Pernahkah Anda mendengar istilah inkaso? Bagi yang kerap bekerja sama dengan dunia perbankan, mungkin kata inkaso bukan hal yang asing. Inkaso pada dasarnya adalah layanan dari bank dalam proses penagihan uang baik itu ke individu atau perusahaan yang ada di kota berbeda.
Biasanya, perbankan akan melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan tagihan. Nantinya, akan ada warkat atau surat berharga yang tidak bisa dipindahtangankan atau diambil alih.
Dengan kata lain, inkaso juga merupakan bentuk proses penagihan bilyet giro atau cek dari suatu bank di wilayah kliring tertentu kepada bank penerbit yang ada di kota berbeda. Sederhananya, inkaso adalah jasa mengirim uang namun lewat bank.
Manfaat Inkaso
Ada banyak sekali manfaat inkaso, baik bagi pihak bank maupun pihak nasabah. Beberapa di antaranya adalah:
Menghemat biaya transaksi selama proses penagihan
Waktu proses transaksi jadi lebih cepat
Risiko kehilangan akibat perampokan atau aksi kejahatan lainnya bisa dikurangi
Ada pendapatan komisi yang diperoleh bank
Bank bisa promosi berkat adanya layanan inkaso
Proses pengendapan dana inkaso sejak ditagih hingga dicairkan juga bermanfaat bagi pihak bank
Jenis Inkaso
Inkaso bisa dibedakan berdasarkan kriteria tertentu, rata-rata ada 3 jenis inkaso berdasarkan parameter tertentu, yaitu:
Jenis
Berdasarkan jenisnya, inkaso dapat dibedakan menjadi 2:
Inkaso menggunakan warkat lampiran
Artinya amanat inkaso perlu dilampiri dokumen yang penting. Misalnya, faktur, polisi asuransi, kuitansi, atau surat lain yang disetujui oleh pihak bank.
Inkaso tanpa warkat lampiran
Artinya warkat inkaso tak perlu dilampiri dokumen apapun. Contohnya adalah bilyet giro, cek, dan juga surat berharga lainnya.
Lalu lintas dana
Sementara berdasarkan lalu lintas dana, maka inkaso bisa dikategorikan menjadi:
Inkaso masuk
Inkaso masuk berarti tagihan yang masuk dengan beban rekening nasabah. Nanti, hasilnya akan dikirim ke cabang pemrakarsa sebagai keuntungan bagi pihak ketiga.
Inkaso keluar
Sementara inkaso keluar adalah inkaso atas permintaan dari nasabah. Artinya, penagihan dilakukan kepada pihak ketiga baik ke bank lain yang ada di luar kota maupun cabang sendiri. Inkaso hanya akan dibayarkan kepada rekening pemberi amanat setelah prosesnya tuntas.
Mekanisme pelaksanaan
Selain lalu lintas dana serta jenisnya, inkaso juga bisa dibedakan antara lain menjadi:
Inkaso cabang bank sendiri
Artinya proses penagihan dilakukan oleh cabang bank sendiri kepada pihak ketiga yang ada di luar kota dengan kantor cabang bank yang sama.
Inkaso cabang bank lain
Artinya dilakukan terhadap pihak ketiga yang merupakan nasabah bank lain di luar kota. Proses pencairan bisa lewat cabang bank sendiri. Namun apabila tidak ada kantor cabang di wilayah tujuan, bisa menggunakan bank koresponden yang memiliki kantor di wilayah kliring tujuan.
Bank Pemrakarsa dan Bank Pelaksana
Untuk memahami prosedur inkaso, Anda perlu tahu apa itu bank pemrakarsa dan bank pelaksana. Kedua pihak inilah yang terlibat dalam proses penagihan atau inkaso. Bank pemrakarsa adalah bank yang memperoleh warkat pihak ketiga untuk ditagih. Hasil dari penagihan ini akan menjadi keuntungan pihak ketiga. Sementara bank pelaksana adalah bank yang diberi tugas untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga. Pihak ketiga dalam hal ini adalah nasabah bank pelaksana atas amanat dari bank pemrakarsa. Keuntungan dari proses ini akan menjadi milik pihak ketiga nasabah bank pemrakarsa.
Biasanya, komisi atau keuntungan dari proses inkaso akan cair setiap akhir bulan antara cabang pelaksana dan cabang pemrakarsa. Komisi ini hanya akan diberikan kepada pemberi amanat yang ada di cabang pemrakarsa.
Skema Inkaso
Ada beberapa skema atau mekanisme inkaso yang bisa dilakukan. Berikut penjelasannya:
Teller kepada penyetor inkaso
Pada skema pertama, maka teller menerima slip permintaan inkaso lengkap dengan warkatnya. Kemudian, dilakukan pemeriksaan kelayakan warkat yang diterima. Tak lupa, ada proses pencocokan kebenaran pengisian slip inkaso.
Tahap selanjutnya barulah ada pemberian stempel teller dan stempel kas keliling. Stempel ini diberikan pada lembar belakang warkat serta pada slip permintaan inkaso.
Kemudian, lembar salinan diberikan oleh pihak nasabah kepada penyetor. Tak lupa, disampaikan pada penyetor bahwa ada waktu 3 hari kerja untuk menghubungi pihak bank dan menyampaikan hasil inkaso.
Mekanisme inkaso
Mekanisme inkaso lainnya bisa dimulai dari nasabah yang mengajukan inkaso dan mengambil box teller di dalam main vault atau brankas utama. Setelah menghitung uang yang ada, saldo dicocokkan.
Apabila ada kekurangan saldo, bisa meminta selisihnya kepada head teller namun tetap dalam batas limit yang ditentukan. Selanjutnya, formulir cash exchange bisa dipilih.
Periksa semua kelengkapan dan bawa revershing tiket kewajiban jika ada. Kemudian, bawa tolakan warkat seperti bilyet giro dan cek serta buku rekening. Hal yang tak kalah penting dalam mekanisme inkaso adalah mengubah tanggal yang ada pada mesin validasi. Proses selesai apabila semua data dan kelengkapan telah cocok.
Inkaso sangat bermanfaat bagi Anda yang memerlukan proses penagihan terutama dalam jumlah besar. Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan penagihan sendiri karena perbedaan lokasi atau kota, maka inkaso sangat membantu.
Mekanisme terjadinya inkaso termasuk aman dan resikonya pun kecil. Apabila merasa bingung dengan mekanismenya, jangan segan untuk bertanya kepada pihak bank sedetil mungkin.
Jika ada kesalahan transaksi sekalipun, pihak bank bisa membantu mencari solusi. Tak kalah penting, inkaso banyak menjadi pilihan karena dapat menghemat biaya. Apabila penagihan harus dilakukan kepada nasabah yang ada di luar kota atau bahkan luar negeri, biayanya bisa besar. Namun dengan inkaso, biaya ini bisa ditekan.
Memang aka nada biaya seperti warkat dalam bentuk cek, bilyet giro, pos, teleks, hingga faximile. Namun biaya ini tetap lebih rendah ketimbang melakukan penagihan sendiri.
Apabila waktu termasuk pertimbangan Anda, maka inkaso juga bisa jadi pilihan. Proses penagihan warkat apabila dilakukan sendiri tentu perlu waktu yang cukup lama.
Namun dengan bekerja sama dengan bank untuk melakukan inkaso, maka proses penagihan warkat kepada orang lain juga menjadi semakin cepat. Baik Anda yang membutuhkan jasa maupun pihak bank sama-sama akan mendapatkan keuntungan.
Bank pemrakarsa akan mendapatkan komisi inkaso, pihak yang akan menagih juga mendapatkan keuntungan dengan semua kemudahan ini. Proses menjadi jauh lebih mudah dan singkat. Sementara bank dan pihak ketiga melakukan proses penagihan, maka Anda bisa mengalokasikan waktu untuk hal produktif lainnya.