Pengertian dan Manfaat Inklusi Keuangan di Indonesia

pengertian_dan_manfaat_inklusi_keuangan_di_indonesia

Bagi kita yang tidak bekerja atau berhubungan secara langsung dengan bagian khusus keuangan, mungkin kurang mengenal istilah Inklusi Keuangan. Wajar saja, karena memang itu bukan istilah yang umum dipakai dalam percakapan sehari-hari.Uniknya, meski kita mungkin tak begitu memahami istilah tersebut, tapi kita menjadi bagian di dalam sistemnya. Salah satu contohnya dengan kita memiliki rekening di bank entah itu untuk tabungan atau jenis lain. Sebenarnya saat itu kita sudah berada di dalam sistem inklusi keuangan.Jadi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan inklusi keuangan itu? Anda akan memahami pengertian dan manfaatnya dalam ulasan berikut ini.

Apa itu Inklusi Keuangan?

Inklusi Keuangan adalah istilah yang merujuk pada ketersediaan layanan jasa keuangan bagi masyarakat, dimana kemudian orang-orang menjadi nasabah dari lembaga tersebut. Salah satu contoh yang paling umum adalah orang-orang yang mendaftarkan diri sebagai nasabah bank tertentu untuk mendapatkan rekening tabungan.Meski mungkin bagi kita yang tinggal di kota besar hal ini terdengar umum, tapi ternyata masih lebih banyak orang yang belum terjangkau oleh layanan jasa keuangan seperti itu. Seperti yang terlihat dari data Global Findex 2014, bahwa hanya 36 persen saja dari warga Indonesia yang sudah leluasa mengakses jasa keuangan.Sebenarnya hal itu masih sangat diwajari karena faktanya fasilitas jasa keuangan masih sangat terbatas di daerah, terutama yang pelosok. Warga harus menempuh berkilo-kilo meter hanya untuk menemukan mesin ATM terdekat. Tak heran jika kemudian warga enggan untuk membuat rekening, selain mungkin karena memang tak begitu memahami.

Apa Tujuan Inklusi Keuangan?

Tentu saja inklusi keuangan tidak diadakan hanya sebagai sebuah keisengan. Hal ini dibangun dengan dasar tujuan yang jelas, seperti tercantum di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016 berikut ini :

  • Inklusi keuangan diharapkan bisa meningkatkan penyediaan layanan atau produk jasa keuangan, oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat 
  • Inklusi keuangan diharapkan bisa meningkatkan akses masyarakat, baik kepada lembaga, produk maupun layanan jasa keuangan  PUJK
  • Inklusi Keuangan diharapkan bisa meningkatkan kualitas dalam penggunaan layanan atau produk jasa keuangan 
  • Inklusi Keuangan diharapkan bisa meningkatkan penyediaan layanan dan produk jasa keuangan oleh PUJK, sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan kemampuan masyarakat

Manfaat Inklusi Keuangan

Meskipun hal ini mungkin terdengar sederhana untuk kita yang sudah terlibat dalam sistem Inklusi Keuangan, tapi sebenarnya hal ini memiliki efek yang besar. Bahkan menurut Bank Dunia, jika inklusi keuangan suatu negara meningkat 1% saja dari jumlah penduduk, hal itu bisa mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 0,03 persen!Inklusi Keuangan bisa begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, karena bisa memberikan beberapa manfaat berikut ini :

  • Peningkatan lapangan pekerjaan 
  • Penurunan tingkat kemiskinan 
  • Meminimalisir kesenjangan sosial 
  • Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance

Shadow banking adalah istilah untuk menyebut aktivitas keuangan yang dilakukan oleh lembaga keuangan (khususnya non-bank) yang tidak terawasi. Akibatnya aktivitasnya pun tidak dikenai oleh berbagai regulasi, seperti halnya lembaga keuangan lain yang legal. 

  • Mendukung stabilitas sistem keuangan 
  • Meningkatkan efisiensi ekonomi 
  • Mendukung ekspansi pasar keuangan 
  • Menyumbangkan potensi pasar baru bagi perbankan
  • Meningkatkan Human Development Index Indonesia 

Human Development Index adalah pengukuran yang dilakukan dengan membandingkan antara harapan hidup, pendidikan, melek huruf serta standar hidup semua warga negara. Jika dalam konteks ini HDI Indonesia, berarti HDI orang-orang yang berstatus WNI. 

  • Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional 

Hubungan Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan

Jika Anda memahami lebih banyak tentang inklusi keuangan, Anda akan menemukan bahwa Literasi Keuangan sangat berhubungan dengannya. Karena dari literasi keuangan jadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses inklusi keuangan.Contoh sederhananya, suatu hari Anda dihubungi oleh orang asing. Dimana ia mengaku berasal dari bank X atau lembaga keuangan tertentu, menawarkan kredit. Kemudian Anda merasa cemas, tidak meresponnya, karena curiga hal itu hanyalah sebuah kedok penipuan.Kekhawatiran Anda untuk merespon stimulus telepon itu menjadi salah satu bukti betapa literasi keuangan sangat berpengaruh. Karena faktanya banyak orang yang masih belum menggunakan produk atau layanan jasa keuangan, karena khawatir bahwa hal itu adalah penipuan yang akan mengambil uang mereka. Padahal masalah yang lebih substantif ada pada diri mereka yang masih kurang literasi keuangan.Ada empat kategori orang-orang terkait dengan literasi keuangan mereka menurut Otoritas Jasa Keuangan, yakni :

  • Well Literate (21,84%) 

Istilah ini digunakan untuk menyebut mereka yang punya pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan dan yakin akan hal itu. Mereka memahami termasuk manfaat dan resiko dari berbagai produk yang ditawarkan. Mereka juga terampil menggunakan produk-produk tersebut.

  • Sufficient Literate (75,69%)

Sedangkan untuk kategori ini belum dibilang terampil dalam menggunakan produk jasa keuangan. Tapi mereka memahami dengan cukup baik dan yakin dengan beragam produk dari jasa keuangan, termasuk dengan segala manfaat dan resikonya.

  • Less Literate (2,06%)

Mereka yang termasuk kategori ini memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, hanya saja masih sedikit.

  • Not Literate (0,41%)

Mereka yang termasuk ke dalam kelompok ini tidak punya pengetahuan apapun tentang lembaga jasa keuangan, sehingga otomatis juga mereka tak punya keyakinan apapun terhadap produk yang ditawarkan. Apalagi keterampilan untuk menggunakan beragam produknya.Semakin banyak masyarakat yang termasuk ke kategori berpengetahuan dan terampil menggunakan produk jasa keuangan, semakin memudahkan inklusi keuangan terwujud. Masyarakat bisa memilih produk jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhannya, termasuk juga merencanakan keuangan dengan baik.Karena dipahami bahwa selama ini, salah satu yang masih menjadi masalah adalah pemborosan keuangan. Dimana masyarakat masih banyak yang belum mampu mengatur prioritas keuangan mereka. Sehingga meski penghasilannya cukup besar, tapi tak cukup berpengaruh dalam mengembangkan kualitas kesejahteraannya.Jadi, sekarang Anda sudah memahami apa itu Inklusi Keuangan, tujuannya, manfaatnya dan hubungannya dengan Literasi Keuangan. Semoga dengan memahaminya, kita bisa menjadi warga negara yang berkontribusi secara positif bagi pembangunan ekonomi negara.


You Might Also Like