Mengenali Apa Itu Produksi Massal dan Tahapannya

Mengenal_Apa_itu_Produksi_Massal_dan_Tahapannya

Produksi massal merupakan kegiatan menghasilkan banyak barang dalam waktu cepat. Produksi dalam jumlah besar selalu dilakukan secara berulang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan permintaan suatu produk. Produksi massal dilakukan dengan menggunakan otomatisasi untuk memfasilitasi produksi volume tinggi dari produk serupa.Konsep tersebut diidentikkan dengan kebangkitan kapitalisme modern yang berhasil dalam Revolusi Industri. Produksi massal biasanya menggunakan mekanisasi untuk mencapai pembagian kerja, volume tinggi, pemantauan dan kontrol kualitas, dan aliran material.

Mengenal Produksi Massal

Produksi massal adalah kegiatan membuat suatu produk dalam jumlah banyak yang dilakukan secara berulang. Produksi massal dilakukan oleh produsen untuk menjalankan sistem produksi dan memenuhi kebutuhan pasar. Produksi massal juga dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan suatu produk atau barang. Produksi massal dilakukan sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi produk dalam kegiatan produksi sehingga dapat tercipta suatu barang  dalam jumlah banyak pada satu waktu.Produksi massal melibatkan beberapa lini, dimana berbagai orang menjalankan prosedur rutin dan melakukan satu pekerjaan tertentu. Peralatan yang sama digunakan untuk melakukan operasi yang sama pada sejumlah produk yang sedang diproduksi.Alasan di balik prinsip-prinsip tersebut adalah untuk menjaga biaya produksi tetap rendah dengan menggunakan proses berulang dan standar untuk menghasilkan produk yang seragam.Evolusi dan inovasi teknologi canggih memainkan peran besar dalam membuat manufaktur tidak terlalu rumit. Permintaan skala besar untuk produk yang diproduksi secara massal yang diproduksi dengan biaya rendah menggunakan tenaga kerja minimal dicapai dengan menggunakan peralatan permesinan presisi.Manfaat Produksi MassalProduksi massal dilakukan beberapa perusahaan karena memiliki manfaat berikut:

  1. Meminimalisir SDM

Produksi massal sangat ditentukan oleh mesin yang bekerja secara terus-menerus. Oleh karena itu, produksi massal tidak memerlukan sumber daya manusia yang banyak karena tenaga manusia sudah tergantikan oleh mesin produksi. SDM hanya dibutuhkan untuk bagian pengawasan atau hal tertentu saja.

  1. Hasil produksi lebih banyak

Dengan adanya penggunaan mesin produksi, maka proses produksi bisa menghasilkan banyak produk dalam waktu singkat. Alhasil, dalam sehari Anda bisa menghasilkan ribuan unit produk lebih banyak dan mampu memenuhi kebutuhan pemesanan dari konsumen yang berlangganan produk tersebut.

  1. Meminimalisir kesalahan produksi

Kesalahan dalam produksi bisa diminimalisir jika mesin yang digunakan dalam produksi bisa bekerja sempurna. Semua proses produksi sudah disetting dengan sistem sehingga berjalan otomatis. Jadi, kita hanya perlu perawatan dan pengawasan saat mesin sedang beroperasi.

Kelebihan produksi massal

Produksi massal memiliki beberapa kelebihan seperti berikut:

  1. Produktivitas perusahaan meningkat

Adanya produksi massal mampu meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Jadi, perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen dan memberikan pelayanan produk dalam jumlah besar.

  1. Biaya produksi rendah

Hal ini juga terkait dengan biaya produksi yang rendah karena mekanisasi menghilangkan peran pekerjaan yang berlebihan, sehingga membutuhkan lebih sedikit pekerja.

  1. Tingkat efisiensi yang lebih tinggi

Produksi massal bisa menghasilkan efisiensi yang tinggi karena sebagian besar proses produksi dilakukan dengan mesin yang telah disetting secara otomatis. Oleh karena itu, produksi menjadi lebih cepat. Hal ini juga memberi perusahaan keunggulan kompetitif dan profitabilitas yang lebih tinggi karena perakitan cepat membantu dalam distribusi dan pemasaran produk yang lebih cepat.

Kekurangan produksi massal

Produksi massal juga memiliki sejumlah kekurangan berikut:

  1. Butuh modal yang besar

Produksi massal membutuhkan mesin-mesin khusus untuk memperlancar produksi. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu dibutuhkan modal besar. Mesin produksi juga memerlukan perawatan yang menguras biaya. Oleh karena itu, produksi massa seringkali dilakukan oleh perusahaan yang memiliki modal besar saja. 

  1. Semangat kerja yang rendah

Produktivitas yang tinggi dalam produksi massal membuat pekerja dituntut untuk melakukan penyesuaian target perusahaan. Hal tersebut seringkali membuat pekerja kelelahan dalam menjalankan proses produksi. Jika hal tersebut terjadi dalam waktu yang lama, semangat dan motivasi pekerja juga menurun. Hal ini bisa menjadi nilai negatif dari adanya produksi massal. Di sisi lain, produksi massal dikaitkan dengan semangat kerja karyawan yang rendah dan peningkatan tingkat pergantian karyawan karena sifat proses produksi yang berulang.

  1. Kurang fleksibel

Proses produksi massal harus disesuaikan dengan prosedur dan urutan yang ada. Jika salah satu prosedur atau proses terlewati, maka bisa terjadi kesalahan produksi sehingga proses produksi harus diulangi lagi dari awal. Hal ini tentunya menjadikan proses produksi kurang fleksibel.

Tahapan Produksi Massal

Produksi massal terdiri dari berbagai tahapan. Berikut tahapan yang harus dilalui dalam produksi massal

  1. Dokumentasi persyaratan produk

Dalam hal ini, manajer produk bertanggung jawab dalam membuat dan memimpin dokumentasi. Manajer produk juga harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim yang terlibat. Setelah dokumentasi persyaratan produk disetujui semua pimpinan tim, apa yang tertulis dalam dokumentasi tersebut bisa menjadi landasan dan keputusan produk selanjutnya.

  1. Pengujian teknik

Dalam tahap ini, tim teknik harus mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan produk. Tahap ini bertujuan untuk membuktikan bahwa merancang dan membanfung sebuah instande dari produk telah memenuhi persyaratan fungsional dalam dokumentasi persyaratan produk. Namun dalam hal ini, komponen yang dipilih dan proses yang digunakan tidak harus sama dengan versi final produk. Pengujian teknik juga dilakukan untuk mengidentifikasi setiap risiko yang muncul dari persyaratan yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan produk.

  1. Pengujian desain

Tahap ini dilakukan dengan memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi syarat bentuk akhir, estetika, dan kesesuaian yang disebutkan dalam dokumentasi persyaratan produk.  Bahan dan komponen yang dipilih bisa ditampilkan ke calon pelanggan untuk mendapatkan umpan balik atau menguji kesesuaian pasar.

  1. Pengujian produksi

Pada tahap ini, Anda bisa melepas kendali serta melakukan percakapan serius dengan pemasok dan produsen. Tahap ini juga bisa disebut pre produksi dimana produk yang Anda gunakan dalam pengujian desain diproduksi dengan volume dan biaya target seperti yang tercantum dalam dokumentasi persyaratan produk. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan.

  1. Proses produksi

Dalam tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan menggunakan agar bisa memenuhi permintaan produksi. Produsen juga bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dan hasil produksi serta memastikan biaya produksi tidak terlalu tinggi.


You Might Also Like