Perbedaan Beban, Kewajiban dan Utang Beserta Contohnya

perbedaan_beban_kewajiban_dan_utang_beserta_contohnya.png

Dalam akuntansi, istilah beban, utang, hingga kewajiban seringkali kita dengar. Walau demikian, masih banyak orang yang salah mengklasifikasikan jenis transaksinya. Misalnya, transaksi beban diklasifikasikan sebagai transaksi hutang yang tentu akan membingungkan laporan keuangan. Selain itu, walaupun beban dan biaya sering digunakan dalam konteks yang sama, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan lho! Berikut ini adalah ulasan singkat dan jelas tentang perbedaan beban, kewajiban, serta utang. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Beban 

Secara umum, beban dapat diartikan sebagai besaran alokasi dana yang digunakan untuk membiayai suatu aktivitas penunjang. Beban juga merupakan sumber dana untuk melancarkan proses bisnis sehingga bisa memperoleh laba. Dalam akuntansi, beban dapat dikategorikan sebagai dua kelompok besar yaitu beban usaha dan beban di luar usaha.Beban usaha antara lain adalah beban gaji, beban iklan, beban sewa, hingga beban perlengkapan. Jenis transaksi untuk membiayai perusahaan dapat diartikan sebagai beban usaha. Sebaliknya, beban di luar usaha adalah beban yang berasal dari kegiatan di luar inti usaha perusahaan seperti beban bunga.Namun, apakah Anda tahu kalau istilah beban dan biaya sebenarnya memiliki semacam perbedaan? Walau sering digunakan untuk konteks transaksi yang serupa, dua kata ini sebenarnya sedikit berbeda. Secara umum, biaya diartikan sebagai sumber ekonomi atau sumber biaya yang wajib dialokasikan perusahaan agar bisnis bisa berjalan.Sedangkan, beban adalah sebuah penurunan nilai dari sebuah perlengkapan atau penyusutan nilai aktiva. Namun dalam artikel berikut ini, kita akan menyamakan istilah beban dan biaya sebagai sebuah sumber ekonomi yang dikeluarkan perusahaan baik untuk kegiatan operasi usaha maupun penyusutan nilai aktiva. Hal ini karena Biaya maupun Beban pada nantinya akan mengurangi pendapatan usaha yang juga berdampak pada penurunan laba.

Di mana Beban Dicatat? 

Sebagai akun yang bisa mengurangi laba atau menambah rugi perusahaan, akun beban dicatat pada laporan laba rugi atau yang biasa dikenal sebagai income statement. Beban dianggap sebagai bentuk pengeluaran yang sudah digunakan dan tidak akan memberikan manfaat di masa depan. Beban juga memiliki periode akuntansi jangka pendek yang mana kurang dari satu tahun. Berbanding terbalik dengan biaya yang memiliki periode jangka panjang.Baik beban maupun biaya memiliki saldo normal di debit sehingga berlawanan dengan pendapatan perusahaan yang berada di posisi kredit sebagai saldo normal. Beban secara umum juga akan memiliki nominal yang relatif kecil karena diambil dari pengeluaran pendapatan. Dalam perspektif biaya, nominalnya akan lebih besar karena diambil dari pengeluaran modal. Akan tetapi, bukan berarti kita harus memisahkan antara beban dan biaya. Ini tergantung pada preferensi perusahaan dalam menggunakan istilah tersebut.Contohnya, beban sewa atau biaya sewa bisa saja berarti sama namun dibedakan untuk tujuan tertentu. Hal ini tergantung daripada konteks biaya dan beban yang akan digunakan untuk memahami biaya atau beban itu sendiri. Bahkan, dalam beberapa kondisi, beban dianggap sebagai pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan sedangkan biaya dianggap sebagai pengeluaran untuk mendapatkan keuntungan.Namun nantinya, baik beban maupun biaya akan tetap mengurangi pendapatan sehingga sangat berpengaruh terhadap laba maupun rugi. Itu mengapa, penggunaan istilah beban dan biaya hanya sebatas konteks tanpa adanya perbedaan ciri sebagai pengurang pendapatan.Beban memiliki beberapa jenis seperti beban operasional, beban bunga, beban penyusutan, beban tangguhan, beban kredit macet, dan beban akrual. Beban operasional adalah segala bentuk pengeluaran akibat kegiatan administrasi dan penjualan. Beban bunga adalah beban yang muncul karena melakukan pinjaman pada pihak ketiga.Beban penyusutan adalah besaran penyusutan aktiva karena telah digunakan dalam periode tertentu. Selanjutnya adalah Beban tangguhan yang berarti beban yang harus dibayar lebih awal walau belum dimanfaatkan sama sekali. Yang terakhir adalah beban akrual dengan definisi sebagai beban yang belum dibayar walau manfaatnya sudah dirasakan perusahaan.

Pengertian Kewajiban (Utang) 

Kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang atau dengan media lain terhadap pihak ketiga dapat diartikan sebagai utang atau liabilitas. Berbeda dengan biaya atau beban yang mampu mengurangi kas perusahaan, utang atau kewajiban justru mampu menjadi sumber dana tambahan. Walau nantinya harus dikembalikan dalam kurun waktu tertentu, utang bisa saja memberikan keuntungan bila bisa dikelola dengan baik.Pemberi pinjaman biasanya akan memberikan besaran bunga sebagai bentuk antisipasi terhadap inflasi. Besaran bunga yang harus dibayar inilah yang nantinya bisa menjadi beban bunga bagi penerima pinjaman. Secara garis besar, terdapat tiga jenis hutang yaitu hutang jangka pendek, menengah, dan panjang.

  1. Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek adalah kewajiban yang harus segera dilunasi perusahaan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Hutang jenis ini biasanya akan dilunasi dengan aktiva lancar perusahaan seperti kas. Utang jangka pendek mencakup utang biaya, utang dagang, hingga utang wesel.

  1. Utang Jangka Menengah

Utang jangka menengah adalah utang yang harus dilunasi antara satu sampai sepuluh tahun. Dengan jangka waktu seperti itu, tentu nominal pinjaman akan cukup besar. Perusahaan harus dengan matang mempertimbangkan segala aspek seperti beban bunga dan denda. Kemungkinan gagal bayar juga harus diminimalisir.

  1. Utang Jangka Panjang

Utang yang terakhir adalah utang jangka panjang atau yang juga disebut sebagai utang tidak lancar. Utang jenis ini memiliki masa jatuh tempo lebih dari 10 tahun dengan beban bunga yang biasanya relatif rendah namun nominal yang sangat besar. Utang jangka panjang tentu diharapkan berguna untuk perusahaan dalam waktu sangat panjang dan berguna untuk meningkatkan stabilitas perusahaan.

Di mana Utang Dicatat?

Utang pada laporan keuangan selalu dicatat pada sisi kredit sebagai posisi normal. Khususnya utang akan dicatat dalam neraca sebagai kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan. Di awal penerimaan utang, kas perusahaan akan bertambah namun saat utang jatuh tempo, kas perusahaan akan berkurang sebesar nominal utang dan nominal bunganya.Hal dasar yang paling membedakan antara utang dan beban/biaya adalah sifatnya. Beban atau biaya pasti akan selalu mengurangi pendapatan/keuntungan perusahaan karena mereka harus mengeluarkan sejumlah uang yang diambil dari pendapatan atau keuntungan. Namun, sebuah utang bisa merugikan maupun sangat menguntungkan perusahaan.Utang yang tak bisa dikelola atau dimanfaatkan akan membawa kerugian besar, sebaliknya, bila perusahaan berhasil memanfaatkan utang dengan baik maka utang bisa menjadi batu pijakan untuk meningkatkan keuntungan berkali-kali lipat.Nah, itu dia beberapa perbedaan sekaligus informasi seputar beban dan utang. Pada intinya, beban dan biaya memiliki kesamaan namun hanya dibedakan dari sudut pandangnya saja. Sedangkan utang dan kewajiban adalah satu akun yang sama dengan tiga jenis utama yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang.Semoga artikel ini bermanfaat ya!


You Might Also Like