Apa Itu Laporan Keuangan?


Laporan keuangan adalah format catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode
akuntansi tertentu. Laporan ini digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja usaha atau
perusahaan tersebut. Di dalamnya mencatat transaksi pembelian, penjualan, dan transaksi bisnis
lainnya yang bernilai ekonomi dan moneter. Laporan keuangan biasanya dibuat dalam periode
tertentu, tergantung dari kebijakan perusahaan.


Pertanyaannya, apakah usaha kecil butuh laporan keuangan? Jawabannya adalah: ya. Usaha kecil
juga memerlukan laporan keuangan. Meskipun skala usaha lebih kecil, laporan keuangan tetap
penting untuk beberapa alasan. Laporan keuangan membantu pemilik usaha kecil dalam mengambil
keputusan yang cerdas. Informasi tentang pendapatan, biaya, dan keuntungan membantu mereka
memahami kinerja bisnis dan menentukan strategi ke depan. Laporan keuangan juga memungkinkan
pemilik usaha untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan. Dengan memeriksa neraca, laporan
laba rugi, dan arus kas, mereka dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif.
Jangan lupa, bahkan usaha kecil harus mematuhi persyaratan hukum dan pajak. Laporan keuangan
diperlukan untuk mengajukan laporan pajak dan memenuhi kewajiban hukum.


Belum lagi, jika pemilik usaha ingin mengajukan pinjaman atau mencari investor, laporan keuangan
akan menjadi referensi utama. Laporan ini membuktikan kelayakan bisnis dan kemampuan membayar
utang. Terakhir, laporan keuangan memberikan transparansi kepada pihak terkait, termasuk
karyawan, pemasok, dan pelanggan. Ini membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan bisnis.

3 Fungsi Laporan Keuangan

  1. Evaluasi Kinerja
    Laporan keuangan memberikan informasi tentang kinerja dan kondisi
    finansial perusahaan. Dengan memahami kondisi keuangan, pemilik bisnis dapat memantau
    perkembangan bisnis mereka.
  2. Tolok Ukur Keputusan
    Laporan keuangan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis.
  3. Portofolio Pinjaman dan Investor
    Laporan keuangan digunakan untuk mengajukan pinjaman atau mencari investor.

5 Unsur Penyusun Laporan Keuangan


Berikut adalah lima unsur penyusun laporan keuangan:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
    Menurut Jurnal Ilmiah Akuntansi (JIA), Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
    pada suatu titik waktu. Ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas.
  2. Laporan Kinerja Keuangan (Laba Rugi)
    Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan, beban, dan laba bersih suatu entitas selama
    periode tertentu.
  3. Laporan Perubahan Modal
    Laporan ini mencatat perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode tertentu, termasuk
    investasi, laba ditahan, dan distribusi dividen.
  4. Laporan Arus Kas
    Laporan ini menggambarkan arus masuk dan keluar kas dari aktivitas operasional, investasi,
    dan pendanaan.
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan
    Catatan ini memberikan penjelasan lebih lanjut tentang item-item dalam laporan keuangan dan
    kebijakan akuntansi yang diterapkan.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan


Dalam membuat dan membaca laporan keuangan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
laporan tersebut akurat, relevan, dan bermanfaat. Berikut adalah poin-poin penting yang harus
kamu perhatikan:

  1. Bahasa Laporan Keuangan
    Pastikan laporan keuangan ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh pengguna.
    Hindari penggunaan istilah teknis yang membingungkan.
  2. Mata Uang Pelaporan
    Tentukan mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan. Konsistensi dalam mata uang sangat
    penting agar data dapat dibandingkan dengan akurat.
  3. Pencatatan Transaksi
    Selalu catat setiap transaksi dengan akurat. Pastikan pencatatan dilakukan secara teratur
    dan sesuai dengan prinsip akuntansi.
  4. Tidak Mencampur Keuangan Perusahaan dengan Keuangan Pribadi
    Jangan mencampur dana pribadi dengan dana perusahaan. Pisahkan rekening bank dan transaksi
    pribadi dari yang berhubungan dengan bisnis.
  5. Bukti Transaksi
    Setiap transaksi yang tercatat harus memiliki bukti yang valid. Bukti ini dapat berupa
    faktur, kwitansi, atau dokumen lain yang mendukung transaksi.
  6. Komponen Laporan Keuangan yang Lengkap
    Pastikan laporan keuangan mencakup komponen utama, seperti neraca, laporan laba rugi,
    laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
    Contoh komponen utama:
    Neraca: Aset, kewajiban, dan ekuitas
    Laporan Laba Rugi: Pendapatan dan biaya
    Laporan Arus Kas: Aliran kas masuk dan keluar
    Catatan Atas Laporan Keuangan: Penjelasan tambahan
  7. Penempatan File Khusus untuk Setiap Transaksi
    Simpan dokumen transaksi secara teratur dalam file khusus. Ini memudahkan audit dan
    memastikan transaksi dapat ditemukan kembali.
  8. Informasi Komparatif
    Bandingkan data laporan keuangan dengan periode sebelumnya. Analisis perubahan dan tren
    untuk memahami kinerja perusahaan.


Ingatlah bahwa laporan keuangan adalah alat penting dalam mengelola bisnis. Dengan memperhatikan
hal-hal di atas, kamu dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik dan lebih informatif!


Kalau kamu mau menjalankan pencatatan dan analisis akuntansi secara serba otomatis,
pelajari fitur dari Ukirama di sini.