Pengertian dan Perbedaan Kas (Cash) dan Setara Cash (Cash Equivalent)

pengertian_dan_perbedaan_kas__cash__dan_setara_cash__cash_equivalent

Sudah menjadi rahasia umum bahwa laporan keuangan merupakan salah satu dokumen yang sangat penting bagi semua pelaku bisnis. Pasalnya, laporan keuangan memungkinkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para penggunanya yang berkepentingan untuk mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan serta aktivitas penggunaan kas dan setara kas.Bagi orang yang masih awam dengan dunia akuntansi, istilah kas dan setara kas akan membingungkan. Kas dan Setara Kas merupakan salah satu komponen akuntansi yang wajib dicatatkan dalam laporan neraca sehingga sangat penting untuk mengetahui pengertian dan perbedaannya.

Apa Itu Kas dan Setara Kas?

KasDimulai dengan Kas atau yang sering disebut juga dengan Cash merupakan salah satu harta perusahaan yang sifatnya paling likuid atau paling mudah untuk diubah menjadi bentuk lain sehingga seringkali kas (cash) disebut sebagai aktiva yang paling lancar. Yang termasuk ke dalam golongan kas ada uang logam, uang kertas, dan dana perusahaan yang ada di bank atau yang sedang ada di tangan untuk digunakan secara langsung dalam membayar kewajiban perusahaan yang sifatnya segera.Selain itu, contoh lain dari yang dianggap sebagai Kas dari bank adalah saldo rekening giro di bank, bon sementara serta bon kas kecil yang belum direimbursed.Setara KasSedangkan Setara Kas atau dikenal juga dengan Cash Equivalent merupakan investasi jangka pendek dengan risiko perubahan nilai tidak signifikan  yang sifatnya sangat likuid dimana perusahaan bisa mengubahnya menjadi kas dengan cepat. Salah satu contoh dari Setara Kas seperti kertas komersial (commercial paper), akseptasi bankir (banker acceptances), dana pasar uang (money market funds), deposit bank, surat perintah bayar, giro bank, dan bon kas kecil.Adapun kriteria dari surat berharga yang dapat digolongkan menjadi Setara Kas adalah sebagai berikut:

  1. Dapat ditukar dengan kas setiap saat atau bersifat sangat likuid
  2. Memiliki tanggal jatuh tempo yang singkat yaitu 90 hari atau kurang
  3. Tidak ada resiko pengurangan nilai jika surat berharga tersebut diubah menjadi kas atau jika ada pengurangan nilai, maka nilai yang dipotong berjumlah kecil dan kurang berarti.
ItemKlasifikasiKeterangan
KasKasJika tidak dibatasi sebagai kas, tapi jika dibatasi dilaporkan pada aset lancar atau tidak lancar
Kas Kecil dan Dana PerubahanKasDilaporkan sebagai kas
Surat Berharga Jangka PendekSetara KasInvestasi yang jatuh temponya < 3 bulan dan biasanya digabung dengan kas
Surat Berharga Jangka PendekInvestasi Jangka PanjangInvestasi dengan jatuh tempo 3 - 12 bulan
Cek MundurPiutangDiasumsikan dapat ditagih
Uang Muka PerjalananPiutangDiasumsikan ditagih karyawan atau dikurangkan dari gaji mereka
PerangkoBiaya Dibayar DimukaDiklasifikasikan juga sebagai perlengkapan kantor
Cerukan BankKasJika menyebabkan saling hapus maka tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek

Sedangkan yang tidak tergolong sebagai Kas dan Setara Kas dalam neraca adalah deposito berjangka yang memiliki jatuh tempo lebih dari 90 hari, cek kosong dan cek mundur, dana yang sengaja dipisahkan dengan tujuan tertentu, dan rekening giro yang tidak bisa digunakan dengan segera baik di dalam maupun di luar negeri.

Seberapa Penting Kas dan Setara Kas?

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Kas bersifat sangat likuid sehingga perusahaan tidak perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk lain ketika ingin digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti membayar gaji karyawan, melunasi hutang, membeli bahan baku yang diperlukan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pertumbuhan masa depan, membayar biaya operasi, dan melakukan akuisisi atas perusahaan lain.Secara singkat, Kas memberikan perusahaan kesempatan untuk melakukan eksploitasi peluang bisnis yang muncul dan memanfaatkannya untuk menguntungkan perusahaan. Oleh karena itu, Kas biasanya sangat diagungkan dan dianggap sebagai raja. Pasalnya, perusahaan yang tidak memiliki cukup Kas akan membutuhkan waktu untuk bisa menghasilkan uang yang akhirnya membuat perusahaan tidak bisa menangkap peluang bisnis yang muncul dengan segera.

Kas dan Setara Kas pada Laporan Keuangan

Kas dan Setara Kas biasanya dicatat pada bagian aset lancar pada neraca dimana perusahaan melaporkan Kas dan Setara Kas berdasarkan dari biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar. Yang dimaksud dengan biaya perolehan diamortisasi ini merupakan biaya historis yang biasanya disesuaikan dengan amortisasi dan juga penurunan nilai yang terjadi. Sedangkan nilai wajar merupakan jumlah yang diperoleh perusahaan ketika menukarnya dengan transaksi yang adil atau bernilai seimbang.

Manajemen dan Pengendalian Kas

Akibat dari sifatnya yang sangat likuid, Kas dapat dengan mudah berpindah tangan dan sangat sulit untuk membuktikan atas kepemilikannya sehingga Kas sering kali digelapkan, dimanipulasi, dicuri maupun diselewengkan. Oleh sebab itu sangat penting untuk melakukan manajemen dan pengendalian kas  yang fungsinya mencakup penyimpanan, pencatatan, dan operasionalnya.Guna memastikan catatan akuntansi perusahaan yang akurat dan melindungi kas perusahaan, diperlukan penerapan prosedur yang ketat atas penerimaan dan pengeluaran kas.Pengendalian Penerimaan KasSeringnya, sebagian besar dari penerimaan kas perusahaan diperoleh dari kegiatan operasional bisnis yang dilakukan, seperti penjualan tunai baik untuk perusahaan dagang maupun jasa, hasil penagihan piutang usaha dari pelanggan jika penjualan dilakukan secara kredit, dan penerimaan kas lainnya yang diperoleh dari kegiatan non-operasional perusahaan.Untuk dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atas kas perusahaan, berikut beberapa prinsip pengendalian atas penerimaan kas yang penting untuk diterapkan:

  • Membatasi jumlah karyawan yang bertanggung jawab atas penerimaan kas (hanya karyawan tertentu yang secara khusus dapat terlibat dalam kegiatan ini).
  • Melakukan pemisahan tugas antara individu yang menerima kas, menyimpan kas, dan mencatat atau melakukan pembukuan atas penerimaan kas.
  • Uang kas yang diperoleh dari penjualan harian bisnis ataupun yang diperoleh dari penagihan piutang kepada pelanggan harus langsung disetorkan ke bank setiap harinya oleh individu yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
  • Melakukan pengecekan secara independen maupun verifikasi secara internal dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
  • Mengikat individu yang bertanggung jawab atas tugas penerimaan kas dengan uang pertanggungan sebagai jaminannya.

Pengendalian Pengeluaran KasPada umumnya, pengeluaran kas dilakukan untuk membayar beban-beban tertentu yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan segera baik yang berkaitan dengan operasional maupun non-operasional, seperti membayar utang kepada pihak kreditur atau bisa juga untuk membeli aset.Berikut di bawah ini merupakan beberapa prinsip pengendalian atas pengeluaran kas  yang dapat diterapkan guna mencegah penggelapan uang:

  • Hanya karyawan yang berada di jabatan tertentu yang dapat melakukan otorisasi untuk menandatangani cek. Biasanya hanya manajer keuangan yang memiliki kuasa ini.
  • Melakukan pemisahan tugas antara individu yang melakukan pembayaran kas, individu yang menyetujui pembayaran kas, dan yang mencatat atau melakukan pembukuan atas pengeluaran kas.
  • Selalu menggunakan cek yang telah memiliki nomor urut tercetak pada kertas.
  • Selalu melampirkan bukti tagihan untuk setiap cek yang digunakan
  • Invoice yang telah dibayar harus segera diberi stempel ‘Lunas’ atau ‘Paid’.
  • Jumlah atau nilai cek yang akan dibayarkan, tujuan dari pembayaran serta nama penerima pembayaran harus dicetak dengan menggunakan mesin cetak.
  • Selalu melakukan pengecekan baik secara independen maupun verifikasi internal dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
  • Selalu menyimpan blanko cek yang belum digunakan (yang telah bernomor urut) di dalam safe deposit box dan hanya individu tertentu saja yang memiliki akses untuk membukanya.

You Might Also Like