Strategi Pemasaran Pada Bisnis Ukm Agar Tembus Pasar Ekspor

strategi_pemasaran_pada_bisnis_ukm_agar_tembus_pasar_ekspor

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian negara. Di Indonesia, perkembangan UKM dalam beberapa tahun belakang juga menunjukkan tren positif, dari 1,56% dari jumlah penduduk pada 2014, hingga mencapai 4% di tahun 2018. Akhir tahun 2019 sebagaimana menurut Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) Agus Muharram, jumlah UKM diproyeksikan mencapai 5%. Perkembangan ini menunjukkan bahwa UKM memang cukup menjanjikan. Bahkan, bisnis UKM ini dikenal cukup tahan goncangan krisis seperti yang pernah terjadi tahun 1998 silam.Bagi pelaku bisnis UKM, cita-cita terbesar mereka tentunya adalah merambah pasar global alias ekspor. Sayangnya, data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun 2017, jumlah UKM yang berhasil ekspor hanya sekitar 15%, dan hanya 0,8% yang masuk ke pasar Asia. Artinya untuk merambah pasar dunia bukanlah hal yang mudah, meskipun jangan juga dikatakan sulit. Dengan perkembangan teknologi informasi, upaya ekspor UKM sudah selayaknya menjadi lebih mudah.Hal tersebut ternyata juga diamini oleh pemerintah dengan menggagas 8 juta UKM go online pada 2019 ini. Bersama dengan para pelaku e-commerce, pemerintah mengharapkan UKM menjadi pemain utama dari perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Lantas, apakah memanfaatkan media online sudah cukup menjadi strategi pemasaran produk UKM? Tentu saja tidak. Banyak faktor dan strategi lainnya yang harus dipertimbangkan. Berikut 6 strategi pemasaran bisnis UKM untuk menuju pasar ekspor.

  1. Melakukan Segmentasi Pasar, Targeting, dan Positioning

Agar terkonsep dengan baik, pemasaran bisnis UKM harus diawali dengan studi tentang segmentasi pasar, strategi target pasar, dan strategi penentuan posisi. Ketiga hal ini menjadi satu kesatuan yang harus diperhitungkan agar pemasaran produk ekspor lebih optimal apalagi untuk pemain baru.Segmentasi pasar dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok konsumen. Pasar yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku tentunya memiliki kebutuhan produk yang berbeda. Oleh karena itu, melalui segmentasi pasar yang sangat luas itu dibagi menjadi beberapa pasar yang sifatnya homogen. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam membedakan pasar dan membuat strategi pemasaran menjadi lebih terarah.Selanjutnya adalah penentuan pasar sasaran (targeting). Proses ini dilakukan untuk mengevaluasi dan pemilihan setiap segmen yang akan dilayani oleh perusahaan, apakah untuk masyarakat kelas atas, kelas menengah, atau bawah. Perusahaan dapat menetapkan berapa banyak segmen yang ingin dilayani, satu, dua, atau beberapa sekaligus. Sedangkan positioning atau penentuan posisi adalah kombinasi kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan setiap pasar sasaran. Strategi ini meliputi komponen produk dan jasa pendukung, distribusi, harga, dan promosi.

  1. Diferensiasi dan Pengembangan Inovasi

Ada jutaan UKM yang bersaing merebutkan konsumen dalam kancah dunia. Itu berarti jika tidak memiliki diferensiasi dan inovasi, produk UKM yang ditawarkan akan bernilai sama saja dengan yang lainnya. Apalagi dalam pemasaran awal, keunikan atau diferensiasi produk menjadi hal penting akan langsung menarik perhatian dan mudah dikenali.Salah satu yang tengah menarik perhatian adalah industri kerajinan. Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah serta kekhasan budaya dan produknya, menjadikan UKM anak bangsa bisa dengan mudah berinovasi. Data Kementerian Perindustrian bahkan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor produk kerajinan Indonesia meningkat 5-10 persen setiap tahunnya. Ini berarti kerajinan khas Indonesia menjadi salah satu produk yang diminati pangsa pasar dunia.

  1. Memahami Prosedur Ekspor

Permasalahan yang kerap dialami oleh para pelaku bisnis termasuk UKM adalah pemahaman akan prosedur ekspor baik dari Indonesia maupun dari negara tujuan yang kurang. Prosedur ekspor tentu tidak semudah prosedur pengiriman biasa. Bahkan beberapa produk bisa saja tidak boleh masuk ke suatu negara. Selain itu ada prosedur administrasi, prosedur bea cukai, prosedur pembayaran, dan lain sebagainya.Prosedur ini harus telah dipahami dalam proses pemasaran agar tidak terjadi kendala apalagi kegagalan setelah proses jual beli dilakukan. Kendala dalam proses ekspor akan membuat pemasaran menjadi terganggu karena di era digital sekarang, konsumen bisa dengan mudah memberikan tanggapan yang buruk terhadap profesionalitas UKM bersangkutan,

  1. Mengikuti Perkembangan Media Online

Seperti yang sudah diungkap di awal tulisan, perkembangan media online menjadi salah satu faktor yang menunjang berkembangnya UKM untuk merambah pasar dunia. E-commerce dan media sosial menjadi platform yang harus dimanfaatkan secara maksimal mengingat gaya berbelanja semua orang di dunia saat ini yang berorientasi online. Tak ada lagi batasan jarak dan waktu. Pasar bebas harus dipandang sebagai peluang yang tak boleh dilewatkan oleh para pelaku bisnis UKM.Namun perlu diingat bahwa media online juga berkembang. Banyak platform bukan berarti serta merta harus dijajal semuanya. Kembali pertimbangkan poin pertama yaitu strategi segmentasi pasar. Jangan sampai pemanfaatan terlalu banyak media online justru membuat fokus pemasaran menjadi bias dan justru membuat nama UKM menjadi dianggap tidak profesional.

  1. Strategi Penetapan Harga

Harga yang bersaing tidak hanya soal harga yang lebih murah. Harga apalagi untuk pasar global akan tetap mengutamakan kualitas dan keunikan produk. Peran harga juga membantu dalam penentuan posisi produk. Oleh karena itulah segmentasi pasar yang sudah dilakukan juga bisa menjadi acuan dalam penetapan harga.Dalam penetapan harga, pelaku UKM harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar, dan keuntungan yang ingin didapat. Kombinasi dari faktor-faktor ini akan berbeda-beda sesuai dengan sifat produknya, pasarnya, dan tujuan dari UKM itu sendiri. Jika diulas lebih jauh, penetapan harga tak hanya soal keuntungan tetapi juga bisa berdasarkan pertimbangan non ekonomis. Penetapan harga ini biasa dilakukan melalui tiga metode yaitu berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan, berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen yang didasari dari persepsi, dan berdasarkan persaingan.

  1. Memperhatikan Standar Mutu

Agar dapat diterima di pasar global, kualitas produk harus diperhatikan agar sesuai dengan standar mutu pasar internasional. Untuk memastikan hal ini, ada baiknya produk mempunyai surat izin industri yang diperlukan dan memastikan bahwa kualitasnya terjamin. Selain itu, konsistensi dalam memberikan standar mutu ini juga harus dilakukan agar kepercayaan konsumen dapat dijaga.


You Might Also Like