Dalam berbisnis di era yang serba digital seperti sekarang ini, data akan sangat mudah didapatkan dan transparan. Karena kemudahan yang ditawarkan terkadang privacy data Anda sulit terjaga dari pihak-pihak yang berniat buruk. Perlindungan berlapis password yang di input berkali-kali diperlukan untuk menjaga privacy data pada transaksi-transaksi Anda. Dalam suatu sistem pembayaran atau pembukaan akun biasanya muncul empat hingga enam digit angka yang dikirimkan langsung ke nomor ponsel Anda. Selain diberikan kode Anda juga diberikan waktu untuk menginput kode tersebut biasanya dalam waktu sekitar 5 menit saja. Karena setelah lewat waktu yang ditentukan kode OTP Anda tidak akan berlaku lagi.  

Apa itu One-Time Password (OTP)?

Jika Anda sudah familiar dengan transaksi tersebut tentu Anda sudah sering mendengar one-time password atau yang lebih dikenal dengan OTP. Kode berupa empat hingga enam angka ini merupakan sebuah metode untuk menjaga transaksi Anda tetap aman dari pihak-pihak yang berniat buruk pada akun-akun Anda. Saat ini OTP sangat umum digunakan pada berbagai transaksi. Mulai dari pembukaan akun berbagai aplikasi seperti aplikasi belanja, aplikasi dompet digital atau transaksi perbankan. Penggunaan OTP sudah sangat umum digunakan saat ini. Jadi, secara garis besar OTP merupakan suatu kode antara empat sampai lima digit dalam waktu tertentu. 

Fungsi dari One-Time Password (OTP)

Anda yang sudah terbiasa menggunakan transaksi berbentuk aplikasi khususnya dalam transaksi perbankan mungkin enggan untuk menerima kode OTP berkali-kali. Karena selain memasukan Kode OTP yang Anda terima harus Anda memasukan kode lain yaitu password transaksi Anda. Jadi apa sebenarnya fungsi OTP? Secara umum fungsi OTP adalah menjaga privacy Anda dari pihak-pihak jahat dengan memanfaatkan privacy Anda. Sebenarnya OTP merupakan kode yang relatif sangat aman menjaga privacy Anda dalam melakukan transaksi. Karena memiliki waktu dan kode yang cukup acak, sehingga pihak-pihak yang mungkin berniat jahat memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk menyalahgunakan akun Anda. 

Bagaimana Cara Kerja One-Time Password (OTP)

Pada bagian ini Anda akan sedikit berkenalan dengan beberapa istilah dalam teknologi ini. Walaupun tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi ketika Anda mengalami gangguan dan kode OTP tidak dikirim juga Anda bisa memaklumi dan tidak langsung menghubungi customer service. Atau ketika Anda membangun aplikasi Anda sendiri, Anda sudah mengetahui metode terbaik untuk menggunakan kode OTP. Pertama OTP akan membutuhkan tempat tujuan kemana akan dikirimkan baik itu nomor HP, alamat email atau suatu alat token berbentuk kalkulator mini. Umumnya yang digunakan saat ini adalah nomor HP atau alamat email, sudah cukup jarang yang menggunakan alat token berbentuk kalkulator mini. Metode OTP ini menggunakan algoritma time-based one-time password. Dari namanya saja sudah bisa terlihat bahwa password harus sinkron antara pihak penerima dan pengirim OTP. Pengirim OTP akan mengacak nomor kemudian mengirimkan kepada penerima OTP. Waktu untuk menginput OTP setelah dikirimkan biasanya adalah satu hingga lima menit. Secara otomatis kode OTP akan hangus dalam waktu yang ditentukan atau ketika kode OTP sudah selesai digunakan.

Tingkat Keamanan Transaksi yang Menggunakan One-Time Password (OTP)

Bisa dikatakan keamanan transaksi dengan menggunakan kode OTP sangat baik. Karena memiliki waktu yang terbatas juga kode unik yang sulit ditiru oleh pihak lain. Bahkan kode OTP juga disarankan untuk digunakan mengganti sistem PIN yang umum digunakan sekarang. Karena sistem PIN dinilai kurang praktis dimana Anda harus mengingat banyak angka ataupun kode. Sementara kode OTP memberikan kebebasan kepada Anda untuk tidak mengingat PIN yang banyak. Apalagi jika Anda memiliki banyak akun untuk melakukan berbagai hal tentu metode ini akan sangat memudahkan. Selain itu, akun yang banyak dengan PIN yang berbeda-beda besar kemungkinan sering membuat Anda tertukar atau lupa. Itulah kenapa kode OTP ini dinilai memiliki performa yang lebih baik untuk menjaga privacy Anda. 

Kekurangan dari One-Time Password (OTP)

Walaupun sudah di desain dengan sangat baik tetapi sistem tetap akan memiliki kekurangan. Metode mana yang dipilih itu tergantung preferensi Anda. Kode OTP yang sudah di desain agar memiliki tingkat keamanan tingkat tinggi juga masih memiliki kekurangan seperti: 

1. Salah memasukan OTP

Hal yang membuat kode OTP ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi adalah waktu yang terbatas. Tetapi, hal tersebut juga bisa menjadi kekurangan ketika Anda salah berkali-kali memasukan kode OTP. Dalam transaksi satu hingga lima menit adalah waktu yang cukup untuk memasukan 6 digit angka. Tetapi terkadang ada waktu-waktu dimana kesalahan terjadi. 

2. Mahal dari sisi pengguna

Seperti yang diketahui, kode OTP akan dikirimkan ke nomor ponsel atau alat token yang sudah diberikan. Dari sisi pengguna metode ini dinilai relatif mahal, karena harga dari satu kode OTP bisa dibayar menggunakan pulsa. Satu kode OTP umumnya dihargai sekitar Rp. 500,-. Selain memiliki harga per satu kode OTP ada minimal pulsa yang harus disediakan oleh nasabah antara Rp. 1000,- hingga Rp. 5000,-. Jika dilakukan simulasi, misalnya Anda melakukan transaksi dengan nilai Rp 50.000,- dengan harga satu kode OTP sebesar Rp. 500,- maka pada transaksi minimal Rp. 50.000,- Anda mengeluarkn 1% untuk menerima kode OTP. Tetapi, jika melakukan transaksi dengan nilai yang lebih tinggi tentu hal ini menjadi lebih efisien karena harganya menjadi lebih murah. 

Secara garis kita jadi mengetahui bahwa OTP merupakan alat untuk melakukan verifikasi dalam transaksi atau masuk ke akun-akun transaksi Anda. Kode OTP memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan dinilai cukup baik dan bisa untuk menggantikan sistem login seperti yang umum digunakan sekarang. Tetapi dari tingginya tingkat keamanan tersebut harga yang ditawarkan untuk menggunakan OTP ini relatif cukup tinggi dari pada menggunakan sistem login. Kemudahan utama yang ditawarkan adalah Anda tidak perlu mengingat kode yang dikirimkan karena hanya bisa digunakan sekali saja.