, salah satu indikator keberhasilan dalam sosiologi adalah ketika sebuah perusahaan mampu memberikan dampak yang sangat positif di dunia.
Saat ini, ada banyak bidang sosiologi yang tersedia secara luas. Mulai dari bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, industri kreatif, humaniora, hingga memberikan aksesibilitas ke berbagai daerah terpencil.
Menurut CNN Indonesia, ada tiga bidang sociopreneur yang paling banyak diminati oleh perusahaan sosiologi di tanah air.Tiga bidang yang paling banyak diminta oleh pakar sosial lokal adalah industri kreatif sebesar 22%, pertanian dan perikanan sebesar 16%, dan pendidikan sebesar 15%.
Karakteristik Sociopreneur
Beberapa kepribadian yang relevan secara sosial antara lain:
1. Berfokus Pada Misi Sosial
Sociopreneur adalah orang-orang yang fokus pada visi dan misi sosial yang telah mereka pilih sejak awal. Misalnya, sociopreneur dapat memilih untuk fokus pada konten bencana di daerah rawan konflik atau rawan bencana.
Oleh karena itu, segala upaya yang dilakukan dalam masalah sosial ini harus memperhatikan pelaksanaan hak sandang, pangan dan perumahan di daerah bencana.
2. Pada Skala Dampak Besar
Setelah berhasil memilih tugas, manajer sosial juga harus memiliki target skala dampak yang ingin dicapainya. Misalnya, akan lebih baik lagi jika social enterprise yang dilakukan dapat berdampak pada keselamatan di daerah rawan bencana di Indonesia, bukan hanya satu daerah.
3. Inovasi
Sebuah perusahaan sosial harus sangat responsif serta inovatif dalam menciptakan cara terbaik untuk mencapai tujuan bisnisnya.
4. Terbuka Terhadap Umpan Balik
Usaha sosial bukan hanya bisnis, tetapi tentu saja banyak orang akan merasakan dampaknya. Untuk alasan ini, manajer sosial juga harus dapat memprioritaskan umpan balik dari orang lain sehingga mereka dapat terus beradaptasi dalam evolusi operasi mereka.
Contoh Sociopreneur di Indonesia
1. Waste4Change
Salah satu perusahaan sosiologi terpopuler di Indonesia adalah Waste4Change. Waste4Change adalah perusahaan sosial yang lebih fokus pada pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2014 ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia zero waste. Caranya adalah dengan melakukan berbagai bentuk kerjasama dan juga memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan sampah.
2. Mendekor
Mendekor adalah sociopreneur terkenal lainnya di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk memajukan industri kreatif di Indonesia.
Perusahaan ini berfokus pada penjualan dan pembuatan produk interior, seperti furnitur, dekorasi, dan lampu hias. Produk-produk ini dibuat oleh pengrajin lokal. Selain itu, Decoration juga menyediakan jasa desain interior mulai dari desain hingga konstruksi.
3. Wecare.Id
Wecare.id adalah perusahaan sosial lain yang berkomitmen di bidang medis. Tujuan mereka adalah menggalang dana untuk pasien dengan kemampuan finansial yang sangat terbatas, yang memiliki rumah di daerah yang sulit dijangkau dan yang juga tidak terdaftar di BPJS Kesehatan.
Melalui situs resminya, setiap pendonor dapat melihat daftar pasien yang membutuhkan donasi. Perusahaan yang didirikan oleh sekelompok anak muda ini mengedepankan transparansi dalam pengumpulan dan pencairan dana.
4. Du'anyam
Du'anyam didirikan oleh beberapa anak muda karena masalah gizi buruk di Flores, NTT. DU'Anyam adalah perusahaan yang menjual kerajinan anyaman dari daun lontar, seperti sepatu, tas dan souvenir khas.
Produk ini dibuat oleh perempuan di 15 desa di Flores. Nilai keuntungan dari penjualan produk ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup di sana.
Tokoh Sociopreneur
Saat ini kita bisa melihat banyak contoh ilmuwan sosial di Indonesia yang mampu menginspirasi. Meski memiliki latar belakang yang berbeda, masing-masing karakter berikut ini tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu berkontribusi pada kesejahteraan sosial untuk kemajuan Indonesia.
Berikut beberapa tokoh sosial kemanusiaan Indonesia yang terkenal:
Gamal Albinsaid, pendiri Klinik Asuransi Sampah, yang tujuannya agar masyarakat miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan sampah.
Alfatih Timur, pendiri kitabisa.com, aktif dalam penggalangan dana sebagai sarana amal untuk masyarakat yang terkena bencana alam.
Dea Valencia, pendiri Batik Kultur. Dengan usaha patungan ini, Dea mampu membawa batik secara internasional dan mempekerjakan lebih banyak penyandang disabilitas.
Azalea Ayuningtyas, penggagas Du'anyam. Melalui upaya ini, Ayu mampu membantu lebih banyak perempuan di Flores menghasilkan lebih banyak kerajinan anyaman.
Agis Nur Aulia, pendiri peternakan Jawara Banten, Agis telah mampu memberikan kontribusi besar untuk swasembada dengan membuka jalan bagi bisnis beternak kambing, domba dan produk susu etawa.
Tips untuk Menjadi Sociopreneur
Jika Anda ingin menjadi seorang sociopreneur, Anda memiliki beberapa kiat untuk diikuti. Berikut adalah beberapa tips dari sociopreneur.
1. Pahami Isu yang Ingin Diangkat
Sociopreneur adalah orang yang peka terhadap isu lingkungan. Untuk itu, agar social enterprise yang ingin Anda jalankan tidak dijalankan dengan setengah hati dan tanpa mempengaruhi lingkungan masyarakat, sebaiknya pahami dulu isu yang ingin diangkat.
Untuk melakukan ini, tentukan tujuan bisnis Anda lebih tepat dan pikirkan hal-hal lain yang terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang Anda inginkan.
2. Melakukan Penelitian
Melakukan penelitian lebih dari sekedar target pasar. Tetapi manajer sosial juga harus melakukan penelitian jika mereka dapat menargetkan masalah yang sama dengan perusahaan Anda. Juga, teliti banyak perusahaan, organisasi, atau asosiasi lain yang mungkin Anda tangani.
3. Menjalankan Bisnis Transparansi
Sociopreneur adalah bisnis yang berfokus pada masalah sosial, sehingga Anda harus mengungkapkan dana, bisnis, atau aktivitas lainnya secara transparan. Hal ini penting untuk menghindari krisis kepercayaan di antara pihak-pihak yang diajak bekerja sama.
Tentu saja, sebelum memulai bisnis, Anda harus memiliki modal yang cukup dan juga harus seimbang antara keuntungan dan dampak yang akan Anda dapatkan nantinya.
4. Memanfaatkan Platform Digital
Sebagian besar pengusaha saat ini masih sangat terobsesi dengan platform konvensional untuk mendukung bisnis mereka. Untuk ini, Anda lebih baik menggunakan platform digital seperti aplikasi dan juga media sosial sehingga Anda dapat menjangkau audiens Anda lebih banyak.
Perlu Anda ketahui bahwa kehadiran online suatu merek di dunia digital sebenarnya mampu membangun keintiman yang baik antara merek dan konsumen.
Menjadi pemimpin sosial adalah jalur bisnis yang tidak semua orang bisa miliki. Mengapa? Karena selain harus memikirkan kepentingan komersial, sifat bisnis ini juga akan menuntut Anda untuk bisa peduli terhadap dampak positif dan juga permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar. .
Meski demikian, bukan berarti konsep bisnis unik ini tidak bisa diwujudkan, bahkan sudah banyak contoh wirausahawan sosial di tanah air yang berhasil mendemonstrasikan idenya. Kunci terpenting sukses dalam bisnis ini adalah konsisten dan mampu memanfaatkan semua peluang yang ada.