Pengertian dan Tujuan Work Order pada Perusahaan Manufaktur

Sindhu Partomo
Ilustrasi Work Order

Daftar Isi


Pengertian dan Tujuan Work Order pada Perusahaan Manufaktur

Dalam dunia manufaktur, efisiensi operasional sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tahap proses produksi berjalan sesuai rencana. Salah satu alat yang berperan besar dalam hal ini adalah work order. Work order adalah perintah atau dokumen yang digunakan untuk mengatur pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan dalam proses produksi.

Dengan work order, perusahaan manufaktur dapat mengelola waktu, sumber daya, dan tenaga kerja secara lebih terorganisir. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai definisi, elemen utama, tujuan, manfaat, dan cara mengelola work order yang efektif dalam proses produksi di industri manufaktur.

Definisi Work Order dalam Industri Manufaktur

Work order adalah dokumen yang digunakan untuk memberikan perintah atau instruksi kerja di lingkungan manufaktur. Dokumen ini merinci tugas yang harus diselesaikan, material yang dibutuhkan, alat yang akan digunakan, dan waktu penyelesaian yang diharapkan. Dalam proses produksi, work order digunakan untuk mengontrol dan mengawasi pekerjaan tertentu, baik yang melibatkan pembuatan produk baru maupun pemeliharaan mesin.

Penggunaan work order dalam manufaktur juga membantu tim produksi untuk memahami prioritas tugas, urutan pekerjaan, serta siapa yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan tersebut. Tanpa adanya work order, akan sulit untuk mengatur aliran pekerjaan dengan baik, terutama ketika berhadapan dengan beberapa proyek atau tugas sekaligus.

Elemen-Elemen Utama dalam Work Order

Agar work order efektif dan mudah dipahami, beberapa elemen utama harus tercantum secara jelas di dalam dokumen tersebut:

  • Nomor Work Order: Setiap work order harus memiliki nomor atau identifikasi unik yang membedakan satu work order dari yang lainnya. Ini penting untuk pelacakan dan pencatatan pekerjaan.
  • Deskripsi Pekerjaan: Bagian ini menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan, mencakup jenis pekerjaan, langkah-langkah yang harus diikuti, dan hasil yang diharapkan. Deskripsi ini harus spesifik agar pekerja tidak kebingungan dalam menjalankan tugasnya.
  • Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan: Daftar bahan baku atau komponen yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk alat atau mesin yang akan digunakan. Informasi ini membantu menghindari kesalahan atau kekurangan bahan selama proses produksi.
  • Waktu Mulai dan Tenggat Waktu: Bagian ini mencantumkan kapan pekerjaan harus dimulai dan kapan harus diselesaikan. Waktu adalah elemen krusial untuk memastikan bahwa produksi berjalan sesuai jadwal dan target waktu terpenuhi.
  • Nama atau Tim yang Bertanggung Jawab: Setiap work order harus menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan, baik itu satu individu atau tim. Dengan mengetahui siapa yang bertanggung jawab, pengawasan dan koordinasi dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Tujuan Utama Work Order dalam Proses Produksi

Tujuan utama dari work order dalam proses produksi adalah untuk memberikan instruksi yang jelas dan terperinci kepada tim produksi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa tujuan spesifik dari penggunaan work order:

  • Pengendalian Proses Produksi: Dengan work order, manajer produksi dapat mengontrol alur kerja secara lebih efektif. Ini memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana, waktu, dan standar yang ditetapkan.
  • Peningkatan Akurasi Produksi: Work order membantu mengurangi kesalahan dalam proses produksi dengan memberikan instruksi yang jelas mengenai material yang diperlukan, langkah-langkah proses, dan standar kualitas yang harus dicapai.
  • Pengoptimalan Penggunaan Sumber Daya: Dengan merinci bahan dan alat yang dibutuhkan, work order memastikan bahwa sumber daya digunakan secara optimal. Ini juga membantu dalam perencanaan inventaris dan penghindaran pemborosan bahan.
  • Pencatatan dan Pelacakan Pekerjaan: Setiap pekerjaan yang dilakukan dapat didokumentasikan melalui work order. Ini memberikan jejak audit yang berguna bagi perusahaan untuk melacak kinerja dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul di masa depan.

Manfaat Work Order dalam Efisiensi Operasional

Penggunaan work order membawa sejumlah manfaat penting bagi efisiensi operasional perusahaan manufaktur, antara lain:

  • Peningkatan Efisiensi Waktu: Dengan adanya work order, tim produksi dapat memulai pekerjaan tanpa kebingungan mengenai tugas yang harus dilakukan. Semua informasi penting sudah tersedia di dalam dokumen, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk mencari instruksi tambahan.
  • Koordinasi yang Lebih Baik Antar Tim: Work order memberikan panduan yang sama untuk semua tim atau individu yang terlibat dalam pekerjaan. Hal ini membantu dalam menjaga konsistensi antara tim yang berbeda, sehingga koordinasi berjalan lebih lancar.
  • Pemantauan Kinerja: Dengan mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan, work order memungkinkan manajer untuk memantau kinerja produksi secara real-time. Jika ada hambatan atau keterlambatan, masalah dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan cepat.
  • Pengurangan Risiko Kesalahan: Instruksi yang jelas dalam work order membantu mengurangi risiko kesalahan produksi, seperti penggunaan material yang salah atau langkah-langkah proses yang tidak tepat. Ini berdampak langsung pada kualitas produk akhir.
  • Peningkatan Kualitas Produk: Dengan mengikuti prosedur dan instruksi yang ditetapkan dalam work order, tim produksi dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Cara Mengelola Work Order yang Efektif

Agar work order dapat berjalan efektif, pengelolaan yang baik sangatlah penting. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola work order dengan lebih baik:

  • Gunakan Software Manajemen Produksi: Di era digital ini, penggunaan software khusus untuk manajemen work order dapat membantu mempercepat proses pembuatan dan pelacakan work order. Software semacam ini juga memudahkan dalam pemantauan status pekerjaan secara real-time.
  • Berikan Pelatihan pada Tim Produksi: Pastikan bahwa setiap anggota tim produksi memahami cara membaca dan mengeksekusi work order. Pelatihan yang memadai akan mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  • Tinjau dan Evaluasi Work Order Secara Berkala: Setelah pekerjaan selesai, tinjau kembali work order untuk melihat apakah semua langkah telah dilakukan dengan benar. Evaluasi ini juga penting untuk mengidentifikasi area yang bisa ditingkatkan di masa depan.
  • Komunikasi yang Efektif dengan Tim: Komunikasi yang baik antara manajer dan tim produksi sangat penting untuk memastikan bahwa work order dilaksanakan sesuai rencana. Pastikan bahwa setiap perubahan atau pembaruan pada work order diinformasikan dengan cepat kepada tim yang bertugas.
  • Dokumentasi yang Rapi: Simpan semua work order yang telah diselesaikan untuk keperluan dokumentasi dan pelacakan di masa depan. Ini akan membantu jika terjadi masalah atau perselisihan di kemudian hari, serta memberikan jejak audit yang baik untuk perusahaan.

Kesimpulan

Work order adalah alat yang sangat penting dalam industri manufaktur untuk memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana, waktu, dan standar yang telah ditetapkan. Dengan work order, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko kesalahan, dan menjaga kualitas produk. Pengelolaan work order yang baik, baik secara manual maupun melalui software, akan memberikan dampak positif pada keseluruhan proses produksi dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai target produksinya.

Sumber:

Method - Work Order in Manufacturing

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp