4 Cara Meningkatkan Omset Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Bidang Kuliner

4_cara_meningkatkan_omzet_usaha_kecil_dan_menengah

Kuliner adalah salah satu bidang usaha yang tidak pernah berhenti bergeliat. Setiap detiknya, ada usaha di bidang kuliner yang mulai berkembang dan sebaliknya gulung tikar. Tren positif pasar produk kuliner ini pula yang membuat banyak usaha kecil dan menengah atau UKM terus mencari segmentasi pasar mereka.Namun perlu diingat, bisnis kuliner adalah bisnis yang gampang-gampang susah. Pengusaha kuliner berhadapan langsung dengan bahan baku yang punya masa kadaluarsa singkat. Bahan baku yang sudah diolah menjadi produk makanan atau minuman pun harus laku terjual. Jika tidak, akan rusak dan terpaksa harus dibuang.Untuk itu, pengusaha UKM di bidang kuliner harus tahu betul cara meningkatkan omset mereka. Tentu saja, hal ini juga harus sejalan dengan memastikan tidak ada kerugian akibat bahan baku yang rusak atau makanan yang terbuang.

Cara Meningkatkan Omset UKM Di Bidang Kuliner

Dari sekitar 60 juta UKM di tanah air, produk kuliner memegang porsi yang paling besar. Jumlahnya sekitar 40 juta pelaku UMKM yang terus berkembang dengan pesat.Jika Anda tertarik untuk meningkatkan omzet UKM di bidang kuliner atau baru mencoba terjun ke bidang ini, berikut beberapa cara meningkatkan omsetnya:

  1. Memahami Metrik Pendapatan

Bagi seorang pebisnis, sangat krusial memahami metric pendapatan untuk tahu strategi apa yang harus diterapkan. Terlebih bagi UKM yang terjun di bidang kuliner, ada beberapa faktor yang menentukan kesuksesan atau kegagalan bisnis Anda. Beberapa metrik yang perlu diperhatikan adalah:

  • Harga Pokok Penjualan (COGS)

Anda harus tahu betul berapa biaya yang diperlukan untuk membuat dan menjual setiap minuman dan makanan yang ditawarkan dalam menu. Tentunya, perhitungkan juga berapa biaya penyimpanan selama periode tertentu. Ini merupakan pengeluaran terbesar yang perlu dikalkulasi secara berkala.

  • Biaya overhead

Selain harga pokok penjualan, perlu diketahui pula biaya overhead dalam bisnis Anda. biasanya, biaya overhead terdiri dari biaya tetap yang tidak berubah dari bulan ini ke bulan berikutnya. Dengan demikian, bisa dilakukan penghitungan harian, mingguan, bulanan, dan juga tahunan.

  • Biaya primer

Metrik ketiga yang  juga penting adalah memperhitungkan biaya primer. Ini adalah total biaya pengeluaran untuk bahan baku makanan dan juga tenaga kerja. Semuanya masuk dalam pengeluaran yang dapat dikontrol. Biasanya, angka ini bisa fluktuatif bergantung pada tingkat penjualan.

  1. Gunakan teknologi

Di era serba digital ini, jangan batasi penggunaan teknologi untuk memaksimalkan omzet. Salah satunya dengan menggunakan software bisnis yang terintegrasi dan lengkap seperti Ukirama. Hal ini bisa membantu menghemat waktu sekaligus mempercepat seluruh proses akuntansi.Tak hanya itu, teknologi juga bisa digunakan untuk mengatur jadwal staf yang bekerja di bisnis Anda. Tujuannya agar bisnis Anda benar-benar efisien mempekerjakan pegawai dengan jumlah yang tepat. Selain itu, hal ini penting untuk memastikan bisnis Anda memiliki cukup staf di masa-masa sibuk.

  1. Aktif di Internet

Tidak ada batasan ruang dan waktu ketika sebuah brand aktif berada di Internet, termasuk untuk bisnis UKM Anda. Untuk itu, memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mempromosikan bisnis Anda semenarik mungkin.Semakin aktif Anda berinteraksi atau mengisi konten terkait dengan bisnis UKM kuliner, akan semakin besar kemungkinan orang melihat dan melakukan konversi menjadi transaksi.Sebisa mungkin, tampilkan informasi tentang produk yang Anda jual dengan lengkap sehingga calon pembeli mendapatkan informasi yang memadai. Jangan ragu untuk menggelar promo di hari-hari tertentu.Jika tidak sempat mengurus media sosial, kini sudah ada banyak tenaga yang bisa memanage media sosial secara profesional. Jika Anda akan memulai hal ini, pastikan bisnis Anda sudah punya identitas sejak awal seperti warna, nama, produk unggulan, dan gaya interaksi lainnya.

  1. Kreatif mengolah menu

Di tengah puluhan juta UKM bidang kuliner di Indonesia, tentu kreativitas menjadi hal utama yang “menjual”. Untuk itu, pastikan bisnis Anda menjadi “one of a kind” dengan produk yang ditawarkan. Jika produk yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan UKM lain yang sudah ada sebelumnya, maka tak ada daya tawar yang bisa menarik pembeli.Contoh kreativitas ini bisa dengan padu padan resep legendaris, atau mengolah menu yang sedang tren, atau memberi identitas pada brand sehingga membuat calon pembeli ingin tahu lebih jauh. Secara berkala juga, pastikan untuk selalu melihat mana menu atau produk yang laris dan mana yang tidak. Evaluasi dengan tim apa yang menyebabkan hal ini, sehingga bisa dicari alternatif menu baru atau mengganti dengan yang lebih potensial.Selain itu, penting pula mengetahui sumber bahan baku yang sesuai dengan resep namun tetap terjangkau. Hal ini tentu berpengaruh pada total biaya produksi dan harga penjualan produk nantinya. Terkadang, membeli produk lokal langsung ke petani bisa lebih ekonomis.Ada banyak kemungkinan yang bisa dilakukan untuk menyiasati hal ini, termasuk dengan menjalin kerja sama dengan supplier. Coba tanyakan diskon apabila Anda membeli bahan baku dengan kuantitas tertentu atau kesepakatan lainnya. 

Tentu cara memaksimalkan omset UKM di bidang kuliner tak hanya terbatas pada keempat hal di atas. Setiap bisnis UKM berbeda dan tentu pengaplikasian strategi juga bisa bervariasi. Kenali betul bagaimana bisnis UKM Anda agar tahu mana strategi yang paling tepat diimplementasikan.Ajak pula seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis untuk sama-sama memaksimalkan omzet. Cara sederhana seperti efisiensi energi saat berada di area kerja juga bisa berdampak. Contohnya dengan mematikan lampu yang tidak diperlukan saat siang hari.Tak hanya itu, menghemat air dan juga secara berkala membersihkan peralatan agar masa pakainya lebih lama juga bisa dilakukan. Semua hal kecil ini mungkin terkesan sepele, namun jika dilakukan secara konsisten bisa berdampak besar pada bisnis Anda.Dengan siapapun Anda bekerja sama entah itu bisnis sendiri yang hanya melibatkan satu staf untuk membantu pengepakan atau bisnis yang sudah berkembang dengan banyak tenaga kerja, hal-hal seperti di atas harus menjadi kesepakatan bersama.Percuma jika hanya Anda yang mengupayakan memaksimalkan omzet namun tidak diikuti dengan kemauan yang sama dari staf atau rekan kerja lainnya. Jadi, pastikan untuk menjadikan hal-hal bahkan yang sepele sekalipun sebagai value dari bisnis Anda.Konsisten dan perlahan, usaha sekecil apapun akan membantu memaksimalkan omset Anda di bidang kuliner. Jatuh bangun itu wajar dan pasti terjadi, tapi usaha jangan sampai berhenti di tengah jalan.


You Might Also Like