Panduan Lengkap Memahami Akuntansi untuk Pemula: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi

Sindhu Partomo
Panduan Lengkap Memahami Akuntansi untuk Pemula: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi

Daftar Isi


Akuntansi merupakan salah satu elemen kunci dalam dunia bisnis dan keuangan. Pemahaman yang baik tentang topik ini tidak hanya bermanfaat bagi para profesional di bidang keuangan, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mengelola keuangan pribadi atau bisnis dengan lebih efektif. Artikel ini membahas konsep-konsep dasar, prinsip-prinsip utama, jenis-jenis laporan keuangan, siklus, dan memberikan contoh-contoh sederhana serta tips praktis untuk memulai belajar akuntansi.

Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah proses pengumpulan, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan suatu entitas. Informasi ini digunakan oleh berbagai pihak, seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, dan pemerintah, untuk membuat keputusan yang informatif. Bidang ini mencakup berbagai aktivitas, termasuk pengukuran, pengungkapan, dan penginterpretasian data keuangan.
Kalau kamu tertarik, kamu bisa mempelajari lebih lanjut sejarah, definisi, dan fungsi akuntansi dalam membantu perusahaan membuat keputusan. Sederhananya, akuntansi berfungsi untuk menyediakan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan dan Fungsi Akuntansi

Akuntansi memiliki beberapa tujuan dan fungsi utama, yaitu:

  1. Menyajikan Informasi Keuangan: Menyediakan informasi yang relevan dan dapat diandalkan tentang kondisi keuangan suatu entitas.
  2. Alat Pengambilan Keputusan: Informasi ini membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis.
  3. Pengendalian dan Perencanaan: Berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan dan merencanakan operasi bisnis.
  4. Penyusunan Laporan Keuangan: Menyusun laporan keuangan yang digunakan oleh pihak internal dan eksternal.
  5. Pemeriksaan dan Evaluasi: Membantu dalam proses audit dan evaluasi kinerja keuangan.

Jenis-Jenis Akuntansi

Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan berfokus pada penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan ini mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang relevan bagi pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan pemerintah.

Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi untuk manajemen internal di dalam perusahaan itu sendiri. Gunanya, untuk membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi ini biasanya bersifat lebih rinci dan spesifik, seperti anggaran, analisis biaya, dan laporan kinerja. Informasi ini berguna untuk manajer, direktur, sampai pemilik perusahaan.

Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi Modern

Konsep dan Asumsi Fundamental

Prinsip-prinsip dasar akuntansi modern didasarkan pada beberapa konsep dan asumsi fundamental, antara lain:

  • Kesatuan Usaha (Entity Concept): Perusahaan dianggap sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya.
  • Kesinambungan Usaha (Going Concern): Perusahaan diasumsikan akan terus beroperasi di masa depan.
  • Pencatatan Berdasarkan Harga Perolehan (Historical Cost): Transaksi dicatat berdasarkan harga perolehan, bukan nilai pasar saat ini.
  • Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition): Pendapatan diakui ketika telah diperoleh, bukan ketika uang diterima.
  • Pencocokan (Matching Principle): Biaya diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang dihasilkan.

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU)

Penjelasan PABU & SAK

Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) adalah seperangkat aturan dan pedoman yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Di Indonesia, PABU dikenal dengan istilah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK menetapkan standar tentang bagaimana transaksi keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.

PABU diadaptasi dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). 10 prinsip dasar yang dipakai di Indonesia adalah:

  1. Entitas Ekonomi: Perusahaan dianggap sebagai unit yang terpisah dari pemiliknya. Transaksi perusahaan dan pemilik harus dibedakan.
  2. Biaya Historis: Aset dicatat pada nilai perolehan awalnya, bukan nilai pasar saat ini.
  3. Kesinambungan Usaha: Diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang dapat diprediksi.
  4. Pengungkapan Penuh: Semua informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan harus diungkapkan.
  5. Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui ketika diperoleh, bukan ketika uang tunai diterima.
  6. Kesesuaian: Biaya yang terkait dengan pendapatan harus diakui pada periode yang sama.
  7. Periode Akuntansi: Kegiatan bisnis dibagi menjadi periode-periode tertentu (misal, bulanan, tahunan) untuk menghasilkan laporan keuangan periodik.
  8. Konsistensi: Perusahaan harus menggunakan metode yang sama dari satu periode ke periode berikutnya.
  9. Satuan Moneter: Semua transaksi keuangan dicatat dalam satu satuan moneter (misal, rupiah, dolar).
  10. Materialitas: Hanya transaksi yang material atau signifikan yang perlu dicatat dalam laporan keuangan.

Pentingnya PABU dan PSAK dalam Praktik Keuangan

PABU dan PSAK penting karena memastikan konsistensi, keandalan, dan transparansi informasi keuangan. Dengan mengikuti standar ini, laporan keuangan menjadi lebih mudah dipahami dan dibandingkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Berikut adalah beberapa contoh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang sering dibahas dan digunakan dalam praktik akuntansi di Indonesia:

  1. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
    • PSAK ini mengatur tentang bagaimana laporan keuangan harus disusun dan disajikan. Ini mencakup pedoman umum untuk penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, serta persyaratan minimum untuk isi laporan keuangan.
  2. PSAK 2: Laporan Arus Kas
    • PSAK ini memberikan pedoman tentang penyusunan laporan arus kas, termasuk klasifikasi arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
  3. PSAK 16: Aset Tetap
    • PSAK ini mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyusutan, dan pengungkapan aset tetap. Ini mencakup aset seperti bangunan, mesin, dan peralatan yang digunakan dalam operasi perusahaan.
  4. PSAK 23: Pendapatan
    • PSAK ini mengatur pengakuan pendapatan yang timbul dari transaksi penjualan barang, penyediaan jasa, dan penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen.
  5. PSAK 24: Imbalan Kerja
    • PSAK ini memberikan pedoman tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban dan biaya yang terkait dengan imbalan kerja seperti gaji, pensiun, dan tunjangan karyawan.
  6. PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
    • PSAK ini mengatur tentang penyajian instrumen keuangan, termasuk klasifikasi instrumen ke dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas.
  7. PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
    • PSAK ini memberikan pedoman tentang pengakuan, pengukuran, dan penghentian pengakuan instrumen keuangan. Ini juga mencakup penurunan nilai dan lindung nilai instrumen keuangan.
  8. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
    • PSAK ini mengatur pengungkapan yang diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan memberikan informasi yang memadai tentang signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja entitas.
  9. PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
    • PSAK ini mengatur tentang pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, menggantikan PSAK 23. Ini memberikan model pengakuan pendapatan yang lebih detail dan berbasis prinsip.
  10. PSAK 73: Sewa
    • PSAK ini mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa. Ini memperkenalkan model tunggal untuk penyewa yang mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk semua sewa kecuali sewa jangka pendek dan sewa aset bernilai rendah.

Memahami Persamaan Dasar Akuntansi

Ilustrasi Perhitungan Nilai Inventory Metode FIFO
(Infografis: Persamaan Dasar Akuntansi)

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Persamaan ini menunjukkan bahwa aset (sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan) diperoleh dari liabilitas (kewajiban kepada pihak ketiga) dan ekuitas (modal yang dimiliki oleh pemilik).

Contoh Penerapan Persamaan Dasar Akuntansi

Misalnya, sebuah perusahaan membeli peralatan seharga Rp 50.000.000 dengan uang tunai dan sebagian dengan pinjaman bank sebesar Rp 20.000.000.
Maka, aset (peralatan) akan bertambah sebesar Rp 50.000.000, liabilitas (pinjaman bank) sebesar Rp 20.000.000, dan ekuitas (uang tunai yang dikeluarkan) sebesar Rp 30.000.000.

Persamaannya adalah:
Aset (Rp 50.000.000) = Liabilitas (Rp 20.000.000) + Ekuitas (Rp 30.000.000)

Siklus Akuntansi dan Pencatatan Transaksi

Ilustrasi Perhitungan Nilai Inventory Metode FIFO
(Infografis: 8 Tahapan Siklus Akuntansi)

8 Tahapan dalam Siklus

Siklus akuntansi adalah proses berulang yang terjadi dalam suatu periode, yang terdiri dari beberapa tahapan berikut:

  1. Identifikasi Transaksi: Mengelompokkan transaksi yang terjadi.

  2. Pencatatan Jurnal: Setiap transaksi dicatat dalam jurnal.

  3. Posting ke Buku Besar: Transaksi dari jurnal dipindahkan ke akun terkait dalam buku besar.

  4. Penyusunan Neraca Saldo: Neraca saldo disusun untuk memastikan bahwa total debit sama dengan total kredit.

  5. Penyesuaian: Ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.

  6. Penyusunan Laporan Keuangan: Laporan keuangan disusun berdasarkan neraca saldo yang telah disesuaikan.

  7. Penutupan: Akun nominal ditutup untuk memulai periode berikutnya.

  8. Penyusunan Neraca Saldo Pasca-Penutupan dan Jurnal Pembalik: Neraca saldo pasca-penutupan disusun untuk memastikan keseimbangan akun setelah penutupan. Jurnal pembalik dibuat bila perlu.

Ilustrasi Perhitungan Nilai Inventory Metode FIFO
(Contoh Buku Besar/General Ledger dalam modul Ukirama)

Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setiap transaksi dicatat dalam jurnal dengan mencantumkan tanggal, akun yang terlibat, dan jumlah debit atau kredit. Contohnya, pembelian peralatan tunai seharga Rp 10.000.000 akan dicatat sebagai:

  • Debit: Peralatan Rp 10.000.000
  • Kredit: Kas Rp 10.000.000

Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar semua akun buku besar dan saldo akhirnya. Neraca saldo digunakan untuk memastikan bahwa total debit sama dengan total kredit sebelum penyusunan laporan keuangan.

Laporan Keuangan: Jenis dan Komponennya

Ilustrasi Perhitungan Nilai Inventory Metode FIFO
(Infografis: 5 Laporan Keuangan Dasar)

Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencakup tiga komponen utama: aset, liabilitas, dan ekuitas.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan kinerja keuangan suatu entitas selama periode tertentu. Laporan ini mencakup pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih.

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran kas masuk dan keluar dari suatu entitas selama periode tertentu. Laporan ini dibagi menjadi tiga bagian: arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode tertentu. Laporan ini mencakup laba atau rugi bersih, dividen, dan investasi tambahan oleh pemilik.

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang menyediakan informasi tambahan dan penjelasan terkait angka-angka dalam laporan keuangan. Catatan ini penting untuk memberikan konteks dan detail lebih lanjut kepada pengguna laporan keuangan.

Contoh Soal Akuntansi Dasar dan Penyelesaiannya

Soal-Soal Sederhana tentang Pencatatan Transaksi

Contoh soal: Sebuah perusahaan membeli inventaris seharga Rp 5.000.000 secara kredit. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Jawaban:

  • Debit: Inventaris Rp 5.000.000
  • Kredit: Utang Dagang Rp 5.000.000

Contoh Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana

Contoh soal: Susun laporan laba rugi sederhana berdasarkan data berikut:

  • Pendapatan: Rp 50.000.000
  • Biaya Barang Terjual: Rp 30.000.000
  • Biaya Operasional: Rp 10.000.000
    Jawaban:
  • Pendapatan: Rp 50.000.000
  • Biaya Barang Terjual: Rp 30.000.000
  • Laba Kotor: Rp 20.000.000
  • Biaya Operasional: Rp 10.000.000
  • Laba Bersih: Rp 10.000.000

Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Belajar Akuntansi

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat belajar adalah:

  1. Tidak Memahami Konsep Dasar: Banyak pemula yang langsung mencoba memahami laporan keuangan tanpa memahami konsep seperti persamaan dasar.
  2. Tidak Teliti dalam Pencatatan: Kesalahan pencatatan transaksi dalam jurnal dapat menyebabkan ketidakseimbangan neraca saldo.
  3. Mengabaikan Prinsip: Mengabaikan prinsip-prinsip yang berlaku umum dapat menyebabkan penyusunan laporan keuangan yang tidak sesuai.

Tips Menghindari Kesalahan

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, berikut beberapa tips:

  1. Pelajari Konsep Dasar: Pahami terlebih dahulu konsep dasar sebelum mencoba memahami laporan keuangan yang lebih kompleks.
  2. Teliti dalam Pencatatan: Pastikan setiap transaksi dicatat dengan teliti dan benar dalam jurnal.
  3. Ikuti Prinsip: Pelajari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU, PSAK, dan sebagainya) sebelum membuat laporan keuangan.

Tips untuk Mulai Belajar Akuntansi

Sumber Belajar yang Direkomendasikan

Beberapa sumber belajar yang direkomendasikan untuk memulai belajar adalah:

  1. Buku Dasar: Buku-buku seperti “Accounting” oleh Warren, Reeve, dan Duchac dapat memberikan dasar yang kuat dalam memahami konsep-konsep dasar. Kamu bisa memilih buku cetak atau digital.
  2. Kursus Online: Platform seperti Coursera, edX, dan Khan Academy menawarkan kursus gratis dan berbayar yang dapat membantu memperdalam pemahamanmu.
  3. Website dan Blog: Banyak website dan blog yang menyediakan artikel dan tutorial tentang akuntansi, seperti Ukirama, AccountingCoach dan Investopedia.

Aplikasi dan Software Akuntansi untuk Pemula

Survei di antara UMKM dan mahasiswa akuntansi membuktikan, kalau menggunakan aplikasi dan software dapat mempermudah praktik maupun proses belajar akuntansi. Beberapa aplikasi yang direkomendasikan untuk bisnis adalah:

  1. Ukirama: Software asal Indonesia ini menyatukan fungsi akuntansi, manajemen gudang, hingga HR dalam satu aplikasi ERP.
  2. QuickBooks: Software ini populer dan mudah digunakan untuk pembukuan dasar dan laporan keuangan.
  3. Xero: Software berbasis cloud yang menawarkan fitur lengkap untuk pemula dan bisnis kecil.
  4. Wave: Aplikasi gratis yang cocok untuk bisnis kecil dan freelancer.

Software Akuntansi dan Sistem ERP

Ilustrasi Perhitungan Nilai Inventory Metode FIFO
(Gambar: Software ERP Ukirama)

Software seperti QuickBooks dan Xero, telah mengotomatisasi banyak tugas rutin, seperti pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) lebih canggih lagi, mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.

ERP adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform. ERP mencakup modul-modul untuk akuntansi, manajemen inventaris, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, dan lain-lain. Dengan ERP, perusahaan dapat mengelola seluruh operasi bisnis mereka dengan satu sistem terintegrasi. Beberapa sistem yang populer misalnya SAP, Netsuite, Microsoft Dynamics, dan Ukirama.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Menjawab Pertanyaan Umum tentang Akuntansi

  1. Apa itu jurnal umum?
    • Jurnal umum adalah catatan permanen dari setiap transaksi yang terjadi dalam suatu entitas, dicatat secara kronologis berdasarkan tanggal transaksi.
  2. Apa perbedaan antara neraca dan laporan laba rugi?
    • Neraca menunjukkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan kinerja keuangan selama periode tertentu.
  3. Apa itu aset?
    • Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas yang diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
  4. Apakah aset sama dengan harta?
    • Aset disebut juga sebagai harta perusahaan, atau aktiva.
  5. Apakah liabilitas sama dengan utang atau kewajiban?
    • Liabilitas dapat diartikan sebagai utang, kewajiban, atau komponen lain yang mengambil uang dari perusahaan.
  6. Apa bedanya aktiva dan pasiva?
    • Aktiva mencakup semua aset yang dimiliki. Pasiva mencakup semua kewajiban dan modal.

Kesimpulan

Memahami akuntansi adalah langkah penting untuk mengelola keuangan pribadi maupun bisnis dengan efektif. Dengan memahami konsep dasar, prinsip-prinsip akuntansi, dan siklus akuntansi, kamu akan memiliki dasar yang kuat untuk memahami laporan keuangan dan membuat keputusan yang lebih baik. Melalui artikel ini, kamu diharapkan dapat memulai perjalanan belajar akuntansi dengan lebih percaya diri dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia akuntansi.

Sumber:

Hanggara, A. (2019). Pengantar Akuntansi. Jakad Media Publishing.

Ibrahim, E. C. (2022). Siklus Akuntansi Paham Dan Bisa!. Deepublish.

Horngren, C., Harrison, W., Oliver, S., Best, P., Fraser, D., Tan, R., & Willett, R. (2012). Accounting. Pearson Higher Education AU.

Wikipedia

Binus - Akuntansi Dasar

Binus - Akuntansi SMTA

Kemdikbud

Universitas Ciputra

UGM - Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

UGM - Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

UMY - Identifikasi Kesalahan Akuntansi yang Dilakukan Oleh Mahasiswa

PPM - Akuntansi Keuangan

PPM - Akuntansi Manajemen

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp