Daftar Isi
Pernahkah Anda mendengar istilah produk bersama dan produk sampingan? Banyak orang hanya mengenal produk yang dijual ke konsumen dengan harga yang sudah ditentukan. Namun, dari perspektif perusahaan—baik manufaktur, jasa, maupun dagang—produk memiliki penggolongan tersendiri, salah satunya adalah produk bersama dan produk sampingan.
Produk Bersama (Joint Product)
Produk bersama adalah berbagai jenis produk yang dihasilkan secara bersamaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas pabrik yang sama. Karena dibuat melalui proses yang sama, struktur biaya produksi untuk setiap produk juga serupa. Oleh karena itu, nilai jual dan kuantitasnya cenderung setara, tanpa ada produk yang dianggap lebih unggul.
Contoh:
Pada proses penyulingan minyak bumi, dihasilkan beberapa produk seperti minyak mentah, minyak tanah, solar, dan bensin. Produk-produk ini memiliki harga jual yang relatif berdekatan.
Produk Sampingan (By Product)
Jika dalam suatu proses produksi terdapat dua produk dengan nilai jual dan kuantitas yang berbeda, maka produk tersebut dikategorikan sebagai produk utama dan produk sampingan.
- Produk utama (Main Product): Produk yang menjadi tujuan utama perusahaan beroperasi, memiliki harga jual dan kuantitas lebih tinggi.
- Produk sampingan (By Product): Produk yang dihasilkan dari proses produksi produk utama, namun bukan hasil utama yang diinginkan. Karena berasal dari sisa produksi, produk sampingan umumnya bernilai lebih rendah dan berkuantitas lebih sedikit.
Contoh:
Dalam industri penggergajian kayu, perusahaan memproduksi kayu lapis dan papan kayu sebagai produk utama. Namun, serbuk gergaji yang dihasilkan selama proses tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan lem kayu atau pulp kertas.
Karakteristik
Setelah memahami pengertiannya, berikut adalah karakteristik masing-masing produk:
Karakteristik Produk Bersama
- Dihasilkan secara bersamaan dengan faktor produksi yang sama.
- Memiliki hubungan fisik erat, sehingga jika kuantitas atau harga jual satu produk meningkat, produk lainnya juga cenderung mengalami hal yang sama.
- Tidak ada perbedaan nilai signifikan antar produk; semua dianggap setara.
- Memiliki titik pisah (split-off point), yaitu titik di mana produk-produk yang dibuat secara bersama-sama mulai berpisah menjadi produk yang berdiri sendiri.
- Setelah melewati split-off point, beberapa produk bisa langsung dijual, sementara yang lain memerlukan proses lebih lanjut untuk meningkatkan kualitasnya.
Karakteristik Produk Sampingan
- Dihasilkan sebagai efek samping dari produksi produk utama.
- Memiliki nilai jual dan kuantitas lebih kecil dibandingkan produk utama.
- Perlu pengolahan lebih lanjut sebelum dapat dijual.
- Bukan tujuan utama perusahaan, tetapi tetap dimanfaatkan agar tidak terbuang sia-sia.