Leasing Properti: Bagaimana Cara Kerjanya dan Apa Manfaatnya?

Sindhu Partomo
Leasing Properti: Bagaimana Cara Kerjanya dan Apa Manfaatnya?

Daftar Isi


Kamu mungkin sudah familiar dengan konsep leasing pada kendaraan atau peralatan bisnis. Namun, tahukah kamu bahwa konsep serupa juga diterapkan dalam sektor properti? Leasing properti dapat menjadi alternatif menarik bagi siapa pun yang ingin mendapatkan akses terhadap properti tertentu tanpa harus melakukan pembelian tunai atau kredit bank. Bukan hanya untuk keperluan hunian pribadi, leasing properti juga kerap dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk kebutuhan kantor, gudang, atau ruang usaha lainnya.

Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu leasing properti, bagaimana cara kerjanya, serta apa saja manfaatnya. Kamu juga akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memilih leasing properti dibanding opsi lain, serta contoh penerapan dalam dunia bisnis. Dengan pemahaman menyeluruh, kamu bisa menilai apakah leasing properti sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu.

Apa Itu Leasing Properti?

Leasing properti adalah perjanjian sewa guna usaha di mana lembaga pembiayaan (lessor) memfasilitasi hak pakai suatu properti, seperti rumah, apartemen, kantor, gudang, ruko, atau bangunan lain, kepada pihak penyewa (lessee) dalam jangka waktu tertentu. Selama masa sewa, lessee membayar biaya berkala (misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan) sesuai kesepakatan yang tertuang dalam kontrak.

Berbeda dengan sewa biasa, leasing properti biasanya memberikan opsi untuk membeli properti tersebut di akhir masa kontrak (jika skemanya finance lease). Namun, ada pula jenis leasing yang tidak menawarkan opsi beli—umumnya disebut operating lease—yang lebih mirip dengan perjanjian sewa biasa.

Banyak orang dan perusahaan memilih leasing properti karena prosesnya lebih praktis dibandingkan membeli properti secara tunai atau kredit bank. Selain itu, leasing properti dapat memberikan fleksibilitas arus kas, terutama untuk pebisnis yang ingin memaksimalkan dana operasional.

Bagaimana Cara Kerja Leasing Properti?

  1. Penawaran Properti
    Biasanya, pemilik properti atau developer bekerja sama dengan perusahaan leasing atau lembaga pembiayaan untuk menawarkan properti kepada calon penyewa. Calon lessee akan melihat berbagai pilihan properti yang tersedia, meliputi tipe, lokasi, dan harga.
  2. Pengajuan dan Analisis Kelayakan
    Setelah menentukan properti yang diinginkan, calon lessee mengajukan permohonan leasing kepada perusahaan leasing. Di tahap ini, dilakukan analisis kelayakan berdasarkan rekam jejak keuangan, rencana penggunaan properti, dan berkas pendukung lain.
  3. Penandatanganan Kontrak
    Jika pengajuan disetujui, tahap berikutnya adalah membuat perjanjian leasing. Kontrak akan memuat detail seperti durasi masa sewa, jumlah pembayaran berkala, bunga (jika ada), tanggung jawab perawatan, serta opsi beli (jika menggunakan finance lease).
  4. Masa Sewa
    Selama periode leasing, lessee membayar biaya sewa secara rutin sesuai kesepakatan. Lessee memiliki hak untuk menggunakan properti, sedangkan kepemilikan tetap berada di tangan lessor atau pemilik properti.
  5. Opsi Beli atau Pengakhiran Kontrak
    • Jika kontrak mencantumkan opsi beli, lessee dapat memilih membeli properti tersebut di akhir masa sewa dengan membayar nilai sisa (residual value) yang ditentukan.
    • Apabila tidak tertarik untuk membeli, lessee bisa mengakhiri kontrak dan mengembalikan properti. Ada juga kemungkinan memperpanjang perjanjian jika kedua belah pihak sepakat.

Manfaat Leasing Properti

  1. Modal Awal Lebih Ringan
    Membeli properti—terutama untuk keperluan bisnis—membutuhkan modal yang besar. Dengan leasing properti, kamu tidak perlu menyiapkan dana tunai dalam jumlah besar karena pembayarannya dilakukan secara bertahap.
  2. Fleksibilitas Arus Kas
    Dalam dunia bisnis, menjaga arus kas agar tetap stabil sering kali menjadi tantangan. Leasing properti memberikan fleksibilitas karena kamu tidak perlu membayar jumlah uang besar sekaligus, sehingga sisa dana dapat dialihkan untuk kebutuhan operasional lain.
  3. Proses Lebih Cepat
    Dibandingkan mengurus kredit perumahan atau pinjaman bank untuk membeli properti, pengajuan leasing properti dapat terasa lebih cepat dan sederhana, walaupun masih tetap ada persyaratan yang harus dipenuhi.
  4. Pilihan Beragam
    Kamu bisa memilih jenis properti yang sesuai kebutuhan tanpa harus terbatas pada kemampuan beli saat ini. Ingin sebuah gudang besar? Bisa saja leasing menjadi solusi. Atau kamu ingin lokasi kantor di pusat kota? Leasing properti bisa mewujudkannya tanpa harus menyiapkan dana puluhan atau ratusan juta di awal.

Leasing Properti Untuk Bisnis

Bagi bisnis, leasing properti kerap menjadi pilihan strategis. Berikut alasannya:

  1. Skala dan Lokasi Kantor
    Untuk perusahaan yang ingin ekspansi cepat, membeli properti bisa menjadi beban berat. Dengan leasing, kamu bisa memperoleh ruang kantor sesuai ukuran dan lokasi strategis tanpa mengganggu dana operasional secara signifikan.
  2. Perpindahan dan Ekspansi Fleksibel
    Jika bisnis berkembang, mungkin kamu ingin pindah ke lokasi lebih besar. Melalui leasing properti, kamu tidak terikat kepemilikan jangka panjang. Setelah masa sewa berakhir, kamu dapat memilih properti baru tanpa harus memikirkan penjualan aset lama.
  3. Manajemen Keuangan
    Perusahaan dapat mengelola laporan keuangan dengan lebih baik karena biaya sewa bisa diproyeksikan sebagai pengeluaran operasional. Pada beberapa kasus, ini juga berpengaruh pada rasio keuangan yang dilaporkan.
  4. Opsi Beli di Masa Depan
    Jika ternyata lokasi kantor sangat menguntungkan dan kamu ingin menguasainya secara permanen, beberapa jenis lease (finance lease) menawarkan opsi beli di akhir kontrak.

Kapan Sebaiknya Memilih Leasing Properti?

  1. Kamu Butuh Properti dengan Segera
    Misalnya bisnis kamu mendesak membutuhkan gudang tambahan untuk menampung stok barang. Proses pembelian properti bisa memakan waktu lebih lama. Leasing properti memberikan akses lebih cepat untuk memulai operasional.
  2. Modal Terbatas, tapi Potensi Pendapatan Cukup Besar
    Dalam situasi di mana pertumbuhan bisnis diharapkan melonjak, leasing properti bisa menjadi solusi. Kamu tidak perlu memblokir dana besar di awal, sehingga modal dapat digunakan untuk aspek bisnis lain yang lebih mendesak.
  3. Rencana Jangka Pendek atau Menengah
    Jika kamu belum yakin akan menetap di satu lokasi untuk waktu lama, leasing properti memberi ruang untuk berpindah lokasi dengan lebih mudah setelah masa sewa berakhir.
  4. Kamu Ingin Menguji Lokasi
    Terkadang, melakukan pembelian langsung di lokasi tertentu cukup berisiko. Dengan leasing, kamu bisa menguji apakah lokasi tersebut benar-benar menguntungkan bagi bisnis. Jika tidak cocok, kamu bisa pindah setelah kontrak selesai.

Contoh Penerapan Leasing Properti

  1. Startup yang Membutuhkan Kantor
    Sebuah startup rintisan mungkin belum memiliki dana besar untuk membeli kantor. Dengan leasing, mereka bisa segera menempati ruang kantor representatif di pusat kota tanpa investasi properti besar-besaran.
  2. Perusahaan Logistik yang Membutuhkan Gudang
    Seiring peningkatan e-commerce, perusahaan logistik membutuhkan gudang di berbagai wilayah. Dengan leasing properti, mereka dapat dengan mudah memperluas jaringan gudang tanpa harus membeli lahan dan membangun fasilitas baru.
  3. Pengusaha Cafe atau Restoran
    Mendirikan cafe di lokasi strategis sering kali berarti biaya properti mahal. Leasing menjadi alternatif, sehingga pengusaha bisa fokus pada konsep dan operasional bisnis, sambil membayar biaya sewa secara rutin.
  4. Pebisnis yang Mencari Lokasi Sementara
    Terkadang, bisnis perlu hadir di event atau pameran tertentu dalam periode terbatas (misal 1-2 tahun). Leasing properti sangat memudahkan untuk menyediakan booth, store, atau showroom sementara di lokasi strategis tersebut.

Kesimpulan

Leasing properti menawarkan beragam manfaat, baik bagi individu maupun bisnis. Melalui skema ini, kamu dapat memanfaatkan properti strategis tanpa harus mengeluarkan dana besar secara langsung. Prosesnya relatif lebih cepat dan memberikan fleksibilitas, terutama jika kamu belum yakin mengenai pemilikan jangka panjang.

Namun, bukan berarti leasing properti tanpa kekurangan. Biaya keseluruhan bisa saja lebih tinggi dibandingkan membeli, terutama jika masa sewa diperpanjang terus-menerus. Selain itu, kamu perlu memastikan bahwa lembaga pembiayaan atau perusahaan leasing yang kamu pilih memiliki reputasi baik dan menawarkan ketentuan kontrak yang jelas.

Secara keseluruhan, leasing properti adalah opsi yang patut kamu pertimbangkan apabila kamu membutuhkan akses cepat terhadap properti, memiliki keterbatasan dana di awal, atau menginginkan fleksibilitas untuk berpindah lokasi di masa depan. Dengan memahami cara kerja, manfaat, dan contoh penerapannya, kamu bisa mengambil keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan strategi keuanganmu.

Sumber:

ERP 360 - Property Management System

Miraland - Properti Leasehold

JLL - Investor Relations

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomolinked_in_sindhu-partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp