Aktor-aktor dalam dunia bisnis hendaknya memahami benar bagaimana kinerja keuangan mereka. Menilai kinerja keuangan pun bukanlah perkara mudah, kita harus memahami seluk beluknya agar bisa mendapatkan manfaatnya.Dengan mengetahui bagaimana kinerja keuangan bisnis atau perusahaan kita, hal ini dapat membantu kita untuk mempertimbangkan dan memutuskan langkah apa yang harus diambil dan kebijakan apa yang perlu dikeluarkan untuk menyelamatkan perusahaan seandainya perusahaan sedang dalam keadaan krisis atau jika perusahaan ingin lebih melebarkan sayapnya. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengukur baik buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menghitung rasio aktivitasnya.Penerapan Rasio Aktivitas merupakan salah satu metode penilaian kinerja keuangan yang harus dikuasai oleh para pebisnis baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih pemula. Rasio aktivitas ini merupakan sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur efektif atau tidaknya pemakaian sumber daya perusahaan untuk menunjang aktivitas perusahaan tersebut. Selain manfaatnya untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, penerapan rasio aktivitas pun bisa digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam mencapai target perusahaan yang telah ditentukan.Ada beberapa jenis rasio aktivitas, yaitu perputaran piutang (Account Receivable Turnover), perputaran persediaan (Inventory Turnover), Average Days Inventory, perputaran modal kerja (Working Capital Turnover), perputaran total aktiva (Total Assets Turnover), perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turnover) dan rata-rata umur piutang.
Manfaat Perusahaan Menggunakan Rasio Aktivitas
Adapun beberapa manfaat yang akan didapat perusahaan apabila menggunakan rasio aktivitas:- Perusahaan dapat mengetahui efektifitas kinerja perusahaan dalam bidang penagihan piutang karena dengan mengetahui rasionya perusahaan bisa mengetahui berapa lama piutang bisa ditagih dalam satu periode selain itu perputaran piutang ini pun bisa diketahui.
- Perusahaan bisa mengetahui jumlah hari rata-rata untuk penagihan piutang (days of receiveable) dan jumlah hari rata-rata dimana piutang tersebut tidak bisa ditagih.
- Perusahaan bisa mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun.
- Perusahaan dapat mengetahui hari rata-rata suatu barang yang tersimpan di gudang lalu membandingkannya dengan target perusahaan dan rata-rata industri dalam beberapa periode sebelumnya.
- Perusahaan juga bisa mengetahui perputaran modalnya, dan membandingkannya dengan penjualan yang sudah dicapai dalam setiap perputaran modal.
- Perusahaan dapat mengetahui perputaran dana yang ditanamkan setiap periodenya.
- Perusahaan dapat mengetahui penggunaan aktiva-aktiva perusahaan dan membandingkannya dengan penjualan dalam satu periode.
Contoh Penerapan Rasio Aktivitas
Dari laporan keuangan PT. Sukses Sejati diatas, kita dapat menghitung rasio aktivitasnya, sebagai berikut:
Total Assets Turnover
Total Assets Turn over merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan total aktiva suatu perusahaan dalam satu periode. Semakin besar rasionya maka semakin baik pula kinerja perusahaan.Total Asset Turnover = Penjualan / Total AktivaDari contoh kasus diatas, maka hasil Total Assets Turnover adalah:Total Asset Turnover = 4500000 / 4200000 = 1.07Artinya, dana yang tertanam memiliki rasio 1,07 kali atau dalam setahun 1 rupiah menghasilkan 1,07 rupiah.
Perputaran Piutang
Rasio perputaran dihitung dengan membandingkan penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Semakin tinggi rasionya artinya modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah, namun sebaliknya jika rasionya rendah maka ada over investment pada piutang. Rumus untuk menghitung rasio perputaran piutang adalah:Perputaran Piutang = Penjualan Kredit / Piutang Rata-rataDari contoh kasus sebelumnya, rasio perputaran piutangnya adalah:Perputaran Piutang = 4500000 / 360000 = 12.5Artinya, dalam satu tahun dana yang berputar dalam piutang sebanyak 12 kali.
Average Collection Period
Average Collection Period merupakan periode rata-rata pengumpulan piutang atau mengubah piutang menjadi kas. Rumus mencari rasio ini adalah:Average Collection Period = (Piutang x 360) / Penjualan Jika melihat kasus sebelumnya, maka bisa dihitung average collection periodnya adalah:Average Collection Period = (360000 x 360) / 4500000 = 28.8 hariArtinya, periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang adalah 28,8 hari.
Inventory Turnover
Rasio ini merupakan perbandingan kemampuan dana pada persediaan yang berputar dalam satu periode tertentu. Perusahaan dapat melihat modal yang ada pada persediaan karena efisiensi pemakaian persediaan barang. Rumus untuk menghitung rasio inventory turnover adalah:Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata PersediaanJika melihat kasus sebelumnya, maka rasio inventory turnover-nya adalah:Inventory Turnover = 3500000 / 1040000 = 3.36Artinya dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 3,36 kali dalam setahun.
Average Days Inventory
Rasio ini dilakukan untuk menghitung berapa hari rata-rata persediaan berada di gudang:Average Days Inventory = (Rata-rata penjualan x 360) / Harga Pokok PenjualanJika melihat kasus sebelumnya, maka rasio inventory turnover-nya adalah:Average Days Inventory = (1040000 x 360) / 3500000 = 107 hariArtinya, persediaan rata-rata berada di gudang selama 107 hari.
Working Capital Turnover
Rasio working capital turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih dalam satu siklus kas. Untuk mencari nilai modal kerja bersih, aktiva lancar harus dikurangi dengan hutang lancar. Setelah rasio ini dihitung, maka banyaknya penjualan yang diperoleh untuk setiap rupiah modal kerja dapat diketahui. Rumus untuk mencari rasio working capital turnover adalah:Working Capital Turnover = Penjualan Netto / (Aktiva Lancar - Hutang Lancar)Jika melihat kasus sebelumnya, maka rasio inventory turnover-nya adalah:Working Capital Turnover = 4500000 / (2200000 - 1160000) = 4.33Dengan demikian, dana yang ada dalam modal kerja berputar sebanyak 4,33 kali dalam setahun.
Fixed Assets Turnover
Rasio Fixed assets Turnover adalah perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk mengukur efektivitas dana yang tertanam pada aktiva tetap perusahaan untuk menghasilkan penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Jika rasionya lambat, berarti efektivitasnya semakin rendah pula. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:Fixed Assets Turnover = Penjualan / Aktiva TetapJika melihat kasus sebelumnya, maka rasio fixed assets turnover -nya adalah:Fixed Assets Turnover = 4500000 / 2000000 = 2.25Artinya, dana yang tertanam dalam aktiva tetap memiliki rasio 2,25 kali atau dalam setahun atau 1 rupiah menghasilkan 2,25 rupiah.