Apa itu Procurement? Memahami Peran dan Fungsinya dalam Organisasi

Sindhu Partomo
Pengertian Procurement Adalah

Daftar Isi


Apa itu Procurement? Memahami Peran dan Fungsinya dalam Organisasi

Dalam sebuah organisasi, berbagai divisi berperan penting untuk menjaga operasional bisnis agar berjalan dengan efisien dan optimal. Salah satu divisi krusial adalah procurement. Procurement, atau pengadaan, berperan besar dalam memastikan tersedianya barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan kualitas terbaik, harga yang sesuai, dan pada waktu yang tepat.

Hal ini merupakan bagian dari manajemen rantai pasokan yang mencakup proses pembelian barang dan jasa dari pihak eksternal. Proses ini tidak hanya terkait dengan pembelian tetapi juga mencakup pengelolaan hubungan dengan vendor, negosiasi kontrak, dan pengendalian biaya.

Pengertian Procurement dalam Organisasi

Procurement adalah proses pengadaan barang atau jasa dari sumber eksternal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan strategis suatu organisasi. Lebih dari sekadar aktivitas pembelian, pengadaan melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks mulai dari identifikasi kebutuhan, pencarian dan seleksi vendor, negosiasi harga dan syarat, hingga pelaksanaan kontrak dan manajemen pasokan.

Menurut The Balance Small Business, setiap tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang diperoleh memiliki kualitas yang baik, tersedia tepat waktu, dan dibeli dengan harga yang efisien.

Peran manajemen pengadaan sangat penting dalam menjaga kelancaran operasi organisasi. Proses pengadaan ini tidak hanya mencakup pengadaan barang fisik seperti bahan baku dan peralatan, tetapi juga mencakup layanan penting yang mendukung aktivitas bisnis sehari-hari.

Misalnya yang bisa mencakup kontrak layanan teknologi informasi, layanan konsultasi, atau jasa logistik. Setiap elemen yang dibeli melalui procurement memainkan peran penting dalam membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya.

Lebih jauh lagi, pengadaan tidak hanya berfokus pada tindakan pembelian yang bersifat transaksional, tetapi juga pada pengelolaan strategi jangka panjang yang berhubungan dengan rantai pasokan perusahaan.

Ini mencakup pengelolaan risiko, pengendalian biaya, serta peningkatan hubungan yang berkelanjutan dengan para pemasok. Melalui strategi yang tepat, organisasi dapat mengamankan pasokan barang atau jasa yang stabil, meminimalkan risiko kekurangan bahan, dan menjaga fleksibilitas operasional.

Peran Procurement dalam Bisnis

Peran procurement dalam bisnis begitu penting dalam berbagai aspek operasional organisasi, karena tidak hanya bertanggung jawab atas pengadaan barang dan jasa, tetapi juga memastikan rantai pasokan berjalan dengan lancar dan efisien. Berikut beberapa peran utama yang dimainkan oleh procurement:

1. Mengelola Rantai Pasokan

Pengadaan berfungsi sebagai penghubung utama antara perusahaan dan pemasok. Tugas utama tim procurement adalah memilih pemasok terbaik berdasarkan kualitas, keandalan, dan biaya. Mereka juga bertanggung jawab untuk menegosiasikan harga yang kompetitif dan mengatur kontrak agar pasokan barang atau jasa tiba tepat waktu.

Tim procurement harus memastikan bahwa barang dan jasa yang diterima sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Dengan pengelolaan rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat mencegah keterlambatan produksi dan memastikan kontinuitas operasional.

2. Optimalisasi Biaya

Salah satu tujuan utamanya adalah membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional. Tim mencapai hal ini dengan menegosiasikan harga yang lebih baik, memilih pemasok yang memberikan nilai terbaik, dan memanfaatkan skala ekonomi melalui pembelian dalam jumlah besar.

Pengadaan juga tidak hanya berfokus pada harga, tetapi juga menganalisis biaya total pengadaan, termasuk biaya pengiriman, penyimpanan, dan potensi biaya tambahan akibat masalah kualitas. Dengan strategi yang tepat, maka dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.

3. Mitigasi Risiko

Proses pengadaan tidak lepas dari berbagai risiko, seperti keterlambatan pengiriman, perubahan harga yang tiba-tiba, atau masalah kualitas dari pemasok. Tim procurement bertugas mengidentifikasi risiko-risiko ini dan merancang strategi mitigasi yang efektif.

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah diversifikasi pemasok, sehingga perusahaan tidak bergantung hanya pada satu pemasok. Selain itu, pembelian juga dapat mengunci harga melalui kontrak jangka panjang, mengurangi dampak fluktuasi harga, dan memastikan kestabilan pasokan barang atau jasa.

Dengan peran ini, procurement membantu organisasi mencapai efisiensi operasional dan mengurangi risiko yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Fungsi Utama Procurement

Fungsi pengadaan dalam organisasi mencakup beberapa aspek penting:

1. Perencanaan dan Penganggaran

Proses procurement berperan dalam merencanakan kebutuhan barang dan jasa perusahaan serta mengatur anggaran yang diperlukan. Dengan perencanaan yang matang, tim juga dapat memprediksi kebutuhan masa depan, menyesuaikan anggaran, dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Hal ini membantu perusahaan menghindari pembelian berlebihan atau kekurangan pasokan yang bisa mengganggu operasional.

2. Seleksi dan Evaluasi Vendor

Salah satu fungsi utama dari proses ini adalah memilih dan mengevaluasi vendor yang mampu menyediakan barang atau jasa dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif. Proses ini melibatkan analisis terhadap kemampuan pengiriman, reputasi, dan kualitas layanan dari vendor. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan untuk memastikan kinerja vendor tetap sesuai dengan standar perusahaan, sehingga hubungan yang baik dan berkelanjutan dapat terjaga.

3. Negosiasi dan Manajemen Kontrak

Procurement akan bertanggung jawab dalam melakukan negosiasi dengan vendor untuk mendapatkan kesepakatan terbaik. Negosiasi ini mencakup aspek harga, syarat pengiriman, dan layanan purna jual.

Setelah negosiasi selesai, tim juga mengelola kontrak untuk memastikan semua ketentuan dipatuhi oleh kedua belah pihak, mengurangi risiko dan menjaga kepatuhan terhadap persyaratan bisnis. Fungsi ini memastikan kesepakatan yang saling menguntungkan dan stabilitas jangka panjang.

Manfaat Procurement yang Efektif bagi Organisasi

Procurement yang dikelola dengan baik menawarkan banyak manfaat bagi organisasi, terutama dalam hal efisiensi, kualitas, dan stabilitas operasional. Berikut adalah beberapa manfaat procurement yang yang efektif:

1. Efisiensi Biaya

Salah satu manfaat terbesar dari pengadaan yang dikelola dengan baik adalah efisiensi biaya. Dengan strategi procurement yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya pembelian barang dan jasa, yang pada akhirnya meningkatkan margin keuntungan.

Tim procurement yang berpengalaman mampu menemukan peluang penghematan melalui negosiasi harga yang cermat, pemilihan pemasok yang menawarkan nilai terbaik, serta pembelian dalam skala besar yang memungkinkan perusahaan mendapatkan diskon tambahan dari pemasok.

Penghematan ini tidak hanya terjadi pada harga pembelian, tetapi juga pada pengurangan biaya operasional lainnya seperti pengiriman, penyimpanan, dan waktu pengiriman.

Lebih jauh lagi, strategi yang baik memungkinkan perusahaan memanfaatkan teknologi dan data untuk membuat keputusan yang lebih cerdas. Misalnya, melalui penggunaan sistem manajemen digital, tim dapat melacak harga pasar, memantau penawaran pemasok, dan mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik.

2. Kualitas Produk yang Terjamin

Procurement yang efektif membantu perusahaan menjaga standar kualitas yang tinggi untuk barang dan jasa yang mereka beli. Pemilihan vendor dilakukan dengan cermat melalui evaluasi yang menyeluruh, termasuk aspek kualitas produk, keandalan pengiriman, dan kepatuhan terhadap persyaratan bisnis.

Melalui proses inspeksi dan pemantauan yang ketat, perusahaan dapat memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

Dengan sistem ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko penerimaan barang cacat atau layanan yang tidak memadai. Kualitas yang terjamin tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga mengurangi potensi gangguan dalam proses produksi atau operasional yang bisa mengakibatkan penundaan dan kerugian.

3. Keberlanjutan Pasokan

Manajemen procurement yang dikelola dengan baik juga memastikan keberlanjutan pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh organisasi.

Dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok dan menggunakan pendekatan strategis, perusahaan dapat mengamankan pasokan yang stabil dan konsisten. Ini sangat penting dalam industri yang sangat bergantung pada bahan baku atau komponen spesifik untuk produksi.

Dengan membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok yang andal, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan pasokan yang disebabkan oleh masalah eksternal seperti keterlambatan pengiriman atau gangguan produksi. Selain itu, dengan mengunci harga dan syarat pasokan melalui kontrak jangka panjang, perusahaan dapat melindungi diri dari fluktuasi harga yang tidak terduga.

4. Hubungan Baik dengan Vendor

Procurement yang dikelola secara efektif juga membantu membangun hubungan yang baik dengan vendor. Hubungan yang solid dan saling menguntungkan antara perusahaan dan pemasok sangat penting untuk mendapatkan berbagai manfaat jangka panjang.

Vendor yang merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil cenderung memberikan layanan yang lebih baik, termasuk harga yang lebih kompetitif, pengiriman tepat waktu, serta prioritas dalam ketersediaan barang.

Selain itu, hubungan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah bernegosiasi atau mendapatkan layanan tambahan ketika dibutuhkan, seperti fleksibilitas dalam pembayaran atau waktu pengiriman saat terjadi peningkatan permintaan mendadak.

Kerja sama jangka panjang ini juga membuka peluang inovasi bersama, di mana perusahaan dan vendor dapat bekerja sama untuk mengembangkan solusi baru atau meningkatkan efisiensi proses pengadaan.

Tantangan dalam Procurement dan Cara Mengatasinya

Meskipun proses pengadaan yang efektif menawarkan banyak manfaat, ada sejumlah tantangan yang sering dihadapi oleh perusahaan dalam proses pengadaan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dan strategi untuk mengatasinya:

1. Fluktuasi Harga

Harga bahan baku dan barang yang diperlukan perusahaan seringkali tidak stabil, terutama dalam industri yang sangat bergantung pada sumber daya alam atau komoditas. Fluktuasi harga dapat berdampak langsung pada biaya operasional dan profitabilitas perusahaan.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat membuat kontrak jangka panjang dengan pemasok, yang memungkinkan mereka mendapatkan harga yang tetap atau terjamin untuk jangka waktu tertentu.

Dengan demikian, perusahaan dapat melindungi diri dari lonjakan harga mendadak yang disebabkan oleh perubahan pasar. Selain itu, tim procurement juga dapat memantau tren harga pasar secara berkala untuk mengidentifikasi peluang pembelian pada saat harga turun.

2. Risiko Rantai Pasokan

Risiko dalam rantai pasokan, seperti keterlambatan pengiriman, gangguan produksi pemasok, atau masalah logistik, dapat berdampak signifikan pada kelancaran operasional perusahaan. Gangguan ini dapat menyebabkan keterlambatan produksi, hilangnya peluang bisnis, atau bahkan kerugian finansial.

Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan perlu melakukan diversifikasi pemasok, artinya memiliki lebih dari satu pemasok untuk barang atau jasa yang kritis. Diversifikasi membantu mengurangi ketergantungan pada satu pemasok, sehingga jika terjadi masalah dengan satu pemasok, perusahaan masih memiliki alternatif lain.

Selain itu, perusahaan dapat membangun inventaris buffer, yaitu persediaan cadangan yang dapat digunakan saat terjadi gangguan pasokan.

3. Kesulitan dalam Evaluasi Vendor

Memilih vendor yang tepat membutuhkan waktu dan penelitian yang mendalam. Proses evaluasi vendor tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga kualitas, reputasi, keandalan, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka panjang.

Kurangnya data yang akurat atau sistem evaluasi yang efektif dapat menyebabkan perusahaan salah memilih vendor, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada operasional dan kualitas barang atau jasa yang diterima.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat menggunakan sistem evaluasi vendor yang objektif dan berbasis data. Ini mencakup pengumpulan informasi mendetail tentang kinerja vendor, umpan balik dari departemen terkait, serta penggunaan metrik yang terukur untuk menilai vendor.

Dengan menggunakan sistem yang sistematis, tim jugadapat lebih mudah membandingkan dan mengevaluasi vendor berdasarkan berbagai aspek penting.

Kesimpulan

Procurement adalah elemen vital dalam manajemen operasional organisasi. Dengan memahami peran dan fungsinya, perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi biaya, menjaga kualitas, dan membangun hubungan yang kuat dengan vendor.

Tantangan dalam proses pengadaan dapat diatasi dengan strategi yang tepat, termasuk diversifikasi pemasok dan perencanaan yang baik.

Manajemen pengadaan yang efektif tidak hanya membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional tetapi juga memastikan kelangsungan pasokan, peningkatan kualitas produk, dan penghematan biaya jangka panjang. Untuk itu, perusahaan harus terus mengembangkan praktik pengadaan barang yang inovatif dan berkelanjutan dengan menggunakan software procurement.

Pahami lebih dalam tentang pentingnya pengelolaan procurement yang baik dalam organisasi Anda untuk mencapai efisiensi operasional dan optimalisasi sumber daya.

Sumber:

The Balance - What Is Business Procurement?

Procurement Tactics - Procurement Benefits — Everything You Should Know

LexCheck - Procurement Specialist: Roles and Responsibilities of an Evolving Position

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp