Cari pengertian berbagai istilah akuntansi, bisnis, industri, dan ERP di sini.
Kategori
A
API (Application Programming Interface)
Antarmuka Pemrograman Aplikasi. Sekumpulan aturan dan protokol yang memungkinkan berbagai aplikasi perangkat lunak berkomunikasi dan bertukar data satu sama lain. API bisa mengintegrasikan sistem ERP dengan aplikasi lain seperti CRM, platform e-commerce, gudang, atau perangkat lunak pihak ketiga lainnya.
Biaya operasional bisnis yang tidak terkait langsung dengan produksi barang atau jasa tertentu. Contohnya termasuk sewa kantor, utilitas, gaji staf administrasi, dan biaya pemasaran. Baca: Biaya Overhead Pabrik
Buku Besar (General Ledger)
Catatan akuntansi pusat yang berisi ringkasan semua transaksi keuangan perusahaan, diorganisir berdasarkan akun (misalnya, kas, piutang, utang, pendapatan, biaya). Buku besar adalah inti dari sistem akuntansi dan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Baca: General Ledger (Buku Besar)
Business Intelligence (BI)
Proses dan teknologi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data bisnis guna mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Alat BI sering terintegrasi dengan ERP untuk mengubah data transaksi mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti melalui laporan, dasbor, dan visualisasi data.
C
CEO (Chief Executive Officer)
Pejabat eksekutif tertinggi dalam sebuah perusahaan, bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen, strategi, dan kinerja organisasi. CEO sering menggunakan laporan dan analisis dari sistem ERP untuk memantau kesehatan bisnis dan membuat keputusan strategis.
CFO (Chief Financial Officer)
Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk perencanaan keuangan, pelaporan, manajemen risiko, dan pencatatan. CFO sangat bergantung pada data akurat dan real-time dari sistem ERP untuk menjalankan tugasnya.
CRM (Customer Relationship Management)
Strategi dan teknologi untuk mengelola interaksi perusahaan dengan pelanggan saat ini dan calon pelanggan. Sistem CRM membantu mengelola data kontak, prospek penjualan, layanan pelanggan, dan kampanye pemasaran. Integrasi CRM dengan ERP memberi insight tentang pelanggan, menggabungkan data penjualan dengan data keuangan dan operasional.
CTO (Chief Technology Officer)
Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi organisasi serta penelitian dan pengembangannya (R&D). CTO mengawasi infrastruktur TI, termasuk implementasi dan pemeliharaan sistem ERP, serta memastikan teknologi mendukung tujuan bisnis.
CVC (Card Verification Code - Kartu Kredit)
Kode verifikasi kartu tiga atau empat digit yang biasanya terdapat di bagian belakang kartu kredit (Visa, Mastercard) atau di bagian depan (American Express). Kode ini digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan untuk transaksi online atau "card-not-present". Baca: Kenali Arti BB-TT, CVV, dan CVC pada Kartu Kredit Anda
Dana Fluktuasi (Fluctuating Fund System - untuk Kas Kecil)
Metode pengelolaan kas kecil di mana saldo kas kecil tidak harus selalu sama dengan jumlah awal yang ditetapkan. Jumlah pengisian kembali kas kecil akan sesuai dengan jumlah pengeluaran yang telah terjadi, sehingga saldo akhir bisa berfluktuasi. Baca: Dana Tetap dan Fluktuasi dalam Kas Kecil
Dana Tetap (Imprest Fund System - untuk Kas Kecil)
Metode pengelolaan kas kecil di mana saldo kas kecil dijaga pada jumlah yang tetap (dana awal). Pengisian kembali dilakukan sebesar jumlah pengeluaran yang telah terjadi, sehingga saldo kembali ke jumlah awal yang ditetapkan. Baca: Dana Tetap dan Fluktuasi dalam Kas Kecil
Dashboard
Antarmuka pengguna grafis yang menyajikan tampilan visual ringkas dari Key Performance Indicators (KPI), metrik, dan data penting lainnya. Dalam ERP, dasbor memberikan gambaran cepat mengenai kinerja bisnis di berbagai area (penjualan, keuangan, produksi, dll.) secara real-time, memungkinkan pemantauan dan pengambilan keputusan yang cepat.
Demand Forecasting
Proses memprediksi permintaan pelanggan untuk produk atau jasa di masa depan. Peramalan yang akurat sangat penting untuk perencanaan inventaris, produksi, dan sumber daya. Modul ERP seringkali menyertakan alat peramalan permintaan berdasarkan data historis penjualan dan tren pasar.
Discrete Manufacturing
Jenis proses manufaktur yang menghasilkan barang-barang berbeda yang dapat dihitung secara individual (misalnya, mobil, komputer, furnitur). Sistem ERP untuk manufaktur diskrit mendukung pengelolaan Bill of Materials (BOM), routing produksi, penjadwalan, dan pelacakan unit individual.
DSD (Direct Store Delivery)
Metode distribusi di mana produsen atau pemasok mengirimkan barang langsung ke toko pengecer, melewati pusat distribusi pengecer. Strategi ini umum digunakan untuk produk dengan umur simpan pendek atau yang memerlukan penanganan khusus (misalnya, roti, minuman, makanan ringan).
E
ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem perangkat lunak terintegrasi yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan mengotomatiskan proses bisnis seperti keuangan, SDM, manufaktur, rantai pasokan, layanan, pengadaan, dan lainnya. Tujuan ERP adalah meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan kolaborasi lewat satu sumber data terpusat. Baca: Aplikasi ERP
EXP Date (Expiration Date)
Tanggal kedaluwarsa. Tanggal terakhir di mana suatu produk (terutama makanan, obat-obatan, atau bahan kimia) dianggap aman atau efektif untuk digunakan atau dikonsumsi. Sistem ERP, terutama di industri FMCG dan farmasi, sangat penting untuk melacak tanggal kedaluwarsa inventaris untuk memastikan kualitas produk dan kepatuhan terhadap peraturan.
F
FMCG (Fast-Moving Consumer Goods)
Produk-produk yang dijual cepat dan dengan biaya relatif rendah. Contohnya termasuk makanan kemasan, minuman, perlengkapan mandi, dan produk pembersih. Industri FMCG seringkali membutuhkan ERP yang kuat untuk mengelola volume transaksi tinggi, rantai pasokan yang kompleks, promosi penjualan, dan pelacakan umur simpan produk.
Franco (Shipping)
Istilah pengiriman (sering digunakan dalam konteks domestik, mirip dengan beberapa Incoterms) yang umumnya berarti penjual menanggung semua biaya pengiriman dan risiko hingga barang tiba di lokasi pembeli yang ditentukan. Sistem ERP dapat membantu mengelola dan melacak biaya pengiriman sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
G
General Ledger (Buku Besar)
Lihat Buku Besar. Ini adalah istilah bahasa Inggris untuk Buku Besar, catatan akuntansi pusat yang merangkum semua transaksi keuangan perusahaan.
H
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
Sistem manajemen keamanan pangan preventif yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang signifikan terhadap keamanan pangan. Industri makanan dan minuman sering menggunakan prinsip HACCP, dan sistem ERP dapat membantu mendokumentasikan, melacak, dan mengelola titik kontrol kritis (CCP) dalam proses produksi dan rantai pasokan.
HRMS (Human Resource Management System)
Sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola fungsi-fungsi sumber daya manusia, seperti penggajian, manajemen data karyawan, rekrutmen, manajemen kinerja, dan tunjangan. Seringkali merupakan modul dalam sistem ERP atau sistem terpisah yang dapat diintegrasikan dengan ERP.
HS Code (Harmonized System Code)
Sistem nomenklatur standar internasional yang dikelola oleh World Customs Organization (WCO) untuk mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan. Kode HS digunakan oleh otoritas bea cukai di seluruh dunia untuk menentukan tarif bea masuk dan mengumpulkan statistik perdagangan.
Human Capital
Nilai ekonomi dari pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan atribut tak berwujud lainnya dari seorang karyawan atau sekelompok karyawan. Manajemen Human Capital (HCM), sering didukung oleh modul HRMS dalam ERP, fokus pada pengelolaan dan pengembangan aset manusia untuk mencapai tujuan organisasi.
I
Incoterms (International Commercial Terms)
Serangkaian aturan yang diterbitkan oleh International Chamber of Commerce (ICC) yang mendefinisikan tanggung jawab pembeli dan penjual dalam perdagangan internasional. Incoterms menentukan siapa yang menanggung biaya, risiko, dan tugas pengurusan dokumen pada setiap tahap pengiriman (misalnya, EXW, FOB, CIF, DDP). Baca: Incoterms
INSW (Indonesia National Single Window)
Sistem elektronik terintegrasi nasional yang memungkinkan pelaku usaha melakukan penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing), serta pengambilan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang.
Item Batch (Kelompok/Lot Barang)
Sekelompok unit produk yang diproduksi atau diproses bersama menggunakan bahan baku yang sama dan dalam kondisi yang sama. Fungsi: kontrol kualitas, penarikan kembali produk (recall), dan pengelolaan umur simpan, terutama di industri makanan, farmasi, dan kimia. Sistem ERP bisa melacak barang berdasarkan nomor batch/lot.
J
Jurnal Penutup (Closing Entries)
Entri jurnal akuntansi yang dibuat pada akhir periode akuntansi (misalnya, akhir bulan atau tahun) untuk mentransfer saldo akun-akun sementara (pendapatan, biaya, dan prive/dividen) ke akun permanen (modal atau laba ditahan). Proses ini mengatur ulang akun sementara menjadi nol untuk periode akuntansi berikutnya.
K
Kas Kecil (Petty Cash)
Sejumlah kecil uang tunai yang disimpan di perusahaan untuk membayar pengeluaran kecil yang tidak praktis jika dibayar dengan cek atau transfer bank (misalnya, biaya transportasi lokal, pembelian alat tulis mendadak). Lihat: Dana Tetap dan Dana Fluktuasi.
L
Lean Manufacturing
Metodologi produksi yang berfokus pada pengurangan pemborosan (waste) dalam proses manufaktur tanpa mengorbankan produktivitas. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan sambil meminimalkan penggunaan sumber daya.
Loco (Shipping)
Istilah pengiriman (sering digunakan dalam konteks domestik, mirip dengan Incoterm EXW - Ex Works) yang umumnya berarti harga barang dihitung di lokasi penjual. Pembeli bertanggung jawab atas semua biaya pengangkutan dan risiko sejak barang diambil dari lokasi penjual.
M
Merchandising
Aktivitas mempromosikan penjualan barang, terutama di tingkat ritel. Ini mencakup penentuan produk yang akan dijual, penetapan harga, pembuatan pajangan (display), dan keputusan pemasaran lainnya untuk menarik pelanggan dan mendorong penjualan.
MFG Date (Manufacturing Date)
Tanggal Produksi. Tanggal ketika suatu produk dibuat atau diproduksi. Informasi ini sering digunakan bersama dengan EXP Date atau Shelf Life untuk manajemen inventaris dan kontrol kualitas, terutama untuk produk yang memiliki umur simpan terbatas. Sistem ERP melacak tanggal ini, seringkali melalui pelacakan Item Batch.
MTO (Made to Order)
Strategi produksi di mana barang baru diproduksi setelah pesanan pelanggan diterima. Ini mengurangi risiko kelebihan stok barang jadi tetapi dapat menyebabkan waktu tunggu (lead time) yang lebih lama bagi pelanggan. ERP mendukung MTO dengan mengelola pesanan pelanggan, perencanaan kebutuhan material (MRP), dan penjadwalan produksi.
MTS (Made to Stock)
Strategi produksi di mana barang diproduksi berdasarkan perkiraan permintaan (forecast) dan disimpan sebagai inventaris barang jadi sebelum pesanan pelanggan diterima. Ini memungkinkan pemenuhan pesanan yang cepat tetapi memiliki risiko kelebihan stok jika perkiraan tidak akurat.
N
NCR (Non-Conformance Report)
Laporan Ketidaksesuaian. Dokumen yang digunakan dalam sistem manajemen mutu (QMS) untuk mencatat produk, proses, atau layanan yang tidak memenuhi spesifikasi atau standar yang ditentukan. NCR memicu investigasi penyebab ketidaksesuaian dan tindakan korektif atau pencegahan. Sistem ERP dengan modul QMS dapat mengelola alur kerja dan dokumentasi NCR.
O
Omnichannel
Pendekatan penjualan dan layanan pelanggan yang terintegrasi di berbagai saluran (misalnya, toko fisik, situs web, aplikasi seluler, media sosial, pusat panggilan) untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang mulus dan konsisten, terlepas dari saluran mana yang mereka gunakan.
P
PO (Purchase Order)
Lihat Purchase Order. Singkatan umum untuk Pesanan Pembelian.
Professional Services Automation (PSA)
Perangkat lunak yang dirancang untuk membantu perusahaan yang menyediakan layanan profesional (misalnya, konsultan, firma hukum, agensi pemasaran) mengelola proyek, waktu, penagihan, sumber daya, dan operasi lainnya. Beberapa sistem ERP memiliki modul PSA, atau PSA dapat diintegrasikan dengan ERP.
Purchase Order (Pesanan Pembelian)
Dokumen komersial resmi yang dikeluarkan oleh pembeli kepada penjual, yang menunjukkan jenis, jumlah, dan harga yang disepakati untuk produk atau layanan. PO menjadi kontrak yang mengikat setelah diterima oleh penjual. Modul pengadaan (purchasing) dalam ERP mengelola pembuatan, persetujuan, dan pelacakan PO.
Q
QMS (Quality Management System)
Sistem Manajemen Mutu. Sekumpulan kebijakan, proses, dan prosedur yang terdokumentasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan. Standar seperti ISO 9001 mendefinisikan kerangka kerja QMS. Modul QMS dalam ERP membantu mengelola dokumentasi, audit, inspeksi, NCR, dan tindakan perbaikan.
R
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Dokumen perencanaan rinci yang menguraikan perkiraan semua biaya yang terkait dengan suatu proyek, pekerjaan, atau periode operasional. RAB digunakan untuk pengendalian biaya dan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan. Sistem ERP dapat membantu menyusun RAB, melacak pengeluaran aktual terhadap anggaran, dan menghasilkan laporan varian. Baca: RAB
Retention Management
Strategi dan praktik untuk mempertahankan pelanggan atau karyawan dalam jangka panjang. Untuk pelanggan, ini melibatkan upaya membangun hubungan, program loyalitas, dan layanan pelanggan yang unggul. Untuk karyawan, ini melibatkan penciptaan lingkungan kerja yang positif, kompensasi yang kompetitif, dan peluang pengembangan karir.
ROI (Return on Investment)
Ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi atau profitabilitas suatu investasi. ROI dihitung dengan membagi laba bersih dari investasi dengan biaya investasi, biasanya dinyatakan dalam persentase. Formula: ROI = (Keuntungan dari Investasi - Biaya Investasi) / Biaya Investasi * 100%
S
Shelf Life
Umur Simpan. Lamanya waktu suatu produk dapat disimpan sebelum menjadi tidak layak untuk dijual, digunakan, atau dikonsumsi. Ini terkait erat dengan MFG Date dan EXP Date. Manajemen umur simpan sangat penting di banyak industri, dan sistem ERP membantu melacaknya dalam inventaris untuk meminimalkan pemborosan dan memastikan kualitas.
Six Sigma
Metodologi peningkatan proses bisnis yang disiplin dan berbasis data, bertujuan untuk mengurangi cacat dan variasi dalam produk, layanan, atau proses. Six Sigma menggunakan alat statistik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan akar penyebab kesalahan. Data dari sistem ERP sering digunakan untuk analisis dalam proyek Six Sigma.
SPC (Statistical Process Control)
Penggunaan metode statistik untuk memantau dan mengendalikan suatu proses guna memastikan bahwa proses tersebut menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan spesifikasi. SPC sering digunakan dalam konteks QMS dan Six Sigma, dan beberapa modul ERP dapat mendukung pengumpulan data dan pembuatan grafik kontrol SPC.