Penjelasan Lengkap Mengenai E-Commerce: Definisi, Perspektif, Komponen, Jenis, Contoh serta Manfaatnya

Penjelasan_Lengkap_Mengenai_E-Commerce

Sejak pandemi Covid-19 menyebar, ada banyak UMKM dan perusahaan yang menutup bisnis mereka karena mengalami penurunan keuntungan atau omset yang begitu drastis. Dan mengingat adanya pembatasan yang dilakukan dalam berbagai bidang, akses internet pun sangat dibutuhkan. Karena itulah, segala aktivitas pun berubah menjadi serba online. Mulai dari pinjaman online, bayar tagihan online, belajar mengajar online hingga jual-beli online. Nah, salah satu istilah penting yang paling sering dikaitkan dengan segala kegiatan yang berbau online adalah e-commerce. Dan e-commerce ini kerap dihubungkan dengan marketplace mengingat fungsinya hampir sama dengan istilah tersebut. 

Apa Itu e-Commerce?

Lantas, apa definisi sebenarnya dari e-commerce? Bagaimana para ahli menjelaskan atau mendefinisikan istilah yang satu ini? Nah, sebagai informasi untuk Anda, e-commerce dalam bahasa inggris merupakan kepanjangan dari electronic commerce atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai perdagangan elektronik. Menurut Wikipedia, definisi e-commerce itu sendiri adalah kegiatan penyebaran, pembelian, penjualan, hingga pemasaran barang-barang maupun jasa lewat sistem elektronik seperti internet, televisi, serta jaringan komputer lainnya. Sementara itu, para ahli juga mendefinisikan e-commerce mengingat bisnis ini memiliki arti atau makna yang sangat luas. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Loudon (1998), menyatakan bahwa e-commerce adalah sebuah proses transaksi jual beli yang dilakukan antara penjual dan pembeli atau dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya secara elektronik menggunakan komputer yang berfungsi sebagai perantara transaksi mereka. McLeod Pearson, menerangkan bahwa e-commerce atau perdagangan elektronik itu merupakan suatu pelaksanaan sebuah proses bisnis yang bisa terjadi dengan cara memanfaatkan jaringan komputer dan komunikasi. Armstrong dan Kotler, mendefinisikan e-commerce sebagai saluran online yang digunakan oleh pebisnis untuk aktifitas bisnisnya serta konsumen untuk mendapatkan suatu informasi dengan bantuan perangkat komputer. Jony Wong (2010), menyatakan bahwa e-commerce ialah sebuah kegiatan pembelian dan penjualan juga aktivitas pemasaran produk-produk berupa barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti radio, televisi, serta jaringan internet.Kalakota dan Whinston, menjelaskan bahwa e-commerce itu ialah aktivitas belanja yang dilakukan secara online menggunakan internet dan cara transaksi serta pembayarannya pun melalui transfer dengan cara digital. Vermaat (2007), mengatakan bahwa e-commerce merupakan suatu kegiatan transaksi bisnis yang dilakukan dalam jaringan elektronik misalnya internet. Oleh karena itu, bagi siapapun yang memang memiliki akses ke jaringan ini maka dapat turut serta untuk berpartisipasi dalam e-commerce. 

Perspektif Penting Tentang e-Commerce

Dari definisi-definisi yang dipaparkan oleh para ahli mengenai e-commerce di atas, maka bisa ditarik empat buah perspektif penting tentang e-commerce.Pertama, dari perspektif online. Bahwa e-commerce mampu menyediakan kemudahan baik bagi produsen atau penjual maupun konsumen atau pembeli agar bisa menjual dan membeli produk yang mereka inginkan melalui internet serta berbagai sarana online lainnya.Kedua, dari perspektif proses bisnis. Bahwa e-commerce itu merupakan aplikasi hasil teknologi yang membuat proses aliran kerja dan transaksi bisnis menjadi proses otomatisasiKetiga, dari perspektif komunikasi. Bahwa e-commerce bisa dikatakan merupakan sebuah proses pengiriman produk barang dan jasa serta informasi hingga layanan pembayaran yang dilakukan langsung melalui komputer dan berbagai perangkat elektronik lainnya.Keempat, dari perspektif layanan. Bahwa e-commerce dapat berfungsi sebagai sebuah alat pemenuhan keinginan suatu perusahaan produsen, konsumen, dan manajemen untuk dapat mengurangi service cost atau biaya layanan saat mereka ingin meningkatkan kecepatan layanan pengiriman serta kualitas produk barang atau jasa.

Komponen-komponen e-Commerce

Dalam praktiknya, ada beberapa komponen standar yang harus ada dalam e-commerce untuk mendukung proses operasionalnya. Komponen-komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut.ProdukTentu saja salah satu komponen paling penting dalam e-commerce adalah produk. Dalam hal ini, e-commerce mendukung penjualan berbagai macam produk mulai dari produk barang dalam bentuk fisik hingga yang digital. Beberapa contoh produk fisik yang didukung penjualannya oleh e-commerce adalah buku, gadget seperti laptop, handphone atau tablet, pakaian, makanan, mainan, alat-alat dapur dan rumah tangga, serta masih banyak lagi. Sementara itu, untuk produk digital yaitu software, ebook membership, musik, dan lain-lain.Tempat Penjualan ProdukKomponen lain adalah tempat penjualan produk-produk yang dimaksud. Oleh karena kegiatan ini dilakukan lewat internet maka pastinya dibutuhkanlah domain dan hosting agar seseorang atau company bisa membuat website sebagai media promosi dan tempat menjual produk-produk mereka secara online. Metode Pembayaran ProdukBeberapa contoh metode pembayaran dalam e-commerce yang biasa digunakan adalah via transfer ATM, COD, internet banking dan internet payment (seperti PayPal), kartu kredit dan debit, e-payment, hingga bankdraft. Untuk yang memilih e-payment lewat e-wallet, Anda bisa menggunakan beragam dompet digital populer di Indonesia seperti Link Aja, Go-Pay, Dana, OVO, Shopee Pay, dan masih banyak lagi. Cara Menerima Pesanan ProdukAda banyak cara bagi penjual dalam bisnis e-commerce untuk menerima pesanan produk dari pembeli. Mulai dari chatting, telepon, whatsapp, pesan singkat, email, dan masih banyak lagi.Metode Pengiriman ProdukUmumnya, cara mengirimkan barang-barang e-commerce di Indonesia adalah dengan memakai jasa pengiriman barang. Beberapa contoh jasa pengiriman populer adalah Pos Indonesia, TIKI, JNE, dan sebagainya. Terkadang juga menggunakan jasa antar barang dari Ojek Online.Bentuk pengirimannya sendiri bisa dilakukan melalui salesman atau dalam bentuk paket yang diantar oleh beberapa jasa pengiriman seperti yang telah disebutkan di atas, atau bisa juga diunduh jika produk yang dibeli konsumen berupa produk digital dalam bentuk file (contohnya saja software). Layanan Pelanggan Layanan pelanggan atau customer service (CS) adalah salah satu komponen penting lain dalam e-commerce yang juga tak boleh ketinggalan dalam proses operasional bisnis ini. Biasanya CS dilakukan melalui email, FAQ, media sosial, formulir online dari penjual, chatting, dan telepon. 

Jenis-jenis e-Commerce

Lantas, apa saja jenis-jenis e-commerce? Well, ada beberapa jenis e-commerce yang ada dan penting untuk Anda ketahui terutama bagi yang berkecimpung di dunia bisnis online. Online to Offline atau O2OSalah satu contoh e-commerce yang masuk dalam kategori jenis O2O ini adalah gojek dan grab dimana keduanya menggunakan saluran online dan offline sekaligus. Dalam O2O, produsen akan menemukan dan menarik sendiri konsumen mereka, sekaligus juga melakukan promosi mereka secara online. Lalu seterusnya akan dilakukan pembelian offline langsung di toko penjual atau produsen. Tentu saja sebelum barang diambil oleh gojek di toko, pembeli akan memesan barang yang diinginkan terlebih dahulu lewat cara online.Business to Business atau B2BJenis e-commerce yang satu ini hanya bisa terjadi antara satu perusahaan kepada perusahaan lainnya yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis dan sudah saling mengetahui dan memahami bisnis apa yang sedang dijalankan. Karena itulah, produk barang atau jasa yang dibeli dan dijual pun umumnya berjumlah banyak. Salah satu contoh e-commerce B2B adalah ketika sebuah perusahaan produsen barang tertentu bekerja sama dengan perusahaan lain seperti suatu online shop yang akan menjual barang produknya ataupun dengan supplier mulai dari konsultasi kebutuhan barang sampai proses pembayarannya.Business to Public Administration atau B2ASeperti namanya, maka jenis e-commerce yang satu ini berfungsi menjual produk barang maupun jasa yang mereka miliki kepada suatu lembaga publik atau pemerintah. Jadi, maksudnya disini sebuah perusahaan produsen akan menawarkan beragam macam produk barang atau jasa yang mereka miliki kepada pemerintah. Umumnya, penawaran ini dilakukan melalui proses tender. Business to Consumer atau B2CE-commerce yang satu ini adalah jenis e-commerce yang paling banyak Anda temukan di lingkungan sehari-hari. Yakni, proses transaksinya dilakukan secara langsung dari produsen yang menjual produk barang maupun jasa kepada konsumen. Dari pengertiannya itulah, maka sebenarnya jenis e-commerce ini sama dengan cara kerja toko retail yakni produsen dapat menjual produknya dengan cara eceran secara langsung kepada konsumen. Namun yang membedakannya diantara retail dan jenis e-commerce ini adalah media yang digunakan yakni melalui jaringan online. Salah satu contoh e-commerce ini adalah Shopee, Lazada atau Tokopedia. Jika bergabung dengan e-commerce tersebut di atas, maka para produsen produk atau penjual barang pun bisa langsung terhubung dengan konsumen. Consumer to Business atau C2BMerupakan kebalikan dari B2C, transaksi jual beli dalam e-commerce yang satu ini dilakukan dari konsumen langsung kepada perusahaan. Dengan kata lain, seorang individu menawarkan produk barang atau jasa yang ia miliki kepada sebuah perusahaan yang membutuhkan produk tersebut. Nah, salah satu contoh daripada e-commerce jenis ini adalah freelance. Consumer to Consumer atau C2CUntuk consumer to consumer, transaksi penjualannya umumnya dilakukan dari satu konsumen kepada konsumen lainnya. Supaya bisa terjadi transaksi, biasanya mereka membutuhkan suatu perantara atau wadah yang dapat menghubungkan juga mempertemukan kedua konsumen. Dalam C2C, ada banyak metode pembayaran yang bisa digunakan, salah satunya adalah dengan memakai COD atau Cash on Delivery. Website OLX, Bukalapak, dan Tokopedia adalah beberapa contoh jenis website yang tergolong dalam contoh e-commerce ini. Consumer to Administration atau C2AHampir sama dengan B2A, jenis e-commerce yang satu ini adalah dari seseorang (individu) kepada pemerintah. Biasanya C2A dilakukan dalam bentuk jasa, jarang yang dalam bentuk barang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi layanan individu atau pemerintah dengan teknologi. 

Contoh-contoh e-Commerce di Indonesia

Ada banyak contoh e-commerce di Indonesia dan sebenarnya sudah berlangsung sejak lama di negeri ini. Apa sajakah itu? Berikut beberapa contoh diantaranya. Transaksi Jual-Beli Online di MarketplaceSalah satu contoh e-commerce paling umum dan banyak yang kita temui sehari-hari adalah transaksi jual-beli online di berbagai marketplace lokal. Misalnya saja di Bhinneka, Ralali, Blibli, Lazada, Bukalapak, JD.ID, Traveloka, Tokopedia, Shopee, Kaskus, dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan bahwa melakukan transaksi lewat marketplace atau platform e-commerce secara umum bisa memberi manfaat berupa kemudahan dalam berbelanja. Selain itu, platform ini juga sangat membantu pebisnis dan pemerintah untuk mengaktifkan fitur penjualan serta transaksi secara online. Atau yang biasa kita kenal sebagai digitalisasi UMKM. Nah, dengan peningkatan transaksi seperti itu maka akan membuat banyak investor mau mengalokasikan dana mereka untuk diberikan kepada e-commerce dan e-marketplace. Berkat pertumbuhan keduanya yang semakin meningkat di Indonesia maka perekonomian di tanah air pun akan semakin berkembang pesat. Transaksi Pembayaran Melalui Internet Banking dan SMS BankingSelain jual-beli secara online di berbagai marketplace seperti yang diterangkan di atas, contoh bentuk e-commerce lainnya adalah dengan melakukan transaksi pembayaran melalui internet dan SMS banking. Seperti diketahui, metode pembayaran lewat jaringan internet dan telekomunikasi seperti ini adalah bagian paling penting dari kegiatan e-commerce sekarang ini yang membuatnya berbeda dari kegiatan jual-beli konvensional. Berlangganan Internet Provider dan TV KabelBag Anda yang sedang berlangganan TV Kabel dan internet provider di rumah, maka ketahuilah bahwa sebenarnya Anda sedang melakukan salah satu bentuk e-commerce lho! Bisa dikatakan bahwa contoh e-commerce yang satu ini sudah lama berlangsung di Indonesia. Beberapa contoh perusahaan yang menyediakan TV kabel dan internet provider adalah Indihome, Indovision, Big TV, Firstmedia, dan MyRepublic. 

Manfaat e-Commerce

Ada beberapa manfaat dan alasan mengapa e-commerce sangatlah menarik bagi pembeli dan penjual atau produsen produk suatu barang atau jasa. Alasan-alasan tersebut dirangkum dalam beberapa poin berikut. Bagi Pelaku Bisnis

  • Mampu menghemat waktu transaksi
  • Mampu meningkatkan loyalitas customer terhadap penjual
  • Pembeli bisa datang dari mana saja alias lintas wilayah 
  • Mampu memperluas jangkauan pasar atau market exposure lintas daerah bahkan negara
  • Tidak harus membuka toko atau menyewa ruko secara offline
  • Tidak perlu harus keluar dana banyak untuk menggaji banyak karyawan
  • Harga produk yang dijual oleh vendor atau penjual lebih murah. Hal ini terjadi karena biaya operasional seperti gaji karyawan dan sewa toko pun berkurang

Bagi Konsumen/ Pembeli

  • Mampu mempermudah proses pembayaran produk karena bisa dilakukan dengan cara online
  • Selalu memberikan informasi barang yang sedang up-to-date dengan lebih lengkap
  • Mampu menghemat waktu juga tenaga karena pembeli sudah tak perlu lagi datang ke toko fisik
  • Mampu memberikan banyak pilihan barang yang lebih beragam dari berbagai penjual atau vendor
  • Mampu diakses serta dibeli dimanapun dan kapanpun selama pembeli memiliki akses jaringan 
  • Pembayaran produk yang dibeli bisa dilakukan secara online dengan mudah
  • Harga produk barang yang dijual jadi lebih murah daripada harga di toko
  • Mampu meningkatkan supplier management
  • Manajemen persediaan barang tersedia secara otomatis 

Demikianlah ulasan lengkap tentang apa itu e-commerce, jenis dan contohnya hingga manfaat dan komponen-komponen yang harus ada saat melakukan bisnis e-commerce. Semoga penjelasan kami bermanfaat untuk Anda. 


You Might Also Like