Apa Itu PO di Shopee? Cara Kerja dan Fungsi PO dalam E-commerce

Sindhu Partomo
Apa Itu PO di Shopee? Cara Kerja dan Fungsi PO dalam E-commerce

Daftar Isi


Belakangan ini, istilah Purchase Order (PO) semakin sering didengar di ranah e-commerce, termasuk di platform Shopee. Banyak penjual yang menawarkan produk dengan status “Pre-Order” atau “PO” untuk menarik minat pembeli. Bagi sebagian orang, konsep ini mungkin masih terdengar asing. Artikel ini akan membahas apa itu PO di Shopee, cara kerjanya, manfaatnya, serta tips mengelola sistem PO dengan baik.

Apa Itu PO di Shopee?

PO (Purchase Order) di Shopee merujuk pada sistem pemesanan di mana pembeli memesan produk yang belum tersedia secara ready stock. Penjual biasanya membuka masa PO untuk produk-produk tertentu—misalnya produk impor, custom, atau koleksi terbatas—dan hanya akan memproduksi atau memesan dari supplier setelah menerima pesanan dari pembeli.

Beberapa contoh produk yang sering menggunakan PO di Shopee:

  • Pakaian atau aksesori yang diproduksi secara custom.
  • Barang koleksi (merchandise, limited edition).
  • Produk impor atau barang dengan permintaan spesifik (pre-order dari luar negeri).

Dengan kata lain, penjual tidak memiliki stok siap kirim untuk produk tersebut. Proses produksi atau pengadaan barang baru akan dilakukan setelah masa PO berakhir atau setelah terkumpul sejumlah pesanan yang memenuhi kuota minimal.

Cara Kerja Sistem PO di Shopee

  1. Penjual Membuka Masa PO
    Penjual menginformasikan bahwa barang dijual dengan sistem PO. Biasanya terdapat keterangan waktu pemesanan (misalnya, “PO dibuka hingga tanggal 10”), serta estimasi kapan barang akan siap dikirim.

  2. Pembeli Melakukan Pemesanan dan Pembayaran
    Pembeli memesan produk melalui Shopee, lalu membayar sesuai harga yang ditetapkan, termasuk ongkos kirim. Dana akan ditahan Shopee terlebih dahulu sampai barang dikirim.

  3. Proses Produksi atau Pengadaan
    Setelah masa PO ditutup atau kuota terpenuhi, penjual memulai proses produksi, pengemasan, atau pengadaan barang dari supplier.

  4. Pengiriman Barang
    Saat barang sudah siap, penjual akan mengirimkannya ke pembeli menggunakan layanan logistik yang dipilih. Pembeli dapat melacak status pengiriman lewat sistem Shopee.

  5. Konfirmasi Penerimaan
    Setelah barang sampai, pembeli diminta untuk melakukan konfirmasi penerimaan di Shopee. Dana yang sebelumnya tertahan di sistem Shopee kemudian akan diteruskan kepada penjual.

Fungsi dan Manfaat PO dalam E-commerce

  1. Mengurangi Risiko Overstock
    Penjual tidak perlu menyediakan stok dalam jumlah besar sebelum ada kepastian pembeli. Sistem PO membantu meminimalkan risiko barang tidak laku.

  2. Memberi Peluang untuk Produk Custom atau Limited
    Produk yang diproduksi terbatas atau membutuhkan personalisasi bisa ditawarkan melalui sistem PO, sehingga penjual hanya membuat barang sesuai pesanan yang benar-benar masuk.

  3. Menguji Minat Pasar
    Bagi penjual, sistem PO dapat menjadi cara untuk melihat seberapa besar animo pembeli terhadap produk baru sebelum melakukan produksi massal.

  4. Memudahkan Perencanaan Keuangan
    Pembeli membayar di awal, sehingga penjual memiliki dana cukup untuk memulai produksi atau memesan stok dari supplier.

Kapan Menggunakan Sistem PO di Shopee?

  • Produk Pre-Order atau Custom
    Penjual menawarkan barang yang memerlukan proses pembuatan, seperti baju dengan desain khusus, cetakan 3D, atau barang yang diimpor langsung dari luar negeri.

  • Barang dengan Ketersediaan Terbatas
    Jika penjual tidak yakin berapa stok yang dibutuhkan untuk produk tertentu, sistem PO menjadi solusi untuk mengetahui jumlah pesanan pasti.

  • Pengenalan Produk Baru
    PO dapat diterapkan saat penjual sedang menguji pasar dengan produk baru, sebelum melakukan stok besar-besaran.

Perbedaan PO di Shopee dan Pemesanan Biasa

  1. Ketersediaan Stok
    • PO: Barang belum tersedia; penjual memproduksi atau memesan setelah menerima order.
    • Pemesanan Biasa: Barang sudah ada di stok, siap dikirim kapan saja.
  2. Waktu Pengiriman
    • PO: Ada estimasi waktu tunggu (bisa beberapa minggu) hingga barang siap dikirim.
    • Pemesanan Biasa: Proses pengiriman lebih cepat karena stok langsung tersedia.
  3. Resiko Pembeli
    • PO: Pembeli perlu menunggu lebih lama dan mungkin menghadapi ketidakpastian (keterlambatan produksi/pengiriman).
    • Pemesanan Biasa: Barang tiba lebih cepat dan risiko keterlambatan lebih kecil.
  4. Fleksibilitas Produk
    • PO: Bisa dilakukan personalisasi atau custom sesuai permintaan.
    • Pemesanan Biasa: Umumnya barang massal yang sudah ditentukan fiturnya oleh penjual.

Tips Mengelola Pemesanan PO di Shopee

  1. Transparansi Informasi
    Penjual harus memberikan keterangan yang jelas mengenai estimasi waktu produksi, pengiriman, dan kebijakan pembatalan pesanan jika terjadi keterlambatan.

  2. Update Berkala kepada Pembeli
    Jika proses produksi memakan waktu lama, penjual sebaiknya mengirimkan update berkala untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan pembeli.

  3. Batasi Jumlah Pesanan jika Perlu
    Untuk produk custom atau buatan tangan, penjual mungkin perlu membatasi jumlah pesanan agar tidak kewalahan.

  4. Hitung Estimasi Biaya Secara Akurat
    Memperhitungkan biaya produksi, ongkos kirim, hingga potensi biaya tambahan akan mencegah kerugian di kemudian hari.

  5. Percepat Proses Pengiriman
    Setelah barang siap, kirim secepat mungkin agar pembeli tidak terlalu lama menunggu. Semakin cepat barang sampai, semakin tinggi tingkat kepuasan.

  6. Gunakan Fitur Chat Shopee
    Berkomunikasilah melalui chat Shopee agar semua percakapan terdokumentasi. Ini memudahkan jika ada kendala atau komplain yang perlu ditangani.

Kesimpulan

PO di Shopee adalah sistem pemesanan di mana penjual menawarkan produk yang belum tersedia dalam stok. Biasanya, produk tersebut memerlukan waktu produksi atau pengadaan tertentu. Bagi penjual, PO membantu menekan risiko overstock dan memudahkan perencanaan keuangan, sementara pembeli bisa memesan barang unik atau bersifat pre-order. Meski waktu tunggu PO lebih lama dibandingkan pemesanan biasa, sistem ini tetap menjadi solusi ideal bagi produk custom, produk impor, atau barang limited. Dengan menerapkan tips pengelolaan PO yang baik, penjual dan pembeli dapat menjalankan transaksi dengan lebih lancar dan terpercaya di Shopee.

FAQ

  1. Apakah perbedaan utama antara PO di Shopee dan pembelian biasa?
    Pada sistem PO, produk belum tersedia dalam stok sehingga pembeli harus menunggu proses produksi atau pengadaan barang. Sedangkan pada pembelian biasa, stok barang sudah siap dikirim.
  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan PO di Shopee?
    Tergantung jenis produk dan kebijakan penjual. Rata-rata bisa berkisar dari 1-4 minggu, atau lebih, jika barang diimpor atau memerlukan proses produksi khusus.
  3. Apakah pembeli harus membayar di awal saat memesan produk PO di Shopee?
    Ya, pembeli biasanya harus melakukan pembayaran penuh di awal sesuai kebijakan Shopee. Dana akan ditahan oleh Shopee hingga penjual mengirimkan barang.
  4. Bagaimana cara melacak status PO di Shopee?
    Setelah penjual memproses pesanan, pembeli dapat memantau status pengiriman melalui aplikasi Shopee. Jika barang masih dalam proses produksi, penjual sebaiknya memberikan update berkala melalui fitur chat.
  5. Apakah saya bisa membatalkan pesanan PO jika penjual terlambat mengirim?
    Tergantung kebijakan Shopee dan kesepakatan dengan penjual. Jika keterlambatan melewati batas estimasi yang disepakati, pembeli berhak meminta pembatalan dengan alasan keterlambatan pengiriman.
  6. Bisakah penjual menolak pesanan PO yang sudah dibayar?
    Penjual sebaiknya tidak menolak pesanan tanpa alasan jelas. Jika stok bahan terbatas atau kendala produksi terjadi, penjual wajib mengomunikasikannya kepada pembeli dan menawarkan solusi, seperti pengembalian dana (refund).
  7. Apakah ada risiko barang tidak sesuai ekspektasi karena menunggu PO?
    Risiko selalu ada, terutama untuk produk custom atau impor. Pastikan membaca deskripsi dan ulasan produk, serta diskusikan detail melalui chat Shopee sebelum memesan.
  8. Bagaimana jika harga bahan naik setelah pesanan PO dibuat?
    Umumnya, harga yang disepakati saat pembelian PO tidak berubah. Jika terjadi lonjakan harga bahan, penjual seharusnya sudah mempertimbangkan risikonya sebelum membuka PO.
  9. Apakah sistem PO di Shopee cocok untuk produk apa pun?
    Sangat cocok untuk produk custom, impor, atau limited edition. Namun, untuk barang yang cepat diperbarui (seperti gadget atau fashion musiman), penjual perlu berhati-hati dengan estimasi waktu agar tidak ketinggalan tren.
  10. Apa yang harus dilakukan penjual untuk menjaga kepercayaan pembeli PO?
    Penjual sebaiknya memberikan deskripsi produk yang jelas, menetapkan estimasi pengiriman realistis, melakukan update rutin, dan segera mengatasi masalah bila ada keluhan atau keterlambatan. Transparansi inilah yang akan meningkatkan kepercayaan pembeli.

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomolinked_in_sindhu-partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp