Mengenal Istilah Pivot dalam Bisnis serta Strategi Pivot Bisnis

mengenal_istilah_pivot_dalam_bisnis_serta_strategi_pivot_bisnis

“Kegagalan” merupakan salah satu hal yang selalu menghantui para pemilik bisnis. Karena memang mulai dari bisnis kecil hingga besar, pasti pernah setidaknya sekali mengalami kegagalan. Gagal mendapatkan pijakannya di pasar, gagal mempertahankan basis pelanggan setianya, penjualan menurun karena persaingan semakin kompetitif, dan lain sebagainya.Sisi positifnya, sebuah kegagalan ini sering menjadi pemicu munculnya strategi baru, inovasi atau perubahan dalam rangka menyelamatkan bisnis dari jurang keterpurukan yang lebih dalam. Jadi, ketika Anda berada di ujung kegagalan, janganlah terburu-buru menyerah bahkan ingin menutup usaha. Pasalnya, Anda bisa mengadopsi salah satu strategi yang cukup populer di kalangan pebisnis sukses, yaitu strategi pivot bisnis. 

Apa Itu Pivot Bisnis?

Pivot pada dasarnya merupakan istilah dalam permainan basket. Yang memiliki arti suatu gerakan merubah arah dengan bertumpu pada salah satu kaki sebagai poros putaran. Makna tersebut kemudian diadopsi ke dalam dunia bisnis yang lebih kurang maknanya sama. Yakni pivot dalam bisnis adalah sebuah upaya perubahan arah strategi bisnis dengan tetap mempertahankan visi bisnis yang telah ada. Analoginya, walaupun kita merubah arah/ strategi, namun visi (tujuannya) dalam permainan basket tetap memasukkan bola ke dalam keranjang. Sementara dalam bisnis tujuannya pasti meraih keberhasilan dari suatu proses bisnis. 

Kapan Pivot Bisnis Diperlukan?

Melihat begitu banyaknya perusahaan yang melakukan pivot dan mengalami kesuksesan besar sebagai hasilnya. Perlu diingat, bahwa pivot bukanlah hal ajaib yang akan menyelesaikan masalah apa pun. Pasalnya, bagaimanapun juga pivot hanya harus dipertimbangkan ketika benar-benar diperlukan pada saat semua opsi lain telah habis. Untuk memastikan Anda tidak membuat keputusan terburu-buru, berikut beberapa tanda bahaya untuk membantu mengidentifikasi kapan Anda perlu melakukan pivot:

  • Keadaan keuangan perusahaan memburuk;
  • Saat sudah merasa tidak ada perkembangan yang baik atau merasa bisnis stagnan;
  • Jika hanya ada satu aspek dari perusahaan yang berhasil sementara aspek lainnya gagal atau setidaknya bergerak terlalu lambat;
  • Produk kurang diterima di pasar;
  • Selalu kalah performa dengan para kompetitor;
  • Masuknya pesaing baru yang lebih agresif;
  • Gelombang keluhan pelanggan yang tidak terduga dan terlalu banyak feedback negatif;
  • Terdapat masalah cukup besar di internal perusahaan.

Jika satu atau lebih dari hal diatas sudah Anda alami. Maka inilah waktunya untuk melakukan evaluasi bisnis yang serius dan mengambil langkah pivot.

Kiat-kiat Sebelum Melakukan Pivot

Setelah memutuskan untuk melakukan pivot, Anda harus mengetahui berbagai faktor yang mendasari pivot yang sukses. Berikut beberapa kiat/ tips sebelum melakukan pivot. Hal ini perlu Anda perhatikan untuk mengurangi risiko ketika pivoting dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan :

Identifikasi masalah utama

Sebelum memilih untuk melakukan pivot penting sekali untuk mengidentifikasi alasan mengapa Anda perlu melakukannya. Lakukan kampanye penyelidikan dengan melibatkan seluruh komponen perusahaan, mulai dari pelanggan setia hingga tim penjualan Anda. Kumpulkan dan pelajari dengan cermat apa yang membuat bisnis Anda berhasil sampai saat ini serta apa akar masalah yang membuat perusahaan Anda gagal. Jangan sampai Anda membuat keputusan yang sangat berdampak ini hanya berdasarkan sebagian fakta dari sudut pandang tertentu saja.

Jangan membuang begitu saja hasil perjuangan yang telah Anda capai

Penerapan pivot bukan serta merta berupa perubahan yang fundamental/ secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi aspek apa dari perusahaan Anda yang dapat diselamatkan, dipertahankan. Maupun yang dapat digunakan kembali untuk menunjang langkah yang baru. Anda sudah menghabiskan begitu banyak waktu, energi, dan uang untuk membangun bisnis Anda sampai sekarang. Jadi jangan membuatnya sia-sia, sebisa mungkin kerahkan sumber daya yang Anda miliki saat ini untuk tujuan baru Anda.

Pastikan tujuan baru Anda menghadirkan peluang untuk berkembang

Jika melakukan pivot tanpa banyak memikirkan kemana dan bagaimana Anda akan berubah selanjutnya, kemungkinan besar Anda akan menemui hambatan lain di jalur baru. Untuk membantu mencegah hal ini, pastikan Anda mempertimbangkan seberapa besar potensi pertumbuhan dan perluasan di jalur baru Anda tersebut. Jika pasarnya lebih kecil, basis pelanggannya kurang beragam, atau memiliki terlalu banyak persaingan, maka tidak ada gunanya mengambil resiko untuk memulai jalur baru itu.

Dengarkan suara pelanggan

Umpan balik dari pelanggan sekecil apapun adalah indikator yang bagus untuk Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah perubahan. Kritik, harapan, masukan, dan ide konsumen yang mencerminkan kebutuhan mereka bisa saja menghadirkan prospek perubahan yang besar bagi bisnis Anda. 

Strategi Pivot Bisnis

Setelah memahami pengertian pivot dalam bisnis, kapan harus melakukannya, serta kiat sebelum mengambil langkah pivot, akhirnya sampai juga pada pembahasan mengenai strategi pivot bisnis. Secara umum, terdapat berbagai macam strategi pivot yang kerap diimplementasikan oleh perusahaan. Strategi pivot apa yang perlu Anda terapkan tentu bergantung pada apa yang Anda temukan dalam penyelidikan/ eksperimen yang berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Adapun beberapa strategi pivot bisnis yaitu sebagai berikut :

Memfokuskan pada satu atau beberapa produk saja

Ketika perusahaan Anda menawarkan banyak produk/ layanan, sementara yang terbilang sukses hanya segelintir sedangkan yang lain tidak berjalan seperti yang Anda harapkan. Maka Anda bisa berpegang pada prinsip “Being focus is important”. Pertimbangkan untuk menyederhanakan dan fokus pada lebih sedikit produk saja dan meningkatkan kualitas dari produk itu alih-alih mempertahankan banyak hal yang sulit berkembang. 

Menambah fitur produk baru maupun produk/ layanan baru seutuhnya

Kebalikan dari poin sebelumnya, strategi pivot selanjutnya yaitu dengan menambah fitur produk/ layanan baru. Strategi ini perlu Anda pertimbangkan ketika satu fitur tidak cukup mendapatkan daya tarik. Sehingga perlu memasukkan fitur baru ke dalam sebuah produk agar memberikan manfaat tambahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Mengubah segmentasi konsumen

Bukan hal yang mustahil terjadi ketika Anda telah meluncurkan produk/ layanan dan berhasil menarik pelanggan akan tetapi justru pelanggan tersebut bukanlah kelompok pelanggan inti yang Anda rencanakan. Penyebabnya bisa karena produk tersebut berguna tetapi tidak terlalu banyak target pelanggan Anda yang membutuhkannya. Jika hal ini terjadi, maka Anda perlu melakukan pivot. Mulailah mengidentifikasi basis pelanggan yang berbeda lalu mengoptimasi produk untuk kebutuhan target pelanggan baru yang lebih penting dan menguntungkan. 

Mengubah model arsitektur bisnis

Perusahaan pada umumnya mengikuti salah satu dari dua arsitektur utama sebuah bisnis. Yaitu margin tinggi dengan volume rendah (model sistem kompleks) atau margin rendah dengan volume tinggi (model operasi volume). Banyak perusahaan yang mengubah dari margin tinggi, volume rendah atau sebaliknya berdasarkan prospek yang lebih menguntungkan pada saat tertentu.Demikian pembahasan mengenai pivot dalam bisnis serta beberapa strateginya. Semoga dengan ini bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan mana strategi pivot bisnis yang tepat untuk membantu bisnis Anda bangkit dan berkembang lebih maju.


You Might Also Like