Pahami Definisi STP dan Bagaimana Cara Analisisnya!

pahami_definisi_stp_dan_bagaimana_cara_analisisnya

Ibarat sebuah perlombaan berburu di hutan, kita akan menemui banyak sekali binatang yang sekilas terlihat seperti sasaran empuk. Mereka berlarian, bahkan diam menonton dari kejauhan semua kesibukan kita. Sekalipun binatang di hutan ada banyak sekali, kita tetap membutuhkan sebuah target yang jelas untuk layak dijadikan sasaran berburu. Sekalipun ada banyak sekali binatang yang bisa kita buru, namun jika gagal mendapatkan target sesuai kriteria panitia, tetap tidak akan menang. Seperti halnya sebuah pemasaran dalam dunia bisnis. Kita membutuhkan sebuah target pasar yang jelas agar seluruh gerak menjadi efektif dan efisien. Pemasaran sukses dan mencapai target penjualan. Untuk menemukan target pasar yang tepat, kita membutuhkan sebuah strategi yang tepat pula, yaitu menggunakan cara STP atau segmenting, targeting dan positioning. Banyak praktisi dan ahli dalam dunia pemasaran merekomendasikan STP sebagai sebuah solusi yang mutakhir. Hal itu karena STP sangat membantu pelaku bisnis untuk menemukan pasar yang tepat sehingga seluruh rangkaian pemasaran dapat tepat sasaran. Dalam situasi pandemi ini pun, strategi STP juga sangat membantu banyak pelaku bisnis untuk bertahan. Menemukan pasar yang tepat bukan hal simpel yang tidak berdampak apapun, prosesnya perlu pertimbangan matang-matang dan keberanian besar untuk memustuskan. Ketika perumusan STP ini tepat, hasilnya dapat membawa dampak besar untuk kemajuan dan kesuksesan perusahaan. Nah, selanjutnya mari kita pertajam lagi manfaat apa yang kita dapatkan dari STP. 

Kenapa Butuh STP dalam Pemasaran?

Sebelum lebih jauh kita uraikan mengenai STP ini, ada baiknya kita memahami kenapa STP penting sebagai langkah dalam strategi pemasaran. Untuk mengkonkretkan hal tersebut, berikut ini adalah dua manfaat yang dapat kita peroleh dengan menerapkan STP:

  1. Efisiensi sumber daya perusahaan untuk strategi yang tepat sasaran 

Dalam STP kita akan melalui tiga proses yaitu segmentasi pasar, menentukan target pasar hingga menemukan positioning yang tepat. Ketiga langkah tersebut membantu kita agar tidak salah langkah semenjak awal. Ketika kita bisa memetakan dengan tepat pasar mana yang akan menjadi tujuan pemasaran kita, maka seluruh sumber daya akan difokuskan hanya kepada pasar tersebut. Cara promosi juga bisa dirancang yang spesifik digemari oleh pasar sehingga peluang keberhasilannya semakin tinggi, dibandingkan jika kita melakukan pemasaran dengan target yang tidak jelas, atau bahkan menargetkan pasar yang keliru. Semua sumber daya telah dicurahkan namun tidak menghasilkan apapun. Oleh karena itu, STP menjadi solusi terbaik untuk mengefisiensikan sumber daya dengan hasil yang maksimal. 

  1. Membangun branding dari positioning yang kuat

Dengan melakukan STP, kita bisa menentukan branding apa yang paling cocok dan kuat untuk produk kita. Branding inilah yang nantinya menjadi pembeda dari produk kompetitor yang bermain di pasar yang sama dengan kita. Branding akan membantu produk kita lebih mudah ditemukan dan dikenal oleh pelanggan. Ketika branding yang kita bangun sudah kuat, ke depannya, akan lebih mudah dalam memasarkan produk kepada pasar. Nah bagaimana kita bisa menemukan dan membangun branding tersebut? Prosesnya adalah di tahapan ketiga STP yaitu pada bagian positioning. 

Segmenting

Segmentasi menjadi tahap pertama dalam rangkaian strategi STP. Segmentasi membantu kita untuk membuat klasifikasi atas sebaran pasar yang sangat banyak. Dalam segmentasi ini kita harus membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang digolongkan berdasarkan demografi, geografi, pendidikan, gaya hidup dan sebagainya. Pembagian kelompok ini sangat membantu kita untuk melakukan pertimbangan sebelum memilih pasar mana yang paling tepat. Segmentasi juga berperan penting untuk membatasi ruang lingkup sehingga analisa yang akan kita lakukan dapat lebih terfokus. Segmentasi Demografi mengelompokkan pasar ke dalam kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, pekerjaan dan data demografis lainnya. Dari segmen ini nantinya kita dapat melakukan analisa untuk menemukan kebutuhan dan preferensi setiap kelompok pasar tersebut. Dari segmen ini perusahaan juga dapat mulai memetakan sumber daya internal dan kecocokan terhadap segmen pasar. Segmentasi Geografi membagi pasar  sesuai dengan wilayah tempat tinggal atau tempat bekerja. 

Targeting

Setelah melakukan pemetaan pasar, kita akan mengetahui segmen-segmen pasar mana saja yang memiliki keunggulan lebih besar untuk menjadi target pasar kita. Pada tahap inilah saatnya kita memilih segmen pasar yang memiliki prospektus terbaik untuk menjadi target pasar kita. Pertimbangan yang dapat kita lakukan dalam melakukan analisa meliputi seberapa tinggi kecocokan kebutuhan yang dimiliki pasar terhadap produk yang kita tawarkan. Semakin tinggi tingkat kebutuhan pasar, semakin tinggi pula peluang produk dibeli. Untuk mengetahui kebutuhan pasar tersebut, kita dapat melakukan analisa dari pola gaya hidup, tingkat pendidikan, pekerjaan, lingkungan sosial dan budaya hingga kebiasaan belanja. Semua data tersebut sudah kita petakan pada segmentasi. Output akhir dari targeting adalah kita memutuskan segmen pasar yang akan menjadi target pemasaran kita. Tentunya, hal tersebut sudah dipertimbangkan juga dengan kerealistisan sumber daya internal. 

Positioning

Kemudian langkah ketiga yaitu menemukan posisi yang tepat untuk produk kita di mata pasar. Setelah memiliki target pasar, maka kita harus menentukan titik pembeda produk kita dengan produk milik kompetitor. Titik perbedaan itu tentunya akan menjadi titik keunggulan kita dari kompetitor. Mungkin dari segi produk utama, produk penunjang, atau layanannya. Keunggulan produk inilah yang kemudian dapat menjadi masukan untuk dibuat menjadi citra produk. Satu keunggulan yang dapat membantu pelanggan untuk mudah mengingat produk kita.  Sebagai contoh, produk sepatu A menemukan bahwa pasarnya lebih menyukai sepatu yang ringan tapi kuat. Sedangkan produk sepatu milik kompetitor tidak bisa memenuhi dua kebutuhan tersebut. Sepatu mereka ringan namun mudah rusak. Dari kondisi ini, kita dapat mendesain keunggulan produk kita yang ringan dan kuat sebagai daya jual untuk bersaing dan menjadikannya branding sebagai sepatu yang ringan dan kuat. Segmen pasar yang ditarget tentu akan lebih mudah menemukan brand produk kita ketika citra sebagai sepatu yang ringan dan kuat sudah menancap kuat pada mereka. Strategi STP menjadi salah satu andalan untuk menyusun konsep dasar pemasaran suatu perusahaan. Namun, sebaik apapun keputusan strategi yang dihasilkan dalam proses ini, masih tetap perlu dilanjutkan dengan proses selanjutnya hingga konsep tersebut dapat direalisasikan. 


You Might Also Like