Panduan Lengkap Procurement: Definisi, Proses, Jenis, dan Tips Implementasi yang Efektif

Sindhu Partomo
Ilustrasi Proyeksi Keuangan

Daftar Isi


Panduan Lengkap Procurement: Definisi, Proses, Jenis, dan Tips Implementasi yang Efektif

Sadarkah kita, kalau persaingan antar perusahaan sudah semakin kompleks dan kompetitif? Semua aspek bisnis berkembang pesat, termasuk soal cara pengadaan barang. Procurement zaman sekarang bukan cuma soal membeli barang dengan harga terbaik, tetapi juga soal strategi stok, cara mengevaluasi kinerja vendor, sampai pelelangan proyek.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu procurement, prosesnya, jenis-jenisnya, hingga tips implementasi yang dapat membuat procurement kamu lebih efisien dan efektif.

Pengertian Procurement

Procurement, atau yang sering disebut juga dengan pengadaan, adalah proses mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk operasional sehari-hari. Procurement bisa mencakup segala hal, mulai dari bahan baku, layanan teknologi, hingga jasa konsultasi.

Peran penting procurement dalam bisnis sangat besar karena procurement memengaruhi biaya, efisiensi operasional, dan profitabilitas perusahaan. Dengan procurement yang tepat, perusahaan bisa mendapatkan harga terbaik, memilih pemasok yang dapat diandalkan, dan memastikan pasokan bahan atau layanan tetap tersedia untuk memenuhi permintaan.

Banyak orang yang salah menyamakan procurement dengan purchasing. Purchasing atau pembelian adalah proses memperoleh barang atau jasa dari vendor atau pemasok untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Fokusnya adalah pada proses transaksi, yaitu bagaimana perusahaan membeli barang atau jasa yang diperlukan untuk operasi sehari-hari.

Fungsi utama dari purchasing meliputi:

  • Mengidentifikasi kebutuhan barang atau jasa.
  • Mencari pemasok yang sesuai.
  • Meminta penawaran harga.
  • Memilih pemasok dan memproses pesanan pembelian.
  • Menerima barang dan memastikan kualitasnya sesuai dengan pesanan.

Purchasing bersifat lebih operasional, berfokus pada aktivitas sehari-hari yang terkait dengan pembelian, seperti memproses purchase orders (PO), mengelola stok, dan memastikan pengiriman barang sesuai dengan jadwal.

Procurement, di sisi lain, memiliki cakupan yang lebih luas. Procurement mencakup seluruh proses pengadaan barang atau jasa, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga manajemen kontrak, hubungan pemasok, serta evaluasi kinerja pemasok.

Fungsi utama dari procurement meliputi:

  • Mengidentifikasi kebutuhan barang atau jasa.
  • Melakukan riset pasar untuk menemukan pemasok terbaik.
  • Menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok.
  • Negosiasi kontrak dan harga.
  • Pengelolaan risiko pengadaan.
  • Evaluasi kinerja pemasok untuk memastikan keberlanjutan hubungan.

Procurement lebih bersifat strategis, karena tidak hanya mengurus pembelian barang atau jasa, tetapi juga berfokus pada efisiensi jangka panjang, pengurangan biaya, serta pengelolaan risiko dan keberlanjutan rantai pasokan.

Dasar-Dasar Procurement

Definisi Procurement dan Perbedaan dengan Purchasing

Sering kali procurement disamakan dengan purchasing, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Purchasing lebih terbatas pada tindakan membeli barang atau jasa secara langsung, sedangkan procurement mencakup seluruh proses dari identifikasi kebutuhan, pemilihan vendor, negosiasi, hingga pengelolaan kontrak.

Peran Procurement dalam Manajemen Rantai Pasok

Procurement memiliki peran vital dalam manajemen rantai pasok. Proses procurement yang efisien dapat meningkatkan kelancaran aliran barang dan jasa dari vendor ke perusahaan. Procurement juga memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan kualitas, kuantitas, dan harga yang telah ditentukan.

Komponen Utama dari Procurement: Perencanaan, Seleksi Vendor, Negosiasi, Kontrak, dan Manajemen Kinerja

Gambar: infografis Total Cost of Ownership
Gambar: siklus pengadaan
  1. Perencanaan: Menentukan kebutuhan pengadaan dan mengidentifikasi barang atau jasa yang diperlukan.
  2. Seleksi Vendor: Memilih vendor yang menawarkan kualitas terbaik dengan harga kompetitif.
  3. Negosiasi: Bernegosiasi untuk mendapatkan harga, kualitas, dan syarat yang menguntungkan.
  4. Kontrak: Mengelola kontrak dengan vendor, termasuk pengawasan terhadap kepatuhan vendor terhadap perjanjian.
  5. Manajemen Kinerja: Memantau kinerja vendor secara berkala untuk memastikan mereka terus memenuhi standar perusahaan.

Proses Procurement yang Efektif

Tahapan Utama dalam Proses Procurement

Proses procurement terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Menentukan barang atau jasa yang diperlukan.
  2. Riset Vendor: Mencari vendor yang sesuai dengan kebutuhan.
  3. Permintaan Penawaran: Mengirimkan permintaan penawaran ke beberapa vendor.
  4. Evaluasi Penawaran: Membandingkan penawaran dari vendor yang berbeda.
  5. Negosiasi dan Pemilihan Vendor: Negosiasi harga dan syarat, lalu memilih vendor yang terbaik.
  6. Pembuatan Kontrak: Menyusun dan menandatangani kontrak pengadaan.
  7. Pengelolaan Kinerja: Memantau pengiriman barang atau layanan serta kinerja vendor.

Mengidentifikasi Kebutuhan Procurement dan Perencanaan Pengadaan

Langkah pertama dalam procurement adalah mengidentifikasi kebutuhan bisnis. Ini mencakup evaluasi inventaris, perkiraan permintaan masa depan, dan analisis kinerja vendor saat ini. Dari sana, kamu dapat membuat rencana pengadaan yang detail, termasuk estimasi biaya dan jadwal pemenuhan.

Strategi Sourcing: Bagaimana Memilih Vendor yang Tepat

Memilih vendor adalah salah satu langkah kritis dalam procurement. Vendor yang tepat tidak hanya memberikan harga kompetitif tetapi juga kualitas barang dan layanan yang baik serta dapat diandalkan. Pertimbangkan reputasi vendor, rekam jejak pengiriman tepat waktu, serta kemampuan vendor untuk beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan.

Proses Evaluasi Penawaran dan Seleksi Vendor

Ketika memilih vendor, evaluasi penawaran berdasarkan kriteria seperti harga, kualitas produk, layanan purna jual, dan ketepatan waktu pengiriman. Kamu bisa membuat matriks evaluasi yang memberikan nilai pada setiap kriteria untuk membandingkan vendor secara objektif.

Tips untuk Negosiasi Kontrak yang Sukses

  1. Persiapan yang Matang: Pahami kebutuhan dan batasan perusahaan sebelum memulai negosiasi.
  2. Fokus pada Nilai Tambah: Jangan hanya fokus pada harga. Perhatikan juga layanan tambahan yang bisa ditawarkan vendor.
  3. Bersikap Fleksibel namun Tegas: Meskipun negosiasi adalah soal memberi dan menerima, pastikan kamu mendapatkan syarat terbaik tanpa mengorbankan kualitas atau keamanan pasokan.

Jenis-Jenis Procurement

Procurement Langsung vs. Tidak Langsung

  • Procurement Langsung: Melibatkan pengadaan barang yang digunakan langsung dalam proses produksi, seperti bahan baku.
  • Procurement Tidak Langsung: Barang atau jasa yang tidak digunakan langsung dalam produksi, seperti peralatan kantor.

Procurement Strategis vs. Taktis

  • Procurement Strategis: Fokus pada hubungan jangka panjang dengan vendor untuk mengamankan pasokan jangka panjang.
  • Procurement Taktis: Lebih terfokus pada kebutuhan jangka pendek dan sering kali bersifat reaktif terhadap kebutuhan mendesak.

Procurement Global vs. Lokal

  • Procurement Global: Pengadaan dari vendor internasional untuk mendapatkan akses ke teknologi atau bahan yang lebih baik atau lebih murah.
  • Procurement Lokal: Fokus pada vendor domestik yang biasanya lebih cepat dalam hal pengiriman dan lebih terjangkau dalam biaya pengiriman.

Penggunaan procurement global cocok saat kamu mencari harga lebih kompetitif atau teknologi yang belum ada di pasar lokal. Sebaliknya, procurement lokal lebih tepat ketika kamu membutuhkan kecepatan dan fleksibilitas dalam pengiriman barang.

Macam-macam Dokumen Procurement

Untuk menjalankan proses ini secara efektif, perusahaan menggunakan sejumlah dokumen kunci yang berfungsi sebagai panduan dan bukti transaksi. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai dokumen yang biasa digunakan dalam procurement, serta peran penting mereka dalam keseluruhan proses pengadaan.

Copies of bids adalah salinan penawaran dari vendor yang merespons permintaan pengadaan dari perusahaan. Dokumen ini berisi detail harga, spesifikasi teknis, serta layanan tambahan yang ditawarkan oleh vendor. Salinan tawaran ini digunakan untuk mengevaluasi vendor dan memastikan perusahaan memilih penawaran terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sales proposal adalah dokumen yang disusun oleh vendor sebagai respons terhadap permintaan penawaran dari perusahaan. Proposal ini mencakup informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, metode pelaksanaan, harga, serta keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan. Sales proposal membantu tim procurement menilai kemampuan vendor dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.

Kontrak adalah dokumen hukum yang mengikat antara perusahaan dan vendor, berisi kesepakatan mengenai syarat pembelian, harga, pengiriman, serta tanggung jawab masing-masing pihak. Kontrak ini sangat penting dalam memastikan bahwa kedua belah pihak memahami hak dan kewajiban mereka serta memberikan perlindungan hukum jika ada ketidaksesuaian di kemudian hari.

Invitation to Bid atau undangan tender adalah dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengundang vendor mengajukan penawaran atas pengadaan tertentu. Biasanya digunakan untuk proyek besar, dokumen ini memberikan informasi rinci tentang barang atau jasa yang dibutuhkan, spesifikasi teknis, serta syarat dan ketentuan pengajuan penawaran.

Purchase Order (PO) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada vendor untuk memesan barang atau jasa. PO berfungsi sebagai konfirmasi tertulis dari kesepakatan antara kedua belah pihak, berisi informasi tentang jenis, jumlah, harga, dan tanggal pengiriman barang yang dipesan.

PO sangat penting karena berfungsi sebagai dasar hukum yang memastikan transaksi dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal dan memudahkan pencatatan transaksi keuangan perusahaan.

Procurement plan adalah dokumen perencanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola kebutuhan pengadaan dalam sebuah proyek atau operasional bisnis. Dokumen ini mencakup jadwal, anggaran, dan strategi pengadaan yang akan dilakukan, serta vendor-vendor yang diidentifikasi sebagai mitra potensial.

Dengan procurement plan yang baik, perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi pengadaan dan menghindari pemborosan waktu serta biaya.

Purchase requisition adalah dokumen internal yang digunakan oleh departemen atau tim perusahaan untuk meminta pengadaan barang atau jasa kepada bagian procurement. Dokumen ini berisi detail kebutuhan pengadaan seperti jenis barang, jumlah, dan tujuan penggunaan. Purchase requisition merupakan langkah awal dalam proses procurement yang memastikan bahwa permintaan pengadaan diidentifikasi dan disetujui sebelum dilanjutkan dengan negosiasi dan pembelian formal.

Agreement documents adalah kumpulan dokumen yang merinci semua kesepakatan yang telah dicapai antara perusahaan dan vendor dalam pengadaan barang atau jasa. Dokumen ini mencakup deskripsi barang atau jasa, jadwal pengiriman, serta syarat pembayaran. Agreement documents memastikan bahwa kedua belah pihak memahami dan setuju dengan semua rincian transaksi sebelum memulai eksekusi.

Invoice atau faktur adalah dokumen yang dikeluarkan oleh vendor setelah barang atau jasa telah diserahkan kepada perusahaan. Dokumen ini merinci jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan berdasarkan kesepakatan dalam kontrak atau Purchase Order. Invoice menjadi dasar untuk melakukan pembayaran dan melengkapi pencatatan keuangan perusahaan.

Purchase agreement adalah kontrak yang lebih rinci dibandingkan Purchase Order. Dokumen ini mengatur seluruh syarat dan ketentuan pembelian barang atau jasa, termasuk jaminan kualitas, layanan purna jual, serta hak dan kewajiban lainnya yang berkaitan dengan transaksi. Purchase agreement biasanya digunakan untuk pengadaan yang lebih kompleks atau bernilai besar.

Request for Quotation (RFQ) adalah dokumen yang dikirimkan oleh perusahaan kepada beberapa vendor untuk meminta penawaran harga dan spesifikasi barang atau jasa tertentu. RFQ memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang harga pasar, serta membandingkan vendor dalam hal harga dan kualitas sebelum membuat keputusan pembelian.

Strategi Procurement yang Efektif

Ada beberapa konsep kunci yang perlu kamu kuasai supaya pengadaan dalam perusahaan lebih efektif:

Total Cost of Ownership (TCO)

Total Cost of Ownership (TCO) adalah konsep yang mengacu pada seluruh biaya yang terkait dengan pengadaan suatu barang atau jasa sepanjang siklus hidupnya, bukan hanya harga pembelian awal. TCO mencakup biaya yang terjadi sebelum, selama, dan setelah pembelian, termasuk biaya operasional, pemeliharaan, dan disposisi.

Gambar: siklus pengadaan
Gambar: siklus pengadaan

Elemen yang Masuk dalam TCO:

  • Harga Pembelian: Harga awal yang dibayarkan untuk mendapatkan barang atau jasa.
  • Biaya Transportasi dan Pengiriman: Termasuk pengiriman, bea cukai, dan biaya logistik lainnya.
  • Biaya Instalasi: Jika barang yang dibeli memerlukan instalasi atau konfigurasi tertentu.
  • Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan: Selama barang tersebut digunakan.
  • Biaya Downtime atau Kerusakan: Jika barang atau jasa yang dibeli menyebabkan gangguan operasional atau tidak dapat digunakan sesuai harapan.
  • Biaya Pembuangan: Biaya yang terkait dengan pembuangan barang atau jasa di akhir masa pakainya.

Mengapa TCO Penting dalam Procurement?

Sering kali, keputusan pembelian hanya didasarkan pada harga awal, padahal itu hanya sebagian kecil dari total biaya. Memahami dan menghitung TCO membantu perusahaan dalam memilih pemasok atau produk yang paling efisien dari segi biaya secara keseluruhan. Dengan fokus pada TCO, procurement dapat membantu perusahaan menghindari pengeluaran tersembunyi dan memastikan bahwa keputusan pembelian jangka panjang lebih menguntungkan.

Cost Savings

Cost savings atau penghematan biaya adalah tujuan utama dalam pengelolaan procurement yang efektif. Procurement tidak hanya berfokus pada membeli barang dengan harga terendah, tetapi juga pada pengurangan biaya secara keseluruhan melalui berbagai strategi.

Jenis-Jenis Cost Savings dalam Procurement:

  • Cost Reduction: Pengurangan biaya langsung melalui negosiasi harga yang lebih baik, diskon volume, atau perubahan pemasok.
  • Operational Efficiency: Meningkatkan efisiensi proses procurement untuk mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan pesanan.
  • Risk Management: Mengelola risiko dengan baik dapat mengurangi potensi kerugian finansial, seperti keterlambatan pengiriman atau produk cacat.
  • Standardisasi dan Konsolidasi Pemasok: Dengan mengonsolidasikan pengadaan dari beberapa pemasok ke satu pemasok yang lebih andal, perusahaan dapat mencapai skala ekonomi dan mendapatkan harga yang lebih baik.

Cara Mengoptimalkan Cost Savings:

  • Melakukan negosiasi harga yang efektif dengan pemasok berdasarkan data dan analisis pasar.
  • Memantau dan mengevaluasi kinerja pemasok secara terus-menerus untuk memastikan efisiensi biaya.
  • Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan visibilitas dan otomatisasi proses procurement, yang dapat mengurangi biaya operasional.

Supplier Performance

Supplier performance atau kinerja pemasok mengacu pada seberapa baik pemasok memenuhi harapan perusahaan dalam hal kualitas, pengiriman tepat waktu, harga yang kompetitif, dan kepatuhan terhadap spesifikasi yang disepakati. Memantau kinerja pemasok sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memberikan nilai optimal dan membantu mencapai tujuan bisnis.

Aspek-Aspek Kunci dalam Supplier Performance:

  • Kualitas Produk atau Layanan: Seberapa baik produk atau layanan yang dikirimkan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
  • Ketepatan Waktu Pengiriman: Apakah pemasok memenuhi tenggat waktu pengiriman yang disepakati.
  • Respon Terhadap Permasalahan: Seberapa cepat dan efektif pemasok menangani masalah yang muncul, seperti produk cacat atau keterlambatan pengiriman.
  • Kepatuhan Kontrak: Apakah pemasok mematuhi syarat dan ketentuan dalam kontrak.

Mengelola Kinerja Pemasok:

  • Gunakan key performance indicators (KPIs) yang jelas untuk mengevaluasi kinerja pemasok secara objektif.
  • Bangun hubungan yang baik dengan pemasok dan lakukan komunikasi rutin untuk mengatasi potensi masalah lebih awal.
  • Pertimbangkan untuk melakukan audit kinerja secara berkala untuk memastikan pemasok memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Order Cycle Time

Order cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dari awal hingga barang atau jasa diterima oleh perusahaan. Order cycle time yang lebih pendek biasanya menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi dalam proses procurement, sementara order cycle time yang lebih panjang dapat menyebabkan penundaan operasional.

Elemen-Elemen yang Mempengaruhi Order Cycle Time:

  • Waktu Pemrosesan Internal: Waktu yang dibutuhkan oleh tim procurement untuk mengidentifikasi kebutuhan, membuat pesanan, dan melakukan persetujuan internal.
  • Waktu Pengiriman oleh Pemasok: Berapa lama pemasok membutuhkan waktu untuk mengirimkan barang atau jasa setelah menerima pesanan.
  • Waktu Pemrosesan Penerimaan: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses dan menerima barang di gudang setelah barang tiba.

Cara Mengurangi Order Cycle Time:

  • Otomatisasi proses procurement untuk mempercepat pemrosesan pesanan dan persetujuan.
  • Pilih pemasok dengan kinerja pengiriman yang andal dan cepat.
  • Gunakan solusi teknologi seperti e-procurement untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam seluruh proses.

Purchase Order Accuracy

Purchase order accuracy atau akurasi pesanan pembelian adalah metrik yang menunjukkan seberapa sering pesanan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang ditetapkan. Tingkat akurasi yang tinggi berarti bahwa barang atau jasa yang dibeli sesuai dengan apa yang diharapkan, tanpa kesalahan dalam jumlah, spesifikasi, atau waktu pengiriman.

Mengapa Purchase Order Accuracy Penting?

Kesalahan dalam pesanan pembelian dapat menyebabkan biaya tambahan, penundaan dalam produksi, dan bahkan kehilangan kepercayaan dari pemasok. Tingkat akurasi yang rendah juga dapat menambah beban kerja tim procurement karena harus mengatasi masalah dan kesalahan yang muncul.

Cara Meningkatkan Purchase Order Accuracy:

  • Gunakan sistem procurement berbasis teknologi untuk otomatisasi pembuatan pesanan dan meminimalkan risiko kesalahan manusia.
  • Lakukan pelatihan kepada tim procurement mengenai pentingnya ketelitian dalam membuat pesanan.
  • Lakukan verifikasi pesanan secara berkala sebelum pesanan dikirimkan ke pemasok.

Studi Kasus Procurement

Ilustrasi: Inisiatif Procurement Berkelanjutan dari Perusahaan Teknologi Besar

Perusahaan: TechInnovate Indonesia

Industri: Teknologi Tantangan: Jejak karbon yang tinggi dalam rantai pasokan

Situasi

TechInnovate Indonesia, perusahaan teknologi terkemuka, mendapat tekanan dari para pemangku kepentingan untuk mengurangi dampak lingkungannya. Mereka menyadari bahwa sebagian besar jejak karbon perusahaan berasal dari rantai pasokan mereka.

Tindakan

TechInnovate menerapkan strategi procurement berkelanjutan:

  1. Membuat Kode Etik Pemasok dengan standar lingkungan yang ketat
  2. Menerapkan sistem penilaian pemasok yang sangat mempertimbangkan praktik keberlanjutan
  3. Berinvestasi dalam sistem pelacakan rantai pasokan berbasis blockchain untuk transparansi
  4. Bekerja sama dengan pemasok utama untuk mengembangkan solusi kemasan ramah lingkungan

Hasil

  • Pengurangan 30% emisi karbon rantai pasokan dalam 2 tahun
  • Penghematan biaya 15% dari optimalisasi kemasan dan logistik
  • Peningkatan reputasi merek, menyebabkan kenaikan 5% pangsa pasar
  • Diakui sebagai pemimpin industri dalam praktik berkelanjutan

Pelajaran Utama

Dengan menyelaraskan strategi procurement dengan tujuan keberlanjutan, perusahaan dapat mencapai manfaat lingkungan dan finansial sekaligus meningkatkan posisi mereka di pasar.

Ilustrasi 2: Transformasi E-Procurement Penyedia Layanan Kesehatan

Perusahaan: Jaringan SehatPrima

Industri: Kesehatan Tantangan: Proses procurement manual yang tidak efisien

Situasi

Jaringan SehatPrima, penyedia layanan kesehatan besar dengan banyak fasilitas, menghadapi masalah dengan proses procurement yang terdesentralisasi dan manual. Hal ini menyebabkan harga yang tidak konsisten, pesanan ganda, dan biaya administrasi tinggi.

Tindakan

SehatPrima menerapkan solusi e-procurement komprehensif:

  1. Menggunakan platform e-procurement berbasis cloud yang terintegrasi dengan sistem ERP mereka
  2. Menstandarkan katalog produk di semua fasilitas
  3. Menerapkan alur kerja persetujuan otomatis
  4. Melakukan pelatihan staf secara menyeluruh tentang sistem baru

Hasil

  • Pengurangan 22% dalam biaya procurement secara keseluruhan
  • Penurunan 60% dalam waktu pemrosesan pesanan
  • Peningkatan 35% dalam kepatuhan kontrak
  • Penghapusan 95% proses berbasis kertas
  • Visibilitas real-time atas pengeluaran di semua fasilitas

Pelajaran Utama

Memanfaatkan teknologi dalam procurement dapat menghasilkan peningkatan efisiensi yang signifikan, penghematan biaya, dan peningkatan kepatuhan, terutama dalam struktur organisasi yang kompleks.

Ilustrasi 3: Manajemen Hubungan Pemasok Strategis Perusahaan Manufaktur

Perusahaan: Manufaktur PeralatanGlobal

Industri: Manufaktur

Tantangan: Gangguan rantai pasokan dan kualitas yang tidak konsisten

Situasi

Manufaktur PeralatanGlobal, produsen peralatan industri menengah, menghadapi gangguan rantai pasokan dan masalah kualitas yang sering terjadi. Hal ini berdampak pada jadwal produksi dan kepuasan pelanggan.

Tindakan

PeralatanGlobal menerapkan program manajemen hubungan pemasok strategis:

  1. Mengurangi jumlah pemasok sebesar 40%, fokus pada mitra strategis utama
  2. Menerapkan program pengembangan pemasok, menawarkan pelatihan dan sumber daya
  3. Membuat kontrak jangka panjang dengan insentif berbasis kinerja
  4. Membentuk tim lintas fungsi untuk evaluasi dan peningkatan pemasok secara berkelanjutan

Hasil

  • Pengurangan 25% gangguan rantai pasokan dalam tahun pertama
  • Peningkatan 18% dalam kinerja pengiriman tepat waktu
  • Peningkatan 15% dalam metrik kualitas produk
  • Penghematan biaya 10% melalui peningkatan efisiensi dan pengurangan masalah kualitas
  • Peningkatan inovasi melalui proyek R&D kolaboratif dengan pemasok utama

Pelajaran Utama

Investasi dalam hubungan pemasok strategis dapat menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas, keandalan, dan inovasi, menciptakan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan dan pemasoknya.

Tantangan dalam Implementasi Procurement dan Cara Mengatasinya

Tantangan Umum dalam Procurement

Beberapa tantangan utama dalam procurement meliputi:

  1. Keterlambatan pengiriman: Vendor sering kali mengalami kendala logistik.
  2. Harga yang berfluktuasi: Harga bahan baku bisa berubah sewaktu-waktu.

Solusi dan Strategi Mitigasi Risiko

  1. Kontrak jangka panjang: Mengunci harga dengan kontrak jangka panjang untuk menghindari fluktuasi harga.
  2. Diversifikasi vendor: Menggunakan beberapa vendor untuk mengurangi risiko keterlambatan pengiriman.

Pentingnya Audit dan Review Rutin Terhadap Proses Procurement

Melakukan audit rutin terhadap proses procurement dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan memastikan vendor mematuhi perjanjian yang telah dibuat.

Manfaat E-Procurement dan Sistem ERP dalam Proses Pengadaan

Sistem ERP yang terintegrasi dengan e-procurement memungkinkan kamu untuk memantau stok barang, mengelola pesanan, dan memproses pengadaan dengan lebih efisien. Menurut penelitian yang dilakukan Cosmas (2018) terhadap 46 responden di Kementerian Keuangan Papua Barat, penerapan sistem elektronik memudahkan 88% pengguna, dan 91% pengguna memilih untuk tetap menggunakan sistem elektronik daripada manual.

Tips Memilih Software Procurement yang Tepat untuk Bisnis Kamu

Saat memilih software procurement, pastikan untuk mempertimbangkan fitur-fitur seperti integrasi dengan ERP, kemampuan analitik, serta kemudahan penggunaan.

Kesimpulan

Dalam lanskap bisnis kontemporer, procurement telah berkembang jauh melampaui fungsi sederhana pembelian barang dan jasa. Kini, procurement memegang peran vital sebagai pilar strategis yang mendukung keunggulan kompetitif dan keberlanjutan organisasi. Integrasi strategis procurement dengan tujuan organisasi secara keseluruhan telah mengubahnya dari sekadar fungsi pendukung menjadi komponen integral dari strategi bisnis, yang mampu mendorong inovasi, efisiensi operasional, dan pertumbuhan jangka panjang.

Pendekatan holistik terhadap nilai dalam procurement modern tercermin dalam konsep Total Cost of Ownership (TCO). Konsep ini menekankan pentingnya melihat nilai secara menyeluruh, bukan hanya pada harga awal, dengan mempertimbangkan biaya siklus hidup, risiko, dan dampak terhadap keseluruhan rantai nilai. Sejalan dengan ini, transformasi digital melalui adopsi teknologi seperti e-procurement dan integrasi dengan sistem ERP tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan visibilitas real-time dan wawasan analitis yang kritis untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Manajemen hubungan pemasok telah bergeser dari pendekatan transaksional menuju kolaborasi strategis. Pergeseran ini membuka peluang untuk inovasi bersama, pengurangan risiko, dan penciptaan nilai bersama, sekaligus menekankan pentingnya keterampilan interpersonal dan negosiasi dalam procurement modern. Lebih jauh lagi, procurement kini memainkan peran kunci dalam mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial di seluruh rantai pasok, dengan mempertimbangkan aspek etis, lingkungan, dan sosial dalam setiap keputusan pengadaan.

Dalam dunia yang semakin tidak pasti, agilitas dan ketahanan menjadi karakteristik penting dari procurement yang efektif. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap gangguan dan perubahan pasar, melalui strategi seperti diversifikasi pemasok, fleksibilitas kontrak, dan perencanaan skenario, menjadi semakin krusial. Hal ini didukung oleh pengembangan talenta yang tepat, di mana keberhasilan procurement modern bergantung pada tim yang memiliki kombinasi unik keterampilan analitis, pemahaman bisnis strategis, dan kemampuan teknologi.

Pengukuran kinerja dalam procurement modern harus bersifat multidimensi. Metrik seperti cost savings, order cycle time, dan supplier performance perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas dari dampaknya terhadap keseluruhan rantai nilai dan tujuan organisasi. Selain itu, inovasi dan perbaikan berkelanjutan harus menjadi fokus utama, dengan procurement terus mencari cara-cara baru untuk menciptakan nilai, baik melalui proses internal yang lebih baik maupun melalui kolaborasi dengan pemasok dan pemangku kepentingan lainnya.

Terakhir, dalam lingkungan global yang kompleks, procurement memainkan peran penting dalam manajemen risiko proaktif. Ini mencakup identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko rantai pasok, mulai dari volatilitas harga hingga risiko geopolitik. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi dapat mengubah procurement dari fungsi transaksional menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Dalam era di mana rantai pasok sering menjadi garis depan dari diferensiasi kompetitif, procurement yang dikelola dengan baik dapat menjadi katalis untuk inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, procurement akan tetap menjadi komponen kritis dalam keberhasilan dan keberlanjutan organisasi di masa depan.

Sumber:

Adi, Cosmas. (2018). Analisis Penerapan E-Procurement Menggunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik: Studi Kasus pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan Papua Barat. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik. 2. 1-16. 10.33105/itrev.v2i2.16.

Glints - Apa Itu Procurement?

Kemenkeu - e-Procurement

Run System - Procurement

Binus - PERBEDAAN PROCUREMENT DAN PURCHASING

Science Direct - The grey side of procurement

UGM - Penerapan e-Procurement Dalam Proses Pengadaan Barang

UNRI - PENERAPAN E-PROCUREMENT DALAM PROSES PENGADAAN BARANG/JASA

Universitas Pancasila - PENGARUH PROCUREMENT PLANNING

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp