Pengaruh Harga dan Biaya Terhadap Break Even Point: Apa yang Harus Diperhatikan?

Sindhu Partomo
pengaruh_harga_dan_biaya_terhadap_break_even_point_apa_yang_harus_diperhatikan?

Daftar Isi


Break-Even Point (BEP) atau titik impas adalah indikator penting untuk memulai bisnis. Kamu perlu tahu berapa harga jual, biaya tetap, dan biaya variabel yang tepat supaya bisa mencapai BEP, atau “balik modal”. Ada beberapa cara supaya bisnis kamu mencapai titik impas lebih cepat dan meningkatkan profitabilitas. Artikel ini membahas aspek penting BEP serta strategi untuk mencapainya secara efisien.

Pengertian Break Even Point (BEP)

Break-Even Point (BEP) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga bisnis tidak mengalami laba maupun rugi. BEP dihitung dengan rumus:

BEP(Unit)=Biaya TetapHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit

Dalam konteks ini, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah, sementara biaya variabel berubah seiring dengan jumlah produksi. BEP membantu pengusaha memahami jumlah unit minimum yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya.

Pengaruh Harga Jual terhadap BEP

Harga jual per unit sangat memengaruhi BEP. Semakin tinggi harga jual, semakin sedikit unit yang perlu dijual untuk mencapai titik impas. Namun, menaikkan harga jual harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menurunkan daya saing atau permintaan pasar.

Contoh:

Jika biaya tetap adalah Rp50 juta, biaya variabel per unit adalah Rp50.000, dan harga jual Rp100.000, maka BEP adalah:

BEP=50,000,000100,00050,000=1,000 unit

Jika harga jual dinaikkan menjadi Rp120.000, BEP turun menjadi:

BEP=50,000,000120,00050,000=714 unit

Kenaikan harga jual menurunkan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai BEP.

Pengaruh Biaya Tetap terhadap BEP

Biaya tetap, seperti sewa dan gaji manajemen, sangat memengaruhi BEP. Semakin tinggi biaya tetap, semakin banyak unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Menekan biaya tetap adalah salah satu cara efektif untuk menurunkan BEP.

Contoh:

Jika biaya tetap naik menjadi Rp60 juta, dengan harga jual Rp100.000 dan biaya variabel Rp50.000, maka BEP menjadi:

BEP=60,000,000100,00050,000=1,200 unit

Penurunan biaya tetap dapat mempercepat pencapaian BEP.

Pengaruh Biaya Variabel terhadap BEP

Biaya variabel, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung, juga berdampak besar pada BEP. Semakin rendah biaya variabel, semakin cepat BEP tercapai. Oleh karena itu, efisiensi dalam pengelolaan biaya variabel sangat penting.

Contoh:

Jika biaya variabel turun menjadi Rp40.000 per unit, dengan biaya tetap Rp50 juta dan harga jual Rp100.000, maka BEP menjadi:

BEP=50,000,000100,00040,000=833 unit

Efisiensi biaya variabel dapat menurunkan BEP secara signifikan.

Strategi Mengelola Harga dan Biaya untuk Mencapai BEP Lebih Cepat

  1. Optimalkan Harga Jual: Sesuaikan harga dengan nilai pasar dan tambahkan fitur unik untuk mendukung kenaikan harga tanpa kehilangan pelanggan.
  2. Kurangi Biaya Tetap: Negosiasi ulang kontrak sewa, outsourcing beberapa fungsi bisnis, atau beralih ke solusi berbasis teknologi.
  3. Efisiensikan Biaya Variabel: Cari pemasok bahan baku yang lebih murah, tingkatkan efisiensi produksi, atau adopsi teknologi otomatisasi.
  4. Analisis Break-Even Secara Berkala: Perbarui analisis BEP dengan data terbaru untuk menjaga strategi tetap relevan.

FAQ

  1. Apa itu Break-Even Point (BEP)? BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga bisnis tidak mengalami laba maupun rugi.

  2. Mengapa BEP penting dalam bisnis? BEP membantu menentukan jumlah minimum penjualan yang diperlukan untuk menutupi biaya operasional, sehingga penting untuk pengambilan keputusan keuangan dan strategi bisnis.

  3. Bagaimana cara menghitung BEP? BEP dihitung dengan rumus:

BEP(Unit)=Biaya TetapHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit
  1. Apa pengaruh harga jual terhadap BEP? Semakin tinggi harga jual per unit, semakin rendah jumlah unit yang perlu dijual untuk mencapai BEP.

  2. Bagaimana biaya tetap memengaruhi BEP? Semakin tinggi biaya tetap, semakin tinggi jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai BEP.

  3. Apa dampak biaya variabel terhadap BEP? Semakin rendah biaya variabel, semakin rendah jumlah unit yang perlu dijual untuk mencapai BEP.

  4. Bisakah BEP berubah seiring waktu? Ya, BEP dapat berubah karena fluktuasi harga jual, biaya tetap, atau biaya variabel. Analisis berkala diperlukan untuk menyesuaikan strategi.

  5. Bagaimana cara menurunkan BEP? Anda dapat menurunkan BEP dengan meningkatkan harga jual, mengurangi biaya tetap, atau menekan biaya variabel.

  6. Apa risiko jika bisnis tidak mencapai BEP? Jika bisnis tidak mencapai BEP, maka akan mengalami kerugian karena pendapatan tidak cukup untuk menutupi seluruh biaya.

  7. Kapan analisis BEP sebaiknya dilakukan? Analisis BEP sebaiknya dilakukan sebelum meluncurkan produk baru, merencanakan ekspansi, atau membuat keputusan keuangan strategis lainnya.

Kesimpulan

Break-Even Point adalah alat analisis yang penting dalam manajemen bisnis. Harga jual, biaya tetap, dan biaya variabel memiliki dampak langsung terhadap BEP. Dengan memahami pengaruh masing-masing elemen, bisnis dapat merancang strategi untuk mencapai BEP lebih cepat, mengurangi risiko keuangan, dan meningkatkan profitabilitas. Evaluasi dan penyesuaian rutin terhadap biaya dan harga menjadi kunci keberhasilan.

Sumber:

Detik Finance - Pengertian Break Even Point

Sampoerna University - Break Even Point Adalah

Aspire - 5 Steps to Make a Break Even Analysis

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomolinked_in_sindhu-partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp