Pengertian dan Perbedaan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel Serta Cara Menghitungnya

pengertian_dan_perbedaan_biaya_tetap_dengan_biaya_variable_serta_cara_menghitungnya

Satu hal yang pasti terjadi dan dialami perusahan manufaktur, dagang, maupun yang bergerak di bidang jasa adalah biaya. Ada beragam jenis biaya yang dialokasikan untuk berbagai tujuan. Berdasarkan variabilitasnya, ada tiga kategori biaya yaitu: biaya tetap, biaya semi variabel, dan biaya variabel.Penting bagi perusahaan untuk bisa membedakan jenis biaya tersebut karena berkaitan dengan penghitungan dan cara perusahaan mengambil keputusan. Biaya-biaya ini akan dikeluarkan dalam tahapan proses produksi. Demi bisa mencapai target seperti berapa kuantitas produk yang dibuat atau peralatan apa saja yang digunakan dalam proses produksi, biaya tetap maupun biaya variabel diperlukan. Sebelum mengeluarkan pembiayaan tertentu, perusahaan perlu membuat estimasi berapa yang dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan produksi.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Seperti yang disebutkan diatas, penting untuk tahu apa perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini berkaitan dengan penganggaran maupun penghitungan berbagai kebutuhan lainnya.Berikut ini perbedaan biaya tetap dan biaya variabel menurut beberapa parameter:

  1. Definisi

Berdasarkan pengertiannya, biaya tetap adalah biaya yang tetap berjumlah sama, tidak berkaitan dengan berapa volume produksi atau jasa yang dihasilkan. Artinya, ketika volume tinggi maupun rendah, biaya yang diperlukan tetap sama. Biaya tetap tidak terpengaruh fluktuasi sesaat yang mungkin terjadi.Sementara biaya variabel adalah biaya yang ikut berubah. Perubahan ini berjalan beriringan dengan perubahan dalam output atau hasil produksi. 

  1. Penilaian

Sementara berdasarkan penilaiannya, biaya tetap terkait dengan waktu. Di sisi lain, biaya variabel berhubungan dengan volume. Hal ini akan menentukan berapa besaran biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel saat proses produksi dilakukan.

  1. Waktu terjadinya

Penting juga melihat perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel lewat waktu terjadinya. Mengingat biaya tetap tidak mengalami perubahan atau jumlahnya tetap sama. Jadi, sifat dari biaya tetap adalah pasti. Bahkan jika tidak ada unit yang diproduksi sekalipun, biaya tetap akan berada di angka yang sama.Di sisi lain, biaya variabel hanya akan dikeluarkan ketika ada proses produksi. Jika tidak ada proses produksi, maka perusahaan bisa jadi tidak mengeluarkan biaya variabel sama sekali.

  1. Biaya satuan

Biaya satuan untuk biaya tetap dapat mengubah harga satuan dari tiap unit yang diproduksi. Jika proses produksi menghasilkan unit yang banyak, maka biaya tetap akan mengalami penurunan per unit.Begitu pula sebaliknya, jika unit yang dihasilkan sedikit, biaya tetap bisa naik. Dalam biaya tetap, biaya satuan berbanding terbalik dengan jumlah unit yang diproduksi.Sementara dalam biaya variabel, jumlahnya akan tetap sama dalam hitungan produksi per unit. Terlepas dari banyak atau sedikitnya jumlah unit yang diproduksi, biaya variabel akan berjalan seperti ini.

  1. Perilaku

Untuk biaya tetap, perilaku atau sifatnya tetap konstan hingga jangka waktu tertentu. Sementara untuk biaya variabel, akan ada perubahan seiring dengan naik turunnya tingkat produksi atau output.

  1. Komposisi

Dalam biaya tetap, ada komposisi seperti overhead produksi tetap, biaya penjualan tetap, distribusi overhead, hingga biaya administrasi tetap.Sementara biaya variabel melibatkan pengeluaran untuk tenaga kerja langsung, bahan langsung, beban langsung, variabel penjualan, variabel produksi overhead, hingga distribusi overhead.Melihat dari contohnya pun, jelas perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Contoh dari biaya tetap adalah biaya yang dialokasikan untuk sewa, asuransi, pajak, gaji, atau ketika ada penyusutan.Sementara untuk biaya variabel, contohnya adalah pengeluaran untuk pengepakan, komisi penjualan, bahan baku, hingga upah.

Cara Menghitung Biaya Tetap

Meskipun biaya tetap bersifat konstan, ada kemungkinan biaya tetap mengalami perubahan ketika melewati jangka waktu tertentu. Misalnya setelah periode 10 tahun, biaya tetap bisa saja mengalami perubahan. Namun dalam jangka waktu pendek seperti 1-2 tahun, biaya tetap tidak bisa diubah.Untuk mudahnya, analogikan sebuah perusahaan startup yang menyewa satu lantai di sebuah gedung, sebagai kantor mereka. Pihak pengelola gedung akan tetap meminta perusahaan startup membayar, terlepas dari seberapa efektifnya karyawan menghasilkan output saat bekerja di kantor. Di sinilah biaya tetap dikeluarkan.Biaya inipun cenderung sama jumlahnya dalam periode jangka pendek. Perubahan mungkin terjadi namun setelah melewati jangka yang lebih panjang.Biaya tetap (fixed cost) berbanding terbalik dengan perubahan volume. Artinya, ketika volumenya rendah maka biaya akan tetap tinggi. Namun jika volumenya tinggi, biaya tetap per unit menjadi rendah.Contoh, sebuah bus yang setiap hari bisa membawa 100 penumpang. Dalam periode 1 bulan, kemampuan angkut bus adalah 3.000 penumpang. Ketika perusahaan berniat menambah daya angkut, tentu harus ada penambahan bus. Maka, perlu dihitung biaya penyusutan sehingga akan terlihat berapa estimasi biaya per unit.Cara menghitungnya adalah:(Harga beli mobil – Nilai sisa) : Taksiran waktu pemakaian(Rp300.000.000 – Rp30.000.000) : 10 tahun = Rp27.000.000Dari cara menghitung itu, terlihat bahwa setiap tahunnya ada biaya penyusutan sebesar Rp27.000.000. Artinya, setiap bulan ada penyusutan di angka Rp2.250.000. Kemudian, bisa dihitung biaya per unit penumpang dengan rumus:Biaya tetap/bulan : Jumlah penumpang/bulan = Biaya tetap/unit

Biaya tetap/bulanJumlah penumpang/bulanBiaya tetap/unit
Rp 2.250.0003.000Rp 750
Rp 2.250.0002.000Rp 1.125
Rp 2.250.0001.000Rp 2.250

Cara Menghitung Biaya Variabel

Berbeda dengan biaya tetap, perlu diingat bahwa biaya variabel dapat berubah secara proporsional. Biaya ini bisa berubah tergantung pada volume yang dihasilkan. Contoh cara menghitungnya adalah: Untuk produksi satu buah smartphone, diperlukan 1 layar ponsel (LCD) dengan biaya sebesar Rp1.000.000. Ketika jumlah smartphone yang diproduksi mencapai 100 unit, artinya biaya variabel meningkat menjadi Rp100.000.000.Angka ini akan terus bertambah jika jumlah unit yang diproduksi juga meningkat. Namun sebaliknya, apabila hanya ada 10 smartphone yang diproduksi, maka biaya variabel untuk LCD hanya Rp10.000.000.Artinya, biaya variabel dan jumlah unit yang diproduksi berlangsung secara proporsional. Jika tidak ada produksi smartphone semisal ketika bahan baku sulit diperoleh, maka biaya variabel pun tidak ada.Cara menghitung biaya variabel ini semakin menegaskan perbedaannya dengan biaya tetap. Ketika berbicara tentang biaya tetap (fixed cost), jumlah biaya yang dikeluarkan akan tetap sama terlepas dari berapa jumlah unit yang diproduksi.


You Might Also Like