Leasing vs Sewa Biasa: Apa Bedanya dan Bagaimana Memilih yang Tepat?

Sindhu Partomo

Daftar Isi


Banyak orang atau perusahaan membutuhkan akses terhadap aset tertentu untuk menunjang kebutuhan operasional maupun kehidupan sehari-hari. Aset tersebut dapat berupa kendaraan, properti, peralatan elektronik, hingga mesin produksi. Namun, ada kalanya membeli aset secara tunai bukanlah pilihan yang paling praktis atau tidak sesuai dengan kondisi keuangan. Dalam situasi seperti ini, opsi leasing dan sewa biasa sering menjadi solusi.

Meski sama-sama melibatkan pembayaran berkala untuk menggunakan aset, leasing dan sewa biasa memiliki perbedaan signifikan. Keduanya menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan skema tergantung pada kebutuhan, tujuan, serta kondisi finansial. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan utama antara leasing dan sewa biasa, fitur serta keuntungan masing-masing, hingga tips memilih skema yang paling tepat.

Apa Itu Leasing dan Apa Itu Sewa Biasa?

Sebelum mengetahui perbedaannya, penting untuk memahami definisi masing-masing:

  1. Leasing Leasing sering disebut “sewa guna usaha.” Dalam perjanjian leasing, lembaga pembiayaan (lessor) menyediakan aset untuk pihak penyewa (lessee) dalam jangka waktu tertentu. Sepanjang masa kontrak, lessee membayar biaya sewa secara berkala. Pada beberapa jenis leasing, lessee memiliki opsi untuk membeli aset tersebut di akhir masa kontrak dengan harga sisa (residual value).
  2. Sewa Biasa Sewa biasa adalah perjanjian di mana pemilik (penyewa-kan) aset memperbolehkan pihak lain (penyewa) untuk menggunakan asetnya dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan biaya sewa rutin (harian, bulanan, atau tahunan). Setelah masa sewa berakhir, penyewa tinggal mengembalikan aset kepada pemilik. Pada sewa biasa, umumnya tidak ada opsi untuk membeli aset di akhir masa kontrak.

Perbedaan Utama Leasing dan Sewa Biasa

Meski sama-sama berupa perjanjian penggunaan aset dengan biaya sewa, terdapat beberapa perbedaan mendasar:

  1. Kepemilikan Aset
    • Leasing: Kepemilikan aset selama masa kontrak ada di tangan lessor, tapi lessee bisa memiliki opsi untuk membeli aset setelah kontrak berakhir (tergantung jenis leasing).
    • Sewa Biasa: Kepemilikan aset tetap berada di pemilik. Penyewa hanya berhak menggunakan aset sesuai syarat dan ketentuan yang disepakati.
  2. Tujuan Penggunaan
    • Leasing: Umumnya digunakan untuk pembiayaan aset-aset produktif, seperti mesin produksi, kendaraan operasional, atau alat berat.
    • Sewa Biasa: Lebih fleksibel, bisa untuk berbagai keperluan, mulai dari sewa rumah, sewa mobil untuk liburan, hingga sewa peralatan pesta.
  3. Jangka Waktu
    • Leasing: Biasanya bersifat jangka menengah hingga panjang (misalnya 2-5 tahun, bahkan lebih).
    • Sewa Biasa: Bisa bersifat jangka pendek maupun panjang, tergantung kebutuhan. Namun, sewa biasa cenderung lebih populer untuk durasi pendek atau menengah (misalnya sewa apartemen selama setahun).
  4. Opsi Membeli
    • Leasing: Pada jenis finance lease, ada opsi beli di akhir kontrak. Pada operating lease, opsi ini belum tentu ada.
    • Sewa Biasa: Umumnya tidak ada opsi beli. Begitu masa sewa usai, aset dikembalikan ke pemilik.
  5. Risiko dan Pemeliharaan
    • Leasing: Lessee sering menanggung biaya perawatan, asuransi, dan risiko kerusakan (walaupun ada pembagian tertentu tergantung kontrak).
    • Sewa Biasa: Tergantung perjanjian, tapi biasanya pemilik aset menanggung perawatan besar, sementara penyewa hanya menanggung kerusakan minor atau biaya operasional harian.

Leasing: Fitur, Keuntungan, dan Aplikasinya

  1. Fitur Utama Leasing
    • Adanya lembaga pembiayaan (lessor) yang menjadi pihak penyedia aset.
    • Pembayaran berkala selama jangka waktu tertentu.
    • Potensi opsi beli aset di akhir kontrak, terutama pada finance lease.
    • Pembagian tanggung jawab dan risiko dapat tercantum jelas dalam kontrak.
  2. Keuntungan Leasing
    • Memudahkan perolehan aset bernilai tinggi tanpa harus membayar tunai di awal.
    • Dapat meningkatkan arus kas (cash flow) bisnis, karena dana perusahaan bisa dialokasikan ke operasional lain.
    • Opsi beli di akhir masa kontrak dapat memudahkan proses kepemilikan aset jika ternyata aset tersebut terbukti vital bagi bisnis.
    • Pada operating lease, beberapa biaya pemeliharaan ditanggung oleh lessor, sehingga beban penyewa bisa lebih ringan.
  3. Aplikasi Leasing
    • Umum di dunia usaha untuk alat transportasi, mesin produksi, alat berat, dan peralatan IT.
    • Kadang juga dipakai oleh perorangan untuk kendaraan pribadi (mobil, motor), meski di Indonesia sistem ini masih lebih dominan digunakan oleh perusahaan.

Sewa Biasa: Fitur, Keuntungan, dan Aplikasinya

  1. Fitur Utama Sewa Biasa
    • Perjanjian penggunaan aset antara pemilik dan penyewa tanpa keterlibatan lembaga pembiayaan khusus.
    • Pembayaran berkala (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan) sesuai kesepakatan.
    • Tidak ada opsi pembelian aset di akhir masa sewa.
    • Kewajiban pemeliharaan aset bervariasi, tergantung perjanjian.
  2. Keuntungan Sewa Biasa
    • Proses lebih sederhana karena umumnya hanya melibatkan dua pihak (pemilik dan penyewa).
    • Cocok untuk kebutuhan sementara (misalnya sewa rumah jangka pendek, sewa mobil untuk perjalanan singkat).
    • Tidak ada kewajiban jangka panjang. Begitu masa sewa selesai, penyewa tidak bertanggung jawab lebih lanjut.
    • Biaya awal biasanya lebih rendah atau bahkan tanpa deposit yang signifikan.
  3. Aplikasi Sewa Biasa
    • Sewa properti (rumah, apartemen, kantor) untuk tempat tinggal atau operasional usaha dalam jangka pendek atau menengah.
    • Sewa kendaraan untuk liburan, perjalanan dinas jangka pendek, atau event khusus.
    • Sewa peralatan pesta (tenda, kursi, sound system) atau perlengkapan lain untuk kebutuhan insidental.

Kapan Memilih Leasing dan Kapan Memilih Sewa Biasa?

  1. Pertimbangan Durasi Penggunaan Aset
    • Jika kamu memerlukan aset untuk jangka panjang dan aset tersebut memegang peranan penting dalam operasional (misalnya truk pengiriman atau mesin produksi), leasing bisa jadi pilihan lebih tepat.
    • Jika kamu hanya membutuhkan aset untuk sementara waktu (misalnya sewa kantor 1 tahun sebelum pindah ke lokasi lain), sewa biasa lebih praktis dan fleksibel.
  2. Tujuan Akhir
    • Jika kamu berminat memiliki aset pada akhirnya, finance lease menawarkan opsi beli di akhir kontrak.
    • Jika kamu tidak membutuhkan kepemilikan aset, sewa biasa sudah mencukupi.
  3. Ketersediaan Modal
    • Jika perusahaan kamu memiliki dana terbatas untuk investasi awal, leasing bisa membantu karena down payment mungkin lebih rendah dibandingkan pembelian tunai.
    • Jika kamu hanya membutuhkan aset dengan biaya sewa jangka pendek, sewa biasa umumnya tidak memerlukan proses administrasi yang rumit.
  4. Skema Biaya dan Risiko
    • Leasing dapat memiliki biaya total lebih tinggi jika dibandingkan pembelian tunai, apalagi jika aset ternyata tidak terlalu sering digunakan.
    • Sewa biasa mungkin lebih murah untuk durasi pendek, tetapi bisa menjadi lebih mahal jika diperpanjang terus-menerus.

Contoh Kasus: Memilih Leasing Atau Sewa Biasa Untuk Bisnis

Bayangkan kamu menjalankan bisnis katering yang mulai berkembang pesat. kamu sedang mempertimbangkan untuk menambah kendaraan baru:

  1. Opsi Leasing
    • kamu memilih finance lease untuk sebuah truk boks berkapasitas besar guna pengiriman makanan. kamu membayar cicilan bulanan selama 3 tahun, dengan opsi membeli truk tersebut di akhir masa kontrak. Jika penjualan katering stabil, truk itu bisa menjadi investasi jangka panjang.
  2. Opsi Sewa Biasa
    • kamu menyewa truk milik pihak ketiga dengan pembayaran bulanan. Tidak ada kewajiban membeli di akhir masa sewa. Jika permintaan katering menurun, kamu bisa berhenti menyewa tanpa risiko memiliki kendaraan yang tidak terpakai.

Dalam skenario ini, leasing cocok bagi kamu yang yakin akan mempertahankan skala bisnis jangka panjang. Sementara itu, sewa biasa lebih cocok bila kamu ingin fleksibilitas dan belum yakin apakah kebutuhan kamu akan meningkat atau justru berkurang.

Keuntungan dan Kekurangan Leasing Vs Sewa Biasa

Leasing

Keuntungan:

  • Membuka akses terhadap aset bernilai tinggi dengan biaya awal yang lebih terjangkau.
  • Tersedia opsi beli aset, terutama pada finance lease.
  • Meningkatkan fleksibilitas arus kas karena pembayaran dilakukan secara bertahap.

Kekurangan:

  • Kontrak cenderung lebih kompleks dan melibatkan lembaga pembiayaan.
  • Bisa berakhir dengan biaya total lebih tinggi dibandingkan pembelian tunai.
  • Risiko aset ditarik cepat oleh lessor jika terjadi gagal bayar.

Sewa Biasa

Keuntungan:

  • Proses lebih sederhana, umumnya hanya melibatkan pemilik dan penyewa.
  • Cocok untuk kebutuhan jangka pendek atau sementara.
  • Tidak ada kewajiban jangka panjang, sehingga risiko finansial lebih kecil.

Kekurangan:

  • Tidak ada opsi untuk memiliki aset di kemudian hari.
  • Jika kebutuhan berubah menjadi jangka panjang, biaya sewa bisa menjadi tinggi.
  • Terbatas pada aset yang umumnya diperdagangkan di pasar sewa biasa (misalnya kendaraan sewa harian, properti).

Kesimpulan

Leasing dan sewa biasa sama-sama memungkinkan kamu untuk menggunakan aset tanpa harus membelinya langsung. Namun, perbedaan terletak pada karakteristik peminjaman, durasi, serta tujuan penggunaan aset. Leasing pada umumnya lebih cocok untuk aset yang dianggap krusial bagi kegiatan bisnis dalam jangka panjang, terutama jika kamu mengincar kepemilikan di akhir masa kontrak. Sewa biasa lebih tepat untuk kebutuhan jangka pendek atau situasi di mana kamu tidak berniat memiliki aset.

Sebelum memutuskan untuk leasing atau sewa biasa, pastikan kamu telah mempertimbangkan:

  • Durasi penggunaan aset.
  • Tujuan akhir (apakah ingin memiliki aset atau tidak).
  • Ketersediaan dana dan skema pembayaran.
  • Risiko dan fleksibilitas.

Dengan memahami perbedaan serta keuntungan dan kekurangan masing-masing, kamu dapat memilih skema yang paling efektif bagi kebutuhan pribadi maupun bisnis. Baik leasing maupun sewa biasa bisa menjadi pilihan tepat asalkan kamu memahami cara kerjanya dan menyesuaikannya dengan strategi keuangan serta kebutuhan operasional.

Sumber:

Hukum Online - Perbedaan Leasing dan Sewa Beli

Bisnis Indonesia - Hak Kepemilikan

Halo JPN - Sewa Guna

Binus - Lebih Baik Membeli atau Menyewa?

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomolinked_in_sindhu-partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp