Implementasi ERP di Sektor Manufaktur Indonesia: Studi Kasus dan Best Practices

Sindhu Partomo
Implementasi ERP di Sektor Manufaktur Indonesia: Studi Kasus dan Best Practices

Daftar Isi


Pengertian ERP

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform yang terpadu. ERP memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengotomatisasi berbagai proses bisnis seperti produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan manajemen rantai pasokan.

Dengan mengintegrasikan data dari berbagai departemen, ERP membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Manfaat ERP dalam Sektor Manufaktur

ERP menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan manufaktur, antara lain:

  1. Efisiensi Operasional: ERP mengotomatiskan berbagai proses bisnis, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan efisiensi operasional.
  2. Visibilitas Data: Dengan mengintegrasikan data dari berbagai departemen, ERP menyediakan visibilitas real-time terhadap operasi bisnis, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
  3. Manajemen Inventaris: ERP membantu dalam pengelolaan inventaris dengan lebih baik, mengurangi stok yang berlebihan dan mengoptimalkan rantai pasokan.
  4. Pengelolaan Sumber Daya: ERP membantu perusahaan mengelola sumber daya dengan lebih efisien, termasuk tenaga kerja, mesin, dan material.
  5. Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan informasi yang lebih akurat dan real-time, perusahaan dapat memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dan responsif.

Hubungan Antara MRP dan ERP

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak yang lebih luas yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, termasuk produksi, keuangan, dan sumber daya manusia.

MRP sering dianggap sebagai modul atau komponen dari ERP yang khusus menangani perencanaan kebutuhan material. Dengan mengintegrasikan MRP ke dalam ERP, perusahaan dapat mencapai koordinasi yang lebih baik dan visibilitas yang lebih luas terhadap operasi bisnis mereka.

Pengertian dan Fungsi MRP

Komponen Utama MRP

MRP terdiri dari beberapa komponen utama yang membantu dalam perencanaan dan pengelolaan material, antara lain:

  • Master Production Schedule (MPS): Jadwal produksi utama yang menunjukkan apa yang harus diproduksi, kapan, dan dalam jumlah berapa.
  • Bill of Materials (BOM): Daftar lengkap semua komponen dan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
  • Inventory Records: Catatan inventaris yang mencakup informasi tentang stok bahan baku, komponen, dan produk jadi.

Baca juga: Apa itu Work Order?

Fungsi MRP dalam Manufaktur

Fungsi utama MRP dalam manufaktur meliputi:

  • Perencanaan Kebutuhan Material: MRP membantu perusahaan menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi.
  • Pengendalian Inventaris: MRP membantu mengurangi stok yang berlebihan dan memastikan bahwa bahan baku dan komponen tersedia saat dibutuhkan.
  • Pengoptimalan Produksi: MRP membantu mengoordinasikan jadwal produksi dan memastikan bahwa semua bahan baku dan komponen tersedia tepat waktu, sehingga mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi produksi.

Integrasi MRP dengan ERP

Manfaat Integrasi MRP dengan ERP

Integrasi MRP dengan ERP menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan manufaktur, antara lain:

  1. Visibilitas yang Lebih Baik: Dengan mengintegrasikan MRP ke dalam ERP, perusahaan dapat memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh operasi bisnis mereka, termasuk produksi, inventaris, dan keuangan.
  2. Koordinasi yang Lebih Baik: Integrasi MRP dengan ERP membantu mengoordinasikan berbagai fungsi bisnis, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
  3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan data yang lebih lengkap dan akurat, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
  4. Efisiensi Operasional: Integrasi MRP dengan ERP membantu mengotomatiskan berbagai proses bisnis, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Tantangan dalam Integrasi MRP dengan ERP

Meskipun integrasi MRP dengan ERP menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

  1. Kompleksitas Sistem: Integrasi MRP dengan ERP dapat menjadi sangat kompleks dan memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan.
  2. Migrasi Data: Migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru dapat menjadi tantangan besar dan memerlukan perencanaan yang matang.
  3. Pelatihan Karyawan: Karyawan harus dilatih untuk menggunakan sistem ERP dengan efektif, termasuk modul MRP.
  4. Manajemen Perubahan: Mengelola perubahan dalam organisasi sangat penting untuk memastikan adopsi yang sukses dari sistem ERP yang terintegrasi dengan MRP.

Proses Implementasi ERP di Perusahaan Manufaktur

Langkah-langkah Implementasi
Proses implementasi ERP di perusahaan manufaktur melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Perencanaan: Langkah awal melibatkan perencanaan yang matang, termasuk penetapan tujuan, penentuan anggaran, dan pembentukan tim proyek.
  2. Analisis Kebutuhan: Perusahaan harus menganalisis kebutuhan bisnis mereka dan menentukan fungsi-fungsi ERP yang diperlukan.
  3. Pemilihan Vendor: Memilih vendor ERP yang tepat sangat penting untuk keberhasilan implementasi. Vendor harus memiliki reputasi yang baik dan pengalaman dalam sektor manufaktur.
  4. Desain Sistem: Tahap ini melibatkan desain sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
  5. Konfigurasi dan Kustomisasi: ERP harus dikonfigurasi dan disesuaikan dengan proses bisnis spesifik perusahaan.
  6. Migrasi Data: Migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kehilangan data.
  7. Pelatihan Karyawan: Karyawan harus dilatih untuk menggunakan sistem ERP dengan efektif.
  8. Go-Live dan Evaluasi: Setelah sistem siap, ERP diluncurkan dan dievaluasi untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik.

Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan
Beberapa faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan implementasi ERP meliputi:

  • Dukungan Manajemen: Dukungan penuh dari manajemen puncak sangat penting untuk keberhasilan proyek ERP.
  • Perencanaan yang Matang: Perencanaan yang baik dan terperinci membantu menghindari masalah selama implementasi.
  • Keterlibatan Karyawan: Keterlibatan aktif karyawan dalam proses implementasi membantu meningkatkan adopsi sistem.
  • Pemilihan Vendor yang Tepat: Vendor yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik dapat membantu mengatasi berbagai tantangan dalam implementasi.

Baca juga: Memilih Gudang Yang Cocok Untuk Perusahaan Manufaktur

Tahapan Penerapan Software ERP di Sektor Manufaktur

Analisis dan Perencanaan

Pada tahap ini, perusahaan melakukan analisis kebutuhan bisnis dan merencanakan implementasi ERP. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  1. Analisis Kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menentukan fungsi-fungsi ERP yang diperlukan.
  2. Penetapan Tujuan: Menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi ERP.
  3. Pembentukan Tim Proyek: Membentuk tim proyek yang terdiri dari anggota dari berbagai departemen untuk mengawasi implementasi.

Desain dan Konfigurasi

Tahap ini melibatkan desain sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  1. Desain Sistem: Merancang sistem ERP yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
  2. Konfigurasi: Mengonfigurasi ERP sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  3. Kustomisasi: Menyesuaikan ERP dengan kebutuhan spesifik perusahaan yang tidak dapat dipenuhi oleh konfigurasi standar.

Migrasi Data

Migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru merupakan langkah penting dalam proses implementasi. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  1. Persiapan Data: Mempersiapkan data yang akan dimigrasi, termasuk pembersihan data dan validasi data.
  2. Migrasi Data: Melakukan migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru.
  3. Verifikasi Data: Memverifikasi data yang telah dimigrasi untuk memastikan bahwa data tersebut akurat dan lengkap.

Pelatihan dan Uji Coba

Pada tahap ini, perusahaan melatih karyawan untuk menggunakan sistem ERP dan melakukan uji coba sistem. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  • Pelatihan Karyawan: Melatih karyawan untuk menggunakan sistem ERP dengan efektif.
  • Uji Coba: Melakukan uji coba sistem untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Go-Live dan Evaluasi
Setelah sistem siap, ERP diluncurkan dan dievaluasi untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

  • Go-Live: Meluncurkan sistem ERP secara resmi.
  • Evaluasi: Mengevaluasi kinerja sistem dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Best Practices dalam Penerapan ERP untuk Manufaktur

Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan
Melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk manajemen, karyawan, dan vendor, sangat penting untuk keberhasilan implementasi ERP. Keterlibatan aktif dari semua pihak membantu memastikan bahwa semua kebutuhan dan kekhawatiran dipertimbangkan.

Perencanaan yang Matang
Perencanaan yang matang dan terperinci membantu menghindari masalah selama implementasi. Perusahaan harus memiliki rencana yang jelas dan terstruktur untuk setiap tahap implementasi.

Pelatihan yang Efektif
Pelatihan yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa karyawan dapat menggunakan sistem ERP dengan baik. Perusahaan harus menyediakan pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk karyawan.

Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan yang efektif membantu mengurangi resistensi terhadap perubahan dan memastikan adopsi yang sukses dari sistem ERP. Perusahaan harus memiliki rencana pengelolaan perubahan yang jelas dan terstruktur.

Evaluasi dan Pemantauan
Evaluasi dan pemantauan yang terus-menerus membantu memastikan bahwa sistem ERP berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan harus melakukan evaluasi rutin dan pemantauan kinerja sistem.

Baca juga: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Untuk Perusahaan Manufaktur

Studi Kasus: Keberhasilan Implementasi ERP di Perusahaan Manufaktur Indonesia

Studi Kasus: Paranje (PT Asputra Perkasa Makmur)

Paranje, didirikan tahun 2020, dan menawarkan produk kemitraan untuk peternakan ayam broiler.

Masalah

Paranje masih menggunakan spreadsheet Excel untuk mencatat pembelian bahan baku dan alat produksi, penggunaan bibit ayam, sampai perkembangan setiap ekor ternak di kandang. Ini sangat memakan waktu serta rawan error.

Manajemen dan mitra usaha juga kesulitan untuk melihat laporan stok yang menunjukkan penggunaan pakan atau jumlah ternak yang ada di satu waktu.

Strategi

Menggunakan modul Manufaktur dari ERP Ukirama, ASPM bisa mengelola inventory dengan rinci. Jumlah pakan yang terpakai bisa terukur dalam satuan sak (karung) dan kilogram, sehingga sisa pakan bisa terlihat di laporan stok dengan akurat.

ASPM juga memakai modul manufacturing untuk menjadwalkan siklus panen, pertumbuhan ternak mulai dari bibit hingga dewasa. Sistem ERP kemudian diintegrasikan dengan aplikasi Paranje App supaya mitra bisa memantau pemasukan, pengeluaran, dan perkembangan ternak di setiap kandang.

**Hasil **

ASPM mengalami peningkatan efisiensi sampai 90%, dan mitra usaha bisa memantau pengeluaran, pemasukan, serta perkembangan ternak secara real time.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi ERP di Sektor Manufaktur

Tantangan dalam Implementasi ERP

  • Biaya Implementasi: Implementasi ERP dapat memerlukan biaya yang signifikan, termasuk biaya perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan karyawan.
  • Resistensi terhadap Perubahan: Karyawan mungkin menghadapi resistensi terhadap perubahan karena kebiasaan yang sudah lama terbentuk.
  • Kompleksitas Sistem: Sistem ERP dapat menjadi sangat kompleks, memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk implementasi.
  • Migrasi Data: Migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru dapat menjadi tantangan besar.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

  • Manajemen Anggaran yang Baik: Mengelola anggaran dengan baik dan memastikan bahwa semua biaya yang terkait dengan implementasi ERP dipertimbangkan.
  • Pengelolaan Perubahan yang Efektif: Mengelola perubahan dengan baik dan melibatkan karyawan dalam proses implementasi untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan.
  • Pelatihan yang Efektif: Menyediakan pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk karyawan agar mereka dapat menggunakan sistem ERP dengan baik.
  • Perencanaan Migrasi Data yang Matang: Merencanakan migrasi data dengan baik dan memastikan bahwa data yang dimigrasi akurat dan lengkap.

Kesimpulan

ERP memainkan peran penting dalam sektor manufaktur dengan mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform yang terpadu. Implementasi ERP melibatkan beberapa langkah penting, termasuk perencanaan, analisis kebutuhan, pemilihan vendor, desain sistem, konfigurasi, migrasi data, pelatihan karyawan, dan go-live.
Sumber:

Unikom - Tinjauan Literatur : Penerapan Sistem ERP berbasis Cloud Computing Pada Perusahaan Industri Manufaktur

STMIK Jabar - Konsep dan Aplikasi Sistem ERP: Model Chapter Report

Analisis Dan Perancangan Sistem E-Commerce Berbasis Cloud Enterprise Resource Planning

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp